Beberapa hari telah berlalu Mita yang sudah tinggal di rumah yang kecil dengan cafe disampingnya. Bersama dengan Morgan kecil Mita menjalani kehidupan normal. Hari demi hari Mita bersama Moragn dan Surya untuk menjaga cafe.
Dua hari sebelum pembukaan Cafe Mita bersama dengan Surya mendapatkan pegai baru yang tidak tahu dari mana datangnya. Mereka ada dua orang yang bernama Satya dan Elsa. Setelah di wawancara oleh Mita kalau mereka sudah memenuhi kriteria.
Mita yang bersama dengan Surya menyambut mereka berdua dengan baik. Hingga pembukaan cafe berjalan lancar dengan beberapa pengunjung datang untuk bersantai. Menu yang diberikan oleh Mita cukup sederhana dari kue minuman dan makanan ringan yang bisa dibuat.
Satu hari pembukaan mereka sangat sibuk karena banyak yang datang. Mita yang juga kadang menjaga Morgan yang masih bayi. Banyak dari pengunjung sangat senang dengan dengan ke ramah tamahan cafe. Apa lagi ada penitipan anak dan bayi didekat mereka bersantai.
"Kurasa hari ini juga akan sibuk bos,"ucap Surya.
"Iya. Ini sudah bagus. Tapi melihat ini kurasa butuh pegawai lagi ini,"kata Mita sambil menggendong Morgan yang sedang tertidur.
"Bos,"ucap Elsa yang sedikit ragu.
"Ada apa Elsa,"kata Mita yang melihatnya.
"Ini bos ada teman saya yang ingin mendaftar menjadi pelayan di cade ini apa bisa?,"kata Elsa yang sedikit ragu.
"Katakan saja kepada teman kamu untuk mengirim CV-nya kr Cafe ini, nanti aku kana memeriksanya. Apa dia sesuai dengan apa yang aku inginkan atau tidak,"ucap Mita yang tersenyum.
"Hai Elsa kamu ada dimana?,"ucap Satya.
"Ada apa kamu mencariku,"ucap Elsa yang sedikit manyung kepada Satya yang sudah mengganggunya.
"Kenapa kamu berwajah jelek seperti itu, tidak cantik. Nanti pelanggan pergi, jika kamu seperti itu,"kata Satya.
"Kalian berdua sana kedapur. Kita mulai bekerja ini,"kata Surya.
Mita yang menyuruh Surya untuk memimpin cafe. Sedangkan untuk Mita sendiri hanya menuggu sambil menjaga Morgan yang masih bayi. Karena Mita tidak bisa pergi atau bekerja terlalu lama apa lagi dia masih ada tanggungan yang masih kecil.
Hari demi harai telah berlalu cafe yang sudah dijalankan oleh Surya. Mita yang menjaga Morgan juga menulis novel di waktu luannya. untuk penghasilan tambahan. Satu harai telah berlalu Mita yang melihat persediakan cafe yang kosong dan persediaan di kulkas juga kosong.
"Kurasa aku harus membeli beberapa bahan tambahan,"ucap Mita yang melihat data penjualan dan pengeluaran bahan yang sudah dipakai. Termasuk stok bahan yang masih tersedia dan habis.
Mita yang berjalan ke cafe melihat Elsa yang sedang menjaga kasir."Elsa dimana Surya,"kata Mita.
"Surya ada di dapur bos ada apa mencari Surya,"kata Elsa yang bertanya.
"Ini bahan stok di dapur ada yang sudah habis. AKu juga mau membeli beberapa bahan untuk di isi dikulkas karena juga sudah mau habis. AKu mau meminta bantuan Surya untuk membeli beberapa bahan,"kaa Mita menjelaskan.
"Bagaimana jika aku saya bos,"kata Elsa dengan wajah tersenyum. Tapi kadang Elsa juga melihat Morgan memainkan pipi imutnya Morgan yang masih bayi.
"Aku apa ini,"kata Surya bersama dengan Satya.
"Kenapa kalian keluar mengganggu saja,"kata Elsa sambil bermain dengan Morgan.
