Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Chord Wali Takkan Pisah

Sistem Penyelamatan Penjahat (BL)

``` Sehubungan dengan meningkatnya kasus bunuh diri di negara itu, pemerintah menciptakan sebuah sistem simulator yang terhubung dengan gelombang otak manusia, membawa mereka untuk berpindah dunia ke ribuan dunia dan mengalami berbagai aspek kehidupan untuk merangsang keinginan bertahan hidup. Hanya ketika pengukur kemauan terisi 100% barulah mereka bisa kembali ke kehidupan. Lu Yizhou. Pria. Lajang. Berusia 22 tahun. Pada suatu hari, dia bunuh diri dengan mengubur dirinya di tanah bersalju. Dan kemudian, dia ditarik ke dalam simulator. 666: Selamat datang, Tuan Rumah! Selamat, Anda adalah orang ke-666 yang bergabung dengan proyek ini! Tuan Rumah sangat beruntung mendapatkan 666, karena 666 adalah sistem yang paling tampan, masuk akal, dan paling luar biasa! Lu Yizhou: ...Bisakah saya ganti sistemnya? Anda berisik. 666: QAQ Lu Yizhou: Tak peduli berapa kali saya berpindah dunia, pengukur kemauan saya takkan terpenuhi. 666: N—Jangan menyerah! Tuan Rumah seharusnya tidak menyerah QAQ uwaaa, jangan tinggalkan 666 sendirian! Anda adalah yang pertama, satu-satunya, bagaimana bisa Anda begitu tak berperasaan dan meninggalkan saya begitu saja?! Lu Yizhou: ...kenapa terasa salah? . . . Maka, dia mulai melompat dari satu dunia ke dunia lain untuk menyelamatkan penjahat. Lu Yizhou: Mengapa saya harus menyelamatkan penjahat? 666: Ckckck, Tuan Rumah terlalu polos! Tentu saja, itu karena mereka lebih hebat daripada pemeran pria utama; lebih kaya, berkuasa, penuh sumber daya, berwibawa dan tampan! Lu Yizhou: ...itu hanya kesukaan Anda, kan? 666: Tuan Rumah, mengapa Anda tidak percaya pada 666?! QAQ . . . Dia pikir dia tidak punya apa-apa lagi untuk dijalani. Dengan membawa hati yang lelah dan tubuh yang mati rasa, dia tenggelam ke dasar jurang untuk menemukan...bintang bersinar. ******* Indah, dingin, kaku dan secara tidak terduga naif gong x posesif, manja dan licik shou yang tahu cara menggunakan pesonanya Tag tambahan: transmigrasi cepat, fantasi, petualangan, komedi, gelap, misteri, tragedi, cepat, seme/gong/top protagonis, lawan bicara jatuh cinta terlebih dahulu, yaoi, dewasa, pikiran bunuh diri, masa lalu sangat berpengaruh, 1 lawan 1 Temukan saya di: Instagram: delanasiwarka Server Discord: bit.ly/delanadiscord Discord: delanasiwarka#1490 ```
delanasiwarka · 41.4K Views

Rebirth of Miss CEO

Evelyn Rayner had lost everything, her family, her business, and, ultimately, herself. Betrayal, regret, and despair had stripped her of faith, leaving her in darkness. But fate was not so cruel. Reborn with the memories of her past life, she was determined to right every wrong, to repay the debts of love and loyalty, to seek redemption from those she had hurt, most importantly “him”. Now, standing in the heart of a grand ballroom, adorned in elegance, she moved through the sea of people, their admiring gazes passed unnoticed to her. Her eyes sought only one person the man she had lost once before. Adrian Vaughn. As she reached him, her voice, soft yet resolute, carried a whisper from the past. “Didn’t you promise me that you’d only dance with me?” His piercing gaze locked onto hers, emotions flickering in the depths of his eyes before a slow, knowing smirk curved his lips. Closing the distance between them, he leaned in, his breath warm against her ear as he murmured, “I didn’t know my little wife would be the jealous type.” The words struck a forgotten chord within her, pulling her back to childhood memories, back when she had boldly, laughing with childlish confidence declared herself as his wife to everyone. Now, looking at the man before her, aloof, unreadable, yet teasing in a way only she understood, gratitude swelled within her. She had lost him once, and in her final moments of her past life, regret had consumed her for she failed him and everyone around her. But not this time. She silently vowed in her heart.
