Chereads / That Time One Class Summoned In The Another World / Chapter 11 - Chapter 8 : Labirin Underground (Part 03)

Chapter 11 - Chapter 8 : Labirin Underground (Part 03)

Sebagai bentuk dukungan kawan-kawan buat Light Novel That Time One Class Summoned in the Another World ini. Penulis berharap, tanpa paksaan, cukup melakukan dua hal ini.

1. Sempatkan pencet tombol LIKE sebelum membaca.

2. Sempatkan tinggalkan KOMENTAR setelah membaca, terserah mau komen kayak apa, ketik satu huruf "A" saja termasuk komentar kok(。•̀ᴗ-)✧

_________________________________________

Labyrinth Underground 

Lantai 20

Setelah beristirahat sekitar setengah jam, kelompok pahlawan memutuskan untuk melanjutkan latihan terakhir mereka di lantai dua puluh.

Lantai dimana monster dilahirkan melalui langit-langit dan dinding-dinding yang berada di gua. 

Sebuah penjelasan lainnya. Lantai ini direkomendasikan untuk petualang pemula seperti party pahlawan yang berlatih kemampuan serta meningkatkan level. 

Terkadang Monster Kelas Bawah sering muncul di lantai ini. Akan tetapi, seorang petualang harus lebih berwaspada ketika tiba di lantai ini, meski Monster Kelas Bawah sering muncul, terkadang Monster Kelas Menengah seperti Kobold kemungkinan akan muncul di sana.

Sehingga membutuhkan seorang petualang berpengalaman, contohnya seperti Karlstahl yang merupakan Ksatria yang diandalkan kerajaan.

Selain itu, Karlstahl ingin mereka untuk lebih mengutamakan kerjasama tim ketika melawan monster nanti. Dia ingin melihat bagaimana para pahlawan dari dunia lain ini bekerja.

Karlstahl sendiri mempunyai prinsip yang mengerikan dimana…

…yang lemah akan dibuang, sementara yang kuat akan dijadikan kartu truf sebagai senjata kerajaan.

Bagaimanakah nasib Kiriga Shin yang hanya memiliki julukan sebagai Blacksmith atau Pandai Besi, sedangkan kemampuan yang ia miliki lemah menurut pandangan orang lain tidak seperti teman-teman sekelasnya. 

Sementara itu, selama diperjalanan Shin mencoba untuk mengasah lebih kemampuan yang dimilikinya. Dia mencoba mengambil sebuah batu hitam di dalam gua kemudian mengubahnya (skill: konversi) menjadi semacam logam. Karena ia hanya memikirkan bagaimana caranya membuat pedang waktu itu.

Tidak satupun orang yang menyadari kemampuan Shin karena dia dapat mengubah suatu objek ke objek lain. Meski begitu, Shin juga tampaknya tidak menyadari kemampuannya sendiri yang sebenarnya diluar kemampuan teman sekelasnya miliki.

Dan ketika ia telah sadar sampai di lantai dua puluh, Shin lebih berwaspada terhadap belakangnya dengan menggenggam sebuah pedang di tangannya, sementara dia juga memikirkan situasi yang berada di depan.

"Berhenti," ucap Amanogawa, menghentikan kakinya untuk melangkah. "Ada sesuatu di depan sana..."

Spontan yang lainnya berhenti mengikuti perintah Amanogawa yang secara bersamaan timbul rasa khawatir. 

Amanogawa melihat ke arah depan, melihat lebih dalam apa yang ada di balik kegelapan di depannya. Untuk hal terburuk, ia menghunus pedangnya sambil berjalan pelan ke depan untuk memeriksanya.

Leader Karlstahl membiarkan Amanogawa maju. Dia tampaknya sedang merencanakan sesuatu.

Di dalam kegelapan, Amanogawa bisa melihat jelas ada sesuatu yang berwarna merah di sana. Sesaat sejumlah makhluk abu-abu keluar dari kegelapan, mereka semua bermata merah yang menunjukkan bahwa mereka adalah monster.

Tepat di depan Amanogawa, ia mengayunkan pedangnya reflek secara vertikal. Dan membunuh satu jumlah dengan ayunan pertamanya. Tampaknya monster terbunuh dengan cara yang berbeda, dibandingkan seekor iblis yang terbunuh mengeluarkan darah. Sementara monster terbunuh mengeluarkan percikan api serta asap yang lenyap melalui udara.

"Menakjubkan…!"

"Amanogawa memang hebat!"

Teman-teman sekelasnya dengan bangga memujinya. Amanogawa tertawa kecil, tersipu malu saat teman-temannya memuji dirinya.

Kemudian beberapa jumlah makhluk yang sama keluar dari kegelapan, seperti sedang menyerbu mereka. Akan tetapi, kelas tidak dapat menghindar untuk pertarungan kali ini. Oleh karena itu, Leader Karlstahl memberi peringatan.

"Baiklah, Amanogawa, timmu di depan! Semuanya, mundur! Aku akan membiarkan kalian bertarung beberapa saat, jadi tetaplah waspada! Monster ini bernama Ratmen! Mereka cepat, tapi tidak sekuat itu. Pastikan agar tetap tenang saat bertarung!" 

Ryunosuke memiliki job seperti pembunuh. Kemampuannya dapat berkamuflase serta mengendapkan pergerakannya sehingga musuh tidak dapat melacak keberadaannya. 

