Tanda bencana
Hembusan angin malam yang dingin, kondisi hutan monster yang tak biasa membuat pasukan raja ladiva meningkatkan kewaspadaan.
Jendral Tristan Ortis, sedikit mewaspadai keberadaan monster kuat. Karena kemungkinan, hutan monster yang sepi ada monster sekelas rank A sedang berburu atau hanya sekedar lewat saja.
"Lapor Jendral, hutan ini terlihat sepi kami sudah menyisir daerah sekitar tapi tidak ada kemunculan monster"
"Laporan di terima, tapi tetap waspada karena mungkin monster kuat melewati daerah ini beberapa saat lalu."
Tristan Ortis merupakan jendral yang di tunjuk langsung oleh Raja Varde Kriz Ladiva, karena berkat pencapaiannya di medan perang dan berbagai misi kerajaan. Dia bukanlah bangsawan, sehingga beberapa bangsawan memusuhinya tapi karena raja yang memilihnya tidak ada yang memprotes.
Keadaan Raja saat ini cukup buruk, karena dia terkena anak panah di punggung saat melarikan diri dari serangan pemberontak.
"Raja ku bertahanlah sebentar lagi, kami akan membawamu ke kekaisaran."
"Luka ini tidak dalam aku tidak apa-apa, terimakasih telah menyelamatkanku, aku berhutang budi pada kalian."
"Tidak, melindungi raja adalah tugas prajurit."
Tristan sangat menyesalkan kejadian ini, dia tidak bisa mengatasi serangan kejutan pemberontak. Para bangsawan yang berada di pihak raja, masih bertahan di empat benteng bagian barat. Ibu kota ladiva, sebagian prajurit raja masih bertahan dan kastil sudah di kuasai pemberontak.
Tristan dan pasukannya hanya bisa lari ke arah timur, karena jalan menuju benteng bagian barat sudah di blokade. Jalan satu-satunya bagi mereka hanyalah meminta bantuan dari kekaisaran, tapi sayangnya mereka harus melewati hutan monster.
"Tristan!, jika aku mati aku mohon padamu untuk menyelamatkan keluarga kerajaan yang tersisa. Ini adalah permintaan yang egois, tapi aku mempercayai kemampuanmu sebagai jendral."
"Saya tidak akan membiarkan anda mati, kalau anda mati ini adalah kegagalan jendral di medan perang."
Raja dan jendral mendiskusikan strategi, tapi tiba-tiba mereka merasakan aura dingin yang mengerikan. Semua pasukan membentuk pertahanan untuk melindungi Raja, mereka semua sangat gemetar karena aura ini seperti aura monster rank S.
Tristan sangat waspada, karena ini pertama kali baginya merasakan aura magis yang mengerikan. Beberapa saat kemudian, muncul tiga orang di udara dengan sayap hitam besar seperti kelelawar. Tristan dan pasukannya merasakan tanda bahaya dari tiga orang itu, aura magis yang meluap itu seperti keberadaan monster tingkat tinggi atau dari ras iblis.
"Kalian semua bentuk formasi bertahan, kita harus bertahan apa pun yang terjadi."
"Fufufu....menarik!"
Hanya mendengar dari suaranya, beberapa pasukan tidak kuasa menggenggam pedangnya. Tristan bersiap menghadapi yang terburuk, karena mungkin ini akan menjadi pertarungan hidup dan mati.
Roy dan dua bawahannya muncul di atas pasukan ladiva, Roy menggunakan skill 'summonse' untuk memanggil dua bawahannya saat di Erias. Dua bawahan itu sangatlah sepesial, karena kemampuan mereka hampir setara dengan Roy.
Helga Kreiz dan Istan Anglis, mereka merupakan Vampir bangsawan yang sama seperti Roy. Tapi Roy bukan bangsawan biasa, dia merupakan Pangeran Vampir saat di erias dulu.
Roy menghampiri mereka dengan ekspresi tenang, Roy tidak mewaspadai mereka karena bagi Roy manusia itu lemah.
"Selamat malam tuan-tuan, sepertinya kalian sedang kesulitan. Bagaimana kalau kita berbicara sebentar. fufufu"
"Siapa kau? apa maumu dari kami?"
Kedatangan Roy membuat mereka gemetar ketakutan, bahkan sekelas jendral Tristan tak mampu bergerak untuk menahan tekanan aura magis Roy.
Roy dengan santai berbicara kepada mereka, ekpsresi merendahkan dan mengancam Roy terlihat jelas.
