Chereads / Alphabet Spectrum / Chapter 32 - Ch. 032 - Janji

Chapter 32 - Ch. 032 - Janji

Albert dan Nicola melesat dengan sapu terbangnya disaat berbagai bayangan mengejar mereka.

Keberadaan Slime itu makin membesar dan menuju ke tempat banyak makhluk hidup berada.

Terang sudah diluar kendalinya, tak ada satupun yang tak dia lahap, satu persatu benda maupun makhluk hidup diserap olehnya sampai-sampai dia makin memadat dan besarnya seperti gelombang air yang siap menyapu siapapun.

Keberadaannya telah berubah, sejak Albert melakukan spam atas sihir ledakannya dan tebasan Petir Nicola yang membelah setiap bagian tubuh Slime tersebut, Terang begitu marah akibat ucapannya itu.

"Menarik, aku merasa ini semua takdir yang benar!" ucap Terang yang warnanya seperti lava membara dan saat itu tubuh lainnya satu persatu menyerap kehidupan yang ada di depannya.

"Aku ... Raja Iblis!"

Slime itu sangat bahagia setelah mengucapkannya, kekuatannya diakui oleh Iblis yang bertekuk lutut di hadapannya dan memberinya sebuah harapan untuk menghancurkan dunia.

Saat ini, wujud sebesar itu sudah lebih besar dari gunung, pergerakannya melambat karena terlalu banyak menyerap kehidupan tersebut.

Manusia sudah di ungsikan sejak kode dari Albert dia berikan, dan tempat yang di tuju oleh Albert dan Nicola sekarang adalah tempat itu, tempat dimana dia mengisolasi Slime itu dulu.

"Nicola, aku sudah tidak kuat!"

"Tahan Albert, memang tekanan ini lebih kuat, tapi jika kau terhisap-"

Nicola memeluk erat Albert dari belakang karena tak kuat menahan laju mereka yang sudah terlalu cepat.

Namun melihat gelombang Slime itu sudah begitu lambat, Nicola menyadarinya dan kelambanan terjadi saat itu, dan Slime itu bersama bayangan yang mengejar mereka melambat.

Sesuatu terjadi saat itu ...

Dibalik bayangan yang tebal dalam jiwa milik Terang, sosoknya yang bersama Misell menghentikan gerak tubuh aslinya.

"Kau menghentikannya?"

Misell bertanya pada sosok yang menghentikan itu semua, Terang menunduk setelah menghentikan semuanya.

"Misell, dia akan kesini."

"Eh?"

Cahaya yang ada di ruang itu retak, sosok lain dari Slime itu menghancurkan batas yang dibuat oleh Slime lainnya.

(Mulai dari sini akan ada dua Terang, maka sebutannya akan menjadi hitam dan putih).

Slime berwana hitam muncul dengan segala emosi yang sangat kesal akan Slime putih.

"Apa yang kau lakukan, putih sialan!" teriak Hitam yang datang kesana, badannya lebih kecil dari putih namun auranya benar-benar membuat Putih menghalangi jiwa gelap yang disebar oleh si Hitam.

"Gadis ini adalah tamuku, berani kau menyentuhnya, aku akan lahap dirimu, Ireng!"

"Sialan, jangan sebut aku Ireng bajingan!"

"Kau pantas aku sebut seperti itu, karena kau berwarna hitam!"

Hitam mengambil alih latar disekitarnya menjadi daerah kekuasaannya. Namun putih dalam satu kali lompatan menekan kegelapan itu.

"Kau pikir apa yang kau perbuat? Kau ingin membuat Nona Amura sedih?"

"Tidak, Nona Amura tak akan sedih. Kau yang membuatnya sedih, kau terlalu berlebihan, kau memakan segalanya!"

Hitam dan Putih saling melompat dan berputar, Misell mengikuti langkah putih karena takut akan satu hal dengan Slime yang ada di depannya.

"Aku muak denganmu Putih, sepertinya aku akan melahapmu sekarang!"

"Hentikan!!!"

Misell berdiri dihadapan Slime putih dan menghentikan langkah hitam yang mendekat.

"Manusia? Kau!"

Hitam memperbesar dirinya dan akan melahap gadis itu, namun cahaya dari Putih membuat Hitam mundur karena silau cahayanya.

"Sudah kubilang dia adalah tamuku, menyentuhnya sama saja mengajak aku perang!"

Putih melompat dan kini dia berada di depan Misell, dia melindungi gadis itu.

"Tak kusangka Putih, kau rela berubah arah karena satu manusia ini, aku pikir kita satu jalan!"

"Aku belum memaafkan manusia yang ada dalam ingatan Nona Amura, tapi-"

"Tapi apa?"

Putih menelan ludahnya saat ingin mengatakannya, Hitam benar-benar membencinya saat ia mengatakan hal itu.

