Chereads / Bocil 3 Tahun ini adalah Penjahat / Chapter 31 - Chapter 31: Execution

Chapter 31 - Chapter 31: Execution

Aku memanggil Han Jihyuk.

Dia pasti agak sengsara di barak, dan tanpa kesempatan memperbaiki make up, lingkar hitam dibawah matanya luntur sampai ke ujung dagunya. Wajah Han Jihyuk setengah kaku dan pucat.

Dan hal lainnya cukup mengganggu.

"Ugh, bau..."

"Yah itu karena pelatihan. Aku bahkan harus memangkas rambut di Barak...jahat sekali"

Merasa sedih, Han Jihyuk menutupi dahinya dengan tangannya. 

Prajurit harus berambut rapi agar tidak menghalangi di pertempuran yang sebenarnya. Setelah seharian berlatih keras, rambut pasti juga akan berbau seperti keringat. Aku tidak tahan mecium bau rambut seperti itu.

"teganya... kalau saja aku bisa menghasilkan uang yang banyak, aku tinggal menyewa pembunuh"

"Pwelatihan memang suliit. Tapi aku tiidak tahan baunyaa"

"Bukankah harusnya aku hanya bakerja di administrasi?! Aku pedahal sangat menyayangi rambutku. Tapi para prajurit tidak menyukai penampilanku, jadi aku harus memangkas rapi rambut-ku sendiri."

Han Jihyuk, yang tidak berdandan, terlihat sangat menarik sehingga setiap orang yang melewatinya akan meliriknya sekali. Dan dihargai dengan cara demikian akan membuat prajurit tidak menyukainya.

Han Jihyuk mulai mengeluh dengan  tangan terangkat dan kaki menendang-nendang udara seperti anak kecil yang mengeluh kepada ibunya.

"Haduhh. Kalau begitu aku akan berbwicara pada Michelan tentang yang tidak kau sukai"

"Benarkah?"

"Ya. Tapi sebelum itu, kau pwerlu bertemu dengan beberawpa orang"

"Orang? Siapa?"

"Kau tauu owrang owrang yang bisa digunakan menyusun panggung, seperti Tuan Hoku"

"Apa yang harus ku-lakukan saat menemui mereka?"

"Beri mereka topiik"

"Rumor apa yang mau kamu sebarkan?"

"Kutukkan Joshua menularw pada mereka yang dekat dengannyaa"

Aku mengangkat sudut mulutku.

***

Han Jihyuk mulai menyebarkan desas-dusus. Rumor tersebut dengan mudah menyita perhatian bagaikan burung-burung yang berkumpul di untuk mendapatkan pakan. Secara alami, burung-burung tersebut dengan penuh semangat menyebarkan desas-desus, dan hanya butuh kurang dari tiga hari untuk rumor tersebut tersebar.

Dunia seakan telah jungkir balik.

Kutukkan Menular dari Kastil Daymond!

Buktinya, Balzac Astra dan Elliotte Astra, tidak menampakkan diri.

Para bangsawan dipenuhi dengan kecemasan.

"Elliotte Astra yang pernah pergi jalan-jalan di Pusat Perbelanjaan, bukan?"

"Benar, Berapa banyak orang yang datang dan pergi ke Pusat Perbelanjaan? Dia bahkan pergi ke toko Dessert terkenal untuk kalangan bangsawan"

"Berapa banyak Bangsawan yang sudah dia temui?"

"Apakah Bangsawan lain yang ada di toko itu juga ada yang tertular?"

Dengan meledaknya masalah yang melibatkan Bangsawan Tinggi, pencarian solusi pun akan lebih cepat. Rumor ini telah dimasukan ke dalam agenda Dewan Bangsawan.

"Selama ada desas-desus tentang Kutukan yang menular, kita tidak boleh diam saja"

"Kita perlu menyelidiki Kastil Daymond untuk mengkonfirmasi kebenaran Kutukan Menular"

"Kita harus bergegas sebelum masalahnya menjadi lebih besar"

Para Bangsawan berbicara dengan kompak.

