Chereads / Erias Fantasy World / Chapter 19 - Chapter 3 (Extra)

Chapter 19 - Chapter 3 (Extra)

Malam Yang Panjang

Malam semakin larut, suara tawa dan nyanyian masih terdengar di alun-alun kota. Pesta perayaan masih berlangsung, di hutan belakang kastil juga ada perayaan untuk pohon Yggdrasil. Aghni dan Dryad semakin dekat, seolah mereka telah berteman lama. Suara heboh terdengar di alun-alun kota, bawahan Valey telah kembali membawa beberapa pengungsi. Semua warga terkejut dengan wanita bersayap warna merah menyala yang sangat cantik. Dia adalah Yordaine, dia juga membawa banyak pengungsi dari pulau selatan. Dia juga membawa ras bersayap dan beberapa ras lain di belakangnya, semua warga menyambut dengan hangat tanpa memandang status. Beberapa saat kemudian, Campbell juga datang mengikuti dari belakang membawa perwakilan ras duyung dan ras Lizardman.

Tak lama setelah itu, ada panggilan bagi semua perwakilan ras untuk bertemu Valey di kastil. Raja elf Ernest Darika , Ratu Oni Miyard Rainy, Dryad, Raja dwarf Malfoy Daga, Raja beastman Leonhard Farado, dan perwakilan ras yang baru datang Ratu duyung Sea Mean, Ratu sayap hitam Melfina Restian, Raja lizardman Varron, Ratu conie(ras kerdil mirip manusia umur tujuh tahun) Harnie Risede, Putri minotaur Reta Rizete. Ras yang baru datang di sambut dengan hangat oleh semua warga, mereka semua juga tampak senang terlihat dari raut wajahnya.

Mereka di kawal oleh Yordaine, Aghni, dan Campbell, mereka sangat terpana dengan keindahan kota dan kastil tetapi mereka juga merasa gugup karena akan bertemu langsung oleh Raja Valey. Semua perwakilan memasuki ruang pertemuan, Varde dan bawahannya terlihat takut karena mereka di sini berada di posisi yang salah. Tetapi perasaan itu hilang dalam sekejap, karena Raja Ernest tersenyum tanda menyapa. Varde dan bawahannya terlihat lega karena tindakan kecil itu, semua orang terlihat tenang dan santai. Ras yang baru datang terkejut karena melihat Valey, karena Valey memiliki fisik manusia dan muda tetapi mereka dapat merasakan kekuatan Valey yang tidak mungkin disebut manusia.

Para perwakilan ras memberi salam kepada Raja Valey, mereka semua menundukkan kepala tanpa keraguan. Bahkan perwakilan ras yang baru bergabung tidak ragu sedikitpun untuk menundukkan kepala.

Valey..

"Terimakasih untuk kalian semua, silahkan duduk dan nikmati hidangan yang di sediakan."

Seperti pertemuan resmi pada umumnya, semua orang saling sapa dan memperkenalkan diri. Yordaine dan Campbell melaporkan apa yang terjadi dalam misinya dengan selembar kertas, Valey terlihat tersenyum sinis melihat laporan itu.

Valey..

"Ternyata mereka telah bergerak sejauh ini, mungkin aku akan ikut serta dalam perang ini." ucap Valey dalam hatinya.

Mahita terlihat senang melihat laporan itu, dan Mahita juga melaporkan tentang misi bawahannya yang ada di kota Vandter.

Valey..

"Sungguh menarik, Mahita suruh mereka menemui dark elf dan majin itu. Karena mereka merupakan bawahan Raja Iblis, mungkin setidaknya hanya menggertak saja tidak boleh membunuh mereka. Dan untuk para petualang biarkan saja, dan beri perintah untuk memasang koordinat teleportasi di depan gerbang untuk serangan kejutan besok. Aku akan ikut serta dalam perang ini, karena mungkin aku akan bertemu Raja Iblis Radiant.

Mahita..

"Baik Raja ku, dengan senang hati."

Valey dan Mahita melakukan komunikasi telepati, agar para tamu tidak terkejut karena belum ada pemberitahuan sebelumnya. Meski ada beberapa hal kecanggungan, tetapi mereka tetap menikmati hidangan yang di sediakan.

Valey berdiri menyambut ras yang baru bergabung, dan Ratu duyung menghadap Valey tanpa ragu dan memulai pembicaraan..

Sea Mean..

"Selamat malam Raja Valey yang agung, saya adalah Ratu duyung Sea Mean. Saya datang dengan tulus dan rasa syukur yang dalam, berkat Nona Campbell rakyat ku terselematkan dari kejahatan negara suci."

Valey.

"Selamat malam juga Ratu Sea Mean, saya juga bersyukur dan juga mengapresiasi Campbell bawahanku yang telah berhasil menolong rakyat anda."

Campbell merasa puas dengan apresiasi itu, bahkan dia senyum-senyum sendiri menghadap tembok.

