Chereads / Transmigration: Come To You / Chapter 33 - Pilihan Penatua Guo

Chapter 33 - Pilihan Penatua Guo

Pesta pertunangan keluarga Guo dan keluarga Feng mengadopsi acara semi terbuka.

Keluarga Feng sangat menghargai pertunangan keduanya. Mereka tak tanggung-tanggung menggelontorkan uang untuk mendekorasi seluruh kapal pesiar semewah mungkin.

Alunan musik jazz yang santai dan romantis menghibur tamu. Adapun pemandu acara yang mengarahkan pesta. Membawa hiburan untuk memeriahkan pertunangan ini.

Feng Yuan dan Guo Mei muncul bergantian. Pria jangkung mengenakan tuxedo abu-abu membawa mahar pertunangan. Feng Yuan tanpa ekspresi berdiri di panggung. Disusul Guo Mei yang mengenakan dress merah muda dengan rambut digelung membuatnya terlihat dewasa dan tampak serasi saat berdiri disamping Feng Yuan.

Ling Chu bertepuk tangan ketika kedua pasangan itu bertukar hadiah. Guo Mei malu-malu saat Feng Yuan menyentuh tangannya. Tampaknya Guo Mei menyukai Feng Yuan, Ling Chu menyentuh hidungnya malu akan pemikirannya yang buruk kemarin.

Akibat terlalu banyak minum, Ling Chu berlari kecil menuju toilet. Menyelesaikan masalah fisiologi. Setelah lega, Ling Chu mencuci tangan. Terdengar kegaduhan dari luar toilet, pertengkaran wanita dan pria.

Ling Chu mengernyit heran, familiar dengan suara wanita itu.

Bak!

Pintu kamar mandi terbuka lebar, Ling Chu tertegun menyapa sosok wanita itu dengan canggung, "Kakak Ran"

"Ling Chu.." Xie Ran tampak pucat saat yang muncul di depannya adalah Ling Chu. Ia mencengkram erat lengan Ling Chu, "K-kamu! Apa yang kamu dengar?"

Ling Chu melirik pria jakung yang berdiri di pintu toilet seolah sedang menonton drama. Dari gaya dan cara pria itu berpakaian merupakan generasi kedua kaya.

"Aku tidak mendengar apapun. Apa kalian bicara masalah penting?" Tanya balik Ling Chu dengan polos. Dia benar-benar tidak mendengar dengan jelas. Namun respon Xie Ran yang berlebihan, meyakinkan Ling Chu bahwa ada sesuatu diantara keduanya.

Xie Ran menghela lega, ketegangan berlebih membuatnya berkeringat dingin. Ia tersenyum lemah, melepas Ling Chu, "Ini bukan hal penting"

"Oh, kalau begitu aku pergi dulu. Guo Chen menungguku di luar" Kata Ling Chu membuat alasan.

Ling Chu keluar dari kamar mandi, mata rubynya bertabrakan dengan mata biru laut yang gelap. Pria itu tiga empat tahun lebih tua dari Jiang Mu. Setinggi Guo Yan dengan aura kharismatik yang kuat.

Pria itu tersenyum pada Ling Chu, memberinya jalan menuju tempat pesta. Membalas dengan sopan Ling Chu mengangguk padanya.

Ling Chu akan memeriksa kembali plot tentang Xie Ran. Jika hubungan mereka terlalu mencurigakan, Ling Chu tidak segan-segan memberitahu Jiang Mu.

Berjalan memutar, Ling Chu berkeliling di kapal pesiar. Ini kedua kalinya Ling Chu menaiki kapal besar milik keluarga Guo.

Kapal dihias classic vintage, didominasi warna putih dan coklat pastel, enak dilihat mata. Koridor sangat luas, mampu menampung 5 orang berjalan bersamaan. Setiap sudut dipasang pengatur suhu bahkan ada toko-toko terkenal menjual berbagai jenis produk.

Ling Chu tidak bisa berhenti melongo setiap kali mengagumi kapal pesiar ini. Keluarga Guo memang layak dianggap keluarga terkaya di kota A.

Dum! Dum!

Cring-cring! Cririring!