"Aku beruntung bertemu kalian di tempat ini, Raja ladiva yang di kudeta melarikan diri di tempat seperti ini adalah ide yang sangat buruk."
"Apa kau iblis suruhan pemberontak? katakan padaku!"
Mendengar pertanyaan itu membuat Roy sedikit kesal, bawahan Roy bersiap menyerang tapi Roy menghentikannya.
"Sungguh tidak sopan, orang lemah seperti kalian berbicara seenaknya seperti itu. Yang bisa memerintahku hanya Raja ku seorang, bahkan raja iblis di dunia ini akan kubunuh kalau aku di perintahkan seperti itu."
Ortis tidak bisa berkata apa-apa, karena baginya membuat Roy semakin marah akan memperburuk keadaan. Raja Varde memberanikan diri untuk berbicara, sebelum keadaan semakin buruk dia berusaha untuk bernegosiasi.
"Maafkan sikap bawahanku, aku adalah Raja Varde Kriz Ladiva. Apa tujuan anda datang kemari?"
"Aku hanya sekedar menyapa, aku akan memberitahu kalian tentang pasukan kerajaanmu yang menyerang ras demi-human. Raja ku sangat marah, karena kerajaan ladiva menyerang rakyatnya. Pasukan elit ladiva yang menyerang beberapa desa sudah di bantai, saat ini Raja ku akan bersiap menyerang balik kerajaan ladiva, raja ladiva yang baru sungguh bodoh telah membuat marah Raja yang agung."
Raja Varde yang mendengar hal itu sangat terkejut, sebab perdamaian antar ras yang selalu dia jaga di hancurkan semuanya. Dia bahkan berfikir tentang bagaimana tanggapan kekaisaran selanjutnya, saat ini dia begitu terguncang memikirkan nasib kerajaan ladiva ke depannya. Kemungkinan kekaisaran akan menyatakan perang dengan ladiva, dia sangat sedih memikirkan hal itu.
Dia menyesalkan tentang dirinya yang tak berdaya melawan pemberontak, dia sungguh putus asa menghadapi permasalahan ini.
"Raja ku saat ini sedang membangun sebuah negara, demi melindungi demi-human dan ras lain. Dia sangat membenci diskriminasi, saat ini kerajaan ladiva akan menjadi musuhnya dan akan membunuh semua bangsawan termasuk rajanya."
"Jangan bercanda! Raja ladiva saat ini sedang ada disini, kerajaan ladiva saat ini di pimpin oleh bangsawan yang memberontak. Raja yang asli tidak pernah memerintahkan untuk menyerang ras demi-human, kerajaan kami dan kekaisaran selalu memegang perjanjian damai dengan ras demi-human."
Ortis sangat marah mendengar pernyataan sepihak dari Roy, dia membantah atas tuduhan yang di tujukan oleh kerajaan ladiva.
"Fufufu menarik, aku tahu rajamu sudah di kudeta. Raja mu sudah tak berdaya, tapi bagaimana kalau raja mu bekerja sama dengan Raja ku untuk menghukum para pemberontak itu. Aku tidak akan memaksa kalian, siapa pun yang menghalangi Raja ku akan kami bunuh semuanya."
Roy menawarkan kerja sama dengan raja varde, Roy sangat mengerti maksud dari perintah Raja Valey dengan bekerja sama dengan negara ladiva, maka nama kerajaan Hutan Agung akan menyebar luas ke seluruh dunia. Roy berfikir bahwa Valey berniat untuk menguasai dunia sekali lagi, kerajaan ladiva akan menjadi batu loncatan yang bagus untuk mewujudkannya.
Varde sangat bingung mendengar tawaran itu, apa dia harus menerimanya atau tidak. Karena varde tidak mau para penduduk menjadi korban, dia sedikit enggan untuk menerima tawaran itu. Di lain sisi, kalau dia menuju ke kekaisaran pasti tidak akan sempat untuk menyelamatkan penduduk dan kekuarganya. Di berfikir keras tentang kerja sama ini, kalau dia menolaknya Raja darj Roy ini menyerang ladiva dan membunuh bangsawan yang tak bersalah.
Dia saat ini tak berdaya, tidak ada waktu lagi untuk membangun kekuatan. Demi keluarga dan rakyatnya, dia rela menyerahkan hidupnya jika itu bayarannya.
