Walaupun mas Rajendra sudah menjatuhkan talak kepada ku. Tidak bisakah sedikit saja ia memperdulikan perasaan ku. Cintaku sudah hancur, perjuangan ku telah kalah sebelum dimulai. Aku tidak munafik , sebagai seorang istri yang masih sah secara hukum , aku cemburu atas apa yang terjadi saat ini. Rasanya kecil kemungkinan aku akan bersama dengan mas Rajendra
Tidak bisakah mas Rendra sedikit saja meluangkan waktu nya bertanya apa keinginan ku. Kenapa mereka tidak bisa menunggu sebentar saja sampai kami resmi bercerai. Kenapa tidak ada yang peduli pada perasaan ku.
Sudah hampir jam 10 malam karena perut ku sudah tidak bisa di ajak berkerjasama lagi aku memutuskan mencari apa saja yang dapat ku santap di dapur mewah itu. Tak enak rasanya membangunkan mbok sumi untuk sekedar membuat nasi goreng.
Walaupun bahan masakan di dalam kulkas masih banyak, aku memutuskan untuk memasak mi instan saja, cacing di perut ku sudah tidak tahan menunggu terlalu lama lagi. Aku baru ingat sejak tadi pagi belum ada yang masuk ke dalam perut ku.
Saat aku tengah sibuk memasak mie instan, tak sadar seorang wanita di belakangku Tengah sibuk memperhatikan ku yang tengah memasak mie instan .
" Ah.. telur , aku lupa menambahkan telur. Rasanya akan nikmat jika ditambah dengan telur setengah Mateng " pikir ku.
Baru setengah badan ku berbalik wanita dibelakang ku itu membuat ku terkejut.
" Astagfirullah... " Sambil memegangi dadaku aku berujar kepadanya.
" Maaf sudah mengagetkan mu. Aku terbangun dan kehausan jadi, mau mengambil air minum " ujarnya
Maya , ya .... gadis itu adalah Maya adik maduku. Ku pikir setelah mengambil air minum ia akan kembali ke kamarnya. Tetapi, dugaan ku salah ia justru tengah menatap mie instan panas di dalam panci ku yang masih berada di atas kompor gas itu.
" Mbak mau mie instan juga " tawar ku.
Iya hanya menganggukkan kepalanya beberapa kali.kami berdua pun menikmati mie instan buatan ku itu sambil menonton acara hiburan di televisi di ruang tamu. Tak ada percakapan sedikit pun di antara kami, tidak ada yang memulai nya , kami sibuk dengan aktivitas makan kami masing-masing sambil sesekali melirik layar LED di Depan kami.
" Maaf ... Maafkan aku telah masuk kedalam rumah tangga mu... Aku sama sekali tidak berniat untuk menyakiti mu !