Di rumah yang kecil Alex yang bersama dengan Morgan kecil bermain bersama dengan sekertaris. Mita yang ada di dapur membuatkan teh untuk mereka. Sambil melihat ada cemilan untuk mereka."Sudah kosong lagi kuenya, kurasa aku harus buat untuk mereka,"ucap Mita.
Teh yang sudah siap untuk disajikan. Mita yang melihat mereka bermain bersama telihat senang."Tuan muda pak sekertasris ini teh anda berdua,"ucap Mita.
"Terima kasih nona Mita. Tapi apa anda tidak merasa kerepotan dengan semua ini,"ucap sekertasris.
"Tidak, tapi saya merasa senang jika kalain berdua datag untuk bermain dengan Morgan,"kata Mita.
"Sudah aku bilang kepada kamu bukan Mita. Kalau aku ini ayah angkat dari Morgan. Akte dari Morgan sudah jadi.,"ucap Alex yang menggendong Morgan..
"Tuan mudakan sudah tahu kalau saya masih belum setuju biarkan Morgan yang menjawabnya saja. jika dia membutuhkan ayah silakan,"kata Mita yang merasa masih belum menerima laki-laki lain setelah disakiti.
"Apa kamu masih ingin dengan suami kamu itu?,"ucap Alex. Mita yang mendengarnya terdiam untuk sesaat saja."Maaf jika aku mengingatkan masa lalu kamu. Tapi kamu harus melangkah maju bukan,"ucap Alex.
Mita hanya tertunduk dan mencoba untuk tenang dan kemudian dia melihat ke arah Alex."Itu benar tuan muda. Tapi tuan muda juga tidak bisa sembarangan menjadikan Morgan ini anak angkat anda. Bagaimana dengan tunangan anda, jika dia tahu. Bukan saya akan dalam masalah,"kata Mita.
"Yang kamu katakan ada benarnya juga,"ucap Alex. Setelah membicaraan itu semua kembali melihat ke Morgan yang menangis."Morgan kecil apa kamu lapar,"ucap Mita yang datang.
Alex yang memberikan Morgan kepada Mita untuk menyusui. Mita berjalan mesuk ke dalam kamar untuk menyusui Morgan yang lapar. Di dalam Mita sambil melihat Morgan didekapannya. Dia juga merpersempatkan melihat ke layar laptop yang masih menyala.
Mita yang melihat ada pesan masuk yang memberitahukan kalau novel yang baru saja di upload oleh Mita disukai banyak pembaca. Rencannya mereka ingin memuat versi komiknya. Pihak penyelenggara yang ingin meminta persetujuan dari penulis Mita.
"Aku tidak menyangak akan sebagus ini,"ucap Mita. Yang telah selesai menyusui, Morgan yang tertidur setelah perutnya kenyang. Mita yang berjalan keluar dan melihat Alex dan sekertarisnya masih di ruang tamu.
"Apa kamu sudah selesai menyusui,"ucap Alex.
"Sudah, tapi tuan muda akan disini sampai jam berapa?,"kata Mita. Yang meletakan Morgan di atas tempat tidur di ruang tamu.
"Kami akan kembali setelah makan malam di sini. Apa ada masalah dengan kunjunganku datang ke sini,"ucap Alex.
"Tidak, tapi jika masih nanti. Aku akan pergi ke dapur untuk membuat kue. Jadi jika tuan muda merasa lelah bisa menuju kamar yang seperti biasanya. Tapi apa pekerjaan tuan muda tidak akan tertunda,"kata Mita.
"Nona Mita tidak usah khawatir perkerjaan tuan muda sudah selesai hanya tinggal bermain dengan Morgan kecil. Paman bawa mainan untuk kamu,"ucpa Sekertasri yang menjawab Mita kemudian melihat ke arah Morgan yang terbangun saat Mita meletakan tubuh kecilnya.
"Kamu tidak usah khawatir dengan Morgan. kamu bisa menyelesaikan pekerjaan rumah kamu,"kata Alex yang juga sedang bersandar sambil bermian dengan Alex.