Gacha!

Suara dentuman game yang menggelegar, menarik perhatian Ling Chu. Banyak pria muda maupun tua keluar masuk ke tempat membawa wanita-wanita cantik.

Hanya satu tempat yang terbesit di pikiran Ling Chu.

Kasino.

"Permisi, Nona. Ada yang bisa saya bantu?" Tanya penjaga yang sedari tadi memperhatikan Ling Chu berdiri di sudut koridor.

"..Bisakah kamu mengantarku ke ruang ini?" Kata Ling Chu mengeluarkan selembar tiket perak dari dompetnya.

Petugas itu tertegun, melirik tiket itu san melihat Ling Chu beberapa kali. Gadis muda ini mampu membawa tiket VVIP. Sudah pasti gadis ini bukan dari keluarga kaya biasa. Hanya orang-orang khusus yang bisa memasuki ruangan 5.

Petugas itu tersenyum dan membungkuk hormat, secara profesional memimpin jalan Ling Chu ke dalam kasino.

Ling Chu kagum menoleh orang-orang yang bermain. Dia sangat penasaran, ingin mencoba bermain tapi dia terlalu awam di tempat ini.

"Permisi, bisa saya pinjam tiket anda?" Kata petugas mengulurkan tangan.

Ling Chu menyerahkan tiket itu kemudian petugas menempelkan tiket pada perangkat scan yang ada di samping pintu.

Pintu segera terbuka, ruangan tampak redup namun Ling Chu bisa dengan mudah menemukan Penatua Guo yang sedang membaca laporan yang tidak Ling Chu ketahui.

Sadar akan kedatangan Ling Chu, Penatua Guo mendengus, ia melempar laporan ditangannya sembarangan, "Ck,ck, anak muda sekarang suka membuat orang tua menunggu"

"Kakek-"

"Sudah kubilang, jangan panggil aku Kakek"

"Ya, Penatua Guo. Bagaimana kabar anda?" kata Ling Chu melirik laporan yang ternyata data pribadinya. Baru saja datang Ling Chu sudah berkeringat dingin, dia sedikit menyesal datang sendirian.

"Ck, aku sehat-sehat" Meski terdengar ketus tapi Penatua Guo masih menjawab. Pria tua itu memindahkan tongkatnya.

Lelaki tua itu bersandar pada sofa, dengan wajah tanpa ekspresi berkata, "Aku ingin kamu pergi dari hidup Xiao Chen. Dari awal aku sudah memilih Ling Yao menjadi pasangan Xiao Chen. Kamu tidak layak bersamanya "

"..Aku tidak bisa melakukannya" Tolak Ling Chu. Ia sudah tahu undangan Penatua Guo akan membahas hubungannya dengan Guo Chen.

"Apa aku bertanya pendapatmu?"

"Penatua Guo, kami sama-sama saling menyukai dan Guo Chen memilihku bukan Ling Yao" Balas Ling Chu yang sedikit resah oleh tanggapan Penatua Guo. Apapun jawaban Ling Chu akan salah dimata Penatua Guo.

"Kamu, anak tiri keluarga Ling tidak lebih baik dari Ling Yao!"

"Dari mana anda yakin dia lebih baik dariku?"

Penatua Guo mendengus marah, ia menepuk-nepuk pahanya dengan kesal karena Ling Chu meragukan visinya.

"Pria tua ini sudah hidup cukup lama. Kamu meragukan pandanganku?! Ling Yao lebih layak berdiri disamping Guo Chen. Kamu hanya beruntung kar'na ibumu jatuh pada mata Ling Wen Ji!"

Ling Chu mencengkram erat gaunnya, ia tidak bisa menahan diri untuk cemberut. Saat ini Ling Chu sangat ingin memaki Penatua Guo yang mengejeknya dengan menggunakan Ayah dan Ibu Ling.

"Ha! Lihat! Bocah tengik berani menatapku seperti itu?!" Ejek Penatua Guo yang memancing emosi Ling Chu.

