Bram dan Jesi yang mencari rencana untuk mengambil Morgan dari tangan Mita. Tapi apa Mita akan memberikan Morgan untuk Bram yang sudah membuang mereka. Hari demi hari Mita bersama Morgan sampai dimana Morgan bisa berjalan didepan Mita.
Mita yang sangat senang dengan pertumbuhan dari Morgan membuat dia ingin selalu bersamanya. Tapi hari yang indah itu beruba di saat Bram datang ke rumahnya bersama dengan Jesi yang sedang mengandung.
Mita yang tahu akan itu segera menggencong Moragn. Sedangkan Bram dan Jesi datang ke arahnya."Lama tidak bertemu Mita,, bagaimana kabar kamu selama ini. Aku tidak tahu jika kamu masih selamt,"kata Bram yang mendekat.
"Cukup berhenti disana saja,"ucap Mita yang tidak ingin Bram melangkah lagi. Tapi disaat yang sama juga Elsa yang ingin melaporkan datang."Nona apa anda baik saja. Lalu siapa kedua orang ini,"ucap Elsa.
"Kamu hanya karyawan saja diam saja. jangan ikut campur urusan majikan kamu, sana pergi,"kata Jesi yang kasar.
"Maaf aku tidak akan pergi sebelum anda pergi, dari sikap anda ini apa mungkin kamu mantan suami dari nonaku. Laki-laki tidak tahu terima kasih,"ucap Elsa. Setelah berkata itu kepada mereka berdua Elsa berterika memanggil Satya dan Surya untuk datang.
Satya dan Surya yang ada dicafe mendengar teriakan dari Elsa."Apa yang terjadi sdiluar sana,"ucap Surya.
"Satya kamu disini jaga Cafe aku akan melihat Elsa. Kmau coba hubungi tuan muda Alex,"ucap Surya lagi. Dimana dia segera pergi meninggalkan cafe dan berlari keluar. Tapi disaat yang sama juga Surya melihat dua orang yang dia sendiri tidak kenal. Tapi melihat sikap Elsa yang melindungi Mita dan Morgan.
"Ini pasti ada yang tidak beres,"ucap Surya yang berlari.
"Berhenti kalian berdua. Anda ini siapa mengganggu bos kami,"ucap Surya yang menghalangi Bram yang hendak menarik tangan Mita. Surya yang sudah memengang tangan Bram saling memangdang satu sama lain.
"Lepaskan aku,"ucap Bram yang dingin. Tapi karena tidak ingin terlalu lama dipegang Bram menghempaskan tangannya. Agar pegangan Surya bisa lepas.
"Kamu juga karyawan yang ikut urusan majikan kamu. kamu tahu tidak dia ini mantan istriku dan aku ingin mengambil hak asuh anakku yang sudah dia ambil dariku saat dia melarikan diri,"ucap Bram yang dengan percaya diri berbohong.
"Kamu jangan omong kosong, bukan kamu sudah memiliki anak dari selingkuhan kamu itu. untuk apa kamu masih menginginkan anak dariku,"ucap Mita yang masih memeluk Morgan dengan erat.
"Itu bukan urusanku, berikan anak itu kepadaku jika kamu tidak ingin usaha kamu hancur,"ucap Bram dengan tegas.
"Hancurkan saja. Aku tidak perduli jika kamu mau ambil cafeku dan rumah ini. tapi kamu tidak akan bisa mendapatkan Morgan, bukan kamu ingin membunuhnya saat dia ada didalam kandunganku,"ucap Mita.
Bram hanya tersenyum saja kepada Mita."Kamu ternyata sudah berani ya. baiklah jika itu mau kamu,"ucap Bram dengan wajah seriusnya.
Hanya dengan satu panggilan saja Bram menyuruh semua orangnya untuk datang ke temapt Mita. Tapi disaat yang sama Alex yang ingin berkunjung baru setengah perjalanan menuju tempat Mita dia mendapatkan panggilan dari Satya.
Alex mengankatnya dan berkata,"Ada apa kamu menghubungiku?."
"Bos segeralah datang ke rumah Mita ada masalah yang sedang terjadi,"ucap Satya. Tapi disat yang sama juga Alex dihentikan oleh mobil hitam."Ada apa berhenti,"ucap Alex kepada sekertarisnya. Satya yang mendengarnya juga tidak tahu apa yang sedang terjadi di tempat bosnya.
"Bos apa yang sedang terjadi di tempat anda?,"kata Satya yang bertanya kepada Alex.
"Tidak ada, tapi mungkin akan terlambat kami datang. Kamu cari tahu saja apa yang sedang terjadi dan kabari aku jika sudah tahu,"ucap Alex yang menutup teleponnya.
