Chereads / Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat / Chapter 35 - Chapter 35: Room 004

Chapter 35 - Chapter 35: Room 004

Anak-anak yang duduk di sebelah Elliotte bergegas membuka semua catatan yang ditumpahkan di atas meja.

21, 17, 16, 15,....4?!

"Ada juga Catatan #4!"

"Saya menyemukannya di perpuss"

Saat itu, Balzac juga mengeluarkan catatannya di atas meja, Joshua juga demikian.

Balzac menggaruk kepalanya dan berkata dengan nanda kesal, "Siapa yang menyangka dia bisa menemukan banyak catatan, kan? Aku punya Catatan #3"

"Saya punya Catatan #2"

Mereka berdua menemukannya saat pergi ke perpustakaan bersama Elliotte. Mencari catatan di perpustakaan bagaikan mencari jarum diantara jerami, jadi akan memakan waktu banyak jika mencarinya sendiri.

Orang-orang memandang Elliotte dan Si Kembar secara bergantian dengan takjub.

Kemudian Joffrey yang kesal berteriak, "Gimana sih! Kami tidak bisa menemukannya karena kau mengambil semuanya! Ini Pelanggaran! PELANGGARAN!"

Joffrey yang tidak memenangkan ujian, mengoceh dan menunjuk-nunjuk Elliotte. Diantara orang dewasa, ada beberapa yang setuju dengan kata-kata Joffrey. Itu adalah para orang tua yang anaknya tidak dapat menemukan satu pun catatan.

"Ujiannya kurang dijelaskan dengan baik. Satu anak memonopoli banyak catatan, sehingga anak-anak lainnya kehilangan kesempatan mereka"

Joffrey melambung dengan bantuan simpati dari orang-orang disekitarnya, "Kamu seharusnya tidak boleh mengambil hak-hak mereka!"

Elliotte memiringkan kepalanya dan berkata dengan polos, "Kalau Viscount tidak mengatakan apa-apaa, itu artina pewanggaran? Tapi...."

Elliotte melihat sekelilingnya dan membuka mulutnya lagi, "Viscount tidak pernyah menyuruh orang tuaku untuk membantukuu, kenapa banyak yang memanggil Ayah dan Ibunyaa?"

Bahu Joffrey bergidik.

Elliotte berkata sambil menyeringai, "aneh hanya aku yang dianggap mewanggar, kan?"

Senyuman itu sangat mirip dengan senyum Duke sehingga orang-orang merinding.

Ku Ku. Sebuah tawa terdengar dari suatu tempat. Orang-orang memusatkan perhatian mereka pada sumber suara itu untuk sesaat.

Duke mengangkat sudut bibirnya dan menatap Elliotte, "Elliotte benar"

"Oh, Ayah!"

"Kakek...."

BANG! Duke menghempaskan tinjunya ke meja.

"Apakah ayahmu mengajarimu untuk membuat keributan di hadapanku, Joffrey?"

"...!", Wajah Joffrey dan ayahnya, Balderick, menjadi rumit. Joffrey menjawab dengan suara kecil ,"uh tidak, Kakek...."

Duke melambaikan tangannya di udara dan berkata, "Menurutku, tidak ada yang nilainya melebihi Elliotte yang hanya berusia tiga tahun. Akhiri tes dengan keputusan ini"

"Baik, Duke"

Wajah oran tua (Anak Duke) mengeras dalam sekejap kepada bocah yang berusia tiga tahun itu. Elliotte, yang tidak pernah diperhatikan siapapun, mendominasi dan memanjat sekaligus.

Selain itu, apakah Ayah mereka baru saja tertawa?

"Apa-apaan anak itu...", gumam seseorang

Daymon dengan enteng mengjawab, "Ada apa? Dia Putriku"

Dia memiliki ekspresi yang biasa, tapi sudut bibirnya naik hingga ke langit, dan tidak tahu bagaimana menurunkannya.

***

Setelah makan malam, aku dan si kembar keluar dari Ruang Makan.

Dikatakan selama perjamuan makan, semua pelayan sudah memindahkan barang-barang bawaan mereka.

Ketika kau mendengar lokasi kamar dari Viscount Debussy, aku sangat senang,

'Sepertinya Peringkat #4 akan mendapatkan kamar yang ITU!'

Balzac yang memperhatikan-ku sambil berjalan, memasang ekspresi bingung di wajahnya.

"Baby, bagaimana perasaanmu?"

"Senyang!"

"Bukankah kamu bisa mendapatkan kamar #1?"

