Chereads / Erias Fantasy World / Chapter 18 - Chapter 2

Chapter 18 - Chapter 2

Pergerakan Senyap dan Kibaran Bendera Perang

Menjelang malam, suasana kota Vandter semakin mencekam. Para prajurit yang berpratoli di gang kecil, terkejut menemukan beberapa mayat prajurit yang mati mengenaskan. Kepanikan terjadi di beberapa titik kota, di beberapa titik lokasi itulah di temukan mayat prajurit berlumuran darah. Kabar ini menyebar luas dengan cepat, para warga tidak berani keluar rumah bahkan para prajurit yang di tugaskan patroli juga ketakutan.

Di tempat cabang guild petualang terjadi perdebatan antar petualang, banyak dari mereka yang ketakutan ada juga juga yang mengabaikannya. Karena petualang tidak memiliki campur tangan politik, mereka tidak mengkhawatirkan terlibat dengan perang yang terjadi. Tetapi yang mereka takuti merupakan kebrutalan pembunuhan prajurit secara senyap, bahkan beberapa petualang Rank B tidak merasakan hawa membunuh yang kuat.

"hey!!! apa yang terjadi dengan kota ini!!?? para prajurit tewas bergelimpangan di gang-gang kecil dengan luka yang mengerikan!! "

"Di bagian barat kota juga telah terjadi pembunuhan prajurit"

Berbagai perdebatan terus terjadi, para petualang juga tidak berani untuk pergi di malam hari. Guild master kota Vandter juga merasa gelisah, dia memanggil party petualang Rank S yang ada di kota untuk berdiskusi. Para petualang Rank merupakan petualang khusus tingkat tertinggi, mereka merupakan kelompok orang-orang kuat dari berbagai bidang keahlian. Party petualang yang di panggil Guild Master memiliki julukan 'Party Eagle Eyes', party yang menonjol di bidang sihirnya yang hebat. Party yang beranggotakan 6 petualang, dengan 1 ahli pedang sihir, 1 ahli panah, 2 penyihir, 1 ahli pertahanan, dan 1 lagi ahli tombak.

Remir merupakan ahli pedang sihir yang menjadi ketua party Eagle Eyes, dia sangat hebat dengan tekhnik pedang sihirnya. Dia juga di masuk dalam daftar ahli pedang sihir terkuat setelah Viscount Vandter, dia juga merupakan orang yang di kenal baik dan ramah di bandingkan petualang pada umumnya.

Remir dan party nya yang masih berada di penginapan menerima pesan dari guild master, mereka sudah mengerti situasi dan alasan pemanggilan dari guild master. Mereka bergegas pergi ke tempat guild petualang, akan tetapi di tengah perjalanan di merasakan sesuatu yang janggal. Aura dingin menusuk tulang disertai hawa mengerikan, anggota lain juga merasakan keanehan yang tidak biasa ini.

Mereka berjalan dengan kewaspadaan tinggi, bagaikan berjalan di dalam hutan monster yang penuh ancaman.

Remir.. (Magic swordman)

"Kalian merasakan sesuatu yang janggal? aku merasa kita sedang di awasi oleh orang berbahaya."

Mery.. (mage)

"Ya kau benar, tetapi sihir pendeteksi ku tidak menemukan orang itu."

Karla... (archer magicial)

"Mata sihir ku pun juga tidak menemukan jejak kaki ataupun jejak sihir."

Braith.. (tank)

"Ini mengingatkanku saat kita menjalankan misi memburu undead, kita seperti selalu di awasi dari jauh.*

Rita.. (support)

"ini lebih mengerikan daripada memburu undead, kota ini sedang perang tentu saja para musuhnya lebih kuat daripada monster rank B."

Frans (Fire Spear)

"ya wajar saja lawan kerajaan ini adalah bangsa elf dan penghuni hutan rach, kota ini sangat terancam belum lagi perang di ibu kota sedang buntu. Bahkan kejadian tadi sore prajurit terpenggal di dekat penjara masih menjadi misteri, dan saat ini terjadi lagi di beberapa titik kota ini. Sungguh mengerikan perang ini!"

Informasi yang seharusnya rahasia telah menyebar, meskipun telah terjadi kerusuhan tetapi para warga memilih untuk diam di dalam rumah saat malam. Adanya informasi pembunuhan misterius ini, membuat jalanan kota menjadi sepi.

Party rank S itu telah sampai di guild petualang, mereka di pandangi oleh semua petualang di guild itu. Karena hal ini sangat jarang terjadi party rank S datang ke guild petualang, banyak petualang berpendapat bahwa perang ini sangatlah serius dan berbahaya dan guild petualang di tugaskan dengan misi yang berat.

>>>

Di balik gelapnya malam, di menara jam lonceng di tengah kota Pertisa sedang santai duduk di jendela. Dia selalu mengawasi setiap keadaan dengan detail, dengan keahliannya dia dengan mudah menyabotase wilayah musuh.

Terdengar langkah kaki menuju tempat duduk Pertisa, terdengar suara tidak asing bagi Pertisa.. "ternyata kamu masih suka berbuat jahil Pertisa"

Pertisa hanya tersenyum mendengar itu...