Sea Mean..

"Area laut yang menjadi daerah kekuasaan kami di beri racun oleh negara suci, mereka menggunakan dua kapal besar dan banyak pasukan. Enam puluh tiga rakyatku tewas dan tiga puluh lima keracunan termasuk anak-anak, saya sendiri tidak bisa melawan karena kuatnya racun itu. Kami beruntung, Nona Campbell menolong kami di saat yang tepat."

Valey..

"Saya juga bersyukur bahwa anda saat ini selamat, dalam waktu dekat saya akan mengunjungi anda di laut selatan.

Ratu duyung sangat senang mendengar itu dari Valey, akhirnya mereka sepakat berkerja sama dalam berbagai hal untuk masa depan lebih baik. Raja Varro Lizardman juga ikut berbicara dengan Valey secara formal, tetapi pernyataan Varro membuat Valey sedikit bingung.

Varro..

"Maaf Raja Valey, saya mungkin lancang atau mungkin kurang sopan, tetapi saya sudah berbicara dengan suku Lizardman bahwa kami akan bergabung dan menjadi bawahan anda. Dan saya sudah memutuskan akan melepas gelar Raja ini untuk menjadi rakyat anda."

Valey..

"Apa alasan mu ingin menjadi bawahanku? apakah Campbell memaksamu? berikan aku alasan yang bagus atau akan ku tolak permintaanmu."

Varro sedikit gemetar dan mata semua orang tertuju padanya, dia tidak punya pilihan lain karena desanya sedang krisis.

Varro..

"Tempat tinggal kami bersebelahan dengan sungai dan rawa-rawa, tetapi sungai itu terkena racun dan rakyatku juga banyak yang keracunan seperti ras duyung. Kami sudah kebingungan mencari tempat tinggal, meskipun sungai itu sudah di murnikan tetapi banyak ikan dan kehidupannya sudah mati. Maka kami berbicara dengan Nona Campbell dan dia memberi saran yang baik, maka dari itu saya meminta ijin langsung ke anda untuk tinggal di sungai wilayah anda."

Valey merasa kasihan dengannya, tetapi sungai di sebelah timur masih belum tersentuh. Tapi Valey punya gagasan yang bagus, karena lizardman dapat memajukan sumber pangan yang baik untuk kedepannya.

Valey..

"Ada sungai di sebelah timur kota, tetapi sedikit jauh dari kota dan di luar tembok. Tapi ada syarat yang harus di penuhi, kau akan di tugaskan untuk mengelola ikan di sungai untuk kebutuhan pokok masyarakat. Karena kau bersedia melepas gelar Raja mu, kau akan menjadi kepala desa yang baru di sana."

Varro sangat berterimakasih dengan Valey, dia lalu berlutut memberikan kesetiaan segenap jiwa raganya. Lalu skill "Rantai Penguasa" aktif, seluruh tubuh Varro bersinar dan berevolusi menjadi High Lizardman (Makhluk Unik).

Varro

"Terimakasih Raja ku, saya bersumpah selalu setia kepada anda sampai mati."

Ras yang baru datang terkejut melihat evolusi itu, mereka tidak menyangka bahwa evolusi dapat dilakukan dengan mudahnya. Bahkan makhluk unik merupakan ras kuno yang telah lama hilang, kulit Varo terlihat mengkilap berwarna hijau tua dengan sisik lancip menjuntai di punggung dengan dua tanduk di kepala. Dengan tinggi dua meter, Varro terlihat seperti monster kelas tinggi.

Varde yang melihat itu pun teringat tentang buku kuno yang pernah dia baca, tentang cerita dimana sesorang yang mencapai puncak kekuatan dapat mengevolusikan monster kelas tinggi. Bahkan orang itu di sebut sebagai setengah dewa, tetapi itu hanya di anggap dongeng bagi orang yang pernah membacanya. Tapi bagi Varde yang melihat ini bukanlah dongeng semata, kenyataan ini sangat mengkhawatirkan bagi Varde.

Perwakilan ras sayap hitam Ratu Melfina Restian sangat penasaran dengan Valey, karena Valey mirip dengan leluhur ras sayap hitam yang dapat mengevolusikan monster. Karena menurut sejarah, ras sayap hitam merupakan keturunan ras mitologi yang memiliki darah malaikat. Tetapi karena warna hitam pada sayapnya, mereka di usir dari negeri langit dan menjadi musuh dewa. Karena sejarah itu, ras sayap hitam sangat di benci oleh negara suci dan ingin melenyapkan ras sayap hitam.

Melfina berjalan menuju arah Valey dengan arahan Campbell, meski nampak gugup Melfina berusaha tenang di tengah kumpulan orang banyak.

Melfina..

"Selamat malam Raja Valey, saya adalah Ratu Melfina dari ras sayap hitam. Saya berterimakasih telah mengajak ras sayap hitam untuk bergabung dengan kerajaan anda, dan saya juga mengajak ras conie dan minotaur untuk bergabung dengan kerajaan anda."