Sementara kondisi ini membuat Marquis Bouchez terganggu. Penyelidikan Kastil Daymond di diskusikan di Istana Kekaisaran untuk mengungkap teknik kutukan...

Kenapa jadi seperti ini?

Kutukannya dibuat hanya dengan tujuan memecah belah Astra. Kalau Daymond dan Decones bentrok, kekacauan Astra akan terangkat ke permukaan.

Karena merangkul para Bangsawan dengan Batu Kuno sudah tidak memungkinkan, dia mencoba menghentikan kepergian Bangsawan di sisinya dengan memperlihatkan ke tidak-stabilan Keluarga itu.

'Tujuan awalnya adalah Daymond Astra'

Kutukan yang seharusnya mengenai orang dewasa malah muncul di Joshua, seorang anak. Pastinya itu membuat dia terombang-ambing diantara hidup dan mati.

'Aku tidak bermaksud melakukan sejauh ini!'

Pasukan Daymond adalah yang terkuat di Astra.

Jika berhasil memancingnya, Decones akan segera hancur, jadi dia harus mengendalikan Kutukannya untuk membuat mereka terus berselisih untuk waktu yang lama.

"Aku tidak yakin apakah Kutukan itu benar-benar bisa menular"

"Kenapa tidak menggunakan tim Pencarian Kekaisaran untuk memeriksanya"

"Akankah Duke Astra mengizinkan kita menyelidiki wilayah Astra?"

"Tidak ada cara lain, Kutukan itu Menular. Kalau Beliau menolak untuk diselidiki, dia akan sangat membahayakan keamanan Kekaisaran!"

"Tetapi...!"

"Marquis Bouchez, kenapa anda seperti ini hari ini? Biasanya, Marquis akan bersikeras untuk menyelidiki dulu"

Terpojok, Marquis Bouchez yang kakinya lemas, membuka mulutnya.

"Uh, j, jangan gegabah, kita berada di faksi yang sama"

Menghalangi penyelidikan adalah proritasnya.

Para Bangsawan melihat ke Marquis Bouchez dengan bertanya-tanya. Biasanya, dia adalah Marquis Bouchez yang selalu bimbang karena tidak bisa melahap Duke Astra. Sangat mencurigakan melihat sikapnya mendadak berubah drastis.

Pada saat itu, seorang Bangsawan masuk.

"Duke Astra telah mengizinkan penyelidikan dilakukan di Kastil Daymond-!"

Apa?

Wajah Marquis Bouchez dengan cepat berubah. Menggigit kukunya dengan gelisah, wajah penuh kecemasan, dia bergegas ke Istana Kekaisaran segera setelah Pertemuan itu bubar.

Untuk membujuk Kaisar, dia segera berlari ke Istana Kekaisaran. Akan tetapi seseorang telah keluar dari ruang audiensi lebih dulu.

Duke Astra dan seorang pria yang baru pertama kali dia lihat. Pria itu sangat tinggi, berwajah tampan. Rambut pirang, mata merah, berperawakan tinggi, mimik yang mirip dengan Duke.

'Itu adalah Daymond Astra'

Tanpa sadar dia menelan ludahnya, "D, Duke Astra"

Betisnya gemetar. Tapi dia tidak bisa terus berdiam diri.

"Tim Pencarian Kekaisaran akan menuju ke Wilayah Daymond, bukan? Sejak kapan Astra dengan mudah memenuhi permintaan Istana Kekaisaran? seharusnya tidak perlu repot-repot...."

Entah bagaimana caranya, Penyelidikan Kastil Daymond harus dihentikan. Marquis Bouchez mengelap keringat yang menetes dari jidatnya dengan punggung tangannya, tersenyum dan melanjutkan.

"Sayang sekali cucu anda terkena kutukan. Saya akan membantu, jadi Penyelidikan dari Kekaisaran-"

"Tidak perlu memainkan lidah panjang-mu"

"Ya?"

"Penyelidikan hanyalah dalih untuk mencabik-cabikmu dan membunuhmu"

Duke Astra melihat ke Marquis Bouchez dengan tatapan yang tak mengeluarkan warna atau pun bau. itu adalah tatapan yang nampak akan meremas semua organ-organnya.