Viscount Debussy serpertinya berpikir, 'Haruskah saya memberimu kamar pertama sekarang?', Tetapi aku menjawab kalau aku menyukai kamar di peringkat #4.

'Ini adalah kamar yang ku-cari'

"Lebih syuka!"

Ketika aku menjawab, Joshua tertawa besar.

"Itu bagus. Kamar kami tepat di sebelah kamar-mu"

Aku tahu. Mereka telah mengeker pengaturan kamar seperti ini sejak awal, dan aku membantu mereka menemukan catatan peringkat #2 dan #3. Mengetahui ada catatan di sekitar perpustakaan, aku menyelinap bersama si kembar.

'Balzac dan Joshua sensitif terhadap kehadiran orang lain, jadi jika seseorang menyelinap ke kamar dan mengincarku, mereka akan menolong-ku'

"Apa kiita tidak menyapa Ayah?"

"Setelah makan malam, Generasi Ke-2 dan Tetua akan minum teh", Joshua menjelaskan

Lalu Balzac membuka mulutnya menambahkan, "Walaupun acaranya minum teh, tapi sebenarnya lebih seperti Rapat Pelaporan. Karena adanya peristiwa yang menggemparkan Astra, dan tentang apa yang terjadi di Istana Kekaisaran...."

"Beberapa juga mencoba memenangkan hati Kakek seperti biasa"

"Tetap saja, aku tidak menyangka Jenderal akan ada disini sampai waktu minum teh. Benar kan, Joshua?"

"Setuju...", Joshua bergumam, terkekeh.

.

"Hei, anak-anakmu luar biasa. Balzac dan Joshua sudah mendapat peringkat yang sangat tinggi"

"Ya, bukan apa-apa"

"Apakah mereka di tempat ke-4 dan ke-5?"

"ke-3 dan ke-2"

Ayah berpura-pura tenang, tetapi ketika saudara-saudara itu salah sebut, dia membuka matanya dan mengoreksinya.

"Elliotte menemukan 10 catatan"

"14 catatan"

"Oh...."

"21, 17, 16, 15,....hingga sampai peringkat ke-4"

"HaHa...."

Ketika jumlah catatannya salah, dia mengoreksi di tingkat hampir menembakan laser dari matanya.

Joshua berbalik untuk keluar dari Ruang Perjamuan makan pada waktu itu.

"Ayah pasti bangga"

Balzac tertawa kecil.

"Dari beberapa hari yang lalu, aku berkata pada mereka bahwa mereka tidak harus minder jika mereka tidak mendapat nilai yang bagus"

'Aku khawatir peringkat akan menjadi beban', Mereka adalah anak kembar yang hampir tidak pernah akur dengan Ayah mereka. Pasti anak-anak mengkhawatirkan nilai mereka demi mempertahankan hubungan ini.

Tapi mana ada orang tua yang tidak ingin anaknya mendapat nilai bagus?

'Aku membuat Ayah senang', Aku merasa lebih baik lagi, jadi aku tersenyum lebar.

Saat kami berjalan sambil berbincang demikian, waktu terasa cepat untuk mencapai kamar kami. Warna setiap pintu itu berbeda.

Pintu Balzac berwarna merah, Pintu Joshua berwarna biru, dan Pintu-ku berwarna hitam.

"Baby, kalau kamu takut tidur sendiri, datanglah ke kamarku-"

Aku segera masuk ke kamar-ku.

"...."

"Bodoh"

Rasanya suara Joshua terdengar di belakang punggung-ku. Kemudian suara keduanya membuka pintu masing-masing terdengar.

Memasuki kamar-ku, aku berseru, "Wow...."

Furnitur berwarna berat yang warnanya tetap bertahan setelah bertahun-tahun. Wallpaper bermotif jadul. Sebuah lampu gantung dengan bentuk yang tidak biasa, bagaikan sekolompok tusuk sate emas yang acak.

'Itu sama dengan deskripsi dalam novel'

Ini adalah kamar Elliotte dimana ia hidup dalam [IPTVG]. Itu juga alasan Elliotte, yang tidak kompeten, berusaha mati-matiaan untuk mempertahankan kamar ke-4.

Aku melihat sekeliling ruangan dan menemukan teras.

'Wow, disana-!'

Aku juga melihatnya di Novel. Aku membuka pintu dan pergi ke teras. Bayangan bulan sabit muncul di atas danau yang hanya bisa dilihat dari kamar ini.