Ras sayap hitam, ras conie, dan ras minotaur merupakan ras dari pulau Arda di sebelah selatan, mereka merupakan ras asli dari pulau Arda yang tidak jauh dari daratan benua barat. Akan tetapi pulau itu terjadi krisis, karena negara sekitar ingin menduduki dan mengakui pulau tersebut. Bahkan negara suci yang jauh di benua timur juga datang, tetapi negara suci bertujuan untuk membantai ras sayap hitam dan ras demi-human. Tiga negara menyerang pulau arda, tiga ras asli pulau arda terjepit bertahun-tahun lamanya. Populasi mereka semakin menurun, dan di saat ini juga konflik mencapai puncaknya ketika negara suci mulai aktif di benua barat.

Melfina menceritakan semua yang terjadi kepada Valey, Melfina juga menceritakan tentang Yordaine yang membantu mereka menekan negara penjajah. Berkat Yordaine dan sepuluh bawahannya, tiga negara itu mundur karena kerusakan yang besar. Lebih dari setengah pasukan musuh binasa, dan Yordaine juga membebaskan para tawanan.

Valey..

"Aku bersyukur bawahanku dapat membantu anda, aku juga mengapresiasi Yordaine yang mampu menekan pasukan dari tiga negara itu."

Melfina juga melepas gelar Ratunya dan berlutut di hadapan Valey, Melfina bersumpah setia dengan jiwa dan raganya. Tiba-tiba mana Valey dan Melfina berresonansi, Valey terkejut melihat itu karena ini pertama kalinya terjadi. Semua bawahan Valey tidak menyangka dengan pemandangan ini, menurut Roy ini merupakan hal yang kurang wajar karena mana yang berresonansi harus memiliki darah keturunan yang sama.

Mana yang keluar dari Valey sangat banyak menyatu dengan Melfina, Valey melihat statusnya dan dia sangat terkejut bahwa Melfina dan Valey memiliki hubungan spiritual yang sama. Valey sangat bingung menanggapi hal ini, akan tetapi semua perwakilan ras semakin riuh karena penampilan Melfina sangat berubah dari sebelumnya. Status Melfina yang sebelumnya "ras sayap hitam" berubah menjadi "fallen angel", seperti yang Valey prediksi dulu. Tetapi bagi Valey berbeda dengan Yordaine, yang merupakan suku asli malaikat sayap merah saat berada di dunia Erias.

Penampilan Melfina sebelumnya, memiliki sayap hitam dengan bulu seperti burung elang dan rambut panjang dengan mata hitam. Melfina yang sekarang, memiliki sayap hitam yang dua kali lebih besar dan memiliki warna putih dengan selap keemasan di ujung bulu sayapnya. Perubahan juga terjadi di mata dan rambutnya, pupil matanya berwarna emas dan irisnya membentuk pola sihir warna hitam kemerahan.

Melfina sangat terkejut dengan perubahannya, bukan hanya dari segi kekuatan dan penampilan tetapi mereka juga memiliki hubungan spiritual.

Melfina..

"Terimakasih yang mulia, karena di berikan berkat yang sangat istimewa. Saya bersumpah setia kepada anda dengan segenap jiwa dan raga."

Valey masih penasaran dengan hubungan spiritual di layar statusnya, tetapi Valey menyadari dengan adanya "Berkah Dewa Lucivara" di layar statusnya berhubungan dengan Melfina.

Valey..

"Ternyata kita memiliki hubungan spiritual, aku tidak menyangka selain bawahan utamaku ada yang mendapatkan berkah yang sama."

Yang di maksud Valey adalah bawahan utamanya yang terlahir di dunia Erias, seperti Roy, Mahita, Aghni, Bamantara, Argya, Campbell, dan Yordaine. Secara tidak langsung bawahan utama Valey memiliki berkah yang sama, karena saat Valey memasuki dunia ini dia menerima berkah dari dewa Lucivara dan bawahannya mendapatkan berkah itu.

Melfina...

"Saya baru menyadarinya ketika saya selesai bervolusi, yang saya ketahui hanyalah saya dan anda memiliki hubungan dengan ras malaikat. Karena leluhur kami juga ras malaikat, apakah anda juga ras malaikat?"

Valey..

"Aku hanyalah ras manusia biasa."

Valey tidak bisa mengungkapkan statusnya sekarang, karena ada tamu dari negara lain. Dia mengalihkan pembicaraan ini untuk menghindari masalah yang baru, Valey mengalihkan pandangannya ke arah ras minotaur dan conie.

Valey..

"Kita bicarakan nanti hal itu, bagaimana dengan temanmu yang ada di sana?"

