Chereads / DISCONTINED {!} / Chapter 7 - Information

Chapter 7 - Information

Ciel pingsan untuk waktu yang relatif lama. Sekitar empat hari dia bangun dari pingsannya.

Saat dia bangun, dirinya merasa tubuhnya lebih kuat dan lebih segar dari biasanya. Bagian diafragmanya terasa sejuk dan sejuk.

"Kau sudah bangun?" ucap Michael yang duduk di samping ranjang tempat Ciel berada.

Dia membawa sebuah buku di tangannya. Samar-samar Ciel merasakan adanya mana yang kental pada buku itu. Membuatnya sulit untuk tidak memandangnya.

"Itu?" Ciel bertanya kepada Michael tentang buku tersebut.

Kemudian Michael mengangkat buku dan melemparkannya ke meja di tepi ranjang. Dia membuat suara serak dan bicara. "Hanya buku biasa. Aku mencatat seluruh mantra sihir yang biasa aku gunakan saat aku di lingkaran ke delapan sampai ke empat. Itu sudah berurutan dan aku akan memberikannya pada dirimu nanti."

Ciel mengangguk dan berpikir.

'Apakah harus ada perapalan sihir? Bukankah itu merepotkan?'

"..." Ciel ingin bertanya namun bingung bagaimana harus memanggil mentornya ini.

Melihat kebingungan dari Ciel, Michael terkekeh.

"Kau bisa memanggilku dengan apapun yang kau mau. Itu tidak masalah."

"Pak tua, apakah harus membaca dan merapal mantra? Seharusnya ada yang lebih mudah." Ujar Ciel, tampak sangat tertarik.

Sebenarnya, panggilan Pak tua mungkin tidak masuk akal. Karena penampilan Michael yang hanya tampak seperti seorang berumur tiga puluhan. Namun terap saja, dia adalah leluhur keluarga Gustavo.

Michael terdiam sebelum menjawab, "Sebenarnya ada, itu akan menjadi salah satu pelajaran kita nanti. Baiklah, mari mulai."

Ciel mengangguk. Seolah dia menerima ajaran gurunya, dia sangat antusias dan bersemangat.

"Jadi, kekuatan penyihir dibedakan menjadi beberapa yang disebut sebagai urutan lingkaran. Semakin tinggi urutannya, semakin kuat juga penyihir itu. Heh, kau seharusnya sudah tahu tentang yang satu ini."

"Urutan dimulai dari lingkaran delapan, dan yang tertinggi adalah... Hmm, yah kau cari tau sendiri."

"Untuk cara meningkatkan urutan, ada tiga cara."

Michael menyulap cangkir dan membuat dua buah kopi. Warna hitam kopi menjadi sangat menggoda bagi Ciel. Kemudian Michael memberi Ciel secangkir dan secangkir untuk dirinya sendiri. Michael menyesap kopi dan menambahkan, "Pertama yang termudah, kau hanya perlu bermeditasi. Namun itu membutuhkan waktu yang lama kecuali orang itu berbakat. Dan untuk kasus dirimu, kau memilih bermeditasi di hutan gunung ini yang notabenenya memiliki bekas kekuatan dewa. Kau beruntung."

"Pilihan kedua adalah menyerap mana dari benda mistis. Ini akan cepat namun berbahaya. Beberapa benda mistis juga menyimpan mana dari dewa, walaupun itu dapat membuat kita naik urutan dengan cepat, itu membuat rentan bermutasi dan akhirnya mati seketika."

Ciel membelalakkan mata dan mengatupkan giginya dengan keras. Dia sedikit ketakutan dan khawatir. Mengingat dia bermeditasi di tempat dengan mana dari dewa yang berlimpah, itu berarti dia juga menyerap energi dewa!

"Tunggu! Jadi aku..." ucap Ciel dengan ekspresi yang melankolis.

Michael terdiam, tersenyum, dan tertawa dengan keras. Dia menatap Ciel dengan ekspresi nakal den memberi pernyataan. "Bukankah aku bilang kau beruntung?"