Dia mengambil posisi dengan sangat baik paham dengan job yang dimilikinya, mengalahkan musuh dengan mengendap dan mendekati musuh, lalu membunuh mereka dengan sekejap, tidak membiarkan satupun lolos. Yang dikombinasikan Nazuna memiliki job seorang magus/penyihir. Dengan mengandalkan kecerdasannya, dia memberi bantuan semacam sihir pelindung kepada Ryunosuke.

Nene yang berada di barisan belakang memberikan pemulihan terhadap mana serta menyembuhkan luka teman-temannya. 

Sedangkan, sahabatnya Rin berada di dekat Amanogawa, melantunkan sebuah lagu untuk memberikan perlindungan tambahan serta menambahkan kemampuan fisik terhadap Amanogawa.

Setelah membersihkan monster di ruangan itu, Amanogawa dan yang lainnya melanjutkan perjalanan.

Mereka terus menjelajahi lantai dua puluh hingga sampai di batas penghujung lantai dua puluh untuk melanjutkan mereka harus melewati jembatan batu sekitar seratus meter terlebih dahulu yang dibawahnya adalah jurang gelap yang begitu dalam.

Tapi, situasi mereka malah semakin buruk setelah itu. Saat ini, harusnya ini lantai telah dipetakan, jadi mereka tidak terhalang maupun tersesat. Seorang petualang juga seharusnya tidak terjebak dalam perangkap.

Namun… Karlstahl menghilang disana tanpa disadari oleh para murid.

"Bukankah… ini jembatan yang sudah kita lewati tadi?" Kata Shin, sambil memperhatikan sekitar.

"Teman-teman! T-tunggu dulu…"

Yang pertama kali menyadari adalah Ryunosuke, di sisi lain, Shin terlihat bingung bahwa mereka sedari seperti berjalan berputar-putar dan berada di tempat yang sama.

"Yang lebih penting… dimana Karstahl-sama?"

Untuk sesaat mereka menjadi bingung. Mencoba untuk melihat ke kanan kiri depan dan belakang, tetapi mereka tidak menemukan keberadaan Leader Karlstahl yang merupakan pemandu mereka.

"Ti-tidak mungkin, bagaimana kita bisa terpisah dengan pemimpin Karlstahl?"

"Bagaimana ini… apakah mungkin sebaiknya kita kembali saja ke kerajaan?" 

Yang mengusulkan barusan itu adalah Kirisaki Risya. Dia tampak memiliki job seorang archer atau pemanah.

"Kalian semua, tenang dulu." Ucap Amanogawa. "Pemimpin Karlstahl tidak mungkin meninggalkan kita di sini, seharusnya kita tetap berada di sini menunggu pemimpin Karlstahl kembali—"

Ucapannya terputus ketika melihat di depannya seseorang berjalan sempoyongan, orang memakai zirah yang tidak salah lagi itu adalah pemandu mereka, Leader Karlstahl.

"Bukankah itu…"

Amanogawa reflek berjalan ke depan untuk memastikan apakah itu benar pemimpin yang mereka cari-cari.

"Pemimpin Karlstahl?"

"Amanogawa, mundur! Ini jebakan!" Teriak Shin dari kejauhan.

Itu bukanlah pemimpin Karlstahl yang mereka kenal melainkan sebuah jebakan. Yang dimana tubuh itu akan meledak seketika dan menghancurkan sekitarnya.

"Apa!?"

Mendengar peringatan itu, Amanogawa langsung melompat ke belakang dengan bertelengkup.

Di waktu yang pas, cahaya bersinar terang mencakup seluruh sekitar mereka dan kemudian sebuah ledakan besar terjadi dalam sesaat.

Akibat ledakan besar itu, jembatan yang mereka hendak lewati menjadi rusak dan berlubang. Salah langkah sedikit, mereka akan terjun ke bawah jurang.

Meskipun panjangnya sekitar seratus meter, tak ada pagar sama sekali, jadi jika seseorang tergelincir, tidak akan ada yang bisa memegang kejatuhan mereka. Shin dan yang lainnya berada di tengah jembatan. 

Satu sisi jembatan adalah bagian yang mengarah lebih jauh, sementara tangga yang mengarah ke atas berada di ujung yang lain. 

Langit-langitnya juga menjulang tinggi dua puluh meter di atas mereka. Di bawah jembatan itu bukan sungai, melainkan sebuah jurang gelap tanpa ujung yang terlihat. Jurang yang menganga menyerupai lubang neraka.

"Semuanya, apakah kalian baik-baik saja?"

"Di sini aman. Bagaimana denganmu, Amanogawa?"

"Ah, aku baik—" 

Hampir tidak bisa dipercaya, mereka benar-benar berada di situasi yang menyulitkan karena harus kehilangan pemimpin mereka. Mau bagaimanapun peran Amanogawa sangat mempengaruhi bagi keselamatan teman-temannya.

"Lihat di atas!"

Tanpa memberi waktu untuk mereka beristirahat, seekor monster terbang yang sama datang di tengah-tengah jembatan. Namun, bentuknya berbeda jauh daripada sebelumnya. Ini jauh lebih besar daripada yang mereka lihat sebelumnya.

Kelompok Amanogawa yang berada di depan terpisah dengan kelompok Shin yang berada di belakang. 

Tampaknya, Leader Karlstahl tidak mengatakan sebelumnya bahwa lantai dua puluh terakhir adalah melawan bos lantai.