Malam yang dingin dan gelap Alex dan Mita bersama di sela Mita yang duduk beristirahat. Alex bertanya beberapa pertanyaan kepada Mita. "Kenapa kamu bisa terdampar saat itu Mita,"kata Alex.
Mita yang mendengar kata dari Alex hanya tersenyum saja. Tapi hatinya juga terluka jika mengikat malam dimana dia melihat Bram bersama dengan Jesi selingkuhannya. Mita yang ingin melepaskan dari kejaran pembunuh yang disuruh oleh Bram untuk membunuhnya. Tapi Mita tidak tahu kenapa Bram ingin membunuhnya.
Di tebing itu Mita hanya bisa melihat mereka saling merangkul satu sama lain. tapi dalam hati Mita ingin membalas dendam dengan suaminya itu. Tapi apa daya Mita yang saat itu sedang mengandung dan tidak bisa melakukan apa-apa. Karena dirinya hanya seorang wanita yang sudah disakiti.
"Kenapa kamu diam saja apa kamu tidak bisa menjawab pertanyaanku Mita,"kata Alex yang menatapnya kembali.
"Itu karena saya jatuh dari tebing saat melarikan diri dari pembunuh malam itu,"kata Mita dengan perasaan yang berat.
"Pembunuh kata kamu,"ucap Alex. Mita hanya menganggu saja kepada Alex yang melihatnya.
"Kenapa ada pembunuh yang datang kepada kamu. Apa kamu memiliki musuh?,"ucap Alex. Mita hanya menggeleng karena dirinya tidak memiliki musuh sama sekali.
"Jika kamu tidak memiliki musuh. Apa pembunuh itu datang karena dibayar oleh suami kamu yang sekarang bersama dengan wanita lain,"kata Alex yang dimana di terus terang kepada Mita didepannya. Apa lagi Alex tidak perduli dengan apa yang terjadi dengan dirinya yang sudah berpisah dengan Bram.
"Mungkin iya. Aku juga tidak tahu. Tapi aku sudah senang bisa selamat dari kematian. Tapi tuan kenapa anda tahu suami saya sudah bersama dengan wanita itu,"kata Alex.
"Kamu kira aku ini siapa sampai aku tidak tahu apa masalah yang sudah terjadi kepada kamu. Tapi dari pada itu Bram sudah membunuh kamu, lalu apa yang ingin kamu lakukan dengan dia setelah keluar dari pulau ini,"kata Alex.
"Mungkin akan membuat dia menyesal telah membuangku dan anakku. Tapi sebelum itu aku harus memiliki sesuatu yang bisa membuat suamiku menyesal lebih dulu,"kata Mita.
"Jika kamu butuh bantuanku aku bisa membantu kamu,"kata Alex.
"Terima kasih atas tawaran yang anda berikan tuan. Tapi aku ingin melakukan dengan usahaku sendiri,"kata Mita yang hendak berdiri.
"Kamu kamu sudah tidak lelah lagi jika kamu berdiri,"ucap ALex yang dingin. Mita hanya tersenyum saja dan kembali melanjutkan langkahnya. Mita yang sudah berjalan setengah jalan sudah sampai didepan kamar para pegawai.
"Masuklah, karena ini sudah dingin,"kata Alex yang memperlihatkan sisi baiknya kepada Mita. Mita yang tersenyum berjalan masuk, tapi Mita tidak lupa untuk berterima kasih kepada Alex karena sudah mengantarkan dirinya.
Mita yang masuk ke kamar dimana teman sekamar Mita sudah menuggu MIta. Mita yang membuka pintu sudah disamput oleh temanya yang menatapnya."kenapa kamu pulang sekarang,"kata teman sekamar.
Mita hanya tersenyum saja."Maaf kak tadi aku bertemu dengan tuan muda dan di tengah jalan ingin pulang kakiku lelah dan aku beristirahat lebih dulu,"kata Mita sedikit menjelaskan kepada temannya.
"Tunggu dulu tadi kami tuan muda. Apa kamu bertemu dengan tuan muda Mita,"kata Teman sekamar. Mita hanya menganggu dengan wajah bingung.