Ekspresi Ciel langsung melunak. Membuat dia mengungkapkan senyum canggung. Kemudian Michael melanjutkan.

"Yang ketiga mungkin akan sedikit lama namun juga cepat dan tidak menimbulkan resiko korupsi. Kau hanya perlu memakai sihir, fisik, otak dan segala yang kau miliki untuk membiasakan diri dengan inti mana. Yah itu hanya bekerja dengan maksimal jika berhadapan dengan pertarungan yang sebenarnya."

'Pertarungan? Aku bahkan tidak memiliki musuh! Bagaimana aku harus melakukan metode ketiga ini?' Ciel sedikit mengernyit ketika dia menyesap kopi dengan pikiran yang berpacu.

"Kemudian pelajaran ke dua,"

Saat Michael bicara, sebuah hologram ilusi seperti melayang di depan Ciel. Menampilkan sebuah bangunan besar. Memiliki dua menara tinggi dan kubah besar di atasnya. Ditengah menara terdapat atap dengan beberapa simbol:

Bulan sabit dan bintang dari besi, matahari dengan mata dan mulut dari emas, sebuah trisula dengan ombak di belakangnya, lingkaran dengan beberapa gambaran pulau berwarna perunggu, dan sebuah emblem burung merpati dengan sayap melebar.

Itu bukan hal baru bagi Ciel, itu merupakan lambang dari lima gereja ortodoks.

Saat Ciel melihat itu, dia mengingat satu tempat. Noah Academic!

Sebuah akademi sihir milik keluarga Noah. Di mana setiap calon penyihir resmi perlu memasuki akademi ini. Namun, akademi ini tidak hanya berfokus pada sihir. Terdapat juga beberapa aspek seperti sejarah,

politik, ekonomi dan lainnya. Dan karena sihir tidak diperbolehkan di lihat masyarakat awam, ini menjadi penyamaran yang sempurna.

Dan Ciel pernah menjadi murid di sana!

Walaupun dia tidak tahu akan bidang sihir dalam akademi itu.

Michael tersenyum dan bicara dengan lembut. "Aku yakin kau tahu tempat ini. Sejak lama, keluarga Noah terkenal dengan penyihir yang berpengaruh, bagi sesama penyihir tentunya. Dan tempat ini peninggalan yang sangat berharga bagi seluruh dunia, aku ingat ini telah ada sejak zaman keempat."

"Dan pelajaran selanjutnya adalah tentang urutan lingkaran. Dimulai dari urutan delapan hingga yang diketahui manusia hanya kedua. Beberapa orang berpendapat bahwa ada urutan satu, dan sebagai muridku, aku akan memberi tahumu jika itu benar."

"Urutan ke delapan hingga enam merupakan tahap penyihir rendah. Biasanya ditempati oleh murid-murid di akademi sihir."

Ciel masih mendengarkan dengan seksama. Berpikir bahwa ini sangat menarik. Lalu Michael melanjutkan.

"Urutan lima dan empat disebut tahap mastery. Itu ditempati oleh guru di akademi tersebut. Heh, kau tahu ini semua hanya perbandingan."

"Urutan tiga disebut tahap perubahan, dimana di tahap ini akan merubah berbagai aspek. Penyihir urutan tiga biasanya memiliki umur yang relatif panjang namun tubuh mereka masih tetap akan menua. Pada tahap ini penyihir telah mendapat perhatian dari para dewa dan mendapat berkah dewa. Urutan tiga ditempati oleh Seven Elders dari setiap kerajaan."

"Lalu..."

Michael berhenti dan menyesap sisa kopi sebelum melanjutkan, "Urutan dua. Merupakan tahap yang merepotkan, karena perlu melakukan ritual tertentu untuk maju. Untuk ritual itu, heh kau harus mencari tahu sendiri. Penyihir di tahap ini memiliki umur yang panjang serta tubuh yang ditingkatkan. Biasanya mereka dijadikan perwakilan suatu dewa atau saint, itu yang disebut orang awam. Hanya satu orang yang secara resmi diketahui dan mendapat gelar Great Lord. Aku yakin kau sangat mengenalnya..."