Kerajaan terkutuk 4
Terbaring lemah di tempat tidur, menatap langit-langit, dan melihat setiap sudut ruangan. Hanya itu yang bisa dia lakukan, dia tidak merasa terancam ataupun bosan karena kamar itu sangat menyenangkan.
"(Dimana ini? uhg...tubuhku terasa lemas, tapi tempat ini sangat nyaman. Aku merasa energi sihirku kembali pulih, hmm siapa gadis cantik itu? dia terlihat seperti saint, dia mengingatkanku dengan sahabatku.)"
Kreekk, pintu terbuka dari luar. Ketika dia melihat gadis itu, dia merasakan kenyamanan tapi seseorang yang mengikutinya dari belakang, dia merasakan ketakutan. Dia terlihat seperti makhluk penghancur, auranya sngat menakutkan, dan aura magis yang bocor keluar membuatnya terlihat lebih kuat dari raja iblis yang pernah di lihatnya.
Tatapan matanya sangat tajam, bahkan area sekitar tubuhnya seperti terdistorsi.
"Apa kamu sudah merasa sehat?
"....."
Dia terpaku tidak bisa berbicara, seperti kematian akan segera menghampirinya. Dia hanya terdiam melihat sosok kuat itu, tapi saat gadis itu menyentuh tanganya dia secara perlahan kembali merasa tenang.
"Tenanglah.... maaf Yang mulia bisa kah anda menekan kekuataan anda?"
"Hmmm maaf, Aku lupa tentang itu"
"(Yang mulia?)"
Dia terkejut, saat mendengar gadis itu memanggil orang itu dengan sebutan 'Yang mulia'. Seorang 'Saint' menjadi bawahan Raja iblis, dia sangat terkejut melihat kenyataan ini.
Secara perlahan, aura magis yang bocor itu mulai menipis dan menghilang. Valey sekarang terlihat seperti manusia biasa,.
"Tenanglah, Aku tidak akan menyakitimu. Siapa nama mu? apa kamu adalah ras roh?"
"Namaku Dryad Esprit, saya roh hutan. Tapi siapa anda?"
"Aku adalah Valey Kegan, orang yang telah menyelamatkanmu saat berada di penjara bawah tanah."
Esprit terkejut dan tidak percaya, kalau penghalang suci tingkat tinggi itu dapat di hancurkan. Karena penghalang itu merupakan tehnik sihir kuno, dan hanya beberapa orang terpilih saja yang bisa menggunakanya.
Dia berfikir, itu mungkin saja terjadi karena dari kekuatan Valey yang meluap itu bukanlah hal yang mustahil untuk di lakukan.
"Bukankah itu mustahil? teknik itu merupakan sihir kuno! hanya orang yang terpilih oleh dewa yang bisa menggunakanya."
"Hoo.. Dewa ya? itu sedikit mengganggu ku. Bagiku meskipun sihir itu di gunakan oleh manusia, sihir itu hanyalah segelintir dari kekuatan dewa. Dan walaupun sihir itu di anugerahi oleh dewa, tetap saja manusia memiliki batasan."
Kecurigaan Valey terbukti, campur tangan dewa di dunia ini memang benar adanya. Tentang sihir kuno, orang terpilih, dan dewa itu terdengar klasik, seperti adanya manusia unik yaitu Utusan Dewa (Pahlawan).
Beberapa dari manusia itu memiliki skill unik, presentase nya hanya satu juta orang hanya satu yang yang memiliki skill unik ini yaitu 'Pahlawan yang terpilih', dan satu juta orang hanya beberapa yang memiliki skill unik ini yaitu 'Pahlawan yang terbangun'.
Yang terpilih dan Yang terbangun, adalah jenis skill yang sama tapi juga berbeda. Yang terpilih merupakan skill pemberian dewa, dan Yang terbangun merupakan skill yang muncul dengan kondisi tertentu.
"Jadi, kenapa kamu di kurung oleh sihir suci? dan tempat ini seperti area kastil, apa ini dulunya kerajaan?"
"....."
Esprit terlihat bingung dan muram, air matanya berkaca-kaca menandakan kesedihan.
"Saya tidak begitu mengingatnya, sekitar 40 tahun lalu tempat ini adalah Kerajaan Grasia. Saya dulu adalah roh kontrak milik Ratu di negeri ini, sebagai pelindung dan senjata untuk Ratu. Tapi saat perang besar, Raja gugur di medan perang saat melawan pasukan suci"
Dengan suara berat dan tangisan, Dia menceritakan kisah masa lalunya. Lalu Aghni menghampirinya dan memeluknya, agar Esprit dapat tenang kembali.
"Lalu apa alasan pasukan suci berperang dengan negara ini? dan apa yang terjadi dengan Ratu?"