Harnie dan Reta berjalan menghadap Valey, mereka juga nampak gugup dan sedikit takut. Mereka memperkenalkan diri dengan sopan, dan Harnie sedikit menarik perhatian Valey karena tingkahnya yang lucu seperti anak kecil. Valey juga menyapa dengan lembut, tetapi dia tidak sadar jika tangannya mengusap kepala Harnie. Hal itu membuat Harnie sangat malu, dan semua orang yang hadir terlihat bengong dengan tindakan Valey. Valey tiba-tiba merinding karena dia merasakan tatapan tajam di belakangnya, Mahita dan Aghni sangat iri melihat hal itu karena mereka sudah lama tidak usap kepalanya oleh Valey.

Valey..

"(gawat..!!), maaf tindakanku tidak sopan.." Valey sedikit menjauh dari Harnie.

Harnie. ..

"Tidak apa-apa Raja ku, saya senang anda sangat ramah dengan saya."

Valey akhirnya mengalihkan pembicaraan, meski terlihat canggung tetapi dia berusaha tetap tenang. Reta dari ras minotaur mengenalkan diri dengan formal, Valey menyadari sekilas bawa Reta terlihat sedang sedih.

Valey..

"Kalau kamu merasa lelah, lebih baik kamu istirahat saja."

Reta sedikit tersenyum, dia akhirnya menceritakan semua yang terjadi tentang ras minotaur. Ayahnya yang merupakan Raja minotaur gugur saat perang melawan pasukan suci, dan ibunya menjadi sandra tetapi dia di siksa hingga tewas. Lalu Reta melarikan diri dan bergabung denga ras sayap hitam, ras minotaur beraliansi dengan ras sayap hitam di ikuti oleh ras conie.

Valey yang mendengar cerita itu sangat marah, tetapi dia menyembunyikan amarah itu. Valey mulai merasakan bahwa negara suci harus di musnahkan, tetapi bagi Valey dalam suatu negara kerajaan beberapa orang memiliki hak otoritas pribadi. Yang artinya, Valey harus mencari dalang sesungguhnya di balik konspirasi perang antar ras ini.

Valey..

"Aku turut berduka akan hal itu, tetapi selama kamu masih hidup... kamu harus tetap berjuang dan mencapai kebahagiaan."

Reta sangat senang, karena Valey memberikan dorongan semangat hidup yang berguna. Reta kembali tersenyum seperti beban hidupnya telah hilang, Melfina dan Harnie memeluknya sebagai dukungan mental yang berharga.

>>>

Waktu menunjukan tengah malam, dua dark elf mengendus aura sihir yang mencurigakan. Mereka mencari di beberapa titik tempat, tetapi mereka tidak menemukan apapun. Dua dark elf pun bergabung kembali dengan tiga majin lainnya, mereka menuju menara lonceng tengah kota yang di curigai sebagai pusat aura sihir yang mencurigakan.

Rits (dark elf wanita)

"Disini aura sihirnya masih ada, tetapi orangnya hilang entah kemana. Sihir pendeteksiku juga tidak berguna, orang ini pasti sangat kuat."

Mire (majin wanita)

"Walaupun sudah pergi seharusnya ada jejak arah dia pergi, tetapi orang ini seperti menghilang di sini...sungguh aneh!"

Tiga majin rekan dark elf sedikit menemukan petunjuk sihir, aura sihirnya memang samar tetapi majin itu menyadari akan suatu hal..

Morise (majin pria)

"Aku menemukan dedaunan yang di dekat jendela, ada sisa sihir yang menempel di daun ini. Ini adalah daun dari pohon yang di taman pinggiran kota di sebelah barat."

Drice (majin pria)

"Aku mencurigai ini adalah sihir pertukaran tempat, sangat berbeda dengan sihir teleportasi yang aku ketahui. Ini merupakan sihir yang langka, karena ini sihir rumit yang hanya membutuhkan sedikit mana."

Sihir pertukaran tempat merupakan sihir yang bertukar dengan suatu benda dengan syarat penandaan sihir di suatu benda, teknik ini hanya membutuhkan mana yang sedikit tetapi perlu keahlian seni tulisan sihir dan kontrol sihir yang sesuai.

Tere (majin wanita)

"Ya kau benar, bawahan Raja iblis hanya ada satu orang yang dapat melakukan ini. Tetapi, karena ini daun dari pohon yang ada di taman pinggiran kota maka kita harus memeriksanya."

Mereka langsung pergi ke taman pinggiran kota, mereka sangat mewaspadai tanda sihir yang ditinggalkan. Mereka berfikir bahwa mereka akan bertemu orang yang berbahaya, mereka memiliki insting yang terlatih jadi mereka berfikir akan menghindari pertarungan yang tidak perlu.

>>

Guild master Vistere dan party rank S bergerak menuju menara lonceng tengah kota, tetapi Karla yang memiliki mata sihir melihat jejak sihir menuju ke arah barat kota. Karla melihat jejak sihir yang janggal, karena menurut pengetahuannya ini merupakan jejak sihir para majin.