Duke Astra perlahan berjalan ke arah Bouchez. Beliau berdiri di depan Bouchez dan perlahan membuka mulutnya, "Mari kita lihat seberapa jauh adikmu bisa melindungimu"

"Ap, Apa maksdumu, A, Aku adalah Kakak Permaisuri Oselia, dan paman dari putra tertua Keluarga Kekaisaran-!"

Saat itulah, Daymond, yang menonton dengan tenang dari belakang berkata, "Kalau kalian sudah selesai bicara, bolehkah aku menyelesaikan urusanku?"

"Ya"

Daymond melangkah ke Bouchez. Dan Bouchez menatap Daymond.

BUK-!

Bouchez terjatuh ke lantai setelah dipukul dengan tinjuan yang kuat. Rasanya seperti batu dihantamkan ke kepalanya. Bouchez, mengerang kesakitan dan masih terkejut, di paksa mengangkat kepalanya untuk melihat Daymond.

Daymond perlahan meremas tengkuknya dan berkata, "Bangun. Aku bahkan belum mulai"

Pada saat itu, wajah Marquis Bouchez memucat dengan perasaan campur aduk. 

.

Tim Pencarian yang diperintah oleh Kaisar, telah menuju ke wilayah Daymond.

Begitu mereka sampai, mereka memeriksa taman, dan yakin akan adanya residu dari Kutukan. Seseorang dengan Anugerah juga termasuk ke dalam  Tim Pencarian Kekaisaran. Artinya mereka bisa menemukan hal yang tidak bisa ditemukan penyihir biasa.

Dan hasil dari melacak sisa-sisa kekuatan sihir di taman, dengan cepat terungkap bahwa itu adalah pekerjaan tangan Bouchez. Dengan kesaksian Tim Pencarian Kekaisaran, Marquis Bouchez tidak dapat mengatakan bahwa dia tidak tahu.

* * *

Beberapa hari kemudian di Kastil Daymond.

Aku mengerang sambil bergumul melihat-lihat buku. Taman telah menjadi tanah kosong untuk menghilangkan kutukan, jadi aku sedang dalam proses memilih bunga baru untuk di tanam.

Heidi dan Betty menyeringai saat mereka melihatku berpikir keras dengan kedua tangan mengepal di kepalaku.

Kata Heidi sambil mengarahkan jarinya ke bagian buku yang terbuka. "Bunga Lily ini cantik, dan Tulip juga"

"Bagaimana dengan bunga kecil berwarna ungu?"

'Oh, mereka semua cantik'

Lily dan Tulip tampak elegan.

Bunga liar berwarna ungu juga tampak lucu.

"Bagaimana dengan menanam bunga favorit anda?"

"Bunga apa yang paling anda suka?"

Heidi dan Betty bertanya bergantian.

Aku menjawab dengan mataku masih terkunci pada buku.

"Mauar"

"Kalau begitu anda bisa menanam mawar lagi"

"Tapi mauar ituu membuat Joshua sakiit. Aku merwasa buruk ketika melihat mauar"

Para pelayan mengerutkan keningnya setelah mendengar kata-kataku. Lalu mereka memeluku dari dua sisi dengan erat.

"Anda sungguh perhatian"

"Anda terlalu baik"

Kesetiaan dari para pelayan sepertinya meningkat sebanyak 50 x lipat. Aku berusaha membuka mataku yang mendung dan menahan rentetan kasih sayang mereka.

"Anda tidak perlu khawatir. Karena orang-orang jahat itu sudah pergi. Marquis Bouchez bunuh diri-"

"Betty", Heidi mengerutkan kening dan Betty menutup mulutnya.

'Aku baik-baik saja kok'

Han Jihyuk sudah mengabarkan tentang Marquis Bouchez yang bunuh diri. Ketika terbukti dia telah mengutuk Keturunan Langsung Astra atau semacamnya, Dia ketakutan setengah mati.

Tapi pendapatku berbeda.

'Kakek dan Ayah pasti menekannya untuk melakukan itu'

Buktinya, Permaisuri Ocelia bahkan tidak hadir di pemakaman.