"Baiklah aku akan menyetujuinya, tapi aku ingin bertemu dengan Rajamu terlebih dahulu. Tidak ada pilihan lain untukku, karena keluarga ku dan rakyatku akan menanggung beban berat kalau aku tidak mulai bergerak."
Jendral dan bawahanya tidak bisa berkata apa-apa lagi, melihat situasi ini tidak memungkinkan untuk mereka melawan para pemberontak.
"Fufufu, baiklah aku akan membawa kalian bersama ku. Tapi jika kalian bersikap tidak sopan, maka aku akan membunuh kalian. Tapi dengan kondisimu sekarang kau tidak akan bertahan lama, aku akan menyembuhkanmu terlebih dahulu."
Hanya dengan meniup angin dari mulut Roy, sebuah sihir pemulihan menyelimuti tubuh varde. Varde hanya terdiam, dia tidak menyangka sihir yang cukup sulit ini dapat di aktifkan dengan mudah. Jendral dan bawahanya, hanya melihat dengan ekspresi terkejut karena bagi mereka sihir pemulihan itu sangatlah istimewa.
Sihir pemulihan, merupakan sihir yang dapat memulihkan suatu luka dalam yang fatal seperti daging terbaik, atau lebih tepatnya 'regenerasi' sihir tingkat A+. Sihir penyembuhan, merupakan sihir yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit tingkat sedang sampai ringan. Tetapi tingkatannya tergantung dari pengguna sihir itu sendiri.
"Aku meminta kalian untuk berpegangan tangan, aku akan melakukan teleportasi langsung ke Hutan Agung."
Pada dasarnya mereka tidak ingin terkejut lagi, mereka hanya diam mengikuti perintah Roy. Tapi bagi mereka, sihir teleportasi merupakan sihir yang dimiliki oleh orang dengan gelar sage atau setingkat dengan pahlawan.
Lingkaran sihir mulai terbentuk di bawah kaki mereka, badan mereka seperti melayang di angkasa. Dalam sekejap mereka telah sampai di depan gerbang kota, badan mereka terlihat bergetar karena ini pertama kali bagi mereka merasakan sihir teleportasi.
Raja varde dan bawahannya, terkejut melihat gerbang besi yang menjulang tinggi dan megah itu. Gerbang dengan ukiran lambang kepala naga itu terlihat menakjubkan, dan dinding kokoh yang menjepit pintu gerbang itu juga tak kalah menakjubkan. Dinding batu dengan dua menara, terdapat senjata crossbow yang seluruhnya terbuat dari baja. Dinding pertahanan mutlak ini, membuat takjub raja varde dan para bawahannya.
"Ini sungguh menakjubkan, ini pertama kalinya aku melihat dinding semegah ini!."
"Bahkan milik kekaisaran kalah jauh dari dinding pertahanan ini."
"Selamat datang di kerajaan Hutan Agung Grasia, di dalam sana di huni oleh berbagai ras dari hutan rach. Ku harap kalian tidak melakukan tindakan yang tidak perlu, karena mereka adalah korban dari serangan prajurit kerajaan kalian. Mungkin saja kalian akan di cemooh dan di ancam, tapi selama kalian di sisiku kalian akan aman."
Di depan gerbang terdapat empat penjaga, yang berasal dari berbagai ras yang di rekrut sebagai prajurit keamanan. Mereka di bekali dengan armor yang lengkap, armor itu di buat oleh ras dwarf bawahan Argya.
Para penjaga, sudah menerima laporan tentang kedatangan Roy yang merupakan bawahan Raja Valey. Seluruh warga kota, belum mengetahui tentang semua bawahan Valey. Para penjaga yang melihat Roy sangat ketakutan, walaupun Roy terlihat mengerikan tapi Roy bersikap ramah dengan penjaga.
"Kalian para penjaga tidak usah takut, seharusnya kalian sudah di beritahu tentang diriku. Bawahan Raja Valey, masih ada beberapa orang lagi yang belum kembali. Bukankah Bamantara sudah memberitahu kalian?"
"Maaf tuan, kami sudah di beri tahu tentang anda dan bawahan Raja yang belum kembali dari misi. Tapi ini pertama kalinya aku melihat anda, jadi kami sedikit terkejut."
"Baiklah tidak apa-apa, aku membawa tamu untuk Raja tolong buka pintu itu."
