Chereads / Erias Fantasy World / Chapter 9 - Chapter 8

Chapter 9 - Chapter 8

Musuh atau Teman?

Suara gemuruh kekaguman itu, masih terdengar keras meskipun Raja elf telah datang ke tempat itu. Dan Raja elf sendiri pun merasa kagum, karena satu-satunya High elf cuma dirinya di desa itu.

Mahita yang melihat Raja elf, dia langsung menghampirinya. Dengan percaya diri tanpa ragu pun, dia menyapa Raja elf.

"Suatu kehormatan bertemu dengan anda Raja elf."

"Y-ya suatu kehormatan juga bagiku bisa bertemu denganmu yang merupakan High elf... karena di sini banyak orang, lebih baik kita masuk ke dalam kalau kau mau."

Raja sangat gugup ketika berbicara dengan Mahita, dan para anggota dewan yang lain juga merasakan yang sama. Tapi Arnesti terlihat waspada, karena dia bisa merasakan tanda bahaya di balik aura roh itu.

Arnesti berfikir elf itu bukanlah dari desa ini, dan satu-satunya pemukiman elf cuma hutan ini. Dia sangat bingung melihat situasi ini, dalam hatinya dia berfikir tentang elf yang berhasil kabur dari perbudakan. Karena elf setiap tahunya sering menghilang, dan beberapa laporan bahwa ada banyak elf yang di perbudak.

"(Untuk saat ini, aku akan mengawasi saja. Tapi kenapa dia tiba-tiba muncul di saat masa kritis ini? Aku harus memastikanya, dia musuh atau teman itulah yg lebih penting saat ini)"

Arnesti sangat mewasdai Mahita, karena skill pendeteksinya merasakan kekuatan yang besar. Bahkan dua elf dibelakangnya juga merupakan high elf, mereka juga memiliki kekuatan yang mengerikan.

"Silahkan duduk nona... Maafkan kami, kami tidak bisa menyambutmu dengan baik, karena desa ini sedang mengalami masalah saat ini"

"Tidak masalah, saya juga mengetahui situasi kalian saat ini. Karena kami dan anda di kejar waktu, saya akan langsung ke intinya. Saat ini saya datang untuk bernegosiasi, kami akan membantu kalian mengusir para penjajah. Tapi ada syaratnya!"

Semua terdiam saat Mahita mengatakan hal itu, semua anggota dewan terkejut. Mereka bertanya-tanya, tapi mereka semua enggan untuk menanyakanya.

Di lain sisi, Arnesti semakin waspada dengan Mahita. Arnesti berfikir, hanya diam dan mendengarkan sangatlah tidak baik.

"Maaf kalau saya menyela pembicaraan ini, saya adalah jendral Aryan Arnesti. Karena waktu ini sangat terbatas, tapi syarat apa yang harus kami penuhi? dan apa tujuan mu membantu kami?"

Semua dewan menatap Arnesti dengan serius, karena hanya dia yang tidak gugup sama sekali.

Raja elf pun juga kebingungan, tentang adanya bantuan mendadak ini.

"Syaratnya sangatlah mudah, kalian semua yang tinggal disini harus mau pindah ke negara saya. Saat ini tujuanku adalah menambah penduduk negara, karena Rajaku saat ini sedang mendirikan negara baru."

Semua orang yang ada di ruang rapat, sangat terkejut mendengar syarat Mahita. Bagi mereka, Desa ini merupakan tanah kelahiran yang harus di lindungi. Karena ada Pohon dunia sebagai pemberi berkah bagi para elf, dan tentu saja mereka semua menolak syarat itu.

"Jangan bercanda!!, kami menolak syarat itu. Walaupun kami harus mati, kami akan selalu melindungi desa dan pohon dunia untuk kelangsungan hidup bangsa kami!"

Mahita terlihat tenang mendengar penolakan mereka, karena mereka tidak mengerti bahwa Pohon dunia yang berada di desa itu sedang mengalami krisis.

Yang bisa memahami Pohon dunia adalah High elf guardian, karena high elf guardian lah yang dapat berkomunikasi dengan roh pohon dunia.

"Kalian sungguh bodoh, kalian semua tidak mengerti apa-apa tentang pohon dunia. Bahkan Raja kalian saat ini yang telah menjadi high elf, tidak mengetahui kondisi pohon dunia saat ini."

Raja yang mendengar hal itu sangat terkejut, karena yang di katakan Mahita adalah kebenaran. Menurut sejarah elf kuno, pohon dunia merupakan Pohon Kehidupan yang tumbuh di alam dewa.

Di dunia ini, elf lah yang bergantung dengan pohon dunia sebagai sumber kehidupan dan berkah.

Hanya elf terpilih yang dapat merawat dan berkomunikasi dengan pohon dunia yaitu High elf 'Guardian', karena yang memiliki gelar guardian di kalangan para high elf merupakan elf yang memiliki garis keturunan Elf pertama.

"Kalian diamlah!!, apa yang dikatakan Mahita adalah kebenaran. High elf sepertiku tidak mengerti kondisi pohon dunia saat ini, High elf terpilih dengan gelar Guardian lah yang dapat merawat dan berkomunikasi dengan roh pohon dunia. Selama ini aku hanya merawat sebisaku, dan aku menugaskan putri ku untuk membantu ku."

Para dewan menyadari hal ini, karena mereka juga mengetahui tentang sejarah elf dan pohon dunia. Mereka hanya bisa terdiam, mereka tidak bisa menahan kesedihan dari kenyataan ini. Karena elf generasi sekarang sangat terancam, bahkan kehidupan mereka sangat sulit.