Bouchez kemudian menghapus nama Marquis dari direktori, dan bahkan memberi Astra hadiah yang sangat tinggi. Selain aku, tentu beberapa orang mengetahui tekanan dari Kakek dan Ayah-ku. Mereka mengira Astra itu mengerikan.

'Apanya yang mengerikan?'

Disinilah anak kecil di kutuk. Ku-pikir orang yang melakukan itu pada seorang anak memang pantas mati.

'Karena dia, kerja keras-ku di demi sesi penilaian Kastil menjadi kacau'

Parahnya, anggaran kami di bekukan.

'Yah, kita mendapat banyak dari kompensansi Bouchez, jadi itu tidak menjadi masalah'

Wilayah dari Generasi ke-2 lainnya harus menderita sedikit. Anggaran mereka banyak dipotong karena penyelidikan yang disetujui Kakek, tentunya mereka juga berusaha keras dalam sesi penilaian ini.

'Sekarang semuanya tampak sudah beres, mari kita periksa komentarnya'

Para pelayan sedang disibukkan dengan buku-buku, jadi aku menggunakan Anugerah-ku.

Jendela yang familiar muncul di hadapanku

-----

[I Possessed The Villain's Granddaughter]

Aku hanyalah seorang mahasiswa biasa di Korea Selatan.

Dan aku marasuki tokoh Ekstra Novel yang biasanya kubaca.

Maksudku, anak yatim piatu yang bakal melalui segala macam kesulitan, tetapi juga merupakan cucu dari Bos Terakhir, Duke Astra?!

-----

'Karakter utamanya telah berubah lagi'

Setelah menyelamatkan Joshua, Balzac kembali menjadi peran pendukung .

Juga ada 8 Episode aktif.

'Apa yang terjadi?'

Tiba-tiba, aku teringat komentar yang ku-lihat terakhir kali.

-----

└ Kondisi karakter utamanya sudah benar. Kesengsaraan yang cukup, ada kesempatan untuk melampaui, dan berkemampuan.

-----

'Jadi begitu!'

Jika ada karakter dengan pengaturan yang melampaui Dahlia, protagonis Novel juga akan berubah.

'Tunggu, bisakah aku menjadi protagonis juga?'

Aku menggelengkan kepalaku setelah memikirkannya. Kalau memang demikian, aku akan menjadi protagonis sejak awal.

Dari tiga kriteria protagonis, aku tidak memiliki 'Kemampuan'

Anugerah-ku yang bisa membaca Bahasa Kuno adalah palsu. Kemampuan membaca komentar tidak diceritakan dalam novel. Jadi di dalam novel, mereka menilai diriku tidak kompeten.

'Intinya, aku kembali dengan [IPTVG] dan itu bagus'

Jika isi Novel berubah, begitu juga dengan masa depan. Masih ada beberapa hal yang harus ku-peroleh, jadi masa depan tidak boleh berubah.

Kemudian Heidi berkata, "Ini sudah jadwalnya untuk Camilan. Haruskah kita pergi?"

"Camilan apa yang kau punyaa?"

"Hari ini Castella"

"Wah-!"

Aku suka susu, dan aku juga suka Castella, yang cocok dengan susu.

Bergegas ke kamar untuk bersiap menyambut Castella, aku berlari dengan penuh semangat. Dan saat aku pergi lagi keluar, aku berpas-pasan dengan Ayah yang ada di ruang utama. Dibelakangnya ada Joshua dan Balzac.

"Haii!!", aku berlari dan mengangkat satu tangan untuk memberi salam.

Dia meletakkan tangannya di bawah ketiak-ku dan memeluk-ku.

"Kemana kamu akan pergi begitu bersemangat?"

"Camillan hari inii Castella!"

Ayah menggendongku dengan ke dua sudut mulutnya terangkat. Lalu dia melirik ke pelayan dan berkata, "Bawa makanan ringannya ke Ruang Kerja"

"Baik"

"Baik"

Kemudian aku dibawa Ayah dan menuju ke Ruang Kerja-nya. Sudah lama sekali aku tidak menikmati waktu bersama Ayah. Dia menghabiskan sebagian besar waktunya di Istana Kekaisaran untuk menangani kasus kutukan Joshua.