Para penjaga yang melihat varde dan bawahannya, membuat penjaga itu mengeluarkan ekspresi kebencian. Seolah mereka bersiap untuk membunuh, meski begitu mereka tidak mungkin menyerangnya. Karena mereka adalah tamu untuk Raja, jadi mau tidak mau penjaga harus menghormatinya.
Pintu berukuran sedang yang berada di sebelah gerbang telah di buka, lalu mereka memasuki kota beriringan. Betapa mengejutkannya untuk mereka, sebuah kota yang terlihat sangat indah dengan bangunan yang terlihat lebih maju dari negara lain. Jalanan yang terbuat dari batu alam tertata rapi, berbagai bangunan mewah dan tempat dagang seolah menyambut kedatangan mereka.
"Tempat ini sungguh bagus dan sangat mewah. Aku kira, kami akan di bawa ke tempat yang mengerikan."
"Ya kau benar, aku tak mengira di dalam hutan rach ada tempat seperti ini."
Roy yang mendengar percakapan itu sedikit tersenyum sinis, Roy lalu menghentikan langkah kakinya.
"Kalian salah ini bukanlah hutan rach, tempat ini merupakan bekas reruntuhan kerajaan Grasia. Kami bekerjasama dengan Dryad, lalu Raja kami membangun ulang kerajaan ini dan di beri nama Kerajaan Hutan Agung Grasia."
Varde dan pasukannya sangat terkejut mendengar hal itu, karena sejarah kerajaan ladiva dryad merupakan musuh di era perang antar ras lima puluh tahun lalu. Kerajaan ladiva dan kerajaan suci benua timur, membuat aliansi untuk meruntuhkan kerajaan grasia. Raja grasia tewas di tangan jendral paladin, yang merupakan salah satu pahlawan yang terbangun.
Ladiva yang menyerang kerajaan grasia, hampir di bantai oleh pasukan sang Ratu grasia. Ratu grasia di kenal sangat kuat di benua barat, tapi saat menghadapi jendral paladin dia dikalahkan dan tewas. Akan tetapi, itu adalah awal mimpi buruk bagi prajurit aliansi, Dryad yang merupakan roh kontrak ratu mengutuk hutan dan tanah grasia. Sehingga monster, hutan, dan tanah menjadi musuh prajurit aliansi. Semua prajurit di bantai dengan kejam, sang jendral paladin pun bertindak dengan mengorbankan nyawa. Saat itu jendral paladin, mengaktifkan skill penyegel untuk menyegel dryad yang murka. Dengan kekuatan berkah dewa, jendral berhasil menyegel roh dryad agar kutukannya tidak menyebar ke seluruh hutan.
Tapi sungguh sial bagi jendral paladin, saat berhasil menyegel roh dryad dia tewas di serang oleh monster kuat. Namun, beberapa prajurit berhasil kabur dari serbuan para monster itu. Hingga kini, kisah itu menjadi legenda bagi kerajaan ladiva dan kerajaan suci benua timur.
Varde dan pasukannya hanya terdiam, mereka takut jika sejarah itu terulang kembali.
"Hey lihat itu, bukankah itu dari kerajaan ladiva?"
"Ya kau benar, dari lambang itu tidak asing bagiku."
"Kenapa raja ladiva ada di sini?"
"Tcihh, hey!! raja kejam kau telah membunuh keluargaku! beraninya kau menunjukan muka busuk itu kemari!"
Suara kemarahan para warga membuat varde dan bawahannya ketakutan, mereka hanya terdiam menundukan kepala seperti yang di perintah kan Roy. Roy berhenti dan memandangi para warga.
"Perhatian!!! Raja ladiva adalah tamu untuk Raja Valey, kalian tenanglah atau kalian akan mempermalukan Raja Valey."
Dalam sekejap para warga kota terdiam, mereka tidak berani berkata apa-apa lagi. Para warga juga belum mengetahui tentang Roy, yang merupakan bawahan Raja Valey.
Bamantara pun menghampiri Roy, dengan sedikit serius bamantara menunjukan senyum sinis.
"Wow sang pangeran telah tiba, apa kau merasa lelah? hahaha"
"Berisik, aku saat ini sedang buru-buru. Aku membawa tamu untuk Raja Valey, kalau kau ingin bertarung nanti saja setelah aku menyelesaikan tugasku."
Roy dan Bamantara sering bertengkar, di karenakan posisi mereka memiliki kesamaan di bidang militer. Roy memimpin militer penyerang, dan Bamantara memimpin militer pertahanan. Mereka selalu bersaing untuk mendapatkan penghargaan dari Valey, meski begitu mereka selalu bertindak seenaknya ketika saling bertatap muka.