Mahita sedikit tersenyum dan menenangkan mereka, dia sedikit hampir berhasil meyakinkan para elf untuk pindah dari desa.

"Kalau kalian menyadari hal itu, seharusnya kalian juga menyadari kenapa High elf sepertiku datang di saat seperti ini. Pohon itu hampir mencapai batasnya, pohon itu terlalu tua dan hanya memiliki sisa hidup kurang dari seratus tiga puluh tahun. Saat pohon itu gugur, para bangsa elf akan segera punah karena tidak mendapatkan berkah. Tapi kalau kalian mau, aku akan menyelamatkan pohon ini dengan syarat kalian harus mengikutiku"

Dalam kondisi yang berat ini, Arnesti memberanikan diri untuk bertanya langsung dengan Mahita..

"Apa yang anda maksud dengan 'High elf sepertiku'? dan kenapa anda mengetahui tentang kondisi pohon dunia ini? bisa jelaskan pada kami?"

Dengan sedikit mengeluarkan aura roh, Mahita terlihat sangat mengerikan tetapi juga terlihat menenangkan.

"Aku adalah High Elf Guardian, saya saat ini di perintahkan oleh Raja ku untuk menyelamatkan kalian (padahal tugasnya hanyalah mengawasi). Saat ini saya sudah berkomunikasi dengan para roh, mereka mengatakan bahwa mereka akan menyerahkan inti pohon dunia kepadaku dan menumbuhkan pohon dunia yang baru"

Raja saat ini tidak bisa berfikir jernih, tentang situasi dan kondisi saat ini. Bahkan para dewan elf pun sangat terkejut, tentang High elf guardian yang hanya ada di catatan kuno ada di depanya saat ini.

Aura roh yang pekat dengan cahaya keemasan, dan dengan tanda sihir suci di telapak tangan merupakan ciri-ciri High Elf Guardian yang di tulis di buku kuno.

Raja elf tanpa ragu berdiri dan menundukan kepala, dan di ikuti oleh semua orang yang ada di ruang rapat.

"Saya Raja Ernest Darika menyatakan akan tunduk kepada nona Mahita, tolong selamatkan bangsa elf dan kami semua akan mengikuti anda"

"Baiklah saya menerimanya, tapi kalian juga harus tunduk dan bersumpah setia dengan Raja ku. Beliau saat ini akan datang, tapi saat ini kita akan bersiap berperang karena tentara kerajaan sudah mendekat."

Mahita terlihat puas, karena dia berhasil menambah populasi. Dan para bawahanya yang menyebar di berbagai desa, melaporkan sesuatu yang mengejutkan. Raja Valey mengirim Argya Dan Bamantara di desa oni dan dwarf, Aghni di tugaskan di desa beastman.

Mahita berfikir, situasi ini semakin menarik karena Raja Valey merencanakan sesuatu dengan cermat. Karena mengirim bawahan utama, dapat bernegosiasi dengan mudah.

Tapi mahita sedikit khawatir dengan Aghni, karena dia manusia dan tidak memiliki kontrak bawahan. Lalu dia berinisiatif mengirim lima bawahannya untuk menemani Aghni, dan salah satu bawahannya lagi menyusul bawahan lain ke kerajaan ladiva.

Mahita dan Arnesti mengumpulkan pasukan utama di gerbang desa, dengan jarak satu kilometer di depan musuh mulai terlihat.

....

Jendral Vantder menunggangi kuda di garis depan dengan percaya diri.

"Jendral!, desa elf sudah terlihat dan di sana terlihat ada tentara. Tapi tim pengintai belum kembali, seharusnya dia akan melapor ketika kita sudah dekat dengan desa.

" Mungkin mereka ketahuan, dan mereka membunuh tim pengintai. Aku tak menyangka, bahwa tim elit pengintai dapat di temukan dengan mudah. Tunggu!!! semua berhenti!!"

Vantder tiba-tiba memerintahkan pasukan untuk berhenti, dia merasa ada kejanggalan karena dia merasakan sedikit energi yg berbahaya.

Lima ratus meter dari desa, dia memperhatikan gerbang yang sudah di tempati banyak pasukan elf. Dia melihat Arnesti di atas gerbang, dia juga melihat seorang gadis elf di sebelah jendral.

"Hooo..,mungkin jendral elf sudah beerkeluarga hahaha, aku akan mengalahkanya dan memperbudak istrinya hahaha. Kapten Kruger!! pergi hampiri mereka, dan beri mereka pilihan di hancurkan atau menyerah!."

"Baik, saya laksanakan"

Utusan kedua belah pihak bertemu di tengah medan, ini adalah tradisi yang bertujuan untuk menyampaikan kata-kata terakhir tetap perang atau menyerah.

Pihak elf akan tetap melanjutkan perang, ini membuat Vantder sangat bersemangat.

Di lain sisi, Mahita berbicara dengan Valey lewat telepati dan Mahita mengirimkan koordinat titik teleportasi.

Tiba-tiba suasana menjadi berubah, seorang pria muncul di atas gerbang yang membuat Arnesti terkejut. Aura kejahatan terasa menusuk tulang, semua pasukan elf terkejut dan ketakutan melihatnya.

Aura kejahatan itu juga membuat pasukan kerajaan gentar, bahkan Jendral Vandter merasakan bahaya yang belum pernah di rasakannya.

Senyum dingin itu membuat semua orang takut...