Disaat Deya sedang sibuk bekerja, ada salah satu pengunjung wanita muda yang berpakaian serba hitam sedang memperhatikan Deya selama dia sedang bekerja. Tak lama kemudian dia pun pergi setelah menaruh bayaran nya diatas meja.
"ada apa dengan orang itu kenapa dia berpakaian menyeramkan seperti itu?" ucap Deya.
"lu ga tau ya, itu namanya Emo. Sekarang penampilan Emo kaya gitu emang populer dikalangan anak muda, memang terkesan menyeramkan tapi terlihat menawan sih tapi entahlah kayanya cocok banget untuk orang yang misterius kaya dia." Ucap Rekan kerjanya yang berada disampingnya.
Setelah Deya selesai bekerja dia pun langsung pulang. Diperjalanan Deya yang sedang memainkan hp nya tiba tiba merasakan hawa yang aneh dan Deya penasaran darimana asalnya. Deya pun melihat sekeliling dan melihat orang yang sedang berdiri di pinggir jalan seperti hendak menyebrang dan dibelakangnya terlihat sosok Malaikat maut yang sedang mengikutinya.
Terlihat sebuah kendaraan yang melaju kencang kearah orang itu. Deya pun paham apa yang akan terjadi selanjutnya dan langsung berlari untuk menyelamatkannya. Deya menarik orang itu tepat sebelum dia tertabrak oleh mobil yang melaju kencang kearahnya itu.
"hampir saja terjadi hal yang gawat." Ucap Deya
"eh terima kasih ya. Tadi aku sedang melamun jadi tidak melihat sekeliling." Ucap orang yang akan menyebrang tadi.
Kemudian dia pun pergi setelah berterima kasih.
Sosok Malaikat maut itu berdiri di samping Deya dan mengajaknya berbicara.
"Deya lagi lagi kamu mengacau ya!" ucap Malaikat maut itu.
Deya yang sedikit terkejut bahwa sosok Malaikat maut itu ternyata adalah Deva.
"eh Deva, ga nyangka ketemu disini." Ucap Deya
"barusan kamu meloloskan targetku loh, eh tapi ga apa apa lah karena sudah seharusnya manusia itu saling tolong menolong." Ucap Deva
"oh gitu ya, eh tapi maaf ya jadi ganggu nih." Ucap Deya
"iya iya. Sepertinya kamu menjalani masa hukuman ini dengan baik." Ucap Deva
"ya tentu saja dong." Ucap Deya
"ya baguslah. Aku pergi dulu ya pekerjaanku masih banyak, nanti lagi saja mengobrolnya." Ucap Deva
Sosok Deva pun menghilang. Lalu Deya pun melanjutkan perjalanan nya. Ketika Deya hendak pergi, dia merasa bahwa dia sedang diawasi oleh seseorang tapi Deya menghiraukan hal itu. Sesampai nya Deya di rumah dia melihat Rap yang sedang membaca komik di depan kamarnya. Rap yang melihat Deya datang tiba tiba langsung menyapanya.
"eh Deya baru pulang ya, eh iya tadi Bu Siska kesini nyariin kamu tuh." Ucap Rap
"Siska siapa? Yang mana?" ucap Deya
"yaampun itu loh Bu Siska, Ibu pemilik kosan ini." Ucap Rap yang sedikit terkejut.
"oh iya ya, hehe aku sampe lupa." Ucap Deya sambil sedikit tertawa.
"wah jangan dilupain lah bahaya ntar diusir loh." Ucap Rap sambil tertawa.
"iya ga sengaja ko. Emang ada apaan?"
"Cuma mampir aja sih katanya, paling Cuma mau nanya, betah apa ga? Gitu sih paling."
"oh kalo itu sih ya betah dong, betah banget malah." jawab Deya.
Mereka pun mengobrol di lorong depan kamar mereka sampai larut malam. Setelah mengobrol mereka pun kembali ke kamar masing masing untuk istirahat karena besok mereka harus sekolah.