Karena pada awalnya, hitam terbentuk saat malam itu ... Saat putih kehilangan segalanya, Hitam muncul dengan senyuman Iblisnya.

Hitam bilang bahwa dia akan membalaskan dendamnya. Itulah janjinya saat mereka kehilangan Nona Amura.

"Tapi Nona juga bagian dari manusia itu sendiri, aku yakin banyak orang yang seperti Nona di dunia ini!"

"Dasar munafik!"

Hitam menyerang putih dengan tabrakan yang membuat putih terpental.

"Ini semua pasti karena dirimu!" ucapnya marah ke Misell, dia menatap Misell yang penasaran dengan sosok itu.

"Boleh aku menyentuhmu?"

"Tidak! Aku benci manusia sialan!"

Misell mendekat kearah Hitam, dia ingin sekali memeluk Slime yang malang itu, seperti halnya dia memeluk putih.

"Jangan Misell, jika kau memeluknya, kau akan-"

Misell tak mendengar ucapannya, dia menyentuh hitam dan menggendong dirinya, Hitam sontak kaget karena ada yang berani menyentuh dirinya.

"Hitam! Lepaskan dia dari tubuhmu!"

"Tidak! Dia harus menerima ini semua putih!"

Hitam sedikit demi sedikit memasukan kegelapan di diri Misell, Misell mulai berteriak saat jiwa si hitam masuk kedalam dirinya.

"Misell, jangan lakukan itu!"

"Arghhhhhh!!!"

Hitam yang melihatnya terlihat memaksa dirinya untuk kabur dari sana, dia sendiri tak tega melihat jiwa bocah 14 tahun menerima kemarahan dari berbagai makhluk yang diserap oleh si Hitam. Namun Misell menguatkan pelukannya.

"Kenapa kau tak melepas aku?"

"Misell, lepaskan dia! Cepat!"

"Tidak! Aku ... Aku sangat sedih saat kalian seperti itu ... Aku ingin merasakan kesedihan itu lebih dalam!"

Misell benar-benar tak sedikitpun ingin melepas dan malah menambah pelukannya makin dalam, sesuatu yang gila membuat roh mulia yang melindunginya mental dalam tubuh Misell.

"Hei putih, dengarkan aku!" ucap Hitam yang tersenyum saat tubuhnya menyatu dengan Misell.

"Hitam? Jangan begitu! Aku mohon lepaskan dia!" ucap Putih yang mendekati mereka.

"Tidak, dia menerima semuanya Putih, gadis ini bocah gila!"

Jiwa hitam sudah tinggal sedikit lagi, dia benar-benar diserap oleh Misell yang memeluk erat dirinya.

"Selamat tinggal ya Putih, aku titipkan gadis ini!"

Putih berusaha memisahkan keduanya yang saling menyatu satu sama lain, namun emosi Hitam benar-benar pekat dan jiwa suci Misell benar-benar menerima kegelapan itu semua.

Putih akhirnya berhenti setelah seluruh jiwanya diserap abis oleh Misell, namun Misell sendiri mematung saat dia menyerap kegelapan itu, dia menyerap segalanya dari Hitam.

"Dasar gadis bodoh, padahal aku baru bertemu denganmu 4 jam, tapi kau malah mengorbankan dirimu ... Manusia memang ada juga ya, yang bodoh!"

Slime putih yang bernama Terang itu, dia melompat dan berdiri di kepala Misell, dia perlahan memulai hal yang sama dengan apa yang dilakukan Misell ke Hitam.

"Ingat, ingat ya Misell ... Kisahku yang hebat ini akan menjadi kenangan masa depan untukmu dan diriku!"

****

Badai besar datang menghampiri dataran Eldetarium, gunung yang menjadi legenda baru muncul dalam semalam.

Albert dan Nicola menangis saat melihat Slime besar itu mencair sebelum memadat. Tubuhnya menjadi tumpukan tanah dan perlahan ditumbuhi pohon-pohon yang mekar dengan cepat.

Di langit yang begitu terang, sesuatu yang seperti roh begitu terang membawa sebuah gadis yang turun dari langit.

Gadis yang membuat roh mulia mengakui dirinya sebagai pewaris yang akan diberkati harta besar di masa yang akan datang.

Kisah kecil yang diceritakan itu ditulis ulang kepada mereka yang ingat atas peristiwa itu semua.

Saat gadis kecil itu tumbuh besar, dia menceritakan kisah klasik itu kepada Gideon kecil yang tidur di pangkuannya.

"Hai Terang, aku doakan kepadamu sesuatu yang berharga saat ini, jiwa yang kalian berikan padaku melahirkan harta terbaik yang disebut sebagai Gideon, putraku yang sangat menjadi harta terbaik!"

****

Slime yang sama terbangun beberapa puluh tahun kemudian, disaat itu terjadi gadis yang memeluknya datang dengan kondisi tidak baik-baik saja dan Terang memakannya sesuai permintaan Misell.