"Alasanya adalah karena perbedaan keyakinan, dan negara ini menciptakan sistem kesetaraan antar ras. Kerajaan suci sangat membenci demi-human, dan perbedaan keyakinan menjadi alasan untuk menyerang negara ini. Ketika Kerajaan ini terdesak, Ratu memerintahkan pengungsian warga menuju ke barat di bantu oleh kerajaan Ladiva. Dengan sisa-sisa pasukan terakhir, Ratu bertahan dari gempuran pasukan suci. Tapi perjuangan Ratu sia-sia, dia kalah saat bertarung dengan jendral yang memiliki gelar Pahlawan. Sebelum nafas terakhirnya, dengan kontrak sihir saya mengambil tubuhnya dan menyatukan jiwa. Lalu saya mengerahkan seluruh kekuatan terakhir, dengan skill dominasi dan skill kutukan roh saya mengutuk daerah ini."
Valey sedikit bingung, kalau tempat ini terkutuk tapi dia dan bawahanya tidak terkena dampaknya. Valey berfikir, mungkin karena pertahanan absolut miliknya dan bawahanya Dia terlindungi dari kutukan. Mungkin bisa juga, kutukanya telah memudar mengingat energi kehidupan roh itu telah melemah.
Tapi dari skill dominasi, Roy melaporkan bahwa pergerakkan monster terlihat aneh dan saat Valey keluar dari bawah tanah pergerakkan monster menjadi berubah.
"Kalau memang benar tempat ini dikutuk, tapi kenapa Aku dan bawahanku tidak merasakan dampaknya? dan jelaskan tentang skill dominasi milikmu!"
"Karena skill kutukan roh membutuhkan energi kehidupan, dan kalau energi kehidupan melemah skill kutukan roh akan menghilang. Dan saya menggunakan skill dominasi, untuk membuat para monster sekitar hutan mengamuk untuk menyerang pasukan suci. Tapi disaat yang bersamaan aku di kalahkan dan disegel, agar skill dominasi tidak menyebar ke seluruh benua."
Ini menarik minat ku untuk merekrutnya menjadi bawahanku, meski dia telah melemah tapi dia dapat menggunakan kembali kekuatan itu ketika energi kehidupanya menjadi pulih.
Dari sudut pandangku, dia merasa menyesal karena tidak bisa melindungi Ratu dan kerajaan ini. Kalau dia mau Aku akan membantunya membalas dendam, kalau dia tidak mau aku akan membiarkanya saja.
"Jadi secara tidak langsung kau menghancurkan negara ini, dan kau juga mungkin menghancurkan semua pasukan suci. Tapi menurutku itu hal yang bijak, karena lebih baik baik berdiri dan melawan daripada harus menyerah dan terhina. Kau melakukanya demi teman mu bukan? kalau kau mau Aku akan membantu mu membalas dendam!"
Esprit sedikit terkejut dengan pertakataan Valey, memang dia menaruh dendam dengan pasukan suci dan kerajaan suci. Tapi tentang balas dendam, dia tidak memiliki kekuatan yang cukup untuk melakukanya.
Dia berfikir, ini adalah kesempatanya untuk membalas perlakuan mereka semua. Tapi dia juga mewaspadai Valey, karena orang asing mau membantu itu menimbulkan kecurigaan. Dan mereka pasti akan meminta imbalan, tapi ini semua demi Ratu.
"Apa imbalanya kalau anda membantu ku?"
"Hahaha, aku tidak butuh imbalan yang berlebihan. Karena mungkin kita memiliki musuh yang sama. Tapi!, Aku ingin kau membantu ku membangun ulang kerajaan ini. Aku berencana membangun kekuatan, demi melindungi hal yang penting bagiku. Bagaimana? apa kau setuju?"
Dia masih ragu akan pilihanya, tapi mendengar dari perkataan Valey dia meyakinkan dirinya untuk mempercayainya.
"Aku melakukanya demi Ratu, aku setuju penawaranmu."
"Baiklah sudah di putuskan, jadi siapa nama Raja dan Ratu kerajaan ini?"
"Namanya adalah Raja Geraldo Grasia dan Ratu Emili Grasia. Geraldo adalah ras manusia dan Ratu adalah ras rubah, tapi semua anggota kekuarga kerajaan telah di bunuh dan tidak tersisa"
"Aku putuskan, untuk menghormati kerajaan yang terdahulu, Aku memutuskan menjadikan tempat ini menjadi kerajaan baru 'Kerajaan Hutan Agung Grasia'. Aghni sampaikan informasi ini ke para bawahanku, perubahan ini di tunjukan untuk menghormati kerajaan Grasia."
"Baik Raja ku."
Valey meminta Aghni untuk merawat Esprit, lalu dia keluar melanjutkan pekerjaanya. Dia mulai membuat rencana untuk menambah populasi kota.
.....
Telah terjadi keributan di bagian barat, desa elf di serang pasukan kerajaan...