"ini adalah tugasku, selama aku tidak berbuat berlebihan itu tidak apa-apa kan Marta?"

Pertisa dan Marta di beri tugas pengumpulan informasi dan sabotase oleh Mahita, mereka berdua sangat ahli di bidang ini karena mereka memiliki skill unik yang sama "Pengendali".

Marta..

"Ternyata masih ada penyusup lain di kota ini, apa kamu hanya diam saja tidak menyingkirkan mereka?"

Pertisa..

"Mereka bukanlah musuh, mereka hanya mengawasi pergerakaan para pejabat kota ini dan mereka belum menyadari keberadaanku dari tadi... sungguh bodoh."

Marta..

"Hoo.. Ternyata dua dark elf dan tiga majin, nampaknya ini akan menarik jika mereka menyerang kita fufu."

Pertisa..

"Jangan bodoh otak otot, kita sedang menjalankan misi penting. Aku tidak akan ikut campur jika Nona Mahita marah padamu."

Pertisa dan Marta mendapat pesan penting dari Mahita, mereka berdua terlihat tersenyum dan gembira. Tanpa di sengaja mereka mengeluarkan aura intimidasi, hal itu membuat dua dark elf dan tiga majin mencari jejak aura intimidasi itu. Bahkan party rank S dan Guild Master juga merasakannya, mereka juga bergerak cepat mencari aura intimidasi itu.

Kedua kelompok itu mencari jejak misterius yang mengancam kota Vandter, mereka mewaspadai musuh kuat yang mungkin akan membunuh mereka.

>>>

Dia bagian utara, di negara bagian Kekaisaran Burich Sevana di kota Artin prajurit kekaisaran bersiap untuk pembebasan. Bangsawan Ladiva telah di intervensi oleh Kekaisaran, Kaisar Aldo Sevana menganggap bangsawan Ladiva yang memberontak Kerajaan Ladiva sebagai musuh karena melanggar perjanjian damai antar ras dan menyerang negara sekutu di hutan Rach. Lima ribu prajurit di kerahkan oleh Kaisar, para prajurit itu di pimpin oleh jendral dari kota Artin 'Jendral Marjiorka Artin' yang merupakan pemimpin Kota Artin, dengan di dampingi empat kapten bawahannya untuk memimpin setiap korps prajurit dan korps penyihir. Kapten Lixy memimpin korps penyihir, Kapten Darius dan Kapten Ubell korps prajurit, dan Kapten Ishac korps cavalry.

Sebanyak lima ribu prajurit bersiap perang di pagi hari esok, meskipun terbilang sedikit sebagai pasukan tetapi reputasi Jendral Marjiorka sangat tinggi. Karena kekuatan dan keahlian pedang sihirnya sangat kuat, dia juga di sebut sebagai salah satu Singa Penjaga Kekaisaran.

Kota Artin terlihat tenang dan berjalan normal, tetapi di bagian distrik militier para prajurit sedang sibuk mempersiapkan berbagai peralatan perang. Semua prajurit terlihat tenang dan tanpa ada rasa kekhawatiran, ini menandakan bahwa prajurit ini sangat terlatih dan kuat. Bisa di pastikan dengan bentuk fisik otot tubuh dan otot tangannya, mereka semua adalah termasuk tentara elit yang di segani di benua barat.

Jendral Marjiorka juga merupakan bangsawan bergelar Duke, meskipun begitu dia jarang sekali di panggil dengan nama gelarnya. Karena dia lebih di kenal sebagai jendral, dia merupakan salah satu dari empat jendral Kekaisaran nomor dua terkuat. Dia memimpin kota khusus yang bisa juga di sebut negara bagian Kekaisaran, karena hubungan sejarah panjang dengan keluarga Kaisar Kota Artin memiliki sistem pemerintahannya sendiri.

Di mansion utama di tempat pertemuan, Jendral Marjiorka memimpin rapat dengan pejabat dan empat kapten.

Marjiorka..

"Besok ketika fajar menyingsing kita akan berangkat ke medan perang, ku harap ini akan berjalan mulus meski banyak hal yang terjadi"

Lixy..

"Baik jendral, meski perang ini untuk mengintervensi pemberontak Ladiva bukankah ada rumor buruk yang ada di belakangnya?"

Rumor tentang kejadian di hutan monster dan hutan rach telah menyebar di seluruh kekaisaran, membuat banyak orang ketakutan yang pernah mendengar cerita kelam perang masa lalu.

Ubell..

"Ya beberapa rumor buruk memang menyebar cepat, tentang penghuni hutan rach yang beberpa ras yang telah di serang memutuskan meninggalkan tempat tinggalnya. Akan tetapi tidak ada yang mengetahui mereka berpindah kemana.., meskipun mereka berhasil mengalahkan pasukan elit Ladiva."

Darius..

"Ya memang sulit di percaya bahwa Viscount Vandter Reyka telah menghilang, menurut cerita yang beredar dia di sebut sebagai pahlawan yang terbangun karena kekuatannya. Belum lagi kota Vandter sedang di landa kepanikan, karena pembunuhan prajurit secara misterius."