"Untuk hari ini cafe tutup jam 3 ya. Surya kamu ajak Satya dan Elsa belanja ya. Ini bahan yang harus kalian beli. Sudah aku tulis di sini,"ucap Mita sambil memberikan kepada Surya.
"Baik Bos Mita. tapi Bos apa Bos tidak ikut dengan kami,"kata Surya.
"AKu tidak bisa ikut. AKu akan di rumah bersama dengan Morgan. Apa lagi ada novel yang harus aku selesaikan untuk saat ini,"ucap Mita.
"Apa novel baru,"kata mereka bertiga. Dimana mereka bertiga yang tidak tahu kalau Mita juga seorang penulis.
"Bos novelnya judulnya apa yang sudah bos rilis,"kata Elsa.
"Bukan kalian selalu membacanya bukan kenapa bertanya lagi,"kata Mita yang tersenyum.
"Apa maksud anda novel ini, karya anda,"ucap Satya yang memberikan cover buku yang dia baca. Mita hanya menganggu saja sementara Elsa dan Surya melihat ke arah Satya yang menujukan cover novelnya.
Mereka berdua sangat tidak percaya dengan apa yang mereka dengar termasuk dengan Satya yang menunjukan covernya."Pasti bos sedang bercandakan,"ucap Surya.
Tapi pada saat mereka sedang berbicara pintu cafe terbuka. Dimana Mita berkata,"Maaf cafe sudah tutup untuk hari ini."
Tapi Mita yang terkejut yang datang ternyata adalah Alex dan sekertarisnya."Siapa juga yang mau memesan,"ucap Alex.
"Tuan muda kenada ada disini,"kata Mita yang berjalan ke arah Alex.
"Tentu saja untuk bertemu Morgan kecil. Tapi apa yang sedang kalian bicarakan tadi serius sekali,"ucap Alex.
"Itu tuan kalau bos kami yang menulis novel ini,"ucap Satya yang langsung berkata.
"Mita apa kamu juga menulis Novel,"kata Alex yang berpura-pura tidak tahu. Tapi sebenarnya Alex sudha tahu kalau Mita juga seorang penulis. Sudah ada karyanya yang di filmkan dan di cetak novel buatan Mita.
"Hanya sampingan saja. Tapi kenapa kalian bertiga tidak percaya dengan apa yang aku tulis. Itu benar karyaku aku perlihatkan kepada kaliann,"ucap Mita sambil menunjukan hasil karya yang sudah di upload dan dipublikasikan.
Mereka bertiga sangat terkejut dengan bukti nyata yang diberikan oleh Mita."Apa ini benaran,"ucap Elsa.
"Bos boleh foto bersama tidak,"ucap Satya yang siapa di posisi selfi.
"Tidak,"ucap Mita.
"Kenapa,"kata Satya. Sementara mereka berdua hanya menawan tawa.
"Aku sedang menyembunyikan identitasku, makanya aku menyembunyikanya. Tapi aku senang jika kalian suka dengan novel yang aku buat,"kata MIta yang tersenyum.
"Sudah ayo kita pergi belanja sekarang,"ucap Surya.
"Tuan apa anda akan di sini untuk waktu yang lama. jika iya bisa titip bos kami. Kami ingin pergi belaja bahan cafe dan rumah,"kata Surya.
"Surya apa maksud kamu ini,"kata Mita yang melihat ke arahnya. Dimana Surya mencoba membantu Mita dan Alex untuk pendekatan. Seteleh mendapatakn tatapan itu mereka bertiga diseret oleh Surya meninggalkan cafe.
Dimana di cafe hanya ada Alex, Mita, Sekertarsi dan Morgan yang digendong oleh Mita. Alex yang melihat ke arah Morgan yang masih digendong oleh Mita. Mita yang merasa ada tatapan yang tertuju ke arahnya melihat ke arah Alex.
"Tuan muda ingin mengencong Morgan kecil,"ucap Mita.
"Menutut kamu,"kata Alex yang sedikit dingin.. Setelah Mita memberikan Morgan kepada Alex mereka pergi ke rumah Mita yang ada disamping cafe. Di dalam rumah Mita yang langsung pergi ke dapur untuk membuatkan teh untuk mereka berdua.