'Bulan seolah-olah tertangkap di cangkir teh'

Dikatakan bahwa Pemandangan Teh Bulan ini seperti satu-satunya hadiah yang diberikan dunia kepada-nya, yang telah ditinggalkan oleh Dewa.

Aku punya perasaan aneh

Hati-ku terasa sakit, dan rasanya menyedihkan....

Setelah melihat bulan itu untuk waktu yang lama, Heup! aku mengambil nafas.

'Ini bukan waktu yang tepat'

Alasan lain kenapa Elliotte tidak mau melepaskan kamar ini. Aku harus menemukannya.

Aku berjalan ke ruang ganti.

'Ya, dikatakan itu ada di ke tiga dari kiri....'

Aku berjalan ke lemari ke tiga dari sisi kiri. Ketika aku membuka pintu-nya dan meraba-raba di lantai, sesuatu tersangkut di ujung jari-ku. Ketika aku menekannya, dinding dalam lemari terbuka dengan gemuruh.

'Ya, sudah benar!'

Aku menutup pintu lemari dengan baik sebelum masuk ke dalam dinding kalau-kalau ada yang menemukannya.

Gedung baru ini, tempat tinggal generasi ke-3 adalah 'Situs Percobaan Duke sebelumnya' yang dirombak. Duke yang sebelumnya adalah orang yang gila akan Anugerah. Dia membangun laboratorium yang begitu besar dan melakukan segala macam eksperimen yang mengerikan. Begitu Kakek-ku menjadi Duke, dia menghancurkan laboratorium yang mengerikan ini.

'Mungkin Kakek pernah disini juga...'

Saat aku memikirkannya, tulang belakangku menggigil dan aku menggelengkan kepalaku dari sisi ke sisi. Ada bau aneh dan menenangkan dari ruang bawah tanah.

Dengan hati-hati, aku menuruni tangga laboratorium yang berdebu. Saat aku mencapai ujung tangga, aku meraba-raba dinding yang gelap dan tak terlihat.

Kemudian aku menyentuh sesuatu, klip, klip, klip, dan ruang tanah menyala dalam sekejap.

"Luar biasa!", Aku menutup mulutku dengan kedua tangan.

Ruang bawah tanah ini adalah gudang material laboratorium. Ada semua jenis peninggalan kuno, dan ada banyak batu ajaib yang bisa memperkuat Anugerah. Aku meraih kedua pipiku dan menjerit tanpa suara namun kegirangan, 'Hore!'

Batu Berkat

Batu Berkat

Batu Berkat

Ragamanya ada sangat banyak.

'Apakah mereka semua terkumpul disini....'

Batu Berkat adalah Anugerah yang naik ke permukaan ketika seseorang meninggal. Itu dapat di kristalkan oleh orang yang masih hidup, tapi akan membutuhkan Anugerah .

Walaupun dengan susah payah di ekstrak, itu tidak bisa digunakan selamanya. Jumlah pemakaiannya terbatas, tetapi berapa banyak bisa digunakan tidak ditampilkan seperti batrai ponsel, maka pada titik tertentu mereka hayna tidak dapat digunakan lagi.

Aku memeriksa warna mereka dengan menjentik, jentikkan, dan membalikkan batu.

'Hijau muda, Hijau muda kekuningan....ketemu!'

Aku menggosokan Batu Berkat seukuran telapak tangan anak-anak, ke pipiku.

'Ah, Batu Berkat sangat berharga, menderita di tempat yang begitu kumuh', sekarang aku akan memanfaatkannya dengan baik.

Dan ketika aku akan bangkit, sesuatu mengenai kaki-ku.

'Cawan Suci?'

Itu adalah Cawan Suci tua dengan banyak lapisan yang terkelupas. Bahkan tanganku akan tergores kalau aku menyentuhnya.

'Apakah barang-barang seperti ini juga ada di ruang bawah tanah?'

Aku memiringkan kepalaku, 'Yah, bisa jadi'

Aku keluar dari Ruang Bawah Tanah Rahasia dengan Batu Berkat hijau muda-kekuningan.

* * *

Pada larut malam, aku diam-diam memanggil Han Jihyuk. Kami membuat perjanjian sebelum meninggalkan wilayah.

"Jika dekorasi patung buwrung hantu di lantai dasar kamar setengah berputar, bisakah kau datang ke kamarkuu?"

"Ya!"

.

Han Jihyuk memasuki kamar. Matanya terbuka lebar, dan wajahnya setengah kebingungan.

"Pewrlu pangkass rambut lagii?"

Han Jihyuk menggelengkan kepalanya, "Tidak. Tapi tempat ini lebih buruk dari itu"

"Kenapa?"