Rumor yang dengan cepatnya menyebar luas, membuat negara tetangga dan kota terdekat menjadi waspada. Bahkan dengan adanya sihir teleportasi barang, membuat pesan berisi informasi penting terkirim dengan cepat di berbagai kota dan negara sekitar.

Ishac..

"Ijin bertanya Jendral, bagaimana pendapat dari Kaisar Aldo tentang kejadian ini? Bukankah banyak tim investigasi yang di kerahkan di hutan rach dan kerajaan Ladiva?"

Marjiorka masih terdiam dan terus memikirkan berbagai kejanggalan yang terjadi, dia sedikit menghela nafas karena terlihat lelah dengan berbagai informasi yang di terimanya.

Marjiorka. .

"Aku sebenarnya masih memikirkan banyak hal, tetapi mungkin hal ini dapat memperkuat kewaspadaan kita. Aku akan memberitahu kalian tentang hal penting dan janggal, tetapi aku tidak akan menceritakan hal yang menurut Kekaisaran rahasia."

Semua peserta rapat terlihat menegang, karena ini pertama kalinya mereka melihat Jendral kebingungan dan terlihat tegang.

Marjiorka menceritakan hasil penyelidikan dari tim investigasi, dari penyerangan hutan rach dan pembantaian prajurit elit Ladiva.

Lixy..

"Sungguh mustahil, apakah semua laporan ini valid?" dengan ekspresi cemas dia mengatakan itu.

Ubell..

"Sepuluh ribu prajurit terbantai sangat di luar logika, apalagi mereka semua memiliki perlengkapan yang baik seperti prajurit kita."

Darius..

"Saya tidak menyangka, akan mendengar cerita mengerikan ini dari anda."

Semua orang tidak menyangka bahwa tragedi ini telah terjadi, bagi mereka perang ini sangatlah tidak manusiawi dan di luar logika. Menurut hukum perang di benua barat, prajurit yang menyerah tidak akan di bunuh ataupun di siksa. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi ras demi-human, tapi mereka juga tidak bisa memprotes apa yang sudah terjadi karena Ladiva telah melanggar perjanjian dan penyerangan sepihak.

Marjiorka..

"Perlu kalian ketahui juga, di tim investigasi beberapa dari mereka menjadi gila dan banyak dari mereka mengundurkan diri. Dari tiga puluh orang tim investigasi yang masih berakal sehat cuma sepuluh orang, mungkin yang mereka lihat adalah kekejaman neraka di dunia nyata. Pemimpin tim investigasi berkata 'saya beruntung tidak di anggap musuh oleh gadis high elf', yang ku tahu high elf hanyalah raja elf seorang, dan bukan ini saja lah hal yang janggal...kalian masih ingin mendengarnya?"

Ruang rapat menjadi hening, semua orang masih menenangkan pikirannya. Para pejabat lebih memilih mengundurkan diri dari rapat, Marjiorka memaklumi dan mengijinkan mereka untuk pergi. Empat kapten yang tersisa masih terduduk diam lesu, meskipum laporan ini sangat mengerikan tapi bagi Ubell ini adalah laporan yang sangat penting.

Ubell..

"Bisakah Jendral melanjutkan laporannya?, karena menurut saya pribadi ini merupakan laporan yang sangat penting, mungkin akan ada perubahan strategi ataupun strategi cadangan untuk meminimalisir kerugian"

Marjiorka..

"Kau ada benarnya, kejanggalan lainnya ras demi-human mereka di bantu oleh ras seperti manusia serangga di desa oni dan manusia berpakaian saint di desa beastman. Berbeda dengan yang terjadi di desa elf dan dwarf, menurut tim investigasi ras yang seperti manusia serangga sangatlah langka. Belum lagi gadis berpakaian saint berambut hitam membantu ras beastman, dikatakan dia penyihir yang sangat kuat dan saint itu di bantu oleh beberapa elf."

Laporan tentang kemunculan manusia serangga dan saint berambut hitam sangatlah janggal bagi Kekaisaran, dan laporan ini menutup rapat hari ini.

Marjioka.

"Sudah cukup, kita besok akan berperang untuk pembebasan kerajaan. Kita harus bersiap untuk hari esok, meskipun pasukan demi-human akan menyerang balik kota Vandter di hari esok jika seandainya kita bertemu mereka ku harap mereka bisa berkerja sama. Mari kita tunjukkan kekuatan kita untuk para pemberontak Ladiva.!! "

"Siap Jendral!!!"

>>>

Pertemuan antara Valey dan Varde masih berlanjut. Sesuai perintah Valey, Roy, Mahita, dan Bamantara di tunjuk untuk membentuk pasukan perang dari berbagai ras di kota.

Pertemuan tiga kubu yang tidak terduga. Pergerakan militer Kekaisaran menuju medan perang. Para Raja Iblis mulai memperhatikan sebuah tanda yang muncul di langit, pergerakan dunia bawah semakin meluas.