Chereads / Transmigrasi ll 2 Jiwa dalam 1 Raga / Chapter 20 - Chapter 20. Go Home

Chapter 20 - Chapter 20. Go Home

Mata itu perlahan terbuka dan mengerjab beberapakali. Gadis yang baru bangun tidur itu duduk dan menatap jam yang berada di dinding penginapan.

Hampir pukul lima pagi.

"Gue dimana?" gumamnya menatap sekeliling.

"Ah iya, gue lagi liburan."

Athena memegang kepalanya yang sedikit pening. Gadis itu keluar dari kamar dan berjalan menuju kantin penginapan yang ternyata baru saja buka.

Athena memesan segelas coklat panas. Athena menaiki tangga dan duduk di salah satu bangku disana sembari menikmati keindahan pantai.

Kantin penginapan ini letaknya di lantai satu dan bertingkat dua. Di lantai bawah tempat untuk memesan, dan di lantai dua terdapat banyak bangku untuk para pengunjung yang ingin makan sembari menikmati pemandangan.

Segelas coklat panas milik Athena akhirnya datang. Athena meminumnya secara perlahan dan sesekali meniupnya.

"Gue duduk di sini, ya?"

Athena mendongak dan mengangguk sekali. Setelahnya, dirinya kembali menikmati pemandangan pantai.

"Res."

Ares refleks menoleh dan menatap wajah cantik Athena. "Hm?"

"Gue malam tadi mimpi aneh." Kata Athena menatap Ares.

Ares sontak membuang muka dan menatap hamparan air laut. Ares mendadak menjadi teringat kejadian malam tadi.

"Aneh gimana?" tanya Ares pura-pura biasa saja.

"Diri gue ada dua, dan di sana juga gue ketemu Athena. Diri gue nawarin gue buat balik ke raga gue, sedangkan Athena nawarin gue buat tetap di raga ini."

Ares menatap Athena. "Jadi? Lo tetap di tubuh ini kan?"

Athena mengangguk sembari tersenyum manis. "Gue masih pengen ketemu sama lo."

Ares mendadak salting. Athena terlalu blak-blakan!

Athena kembali menatap ke arah laut. Dan, sebuah pemandangan yang memanjakan mata terpampang jelas di sana.

"Ares. Liat!"

Ares mengikuti arah tunjuk Athena dan berdecak kagum. Matahari terbit yang sangat indah.

"Lo tau, ini pertama kalinya gue ngeliat matahari terbit." Kata Athena tersenyum tipis.

"Seriusan?"

"Begitulah. Ini bakal jadi kenangan indah buat gue. Apalagi, gue ngeliatnya sama orang yang spesial." Kata Athena menatap Ares yang wajahnya semakin memerah.

"Stop, Na!" kesal Ares sembari menutup wajahnya.

Athena tertawa lepas. Ia menjadi bersyukur karena masih di izinkan untuk menetap di raga ini.

•°•°•°

Gadis dengan penampilan acak-acakan itu langsung menghempaskan tubuhnya ke kasur. Ia meringis pelan.

"Sepertinya, gue nggak jadi bersyukur karena masih di raga ini."

Bagaimana tidak?

Baru saja pulang dari liburan, dirinya sudah disambut dengan gembira oleh rotan. Dan kini, tubuhnya dipenuhi dengan luka memar. Untungnya luka di tubuhnya tidak separah sebelumnya.

Jika kalian menebak alasan Athena kembali di pukuli adalah Nasya, maka kalian benar. Gadis rubah itu menuduh Athena telah mencuri uang liburannya sewaktu di penginapan. Dan sewaktu di cek, benar saja di dalam tas Athena terdapat banyak sekali uang. Namun, Athena tidak pernah mengambil uang milik Nasya. Dirinya tidak semiskin itu, hei! Bahkan, ia saja bisa membeli beberapa CCTV dan alat penyadap dengan uang Athena yang asli.

Athena beranjak berdiri mengambil laptopnya dan tengkurap di atas kasur. Setelah menyala, matanya langsung disuguhi rekaman dirinya yang merintih kesakitan terpampang jelas di layar laptop.

Ya, Athena memasang CCTV berukuran kecil dan penyadap suara berukuran kecil di gudang, ruang tengah, ruang tamu, dan dapur tanpa sepengetahuan orang rumah. Sedangkan di kamarnya hanya ada sebuah penyadap suara.

"Let's play."