Sementara dia tempat Alex yang sudah dihentikan oleh mobil hitam. Dimana Alex tidak asiang dengan mobil itu."Kakek,"ucap Alex yang melihat dari dalam mobil. Kakek Alex yang keluar dari mobil bersama dengan Melika.
Mereka berdua berjalan ke arah mobil Alex dan masuk ke dalam."Kakek kenapa kamu menghentikan mobilnya,"ucap Alex yang melihat mereka berdua.
"Alex kamu tahu tidak apa yang kamu lakukan ini salah. Apa kamu tidak tahu haraga diri kamu sebagai penerus itu sangat tinggi. Sebaiknya kamu jauh dari wnaita itu,"ucap kakek yang dia menentang hubungan mereka berdua.
"Untuk apa kakek menghalangiku untuk bertemu dengan wanita yang aku sukai,"ucap Alex yang bersikap tidak perduli dengan Melika.
"Tapi Ales dia sudah punya anak dengan laki-laki lain. Apa kamu tidak tahu mantan suaminya mencari dia sekarang. Sebaiknya kamu jangan menganggu hubungan mereka berdua,"ucap Melika.
"Apa yang kamu katakan Melika, mantan suaminya datang mencari Mita,"ucap Alex yang mulai gelisah.
"Aku tidak tahu kenapa kakek tidak menyetujuinya. ATapi aku akan bertemu degan wanita itu. AKu sudah mengganggap anak dia itu seperti anakku sendiri,"ucap Alex yang segera menutup pintunya dan meminta sopir untuk pergi ke rumah Mita.
Tapi belum sempat menutup pintu kakeknya memerintahkan pengawalnya untuk menyeretk Alex masuk ke dalam mobilnya. Mobil Alex yang sudah diambil ahli oleh pengawail kakeknya.
"Kakek apa yang kamu lalukan lepaskan aku. AKu ingin bertemu dengan Mita sekarang, cepatkan lepaskan aku,"ucap Alex yang mencoba untuk melepaskan diri. Tapi pengawal itu tidak perduli dan tetap memasukan ALex ke dalam mobil dimana kakeknya sudah masuk dan menuggu.
"Kamu itu hanya dimanfaatkan oleh wanita itu. Apa kamu ingin uang kamu diambil oleh wanita dan anak itu,"ucap kakek.
"Apa yang kakek katakan itu tidak benar. uang itu milik MIta dan dia tidak pernah meminta bantuanku sama sekali.,"ucap Alex.
Kakekenya yang tidak percaya tidak perduli dengan perkataan dari Alex cucunya. Tapi di tempat lain Surya dan Satya yang berhadapan dengan Bram dan Jesi yang mendatangkan pengawalnya. Dimana cafe dan rumah Mita semuanya hancur.
"Kamu masih tidak mau menyerahkan anak itu,"ucap Bram.
"Aku tidak akan pernah menyerahkan Morgan untuk kamu dan selingkuhan kamu. APa kamu kira akau bodoh akan menyerahkan satunya keluargaku untuk kamu jaga,"cuap Mita yang tersenyum. Tapi di sisi lain Elsa, Satya dan Surya yang bertarung dengan para bawahan Bram sudah babak belur.
"Apa kamu yakin tidak mau lihat karyawan kamu mereka sudah babak belur. Sebaiknya kamu seragkan anak itu atau kamu berikan uang yang kamu miliki saja,"ucap Jesi yang berwaajh licik.
Dimana keduanya melihat dengan penuh bahagai."Ok aku akan berikan semua properti dan uang yang aku miliki kepada kalian. Lepakan kami semua termasuk anakku,"ucp Mita yang berpikir jernih.
"Bagus, tapi kamu juga harus pergi dari negara ini juga pergi jauh dan jangan muncul lagi ke tempat ini,"kata Jesi. Mita yang di dorong masuk ke dalam memberikan surat tanar rumah dan cefe bersama dengan uang tabungan yang dia dapatkan..
"Ini semua yang aku miliki sekarang kalian pergi dari tempatku,"ucap Mita.
"Tidak bisa aku ingin kamu pergi sekarang juga,"ucap Jesi.
"Ok aku akan pergi tapi berikan aku waktu memberikan pakaianku saja. Apa kalian bisa?,"ucap Mita.
"Sana cepat pergi ambil barang kamu yang tidak guna itU. Tapi jangan harap kamu mengambil barang bagus di rumah ini dan cafe yang kamu miliki,"ucap Bram. Dimana mantan suaminya yang hanya ingin uang dari Mita saja. Lalu bagaimana Mita dan Morgan akan tinggal setelah diambil rumahnya?.