Keesokan paginya Rap mengetuk pintu kamar Deya untuk mengajaknya berangkat sekolah bersama.
*tok tok tok (suara ketukan pintu)
"Deya, ini aku Rap." Ucap nya sambil mengetuk pintu kamar Deya.
Sementara itu Deya yang sedang tertidur pun terkejut mendengar suara ketukan dan suara Rap, dengan seketika dia terburu buru bangun dari tempat tidurnya dan membuka pintu.
"eh maaf maaf aku baru bangun, kau duduk dulu saja di dalam, aku mau siap siap dulu." Ucap Deya.
Rap hanya duduk saja sambil terdiam karena Deya tidak menyiapkan hidangan apa apa karena Deya langsung pergi mandi begitu saja setelah mempersilahkan nya masuk ke kamarnya.
Tak lama kemudian Deya keluar dari kamar mandi dan sudah terlihat rapih dengan seragam sekolahnya dan langsung mengajak Rap untuk langsung berangkat.
"ayo berangkat." ucap Deya.
Di perjalanan merekapun saling mengobrol.
"oh iya Deya, apa kau selalu bangun terlambat, kemarin saja kau datang terlambat kan?" ucap Rap.
"entahlah aku hanya merasa nyaman saja saat tertidur jadi lupa waktu, dan juga aku kan tadinya seorang Malaikat maut dan kau tau kan Malaikat itu tidak pernah tidur."
"oh iya benar juga sih. Tapi aku ada pertanyaan lagi nih."
"tentang apa?"
"apa kau benar benar seorang malaikat maut? Aku tidak menyangka saja, bukankah aneh kalau seorang malaikat maut itu adalah seorang wanita?"
"eh memangnya kau tidak tau? Malaikat maut itu tidak hanya ada satu jadi bukankah wajar kalau tidak cuma laki laki saja kan, lagipula bukankan banyak cerita tentang wanita pencabut nyawa."
"ya aku hanya berusaha meyakinkan diri saja sih, lagian kupikir aneh juga soalnya belum pernah melihat sendiri."
"nah berkat pengalaman hampir mati mu itu yang membuatmu melihatnya kan, ya walaupun aku bukan lagi seorang malaikat maut sih."
"iya juga sih."
Ketika mereka berdua sedang mengobrol, tiba tiba mereka dikejutkan oleh Rika, teman sekelasnya.
"Woi!!!" teriak Rika sambil merangkul pundak mereka berdua
"astaga Rika, ngagetin aja." Ucap Rap
"salah sendiri masih pagi udah kencan aja" ucap Rika.
"eh engga engga, kita tuh cuma berangkat bareng aja kan kebetulan tempat tinggal kita sama cuma beda kamar aja." Ucap Deya
"ah ga asik ah, yasudahlah kita bareng aja sekalian kalau begitu." Ucap Rika
"oke, lagipula kita satu tujuan ini kenapa tidak." Ucap Deya
Tak lama mereka pun sampai di sekolah dan mereka langsung menuju ke kelas. Kelas pun berlangsung seperti biasa. Kemudian bel istirahat pun berbunyi.
"oke pelajaran nya sampai disini saja ya, sampai jumpa anak anak." Ucap guru
Lalu guru itu langsung keluar dari kelas. Diikuti dengan beberapa murid yang ingin menuju kantin sekolah.
Deya yang sedang membereskan buku nya tiba tiba di sapa oleh Rika.
"Eh Deya makan siang bareng yu di kantin." ajak Rika
"boleh lagian aku ga bawa bekal sama sekali, oh iya aku juga lupa sarapan." Ucap Deya
"eh ko bisa lupa, yaudah kalo gitu ayo cepet kita ke kantin, sekolah kita kan menyediakan makan gratis." Ucap Rika
"hehehe maaf aku benar benar lupa bahkan sampai lupa membawa uang, yasudahlah kalau gratis kenapa tidak, ayo ke kantin." Ucap Deya
Mereka berdua pun pergi ke kantin bersama.
Setelah mengambil makanan yang disediakan Deya dan Rika pun berjalan mencari meja yang kosong yang berada di kantin itu. terlihat suasana kantin yang ramai karena selain untuk makan tempat ini juga dipakai untuk berkumpul para murid murid saat jam istirahat.
"aduh rame banget, kalau gini sih bisa bisa ga kebagian tempat." Ucap Rika yang sedang kebingungan mencari tempat duduk.
"sepertinya tempat itu cukup untuk kita berdua lihat masih ada tempat di samping mereka." Ucap Deya sambil menunjuk ke arah dua kursi kosong di meja yang terlihat ramai.
Rika yang melihat tempat yang ditunjukan oleh Deya tiba tiba terkejut dan berusaha untuk membujuk Deya agar tidak kesana.
"hei Deya sebaiknya kita tidak mengganggu mereka."
"eh kita kan hanya mau makan dan lagipula bukankah ada dua kursi kosong disana. tenang saja aku akan meminta izin dengan sopan pada mereka." Ucap Deya yang berusaha meyakinkan Rika.
Lalu Deya berjalan menuju meja itu dan Rika hanya diam dan mengikutinya saja dari belakang sambil merasa ketakutan.
"permisi, bolehkah kami duduk disini." Ucap Deya
Murid murid yang sedang menempati tempat itu pun melihat Deya sambil tertawa dan mengejeknya.
"eh lihat ni orang, emangnya siapa dia berani banget ngobrol sama kita." Ucap salah satu murid yang duduk disitu.
"eh Will lu ga tau ya, dia itu murid baru di kelas 1A." Ucap wanita yang duduk di sebelahnya.
"wah kayanya dia ga kenal kita tuh." Ucap Will.
"kalo gitu tinggal kenalin aja dia sama kita. ya kan Jim." Ucap wanita yang duduk di sebelahnya.
Lalu murid yang di panggil Jim itu berdiri dari kursi nya dan berjalan menghampiri Deya.
"oh jadi lu murid baru ya, kenalin nih dua cewe itu Vera dan Lucy, dan yang cowo nih William, nah kalo gua Jimmy." Ucap Jimmy sambil tersenyum licik.
"salam kenal aku Deya dan ini ...."
Belum selesai Deya berbicara tiba tiba makanan yang dibawanya di jatuhkan oleh Jimmy.
"kaga peduli, pergi lu dari sini." Ucap Jimmy sambil tersenyum licik.
Teman temannya pun tertawa menertawakan Deya.
Murid murid yang ada di sekitar situ pun terdiam dan memalingkan wajah mereka dan tidak ingin terlibat, Begitu juga dengan Rika.
Deya yang kesal langsung memukul wajah Jimmy, dan seketika Jimmy pun terjatuh. Murid murid lain pun terkejut melihatnya. Rika yang panik tiba tiba menarik tangan Deya dan mengajaknya pergi dari situ.