°•°•°•

Hari ini adalah liburan terakhir. Athena berniat untuk tidur seharian. Namun, suara ketokan pintu mengganggu mimpi indahnya. Athena menutup telinganya dengan bantal dan berusaha untuk kembali tertidur.

Semakin dibiarkan, suara ketokan itu semakin menjadi. Suara Theo juga terdengar memanggilnya berulang kali.

Athena membuka pintu dengan kasar. Piyama bergambar dan berlengan panjang beserta penampilannya yang berantakan tidak ia pedulikan.

"Apaan, sih?! Ganggu orang tidur aja."

Theo berdecak kesal, "Gue cuman mau minjam tv lo buat main PS."

"Tv di kamar lo ada, di kamar Nasya ada, di ruang tengah ada. Kenapa harus di kamar gue? Rese banget lo."

"Heh nenek lampir! Tv di kamar Theo itu rusak. Sedangkan Nasya lagi ga ada di rumah. Kan gak sopan masuk kamar cewek tanpa izin." Kata Kei. Athena baru menyadari jika Theo tidak sendiri. Di sebelahnya ada keempat temanya.

"Ck, serah!"

Athena kembali memasuki kamar dan merebahkan tubuhnya. Bodoamat!

Kei, Atlas, Theo, Bara dan Chilo masuk ke kamar Athena dan menghubungkan PS yang mereka bawa dari kamar Theo ke tv. Mereka tidak menutup pintu kamar Athena agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Athena baru saja berhasil masuk ke alam mimpi, namun semua itu langsung buyar dikala suara cempreng dan membahana milik Abel terdengar.

"Athena! I'm coming!"

Athena menghela nafas lelah dan langsung mengambil handuk dan baju yang akan ia kenakan.

"Bilang kalo gue nggak ada di rumah."

Tanpa menunggu jawaban dari kelima laki-laki itu, Athena memasuki kamar mandi dan bunyi gemercik air terdengar.

Abel memasuki kamar Athena dan di susul dengan Liam dan Ares.

"Eh, salah kamar ya? Tapi desainnya kamar cewek! Bener aja kali ya. Tapi kok ada banyak cowok?"

"Kalo lo lupa, kita juga cowok." Kata Liam.

"Oi, Athena Mana?!" Tanya Abel.

"Lah kok ngegas! Santai!" sahut Atlas.

"Bacot lo banci."

"Hah?! Berani lo?!"

"Apa? Mau nonjok? Ayok sini!"

Liam menarik kerah kemeja Abel. "Udahlah, Bel. Nggak capek apa lo debat Mulu sama dia? Kenapa nggak debat di acara mata Najwa aja sana."

Ares menghiraukan perdebatan mereka dan mengetok pintu kamar mandi. "Na? Lo di dalam?"

"Athena nggak ada di rumah!"

Ares terkekeh mendengar suara Athena yang terdengar malas.

Tanpa menunggu lama, Athena keluar dari kamar mandi dengan sweater kuning dan celana panjang yang pas di kakinya. Athena kembali merebahkan tubuhnya dengan handuk yang melilit di kepalanya.

"Na, gue izin liat-liat isi kamar lo ya?" Izin Abel.

Athena bergumam singkat.

Abel menyusuri rak buku yang kebanyakan isinya adalah novel remaja. Matanya tak sengaja melihat sebuah album berukuran kecil. Abel mengambil album itu dan membukanya. Abel mengenali kedua orang di gambar itu. Itu adalah Theo dan Athena. Namun, ada satu hal yang mengganjal di pikirannya.

"Na. Ini siapa?"

Athena duduk dan menghampiri Abel. Atlas yang emang dasarnya kepoan itu ikut mendekat dan mengambil alih album di tangan Abel. Abel kesal, namun ucapan Atlas ternyata sama dengan dugaannya.

"Ini bukannya lo ya Bar?"

Athena mengambil album itu dan membuka lembar demi lembar.

"Gue kira udah hilang." Gumam Athena.

Bara mengambil album itu dan Athena melotot. Gawat!

"Bar, balikin!"

Bara tidak menghiraukan Athena dan membuka lembar pertama di album itu. Disana, 3 orang yang tidak asing baginya berfoto bersama. Di sana ada dirinya dan juga Theo. Dan di tengah-tengah mereka ada Athena. Mereka bertiga terlihat masih kecil. Namun, Bara tidak ingat dirinya pernah sedekat itu dengan Athena. Apa yang terjadi?

"Jelasin tentang foto ini. Sekarang!"

================♤===============