Karla..

"Tunggu!! Berhenti!!."

Mereka semua terkejut mendengar teriakan Karla, Remir dan Braith yang melihat ekspresi serius Karla mewaspadai area sekitar.

Vistere..

"Ada apa?"

Karla..

"Aku menemukan jejak sihir, tetapi ini sangat mencurigakan!."

Mery..

"Kau benar, banyak sekali sisa sihir di sini dan arah jejak ini menuju ke barat."

Karla sedikit bingung, karena jejak sihir ini seakan bercampur dengan mana yang rumit yang hampir samar. Tetapi Karla mengenali salah satunya...

Karla..

"Kita harus tetap waspada, karena ini dari jejak sihir dark elf dan majin. Aku mengenali ini karena dulu pernah bertemu dengan mereka, ini adalah perang apakah kita akan melanjutkan pencarian ini?."

Guild master sangat kebingungan dengan hal ini, karena situasi ini sangat tidak menguntungkan baginya. Vistere tidak menyangka bahwa perang ini meluas ke Raja Iblis Radiant, guild petualang memang organisasi independen dan dilarang berkaitan dengan politik maupun perang. Tetapi Vistere bertujuan untuk melindungi masyarakat sipil, meski ini akan sulit dia akan memastikan rakyat sipil akan aman.

Vistere..

"Kita akan tetap melanjutkan, tujuan kita adalah memastikan masyarakat sipil tetap aman. Kalau seandainya kita bertemu dengan bawahan Raja iblis, setidaknya aku sendiri yang akan bernegosiasi dengan mereka."

Vistere memiliki firasat buruk, dia merasa bahwa Raja iblis sangat marah dengan perang ini. Perjanjian perdamaian antar ras di hancurkan oleh bangsawan Ladiva, tentu saja akan banyak tragedi yang akan terjadi. Di saat bangsawan Ladiva menyerang demi-human guild petualang tidak bisa berbuat banyak, karena terikat peraturan mutlak dan lemahnya guild petualang cabang yang tidak bisa menekan bangsawan.

Mereka lalu bergegas menuju ke barat mengikuti jejak sihir yang di tinggalkan, mereka semua hanya terpikirkan satu hal yaitu melindungi warga kota.

...

Di taman pinggiran kota, suasana terasa mencekam dengan hembusan angin malam yang dingin. Pertisa dan Marta menunggu di sebuah gedung kosong, mereka terus mengamati area sekitar dengan detail.

Pertisa..

"Orang bodoh itu terpancing kesini, tanpa meninggalkan petunjuk mereka pasti tidak akan menemunkan... sungguh bodoh."

Marta..

"Yahh.. mungkin mereka amatiran, tetapi ada orang lain yang mengikuti di belakangnya."

Pertisa dan Marta mengikuti perintah Mahita untuk menggertak penyusup, meskipun mereka sedikit kecewa tetapi mereka tidak bisa menolak.

Pertisa..

"Ingatlah... ini hanyalah menyapa bukan untuk bertarung, jangan melakukan hal konyol!"

Marta..

"Fufufu... tentu saja, tetapi itu tergantung mereka."

Tak lama setelah itu, bawahan Raja iblis datang di tengah taman di bawah pohon. Pertisa dan Marta lalu berpindah tempat di bangku taman di belakang dark elf, Marta sedikit mengeluarkan aura sihirnya untuk menarik perhatian mereka.

Marta..

"Selamat datang para tikus-tikus, apa kalian tidak mengantuk malam ini? fufufu."

Bawahan Raja iblis langsung terkejut melihat Marta dan Pertisa, mereka tidak percaya bahwa dua elf yang ada di depannya lolos dari pendeteksi sihir. Tere seketika mewaspadai dua elf yang sangat berbahaya itu, Mire menunjukan sikap siap bertarung seolah menghadapi bahaya monster. Hal itu membuat dua majin pria ikut mewaspadai dua elf yang ada di depannya, Drice khawatir melihat Mire yang paling kuat diantara mereka mewaspadai sosok musuh yang ada di depannya.

Ritse...

"Entah mengapa ada dua High Elf berada di wilayah musuhnya, apa kalian berusaha membantai para bangsawan?"

Tere dan Mire sangat terkejut ketika Ritse mengatakan High Elf, karena bagi dark elf dan majin high elf merupakan lawan yang tangguh.

Tiba-tiba Marta mengeluarkan aura ancaman, tubuhnya di selimuti mana hijau disertai hawa membunuh yang mengerikan yang menyebabkan tubuh lawannya tertekan.

Marta..

"Apa kalian disini akan menghalangi perang ini!?"

Dengan nada bicara yang mengancam, Marta mengeluarkan pedang sihirnya di tangan kanannya.