Penatua Guo mengambil amplop tebal dan melemparnya ke sudut meja di depan Ling Chu, "Amplop itu berisi cek. Bawa uang itu dan Pergi dari negara ini. Jangan pernah kembali"

Ling Chu ingat scene ini ketika Penatua Guo mencoba membuat protagonis wanita meninggalkan Guo Chen. Karena protagonis wanita belum yakin akan perasaannya pada Guo Chen. Ia meraih amplop itu tapi diambil lebih dulu oleh Guo Chen yang datang entah dari mana.

Saat ini situasi Ling Chu berbeda dari scene itu. Ekonomi keluarga Ling Chu tidak buruk. Tanpa uang Penatua Guo dia bisa hidup.

"Aku tidak membutuhkan uang anda. Keluarga Ling tidak kekurangan uang" Kata Ling Chu dengan tegas mendorong amplop itu menjauh darinya.

"Kamu yakin? Aku dengar Ling Wen Ji sedang mengalami kesulitan"

Ling Chu menundukkan kepala berkata, "...Anda pasti akan membantunya"

"Kenapa aku harus membantu Ayahmu? Tidak ada untungnya bagiku"

"Karena Ayahku juga Ayah Ling Yao"

"....." Penatua Guo memicingkan mata, menggebrak meja dengan keras, "Lalu apa yang kamu inginkan?!"

Ling Chu menatap Penatua Guo, dia sangat kesal sampai tak bisa mengontrol suaranya, "Jangan ikut campur hubunganku dengan Guo Chen!"

Penatua Guo terkejut oleh Ling Chu yang tiba-tiba berteriak keras, dia menunjuk-nunjuk Ling Chu dan berteriak, "Kamu bocah tengik! Beraninya memarahiku!"

"P-penatualah yang memancingku terus!" Elak Ling Chu tidak mau disalahkan. Dia juga kaget karena membentak Penatua Guo.

Niat hati ingin berbicara baik-baik berujung saling memarahi. Hal ini bukanlah akhir yang diinginkan Ling Chu!

"Kamu keluar! Aku tidak suka dengan bocah sepertimu!" Kata Penatua Guo marah mengusir Ling Chu dari ruangan itu.

"Kamu tidak mau pergi? Akan kugunakan segala cara untuk menyingkirkanmu!" Gerutu Penatua Guo menatap Ling Chu yang keluar dengan bengis.

Bam!

Pintu terbanting keras, Ling Chu berdiri linglung di depan pintu ruang lima. Penatua Guo memang tempramental, seenaknya saja mengundang dan mengusirnya.

Ling Chu : "Tunggu.." Tadi Penatua Guo bilang apa sebelum mendorongku keluar? Sial, bagaimana aku bisa lupa?!

Ling Chu menampar pipi bulatnya, dia terlalu shock sampai lupa kalimat terakhir yang diucapkan Penatua Guo. Pastinya ucapan Penatua Guo bukanlah sesuatu yang baik.

Ling Chu menghela nafas memutuskan kembali ke area pesta.

Di kejauhan Guo Chen sedang berdiri membicarakan bisnis dengan tamu lainnya. Ling Chu duduk di kursi sembari menunggu Guo Chen kembali.

Dia tidak ingin mengganggu Guo Chen bersosialisasi. Tapi Ling Chu terganggu oleh mata centil gadis-gadis yang terus menatap dan bergosip tentang Guo Chen.

Melihat salah satu gadis mendorong temannya yang paling cantik. Ling Chu tahu apa yang mereka ingin lakukan.

Melipat tangannya seolah menunggu aksi gadis itu. Dengan malu-malu mencoba menarik perhatian Guo Chen dan tamu lainnya.

Anehnya para tamu memberi ruang gadis itu untuk berbicara dengan Guo Chen. Ling Chu nyaris menggebrak meja makan.

Ling Chu : "!!!!!" Apa yang mereka lakukan?!

"Nak, kamu baik-baik saja?" Tanya salah satu tamu di samping Ling Chu.

Ling Chu : "Hahaha, aku baik-baik saja. Aku lupa mengambil ponselku di toilet" Kenapa Guo Chen mau keluar dengan gadis itu?!

"Bukannya toilet sebelah kanan?" Gumam tamu tersebut heran karena Ling Chu berjalan ke arah berlawanan.