"Bagaimana dia tampan tidak, tapi kamu enak bisa tertemu dengan tuan muda apalagi bicara dengan dia. Aku juga mau,"ucap Teman sekamar.
"Kakak, suka dengan tuan muda,"kata Mita.
"Mana mungkin aku tidak suka dia kaya tempan dan dari keluraga terpandam. Siapa sih yang tidak suka dengan dia. atpi sangat disayangkan dia cacat. kalau tidak cacat mungkin banyak wanita yang datang kepadanya,"kata Teman sekamar. tapi Mita yang tidak terlalu tertarik hanya bisa berjalan menuju kasur dan mendengarkan cerita temannya.
"Tapi kakak tuan muda bukan sudah bertunangan ya,"kata MIta.
"Itu benar dia sudah bertunangan dengan nona Malika. Tapi aku dengar tuan muda ingin membatalkan pertunangan itu,"kata teman sekamar.
"Kenapa?,"kata Mita yang merasa penasaran seorang yang baik itu ingin membatalkan pertunangan.
"AKu juga tidak tahu soal itu. Tapi dari pada itu Mita kenapa kamu ingin tahu. Apa kamu juga suka dengan tuan muda?,"kata Teman sekamar yang sedikit menggoda MIta.
"Itu mana mungkin, kamu lihat saja aku sedang hamil. Mana mungkin tuan muda suka denganku bukan,"kata Mita.
"Iyalah. Tapi kamu tahu tidak tuan muda juga kasihan loh karena kecelakaan itu dia tidak bisa berjalan lagi,"kata teman sekamar.
"Kecelakaan?,"kata Mita yang tidak tahu apa yang sudah terjadi dengan tuan muda.
"Iya kecelakaan yang juga merengut orang tua tuan muda. AKu tidak terlalu tahu jelasnya bagaimana kondisi tuan muda saat itu. itu hanya gosip yang didapatkan dari berbagai pelayan dan pegawai disini saja,"kata Teman sekamar.
Setelah pembicaraan itu mereka beristirahat untuk pagi yang akan datang. Tapi di tempat lain Alex yang sudah ada dikamar mendapatkan informasi yang dia inginkan tentang Mita. Tapi anehnya tidak ada yang jelas tentang informasi yang didapatkannya.
Setelah membaca informasi tentang Mita dia kembali membaca dokumen tentang kecelakaan keluarga Alexsader. Di mana informasi yang dibaca oleh Alex kalau kecelakaan itu di hari yang sama dengan MIta didepan panti asuhan.
Tapi masih belum ada bukti yang jelas tentang orang tua Mita"Kurasa harus tes DNA ini,"ucap Alex yang merasa ada yang ganjil dengan informasi yang didapatkannya.
Selesai membaca dokumen Alex meminum obat rasa sakit sebelum dia tidur. Dimana mereka semua tertidur malam itu. Mita yang tidak tahu kenapa bermimpi tentang malam dimana dia jatuh dari tebing dengan senyum yang diperlihatkan oleh Bram. Mita yang memanggil nama Bram dan ingin tahu alasannya membuat dia terbangun dimalam hari.
Dengan air mata yang sudah mengalir. Mita yang menghapur air matanya karena dia tidak ingin membangunkan temannya yang sudah tertidur. Tapi Mita yang merasa sakit saat melihat kejadian malam itu."Bram kamu harus membayar semuanya,"kata Mita yang mencoba bangkit dari rasa sakitnya.
Mita yang mengelurs perutnya dimana dia hanya bisa berharap kalau anak yang dia kandung akan bisa sehat. Tapi kondisi Mita yang dia tahan selama ini hanya untuk bayi yang belum lahir.
"Sebentar lagi semuanya akan di mulai, tunggu kamu lahir di dunia ya nak. Aibu akan menjaga kamu dengan baik,"kata Mita yang tersenyum. Tapi pikirkan Mita masih merencanakan apa yang akan dia lakukan. Apalagi tulisan novel seasaon kedua ini sudah sukses dan banyak pembacanya. Tapi itu juga masih kurang, Mita harus memilki usaha yang harus dia bangun dari nol.