Sunflowers_Lilies · 2.7K Views

Doomsday Elevator

The elevator stank of burnt wiring and adrenal sweat. Lucas Hayes came to consciousness with his cheek pressed against cold steel, the floor vibrating with the machine's perpetual ascent. A cracked display panel flickered: DAY 9 | SAFETY DURATION 00:03:44. Three warped tones echoed as the system imprinted directly onto his retinas: [Precognitive Matrix Activated] [Sector Transition Imminent] His vision fractured into augmented reality overlays. Bloodshot eyes darted between floating diagnostics: [Destination: Floor 248] Threat Classification: Standard Biohazards (Homo corruptus) x20 Recommended Arsenal: Bladed weapons (76% efficacy) Reward Manifest: Silver Cache (Full eradication required) Lucas gripped the shock-baton strapped to his thigh, its ceramic surface still smeared with luminescent fungal spores from yesterday's skirmish. The elevator's speakers emitted a decaying piano chord as new text scrolled through static: [Destination: Floor 249] Containment Unit: Obsidian Reliquary (SCP-XXXX Variant) Threat Level: White (Placid) His boot tapped rhythm against the floor where Natalie Evans had bled out seven cycles ago. The memory played in crystal clarity - her screams syncing perfectly with the elevator's current pitch-shifted rendition of Clair de Lune. [Destination: Floor 250] Entity Designation: Noctis lamia (Cognitive Hazard Class C)* Survival Probability: 41.2±18% The control panel erupted in fractal patterns as reality glitched. Lucas glimpsed William Carter's skeleton key lodged in the emergency brake slot - the same key that had melted through three layers of Kevlar when its owner died. "Beta protocol. Always beta." He smashed blood-crusted knuckles against the floor selector. The elevator screamed in harmonic resonance as it deviated from its programmed path.
DaoistfRF8HJ · 7.6K Views

ISTRI MUDA SANG CEO

Malam itu Bahar sang CEO Yaman gelisah sange karena sudah seminggu Istri nya Sarifah Umroh ke tarim dengan hasil usaha kuburan palsu Wali Habib yang menghasilkan pundi-pundi rupiah lewat atm kotak amal. Bahar pun tak kuat menahan sange yang membuat kanjut nya cilegeng akibat meminum ramuan ngaceng habib taufik al yamani. Diam-diam dalam keheningan malam bahar mengocok kanjut nya dengan tangannya sendiri,"seresek-seresek" terdengar suara kocokan kanjut yang di olesi minyak hand body lotion. Semakin lama mengocok,bahar malah merasakan panas dibagian kanjut alias K0nt#l nya dan tangannya mun malah terasa pegal. "Bukannya buceng alias buc4t tapi malah menderita" gerutu bahar dalam hati. "Haduh ana mesti gimana nih ? " pikir bahar. "Oh iya di kamar bawah kan ada si Inem pembantu ana nih" pikir omes bahar. Akhirnya Bahar pun mengendap-endap ke kamar pembantu nya yaitu Inem, dengan perlahan namun tidak pasti karena bisa saja Inem tidak membukakan pintu kamar nya. Tibaa-tibaaaaa terdengar suara.....DUUUUUUT PELEPES SIIIIIIIIT. Bahar pun terkaget setengah hidup, karena dibalik kamar Inem terdengar sesuatu yang mengentutkan..."Waduh suara apa tuh ya di kamar si Inem" pikir bahar. Hemmmm apa mungkin kah suara gas yang keluar dari lubang silit Inem? "Walahualam bishawab dah". kata si Bahar. Bahar pun mulai membuka pintu kamar Inem,"Pintu kamar dulu yee, bukan cangcut loooh". Kata Bahar dalam hati sambil menahan tawa. Oh my god....kata bahar pintu nya di Kunci. Haduuuuuh....bahar pun kecewa berat di tengah kanjut nya yang melegeng membuanya pegel dan linu-linu tipis akibat gesekan dengan sarung tanpa kolor nya. Akhirnya bahar memutuskan untuk mengintip inem dulu dari atas jendela pintu kan ada kaca nya tuh di atas pintu kamar Inem. Baharpun menggeser kursi tinggi yang bulet untuk naik dan mengintip si Inem. Dengan hati-hati dan perlahan, bahar pun naik ke kursi guna mengintip Inem, dengan wajah sange dan lidah yang melet-melet, serta kanjut yang menyundul-nyundul sarung. Bahar pun mulai melancarkan aksi nya yaitu mengintip si Inem. penasaran? lanjut baca bab 1 aja yaa....
