Di sebuah reruntuhan, lebih dari seribu penyihir resmi dikerahkan. Kekacauan yang melebihi akal sehat manusia. Energi mana yang besar berpusat pada tengah-tengah reruntuhan. Beberapa penyihir telah kehilangan kesadaran karena gelombang mana.
Tangan besar turun dari langit tinggi. Membentuk segala macam simbol yang melambangkan kemurnian, kekacauan, kegaduhan dan lainnya. Membuat langit menjadi hitam dan tidak teratur. Satu bagian tubuh asli dewa turun ke bumi!
Kemudian titik-titik cahaya berkumpul membentuk matahari kecil muncul menyinari segala sesuatu, melelehkan segala sesuatu. Membuat segala sesuatu menjadi terang, berjalin dengan awan hitam tebal.
Bulan sabit besar dengan bintang-bintang yang terbentang di seluruh bagiannya, muncul. Membawa langit gelap di bawah sinar matahari yang pertama.
Satu dewa melakukan keturunan langsung dan dua dewa turun dengan tubuh simbolis!
Ini pertarungan antara dewa!
Para dewa ingin mencegah seseorang menyelesaikan ritual pendewaan dengan mengganggu aliran mana di sekitar. Jika ritual itu berhasil, dewa sejati baru, Dewa Nasib akan lahir. Dewa yang mengendalikan takdir dan nasib, bahkan milik para dewa lainnya.
Pertarungan yang melibatkan para dewa selalu membawa perubahan besar pada dunia, dan tidak terkecuali yang satu ini.
Di dalam reruntuhan, Sebuah pena bulu yang dipegang seseorang sedang menulis dengan kecepatan tinggi. Berusaha mengotak-atik nasib dari pertempuran ini.
Pena tersebut lama kelamaan memudar dan menjadi cahaya emas murni, langsung merembes memasuki tubuh orang itu. Ritual itu akan segera berhasil ketika pena tersebut telah sepenuhnya terserap.
Ribuan penyihir resmi telah memasuki pertempuran intens dengan dukun dari pihak lawan. Puluhan nyawa telah menghilang dengan berlangsungnya pertempuran.
Pena yang menulis perlahan menghilang, menandakan berakhirnya pertempuran. Namun saat itu, seorang pemuda melompat dan mengejek dengan senyum nakal, "Tidak semudah itu. Terima kasih atas nasib yang kau berikan."
Pemegang pena mengernyitkan alisnya dan berteriak, "Kau! Saint of Fool!"
Ketika suaranya bergema, konsentrasi milik orang itu menghilang dan pena itu telah terserap sepenuhnya.
Tubuh pria itu membengkak dan bermutasi, sisik perak mulai tumbuh di tubuhnya. Pupil matanya berubah menjadi vertikal dan sosoknya dengan cepat berubah menjadi seekor naga perak dengan simbol rumit pada sisiknya.
Dia membuat raungan keras yang memekakkan telinga. Ratusan penyihir dan dukun terjatuh akibat teriakan.
Hal yang lebih mengerikan dari kebangkitan Dewa Takdir telah terjadi. Seseorang telah bermutasi menjadi naga kuno, dan membangkitkan Dragon of Blasphemy!
"Aku harus berterima kasih kepada pak tua karena memindahkan tempat ini ke retakan dimensi." ucap Saint of Fool.
Naga besar itu menggeliat dan muncul di hadapan para penyihir yang masih bertahan. Wajah frustasi mulai menghampiri mereka. Beberapa memiliki wajah yang mulai bermutasi karena melihat naga itu dan langsung menutup matanya.
Saat Dragon of Blasphemy mengerahkan kekuatan, tangan besar di atas langit mencengkeramnya. Membuat pergerakannya melambat dan terhenti.
Saint of Fool menerjangnya dan menembakkan tiga peluru dengan warna hitam pekat. Itu memiliki efek pembodohan!
Dor! Dor! Dor!
Peluru mengenai Dragon of Blasphemy, dan segera dia menjadi linglung. Bahkan matanya kehilangan kilaunya.
Dengan itu, Saint of Fool mengeluarkan pedang besar dari udara tipis dan menerjang ke arah Dragon of Blasphemy.
Pertempuran menuju jalan intensitas terbaiknya, dan pemenang akan terlihat sebentar lagi.
Pertempuran dewa yang menyebabkan bencana di dunia luar, dan kematian dari banyak penyihir akan menjadi kisah paling memilukan dalam sejarah dunia. Namun sejarah itu, dan pahlawan dalam pertempuran dewa akan menjadi kisah di lain waktu. Kisah dari Saint of Fool, itu dimulai pada malam sebelum 12 Desember 1698, di benua Azteroks.