Murid murid yang lain pun bersiap siap untuk pulang. Tiba tiba Deya yang tadinya sudah berada di pintu kelas, berbalik menghampiri Rap yang sedang membereskan buku buku di tempat duduknya. Deya pun mengajaknya untuk pulang bersama.
"Rap ikut aku, ada yang ingin kubicarakan padamu." Ucap Deya sambil menarik tangannya.
Rap hanya bisa terdiam dan menurutinya.
Mereka berdua hanya diam sepanjang jalan.
"kemana kau mau membawaku?" tanya Rap kepada Deya dengan canggungnya.
"tentu saja pulang, kita kan tinggal di tempat yang sama" jawab Deya dengan cuek nya seperti sedang marah.
"tunggu. sama bagaimana?" tanya Rap heran.
"kamar kita bersebelahan, Bu Siska yang memberi tau ku, katanya anak yang bernama Rap juga bersekolah di tempat yang sama denganku, namun tidak kusangka ternyata yang dimaksud itu kamu." jawab Deya yang masih terlihat cuek.
"astaga, maaf aku tidak mengetahuinya." ucap Rap yang terlihat seperti merasa bersalah.
Mereka berdua berhenti karena lampu lalu lintas sedang merah.
"lalu, bagaimana dengan luka mu?" tanya Deya sambil melihat kearah Rap.
"ah itu, aku sudah mengobatinya, sekarang aku sudah lebih baik. Oh iya karena ini masih jam 4 sore bagaimana kalau kita ke cafe, disana ada kue dan kopi yang enak, aku akan mentraktirmu anggap saja ucapan terima kasihku?" ucap Rap untuk mencairkan suasana.
"boleh deh." jawab Deya yang seketika terlihat bersemangat.