Tere terkejut melihat kekuatan Marta, dadanya terasa sesak kesulitan bernafas. Mire dan yang lainnya juga merasakan yang sama dengan Tere. Bagi Mire yang paling kuat di antara mereka, ini pertama kalinya dia merasakan tekanan mana yang kuat selain tuannya Raja Iblis. Instingnya berkata untuk lari, tetapi dia memiliki tanggung jawab untuk melindungi bawahannya.

Mire..

"Tung...tunggu sebentar, tolong tenang dulu saya akan bicara."

Mire terengah-engah menahan aura ancaman Marta, Mire tidak menyangka bahwa ada orang lain yang dapat menggunakan aura magis selain Raja Iblis.

Marta lalu menghilangkan aura ancamannya, dengan tatapan sombong dan nada bicara yang angkuh membuat Mire dan bawahannya ketakutan.

Pertisa hanya terdiam dan sedikit menggerutu "(dasar otak otot,sungguh berlebihan)" sambil menepuk jidatnya sendiri.

Marta..

"Baiklah aku akan mendengarkan... fufufu."

Mire..

"Kami hanya di tugaskan untuk mengawasi kota ini, kami hanya menyelidiki bangsawan yang merusak perjanjian damai antar ras tidak lebih dari itu. Saya disini pemimpin mereka, dan saya tidak berbohong."

Marta tidak menemukan kebohongan di mata Mire, Marta sedikit mengancam Mire untuk menjelaskan suatu hal..

Marta..

"Ya kau memang tidak berbohong, itu terlihat jelas dimatamu dan ekspresi wajahmu. Tetapi siapa yang menugaskanmu kesini? apa tuanmu mau ikut campur perang ini?"

Mire sedikit bingung untuk menjelaskannya, karena dia tidak mungkin mengatakan bahwa kelompoknya merupakan bawahan Raja iblis.

Tetapi di tengah percakapan mereka, sekelompok petualang datang dan berteriak di hadapan mereka. Mereka merupakan petualang rank S dan guild master, Vistere terkejut melihat majin dan dark elf bukan hanya mereka tetapi juga ada dua elf berada di tempat ini.

Dengan tatapan tajam dan bersiap bertarung Vistere memberanikan diri melangkah maju...

Vistere...

"Apa urusan kalian di tempat ini?, aku tidak menyangka bahwa ada bawahan Raja iblis dan ada juga elf yang sedang berperang dengan kota ini."

Vistere dan kelompoknya waspada dan siap bertarung, meski insting Vistere dan kelompoknya meraskan bahaya di depannya tetapi mereka tetap bertahan.

Marta dan Pertisa lalu memandangi Mire dan bawahannya, karena mereka mendengar nama yang sangat familiar di pikiran mereka. Bagi Marta dan Pertisa, yang pantas menyandang Raja Iblis hanyalah Raja Valey Kegan seorang.

Mire dan bawahanya sangat takut melihat tatapan Marta dan Pertisa, karena rahasia mereka telah di bongkar dengan orang lain.

Pertisa lalu mengalihkan pembicaraan, baginya informasi ini sudah cukup menjadi informasi yang penting. Pertisa dan Marta hanya bisa menahan perasaan kesal mereka, karena mereka hanya di tugaskan untuk menggertak bukan untuk membunuh.

Pertisa memandangi kelompok petualang dan bawahan raja iblis,..

Pertisa..

"Kami berdua sudah mendapatkan informasi yang penting, jadi kami sudah tidak berminat meladeni kalian. Untuk kalian bawahan raja iblis, kalau kalian ingin tetap hidup cepat pergi tinggalkan kota ini."

Mire dan kelompoknya bergegas pergi,mereka merasa lega karena dapat menghindari pertarungan yang mengancam nyawa.

Mire...

"Terimakasih, kami akan pergi dan tidak akan kembali."

Vistere dan Remir tidak menyangka bahwa bawahan raja iblis takut dengan dua elf yang ada di depannya, mereka semakin mewaspadai sosok dua elf yang ada di depannya.

Vistere mengamati dua elf yang ada di depannya, dia sedang berfikir bagaimana caranya berbicara dengan dua elf itu. Vistere menyadari jika ikut campur guild petualang bisa terlibat perang, tetapi dia hanya berfikir tentang negosiasi yang akan mengakhiri ketegangan ini.

Pertisa menghampiri Vistere, Pertisa sudah mengetahui tentang aturan petualang..

Pertisa...

"Aku sudah mengetahui aturan para petualang, kalian tidak akan ikut campur dalam perang bukan? bicaralah dengan santai, tidak perlu waspada kepadaku."

Vistere lega karena mereka dapat di ajak berbicara, lalu dia memerintahkan yang lain untuk tenang dan menurunkan senjata.

Vistere..

"Terimakasih telah mau berbicara dengan kami... Aku sendiri adalah guild master di kota ini, dan mereka adalah party rank S yang aku tugaskan untuk membantuku. Kami petualang tidak berniat untuk ikut campur dalam perang manapun, tugas kami hanyalah melindungi warga biasa agar mereka aman."

