Siang pun sudah berubah menjadi malam, Namun malam hari ini terasa sunyi di sepanjang jalannya, terlihat sebuah kos kosan yang memiliki dua lantai dan banyak kamar. Deya yang sedang mencocokkan tempat ini dengan alamat yang diberikan oleh Deva, tiba tiba dia melihat seorang wanita yang baru saja turun dari lantai dua. Deya pun segera menghampirinya.
"permisi, apakah disini ada kamar kosong yang sudah disewakan untukku, namaku Deya." Ucap Deya dengan santun.
"eh kamu Deya ya. Baru saja saya selesai menyiapkan kamarmu. Ayo silahkan biar kutunjukan kamarmu. Oh iya hampir lupa, nama saya Siska. Panggil saja Bu Siska." Ucap Bu Siska yang terlihat bahagia.
Lalu Bu Siska membuka pintu kamarnya dan menunjukkan apa saja yang ada dikamar itu.
"ini kamarmu, memang tidak begitu luas karena kamar mandi nya terletak di dalam, dan juga kamar ini sudah di lengkapi dengan kasur. Apa segini cukup?" ucap Bu Siska sambil memastikan apakah Deya nyaman dengan keadaan kamarnya.
"tidak apa apa, ini sudah lebih dari cukup." Jawab Deya sambil melihat sekeliling kamar.
"yaampun tidak perlu malu jika merasa kurang ya, kau bisa bilang jika butuh sesuatu. oh iya untuk bayar sewa nya tiap tahun yang biayanya sekitar 4,8 juta jadi ingatlah untuk membayarnya ya, saya pergi dulu." Ucap Bu Siska dengan nada yang lembut sambil tersenyum.
"i.. iya baiklah, terima kasih." Jawab Deya sambil sedikit membungkuk untuk mengungkapkan terima kasihnya.
Bu siska pun pergi, Deya pun menutup pintu kamarnya dan merebahkan dirinya di atas kasur.
"aduh melelahkan sekali, ini semua karena Deva yang langsung pergi tanpa membantuku membeli pakaian dan barang barang lainnya, dan lagi uang yang diberikannya tidaklah banyak lalu bagaimana aku akan membayar sewa tahun depan, bahkan rasanya untuk kebutuhan sehari hari saja aku tidak yakin. ah sudahlah pokoknya aku harus membiasakan diriku karena mulai besok aku bukan lagi malaikat maut melainkan seorang pelajar. Aku harus menjadi lebih baik lagi, eh tapi tunggu dulu, kenapa aku kembali seperti berumur 16 tahun. Ah sudahlah lagipula sebelumnya aku terlihat seperti 25 tahun bukankah terlihat muda lebih baik ya." Ucap Deya yang sedang bergumam sendiri.
Deya pun tanpa sadar tertidur begitu saja karena kelelahan.
Keesokan paginya Deya pun terbangun karena jam yang berada di samping kasurnya itu berbunyi dan jam itu menunjukan pukul 7 pagi.
"astaga jam ini kenapa membangunkanku sepagi ini sih padahal aku baru saja pertama kali merasakan yang namanya tidur." Ucap Deya yang terbangun karena suara jam itu.
"oh iya seragamku dimana ya? Sepertinya aku belum mengeluarkannya dari tasku."
Deya pun memeriksa tas nya dan mengambil seragamnya lalu bergegas mandi dan bersiap siap berangkat ke sekolah.
Deya pun keluar dari kamar nya. terlihat sosok Deya yang berbeda karena memakai seragam sekolah miliknya.
"tapi kenapa seragam sekolah tidak terasa nyaman seperti pakaian malaikat maut ku ya?" Ucapnya saat melihat sekilas seragam yang dia pakai.
"Ah sudahlah ini kan waktunya memulai hidup baru." Ucapnya dengan penuh semangat yang terpancar diwajahnya.
Deya pun berangkat menuju ke sekolah dengan berjalan kaki.