"Pekerja tidak mengatakan sepatah kata pun. Kemudian jika seseorang membuat kesalahan, mereka hanya menatapnya. Jadi apakah mereka membiarkannya begitu saja? Kupikir begitu, ternyata ada laporan ke Kepala Pelayan, dan gajinya akan dikurangi!"

Han Jihyuk yang tengah menjelaskan, menarik rambutnya karena bayarannya sudah mencapai 20 perak.

Sejak awal Kastil Duke dikabarkan sebagai tempat bekerja yang menakutkan. Jika kau menemukan kesalahan orang lain dan memberi tahu Kepala Pelayan, kau akan mendapat bayaran. Sementara orang yang melakukan kesalahan mendapat potongan dari uang gajinya. Jadi semua orang tetap membuka mata lebar-lebar saat bekerja sambil mengamati kesalahan orang lain, Tak jarang mereka saling sikut.

"Kamu tidak sedangg mencari nafkah disinii"

"Ya, Tapi 20 perak!"

"Kau punya bebewrapa juta emas, bodoh"

"Ah...benar. Aku lupa kalau saya sudah menjadi kaya, karena Aku selalu hidup dalam kemiskinan hanya memikirkan dana hari tua"

"...."

Bukankah lebih baik aku mengganti kaki-tanganku saja sekarang?

Aku menatap Han JIhyuk dengan mata menyipit lalu menghela nafas dalam-dalam, "Ambil inii"

Aku menyerahkan Batu Berkat hijau muda-kekuningan yang kutemukan di ruang bawah tanah kepada Han Jihyuk.

"Apa ini?"

Sudut bibirku terangkat, aku tersenyum. Han Jihyuk menatapku yang seperti itu dan menyergitkan salah satu matanya

"Apa kau sadar betapa buruknya wajahmu setiap kali kamu begitu?

"Bukankah karwena aku penjahat?"

"Ngomong-ngomong, apa ini?"

"Batu Bewrkat Replika"

"Berkat....ya ampun-", Han Jihyuk membuka matanya dan berkata, "Apa yang akan anda lakukan dengan klonning? Anda mau saya menduplikasi Enhanced Stone?"

"Hawrapanmu terlallu tinggi, itu hanya bisa dilakukan owrang zaman dulu"

Zaman Kuno adalah masa ketika Anugerah berada di puncaknya. Seiring berjalannya waktu, Anugerah bangsawan semakin lemah di zaman sekarang ini, bahkan 5% dari kemampuan terdahulu tidak bisa ditiru.

'Dulu bukan sekedar memperkuat kemampuan fisik'

Dikatakan pada puncaknya itu bisa memperkuat Anugerah orang lain seperti Enhanced Stone.

Intinya, Batu Berkat Replika ini dapat mereplikasi banyak benda. Jika itu adalah sesuatu seperti artefak kuno, itu tidak bisa meniru kekuatan misteriusnya, tetapi hanya cangkangnya.

"Kamu bawa Batu Bewrkat Replika dan sebarkanlah rumorr"

"Lagi? Kenapa?"

"Dengan begituu owrang-owrang dengan pandangan terang akan mendekatiimu"

"... .apakah ada sesuatu yang anda cari?"

Benar! dan aku mengangguk, "Lukisan"

"Lukisan?"

Sebuah Lukisan yang di wariskan dari ibu-nya Janda Permaisuri. Itu dicuri oleh seseorang ketika beliau masih muda.

'Janda Permaisuri masih melacak lukisan itu dengan menghabiskan uang banyak'

Aku tidak tahu identitas yang memegang lukisan itu, tapi aku tahu satu hal, 'Pasti Pecinta Seni'.

Lukisan itu adalah karya terakhir seorang jenius, akan sulit mendapatkannya tidak peduli berapa banyak uang yang bisa di muntahkan.

'Tetapi bagaimana jika memungkinkan untuk mengreplikasinya?

Aku serakah akan uang, jadi aku akan mencoba membuat salinannya. Kalau aku memiliki aslinya, aku bisa menyerahkan replikanya kepada Janda Permaisuri.

'Di Novel [IPTVG], seorang pelukis di sewa untuk memalsukannya, tetapi jika seseorang memiliki salinannya, Beliau akan mengarah ke sini'

Ketika aku menjelaskan maksudku, Han Jihyuk mengangguk, "Jika Kamu menemukannya, Janda Permaisuri akan sangat berterima kasih. Tapi...kenapa Kamu mencoba untuk memenangkan hati Janda Permaisuri? Kamu memiliki Duke Astra sebagai Kakek-mu, apakah itu diperlukan?"