Aku tiba di Ruang Kerjanya dan duduk menghadap meja. Setelah beberapa saat, sepiring Castella dan segelas susu diletakkan di hadapan-ku.

Saat aku sedang memakan camilanku dengan mata berbinar, Joshua menatap ayah dan berkata, "Saya akan mengembalikan ini kepada Jenderal"

Apa yang dia keluarkan adalah sebuah buku tua.

Di sampulnya terlihat tulisan , sepertinya inilah buku yang dicuri Joshua.

Ayah dan Joshua terdiam.Bahkan Balzac, yang duduk disebelah Joshua, mengunci mulutnya.

'Wow!', Orang-orang disini tidak terlalu banyak berbicara. Pedahal berbagai hal dapat dengan mudah diselesaikan dengan percakapan yang semakin mendekatkan mereka.

'Aku tidak tahan'

Aku membaca tulisan dibuku itu dengan gagap, 'Ri...si..an. Itu Paman!"

Saat aku berbicara, Ayah mengangguk, "Ya, itu buku Paman-mu"

"Oh tidak! Itu tentaang Paman!"

Aku meletakkan tanganku di pinggangku dan berbicara seperti anak kecil. Ada sedikit sengatan, tapi aku mencoba mengabaikannya.

Alis Ayah berkerut, "Kenapa?"

"Paman merwundung Ayah, jadi bilangnyaa kita tidak boleh membicarwakannya, kan?"

Lalu aku melihat ke si Kembar. Si Kembar menurunkan kepala mereka sedikit dan tidak mengatakan apa pun.

'Apakah Ayah benar-benar membenci Paman Rissian?'

Kupikir tidak.

Ayah adalah orang yang tidak akan memberi ampun pada orang yang tidak dia sukai. Walaupun mendapat perintah dari kakek, kalau itu adalah anak-anak musuhnya, dia tidak akan mengadopsi mereka.

Akan tetapi, Ayah mengambil si Kembar dan memberikan mereka banyak dukungan. Dia juga membelikan mereka mansion yang dekat dengan Kastil. Dan dilihat dari penampilan si kembar, benda yang mereka bawa dan kenakan, itu semua sangat mahal. Mereka juga mendapat nilai-nilai yang baik di ujian.

'Itu semua hanya memungkinkan kalau Ayah membayar untuk itu'

Mungkin itu sebabnya Ayah tidak bisa menghabiskan harta pribadinya dengan bebas ketika anggarannya terbatas?

'Di masa depan, ketika anak-anak itu beranjak dewasa, aku harus memberi mereka beberapa bantuan'

Ayah menghela nafas, "Rissian, orang macam apa dia..."

Kemudian si kembar tersentak dan menoleh untuk melihat ke arah Ayah.

"Rissian adalah seorang kutu buku, tapi dia juga penakut, jadi tidak mungkin dia bisa meracuni dengan tangannya sendiri atau apa pun itu"

"Ya?"

"Apa?"

Mata si Kembar melebar, dan Ayah menyilangkan tangannya.

"Dia beruntung. Cukup beruntung untuk memiliki anak kembar"

Menyeringai lebar aku menjawab, "Ayah juga kembwar dengan Paman Risiann"

"Ya. Bagi ku...itu juga adalah hal yang baik"

Ayah menyodorkan kembali buku itu kepada Joshua.

"Ini akan kuberikan kepada-mu ketika kamu dewasa. Tidak perlu mencurinya"

"...."

"Balzac"

"Iya?"

"Nyonya dan Charles tidak bisa dikembalikan"

"Saya tidak tahu kalau buku-nya seperti itu!", Balzac memerah dan membuat ekspresi memelas, dan aku terkekeh

'Semuanya berjalan dengan baik'

Jadi akankah terus damai sampai kita kembali ke Kastil Duke?

Sampai saat itu, aku tidak tahu sadar. Bagaimana tatapan tiga pria itu saat aku mencelupkan Castella ke dalam susu dan memakannya.

Itu adalah awal dari Neraka Memperebutkan Elliotte.