Di sela Morgan bermain dengan Alex dan sekertarsinya Mita berjalan ke araj dapur. Dimana dia mengeluarkan semua perlengkapan untuk membuat kue dan bahan yang dibutuhkan Mita.
Waktu terus berjalan sampai akhirnya Surya kembali bersama dengan Satya dan Elsa."Nona Mita,"ucap Elsa.
"Hai Elsa tutup mulut kamu, bos dan Morgan sedang tidur,"ucap Satya.
"Kurasa Tuan Alex main bersama sampai lelah,"ucap Surya.
"Kalian bertiga sudah kembali,"ucap sekertasri yang muncul dari dapur bersama dengan Mita.
"Kalian sudah kembali, bisa bawa sekalian masuk ke dapur. tapi untuk bahan di cafe apa sudah kalian letakan,"ucap Mita.
"Nona Mita jangan khawatir. tapi saya melihat Tuan Alex terlihat bahagia didekat Moragn,"ucap Surya yang tadi sempat mengambil gambarnya. Sekertarsi yang mencuri pandangan ke arah Surya datang mendekat.
"Apa yang kamu ambil Surya,"bisik sekertarsi disampingnya.
"Pak sekertaris peka juga dengan apa yang aku lakukan ya,"kata Surya yang tersenyum. Sekertasris hanya menatap ke arah Surya saja.
"Apa yang sedang kalian bicarakan,"ucap Mita yang melihat ke arah mereka berdau yang aneh.
"Tidak ada nona,"ucap Sekertaris. Segera Surya menyusul Satya dan elsa yangs udah berjalan ke arah dapur lebh dulu. Mereka yang sudah sampai mencium bauh enak yang ada di dalam oven."Baunya enak sekali,"ucap Satya.
"Iya, apa nona Mita sedang membuat kue,"ucap Elsa yang beralih melihat ke arah Mita yang berjalan bersama dengan sekertaris.
"Itu benar aku membuat kue,"ucap Mita yang berjalan ke oven. Dimana dia melihat kalau kuenya sudah matang. Mita mengeluarkan kue yang baru saja di dalam oven. "Kuenya masih hangat, apa kami bisa mencobanya,"ucap Satya.
Mita hanya menganggu saja. Mereka berempat yang merasa tergiur dengan kue yang dibuat oleh Mita. Satu orang mengambil satu kue yang masih hangat untuk dicicipi.
"Ini enak, kenapa kita tidak jual kue ini di cafe saja untuk menambah penghasilan,"kata Surya.
"Inikan lagi dicoba. Tapi apa pengunjung akan suka dengan kuenya,"kata Mita.
"Mereka pasti akan suka Nona Mita,"uca Elsa.
"Rasa dan komposisi kematangannya juga pas. Tapi kalau mau di jual ada berapa bungkus setiap harinya,"kata Sekertaris.
"Jika dai kue yang saya buat ini bisa jadi 20 bungkus yang bersisi 4 kue,"kata Mita.
"Harga berapa untuk satu bungkusnya jika mau dijual dicafe,"kata Satya. Mereka yang ada didapur sedang berpikir menu baru yang akan dijual dicafe.
"Kenapa tidak diberik harga 15- 10 ribu saja,"ucap Sekertaris.
"Itu juga bisa. Tapi aku hanya membuat disaat waktu luang saja, tidak bisa setiap harai aku membuatnya,"kata Mita. Selesai berdiskusi dengan kue yang baru saja dibuat oleh Mita. mereka kembali ke ruang tamu dimana Alex sudah terbangun dari tidur.
"Tuan muda sudah bangun,"ucap sekertaris.
"Kalian bertiga sudah kembali,"ucap Alex.
"Apa Morgan bangun,"ucap Elsa yang berjalan ke arah Morgan. Tapi ternayta Morgan masih tertidur nyenyak.
"Jika kamu sudah bangun makanlah kue ini maish hangat,"ucap Mita yang menawarkan kue yang sudah jadi. Alex mengambil kue untuk dia cicipi. Dimana rasa sangat enak membuat Alex suka dengan kuenya.
"Tapi sejak kapan kalian sudah datang,"kata Alex kepada ketiga orang yang tadi belanja.