"Bodoh. Kamu harus selalu bewrsahabat dengan merekaa yang berkuassa"

Ini adalah negara dimana kamu bisa di angkat menjadi asisten manajer hanya dengan menggosok-gosok telapak tangan. Aku juga harus membuat bahtera cadangan di luar.

Aku tertawa licik, "Kalau begitu pergii cepaat sekarwang"

"Ya, Baik aku pergi", Han Jihyuk meletakan Batu Berkat Replika di sakunya, berjalan ke pintu. Saat dia hendak pergi, dia melihat ke sekeliling lalu ke arah-ku, "Tapi-"

"Umm?"

"Bisakah kamu lebih berhati-hati?"

Apa maksudnya?

Han Jihyuk diam-diam mendekatiku dan mengecilkan suaranya, "Seseorang ada di depan kamarmu dan merasakan kehadiranku lalu pergi. Karena gelap, aku tidak bisa melihatnya dengan jelas, tapi sosoknya cukup besar"

"...."

Han Jihyuk mencubit hidungku dengan ringan, "Jangan terluka, kamu adalah saudara seperjuangan-ku"

"Pergwilah", aku mendorong punggung Han Jihyuk dan segera mengusirnya.

Lalu aku melompat ke tempat tidur.

Oh, lembut dan halus

'Yah, mungkin itu adalah salah satu dari Keturunan Langsung'

Karena semua berakhir dengan baik hari ini, keteganganku menurun. Begitu berbaring ditempat tidur, aku langsung mengantuk. Kalau diingat-ingat aku terus berlari mencari catatan hari ini, dengan cepat aku tertidur lelap.

***

Ketika aku membuka mata-ku, apa yang kulihat di hadapanku adalah Aula Pesta

Ya? Apa ini?

Ketika melihat ke bawah, aku menyadari kalau aku sudah dewasa. Aku mencoba menggerakkan tanganku, tapi itu bahkan tidak tergerak.

'Apakah ini mimpi?'

Mungkin aku sedang melihat pengalaman dari tubuh seseorang. Aku berdiri di sudut, seperti yang dilakukan oleh tubuh ini.

Tidak ada yang berbicara kepada-ku. Bahkan ketika musik berubah berkali-kali, aku tetap berdiri sendiri.

'Kenapa tidak pergi saja?', Orang-orang disini kan mengabaikan-ku.

Saat itu, suara keras terdengar dari arah luar pintu.

"Dahlia, dari Wilayah hukum Grimmie, memasuki ruangan!"

Dahlia?

Ketika kau mendengar nama karakter utama, aku terkejut. Dahlia memasuki Aula Pesta dengan menggandeng lengan Paman Grimmie. Orang-orang berbondong-bondong mendekatinya seperti hal yang natural.

"Bagaimana mungkin anda berkata anda akan mencapai kedewasaan, ketika anda akan membangkitkan Anugerah ke-3 anda?"

"Jaga sikapmu. Lagi pula, tidak salah kalau dibilang ia dicintai oleh Dewa"

Semua sepupu memandang Dahlia dengan ekspresi ramah.

"Selamat ulang tahun yang ke 20, Dahlia"

"Ini hadiah dariku"

Dahlia menerima hadiah-hadiah itu dengan sangat senang.

'Apa-apaan ini'

Pesta Ulang Tahun Dahlia yang ke-20. Memang disebutkan akan diadakan pesta, tapi...

Ketika Dahlia kembali ke Kastil ini, aku mengingat ulang tahun pertamanya: Pesta ulang tahunnya yang ke-20 sangat indah.

-Hanya diringkas seperti itu.

'Aku belum pernah membaca adegan seperti ini'

Dahlia sangat ceria ditengah-tengah perhatian semua orang. Semakin kuat cahayanya, semakin gelap sudut tempat pemilik tubuh ini berada.

"Ah...kakak!"

Dahlia, yang menemukan pemilik tubuh, mendekat.

Pemilik tubuh tersentak dan menyembunyikan apa yang dia pegang di belakang punggungnya.

Rasanya seperti sebuah surat dari setuhannya.

'Apakah kamu menulis kartu ucapan selamat ulang tahun?'

"Terima kasih sudah datang, Kak Elliotte"

Elliotte?

'Pemilik tubuh ini adalah Elliotte?'

Elliotte sangat membenci Dahlia, kenapa dia datang ke pestanya?

Bahkan menulis kartu ucapan juga