Mahita yang melihat perdebatan mereka, dia sedikit kesal karena mereka membuat Raja Valey menunggu di ruang pertemuan.
"Hey kalian! hentikan perdebatan bodoh itu. Aku akan melaporkan kalian kepada Raja Valey, jika tidak berhenti berdebat."
Mereka berdua langsung berhenti berdebat karena takut, para warga yang melihat kejadian itu sedikit bingung dan juga takut. Varde dan bawahannya yang melihat kejadian ini sangat terkejut, karena Roy yang terlihat mengerikan itu ternyata ada juga yang setara dengan dirinya di kota ini.
Varde terlihat pasrah, tentang apa yang akan terjadi jika dirinya bertemu dengan Raja di negara ini. Lalu mereka bergegas berjalan mengikuti Roy, mereka pergi ke istana untuk bertemu Raja Valey.
"Kalian tidak akan bertemu Raja di singgasana, kalian akan langsung memasuki ruang pertemuan. Jadi kalian hanya perlu memberi penghormatan secara biasa, seperti halnya pertemuan para raja seperti pada umumnya."
"Baiklah kami mengerti."
Di saat mereka hampir sampai di alun-alun kota, mereka terpana dengan keindahan istana yang mulai terlihat jelas itu. Istana megah dengan halaman yang luas itu, membuat Varde dan bawahannya terpesona dengan keindahannya. Berbagai jenis bunga di pinggiran jalan, serta patung monster menghiasi halaman depan istana itu.
Para warga pun bebas berjalan jalan di area halaman, hal itu jarang di ijinkan oleh kerajaan lain. Tapi itu tidak berlaku di negara ini. Para tamu mulai memasuki istana, di dalam istana tak kalah mewah dari kerajaan lain, bahkan mungkin lebih mewah dengan berbagai hiasan barang antik. Berbagai lukisan sihir yang bisa bergerak, dan berbagai patung segala macam ukuran berdiri rapi di setiap sudut ruangan.
"Sungguh indah sekali, ini seperti benda legenda yang belum tentu ada atau mungkin belum di miliki oleh negara lain."
"Ini kalau di jual akan bernilai tinggi, bahkan para bangsawan akan berperang untuk merebutnya."
"Fuffufu, terimakasih atas pujiannya. Sekarang kita akan memasuki ruang pertemuan, kalian bersikaplah dengan sopan."
Pintu dengan ukiran berlapis emas itu pun di buka, tempat pertemuan yang tak biasa karena di dalam ruangan tempat duduk di desain seperti di akademi pendidikan. Meja bundar besar sebagai pusat diskusi, dan tempat duduk untuk pendengar di desain bertingkat melingkari meja bundar besar.
Pria muda menyapa Varde, di dampingi bawahan dengan aura menakutkan.
"Selamat datang di Kerajaan Hutan Agung Grasia, aku adalah Raja Valey Kegan."
Raja varde sangat terkejut, karena pria muda di depannya adalah seorang raja. Dia tidak mempercayai bahwa, manusia bisa mengendalikan bawahan yang mengerikan itu. Bahkan bawahan yang mendampingi raja itu sama mengerikannya dengan Roy. Kegelisahan dan ketakutan menyelimuti dirinya, tapi dia harus membulatkan tekatnya demi menyelamatkan kerajaannya. Dia berharap agar negosiasi ini berjalan lancar, meskipun nyawa sebagai taruhannya.
¥¥¥¥¥
Note:
Untuk saat ini akan ada penambahan adegan di setiap chapter, dan mungkin kedepannya akan memakan waktu sedikit lama dalam pembaruan. Karena waktu saya sangat terbatas, dikarenakan saya harus berkerja dan sekolah bahasa korea.
Tapi Volume ke 2 sudah di persiapkan, dan chapter terakhir Volume 1 sedang dalam perbaikan. Untuk Chapter 1-5 juga sedang dalam perbaikan, karena kesalahan saat penulisan yang tak di sengaja.
Berikan bintang jika kalian suka, dan tambahkan kritik dan saran di kolom komentar. Itu akan sangat berguna bagi saya, untuk menulis lebih baik lagi.
Kunjungi akun ig @erias_77 untuk gambar ilustrasi tokoh cerita.
Terimakasih telah membaca Novel ini, semoga saya bisa meneruskannya sampai volume terakhir.