Vistere lalu menjelaskan berbagai hal tentang petualang, Pertisa dan Marta sudah memahami garis besarnya dan mereka juga memberitahu tentang tawanan dari kaum elf.

Pertisa.

"Baiklah kami mengerti, musuh kami hanyalah prajurit dan kerajaan dan tidak ada hubungannya dengan masyarakat biasa. Tetapi aku memiliki satu permintaan dari kalian..."

Vistere dan Remir sedikit khawatir tentang permintaan Pertisa, mereka tidak yakin dapat memenuhi permintaan itu atau tidak.

Pertisa..

"Permintaanku hanyalah kalian harus melindungi tawanan kaum elf dan demi-human, mereka sudah aku bebaskan dan aku menyembunyikan mereka di tempat aman. Dan besok aku akan datang ke guild petualang untuk membawa mereka, apakah kalian dapat memenuhi permintaanku? untuk bayarannya aku akan memberikan batu mana."

Vistere dan kelompoknya terkejut melihat batu mana itu, bagi para petualang batu mana merupakan item yang berharga dan sangat mahal di pasaran. Batu mana merupakan item yang berguna untuk menyimpan mana, dan juga dapat menjadi berbagai item yang di perlukan untuk kebutuhan petualang.

Tetapi, batu mana yang di tawarkan Pertisa yang paling langka. Batu mana berwarna putih kebiruan, yang berarti batu mana permunian tingkat satu. Yang dapat di fungsikan sebagai penyembuhan dan pemurnian racun, bahkan racun tingkat paling berbahaya dapat di murnikan.

Pertisa..

"Apa kalian setuju?."

Vistere sedikit curiga, tetapi ini sangat di perlukan untuk membantu petualang di masa depan.

Vistere..

"Baiklah aku setuju, tetapi tentu saja kalian harus menepati janji kalian untuk tidak melibatkan warga sipil."

Pertisa dan Marta mengangguk lalu mereka bergegas pergi ke gerbang utama di timur, mereka bergerak cepat menuju hutan untuk memasang sihir teleportasi. Dengan jarak dua kilometer dari gerbang utama, ditempat itu akan di jadikan titik pusat serangan balasan.

Selain itu, Vistere dan party rank S mulai mengevakuasi tawanan elf dan demi-human yang berada di dalam gedung kosong. Mereka berharap dengan perjanjian ini warga sipil tidak akan terkena dampak perang, para tawanan bergerak menuju tempat evakuasi di gedung pelatihan petualang. Gedung itu di jaga ketat oleh party rank S dan Vistere karena rahasia, Remir sangat gelisah dengan apa yang telah terjadi. Dia menyadari akan suatu hal tentang dunia, dengan luasnya dunia ini ada sesesorang yang sangat kuat bahkan ada yang lebih kuat lagi.

Vistere menghampiri Remir yang sedang melamun di pojok ruangan, dia mencoba untuk berbincang-bincang untuk menghilangkan ketegangan ini.

Vistere...

"Kau adalah petualang rank S, kau mungkin kuat tetapi di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin menjadi yang lebih kuat lagi. Bahkan sejarah pahlawan terkuat di masa lalu akan kesulitan menghadapi orang kuat, makanya untuk mengalahkan kejahatan pahlawan memerlukan pendukung yang kuat juga untuk mencapai kemenangan."

Remir merenungkan perkataan itu, dia merasa frustasi karena tidak bisa menahan gejolak di dadanya. Dia kembali teringat tentang janji yang di buatnya, masa lalu yang kelam masih membayangi pikirannya.

Malam semakin larut mendekati pagi, suasana mencekam masih terasa kental dan mengganggu pikiran masyarakat. Seribu prajurit kota meluaskan penjagaannya di berbagai sudut kota, akan tetapi mereka tidak mengetahui bahaya yang mengerikan akan mengancam mereka.

Perwakilan dari Raja merasa gelisah, pikirannya di penuhi bayangan ketakutan yang belum pernah di alaminya. Beberapa pedagang dan pejabat kabur dari kota Vandter menuju ibu kota Ladiva, yang tersisa hanyalah bangsawan keluarga Viscount Vandter dan beberapa perwakilan Raja baru.

>>>

Di beberapa waktu kebelakang, Valey memikirkan strategi untuk perang di hari berikutnya. Setelah menerima beberapa laporan susulan dari bawahan Mahita, Valey memutuskan untuk mengumpulkan prajurit yang mau untuk pergi berperang. Meski hanya sedikit prajurit, Valey yakin bahwa perang ini akan berjalan dengan lancar dengan beberapa strategi yang matang.

Valey lalu berdiri di hadapan para perwakilan antar ras dan Raja ladiva, dengan nada yang tegas Valey menyatakan suatu hal yang membuat semua perwakilan tercengang...

Valey..