Eka_Wahyudin_4250 · 1.2K Views

Gary Michael

In the bustling city of Port Harcourt, where the symphony of technology harmonizes with the rhythm of nature, a young man named Gary Michael embarks on a captivating journey. His fascination with the precision of gears competes with the unrestrained cadence of his athletic pursuits, creating a dance between two worlds. Port Harcourt's neon-lit skyline paints the backdrop for Gary's dreams of a future intertwined with mechatronics. As he envisions a world where circuits orchestrate progress, his footsteps on the track echo his unwavering devotion to the art of motion. Amidst the city's vibrant energy, an unexpected melody enters Gary's life—Jane. She becomes a significant chord in his symphony, a composition where love interlaces with the gears of ambition. Yet, beneath the glowing skyline, Gary's daring proposal to Jane leads to a different verse. Her gentle rejection casts a shadow on the once-bright notes of his ambitions. As the gears of his academic brilliance falter, transitioning from straight A's to haunting C's, Gary faces a crossroads. Heartbreak rewires the very circuits of his being, disrupting the delicate equilibrium between mechatronics and the sprinter's realm. Resilient in the face of adversity, Gary transforms setbacks into a crescendo, propelling him towards a new movement. The track, once a stage of personal conquest, becomes a path of rediscovery. The journey unfolds as a captivating melody, revealing unexpected harmonies in Gary's pursuit of reconciliation between love, ambition, and self-discovery. Port Harcourt anticipates the performance of a lifetime, where the sounds of gears and the rhythm of stride converge to create a masterpiece resonating far beyond the city limits.
Michadek23 · 4.5K Views

Jejak Yang Menghilang

Lima tahun telah berlalu sejak dunia Diego hancur. Hari itu, Elian menghilang tanpa jejak—seperti bayangan yang tersapu cahaya pagi. Tak ada peringatan, tak ada pesan perpisahan. Hanya kehampaan yang merayap dalam sunyi, merampas segalanya yang tersisa. Diego mencari. Dari lorong-lorong kota hingga gang-gang gelap, dari reruntuhan harapan hingga batas kewarasan. Namun, semakin jauh ia melangkah, semakin kabur jejak yang ia kejar. Seolah-olah Elian bukan hanya menghilang—melainkan dihapus dari dunia ini. Dan semakin ia mencari, semakin dalam ia tenggelam. Rasa kehilangan itu berubah menjadi obsesi. Obsesinya berubah menjadi kemarahan. Kemarahan itu membakar segalanya. Kota yang dulu menjadi tempat perlindungannya kini terperosok dalam kekacauan. Bangunan runtuh, darah mengotori jalanan, dan bisikan ketakutan menyebut satu nama— Diego Winters. Namun, pada suatu malam yang dingin dan sunyi, sesuatu yang mustahil terjadi. Langit terbelah, udara bergetar, dan dalam sekejap, realitasnya retak. Diego terhempas ke masa lalu. Ia terbangun di dunia yang seharusnya tak lagi ada. Di sana, Elian masih hidup. Namun, sesuatu terasa salah. Elian berdiri di hadapannya, tetapi bukan sebagai adik yang ia kenal. Mata yang dulu penuh cahaya kini suram, kosong. Luka yang tak terlihat menggores lebih dalam daripada yang bisa dijangkau oleh waktu. Diego menatapnya, hatinya berdegup kencang. Apakah ini kesempatan untuk memperbaiki segalanya? Atau ini hanyalah awal dari tragedi yang lebih kelam?
xyztar · 163 Views
Related Topics
More