"Hadirin sekalian! dengarkan aku!.. Aku Raja Valey Kegan menyatakan perang kepada pemberontak Ladiva, dan sesuai kesepakatan aku akan membantu Raja Ladiva merebut kembali negaranya. Ini adalah kesempatan kita untuk membalas perbuatan mereka, Aku minta untuk ras elf, oni, beastman, dan dwarf untuk mengumpulkan prajurit yang mau pergi berperang."

Valey tidak memaksakan para warganya untuk berperang, karena dia meragukan semua orang akan mau untuk pergi berperang.

Para perwakilan antar ras yang mendengar seruan Valey terkejut, tetapi dari mereka ada juga yang kecewa karena tidak bisa ikut berkontribusi untuk membela negara. Karena sudah menjadi aturan hanya diperuntukkan bagi korban serangan prajurit Ladiva, perwakilan antar ras yang di sebut berlutut dan bersedia mengikuti perintah.

"Kami bersedia yang mulia, demi kehormatan kerajaan Hutan Agung Grasia dan demi saudara kami yang menjadi korban... Kami bersedia berperang."

Raja Ladiva sangat takut dan gelisah, dia hanya bisa terdiam dan tidak tahu harus berbuat apa lagi.

Valey tersenyum lega, meski di dalam pikirannya campur aduk tak berujung dia harus mengikuti sistem dunia ini. Meski dalam hatinya menentang adanya perang, tetapi jiwa dan pikurannya di paksa mengikuti arus dunia asing ini. Valey lalu menunjuk bawahannya yang akan di tugaskan berperang dan menetap di kota, acara pertemuan di bubarkan dan raja ladiva dan bawahannya di tempatkan di gedung khusus tamu.

Tiga bawahan telah di pilih Valey, Mahita, Bamantara, dan Roy akan pergi ke medan perang. Valey teringat strategi di dalam game dulu, Roy memimpin pasukan bayangan, Bamantara memimpin prajurit bersenjata, dan Mahita memimpin pasukan pemanah dan sihir. Di waktu itu sebuah kerajaan besar hancur, tetapi di event itu menjadi titik awal pembaruan game yang membuat pecinta game membludak memenuhi server Erias Fantasy World.

Perwakilan dari empat ras pergi mengumpulkan prajurit yang akan berperang, semua tamu undangan juga pergi meninggalkan ruangan kecuali satu perwakilan. Raja ladiva masih berada di ruang pertemuan, dia terlihat gelisah seperti beban yang di tanggungnya semakin berat.

Valey yang melihat itu memulai pembicaraan santai, tindakan Valey sedikit meringankan Raja ladiva. Valey lalu membicarakan beberapa hal penting...

Valey...

"Besok anda akan ikut bersamaku, karena keberadaan anda akan membuat rakyat ladiva lebih kondusif... setidaknya akan seperti itu."

Valey memberitahu beberapa strategi dan informasi untuk perang besok, Raja ladiva memahami setiap detail strategi yang di jelaskan Valey. Dia sangat senang karena tidak akan melibatkan warga sipil dan melepaskan prajurit yang menyerah, karena bagi Valey membalas dendam itu bukan membabi buta membantai semua bawahannya. Dalam perang, pemimpinlah yang akan bertanggung jawab atas tindakan dan dosanya bukan prajurit maupun masyarakat sipil. Penjahat perang tidak akan di ampuni, Raja ladiva mulai memahami karakter Raja Valey dan dia mulai mengurangi sedikit kekhawatirannya walaupun masih ada keraguan.

Pertemuan malam itu berakhir, Raja ladiva dan bawahannya pergi menuju gedung yang telah disiapkan untuk beristirahat. Jalanan kota masih ramai dengan suara sorak-sorak para warga kota, Valey tersenyum melihat itu semua di balik jendela kastil.

>>>

Kembali di waktu petang ketika matahari mulai tenggelam, sinar cahaya yang menjulang tinggi membuat banyak roh di seluruh dunia bergerak. Empat Raja Iblis Cardinal juga ikut menyadari akan fenomena yang tak biasa itu, dua diantaranya merasakan era baru akan datang dan dua lainnya meraskan ancaman. Para Raja Iblis memperhatikan satu arah yang sama, mereka mulai mengawasi pendatang baru yang menarik dan kuat.

Di satu sisi, Raja Iblis benua barat memulai pergerakan lebih dulu karena kejadian ini berada di wilayah teritorialnya. Raja Iblis Radiant Varo pilar benua barat, dia tidak sabar akan bertemu dengan orang yang sangat kuat setelah ratusan tahun lamanya.

Radiant...

"Hahahahahaha, menarik!! sungguh menarik!! seluruh tubuh ini terasa merinding!! sudah lama aku tidak merasakan ini, kuharap akan bertemu di waktu dekat ini dengan dia."

Ketawa jahat itu menggema di bawah sinar bulan, babak baru akan di mulai di benua barat. Genderang perang telah di serukan, benua barat dilanda kekacauan.