Begitu masuk mbok sumi terkejut mendapati nyonya mudanya terbaring di lantai kamar mewah yang dijadikan tempat tidur tamu itu, .... dan masih dibalut mukena berwarna kuning nya. setelah menelisik keadaan nya dengan teliti dari ujung kaki sampai kepala akhirnya, Paling tidak mbok Sumi dapat bernapas dengan lega , segera mungikn menepuk pipi Gadis muda yang merupakan nyonya mudanya itu beberapa kali, akhirnya gadis itu membukanya secara perlahan, mbok sumi lantas bernapas lega setelah melihat nyonya sadar.
Gadis itu tentu saja, mengerenyit heran dibuatnya... di benaknya di penuhi tanda tanya. Apa yang membuat mbok sumi berada di kamarnya.
" kenapa mbok, ada apa ? ada yang bisa saya bantu.? "
"Tidak ada nyonya, masak seorang pembantu memerintah nyonya rumah . Nona Anindia kenapa tidur dilantai, kan ada kasur empuk . " tunjuknya pada kasur di atas ranjang...sambil nyengir kuda mbok sumi berujar.
"Begini nona sarapan nya sudah siap, mau saya hidangkan sekarang ? " tanyanya lagi.
" ah itu..... saya ketiduran sehabis sholat subuh tadi mbok, jangan panggil nona maupun nyonya sekarang. Saya bukan nyonya mbok, oh udah jam berapa sekarang mbok ? "
" Mana bisa , nona kan istri tuan muda ! "
" Udah nggak mbok, mas Rajendra semalam sudah menjatuhkan talak 1 ke diaa mbok. " Ujar gadis itu , dengan tenang.
Ah... mbok Sumi yang memang tidak tahu menahu tentang ini tentunya dibuat sangat terkejut dengan hal itu. Gadis muda didepannya ini baru saja diceraikan oleh tuan mudanya, terlebih lagi pada malam pertamanya.
" sudah jam 11 siang nyonya... eh... maksudnya diaa "
" astagfirullah, mbok saya telat Kenapa ndak bangunin saya mbok. " ujar anindia yang panik seraya beranjak dari lantai
Wajah panik nya terpampang dengan jelas sekarang. Bagaimana tidak Gadis itu harus kembali bekerja sekarang. Tetapi, malah terlambat hampir dua jam lebih. Sepertinya ia akan kena omel panjang lagi oleh atasan nya. Tanpa memperdulikan mbok sumi gadis itu bergegas masuk ke kamar mandi untuk sekedar membasuh wajahnya, sepertinya sekedar untuk mandi sudah tidak memungkinkan untuknya.
Setelah itu Anindia keluar dari kamar sekitar 5 menit setelah mbok sumi keluar terlebih dahulu dan Anindia lantas menemui mbok sumi yang tengah menata aneka hidangan di meja makan . Tangan keriputnya dengan cekatan menata menu yang mengiurkan lidah itu.
" Mbok saya mau kelur sebentar, saya pamit ya." sambil menyalami tangan mbok sumi
Setelah berpamitan dengan mbok sumi Anindia langsung bergegas menuju gerbang rumah, sepertinya ojek online yang dipesannya sudah sampai dan telah menunggu terlalu lama di gerbang masuk perumahan elit itu.
Ditempat kerja...
" dion sayang , anak baik nggak boleh nakal . Sini main sama saya saja ! turunin pisaunya bahaya tahu . Ayo sini kita main jadi dokter-dokter an , sekarang dion yang jadi pasienya gantian ya. Ayo turunin pisaunya." rayu Gadis itu pada pasien nya . Gadis berhijab lebar itu sangat sabar menghadapi tingkah laku dari pasien di rumah sakit jiwa itu. Ia tampak telaten dalam hal menenangkan pasien seperti ini.
Untung saja pasien nya itu, mau menuruti perkatan Gadis itu. Jadi, pisaunya dapat kami rebut. Melihatnya bermain main dengan perawat yang lain membuat Gadis dengan lesung Pipit itu terenyuh seketika. Ah.. suara helaan nafas kasar nya terbuang sesekali.
" wahhh... sahabat kita nih ! , mentang mentang pengantin baru jadi telat bangun ya. Maaf ya kita ganggu. " Goda nya pada Anindia yang sejak tadi melamun .
kedua teman seprofesinya menghampiri nya yang tengah sibuk memperhatikan pasien gangguan kejiwaan.
" apa sih ,! saya telat bangun karena memang semalam tu, telat tidur Kalian ini mikirnya kejauhan " Balas Anindia spontan.
" Hebat loh kamu nin... diam-diam pajang foto pernikahan... keren amat loh ! Tapi.... kamu lagi ndak nggisi kan ? " tanya kedua orang itu lagi , sembari berusaha menggoda gadis dengan lesung Pipit itu.
" astagfirulah kamu anggap aku cewek macam apa ? ya nggak lah ! " Jawab nya sambil menggeplak kepala kedua sahabat nya.
" Diaa ceritain dong , gimana tuh rasanya ? " Kedua rekan nya kembali bertanya sembari beberapa kali mengedipkan matanya.
Sepertinya pertanyaan seperti ini sudah dapat di tebak oleh gadis itu , sehingga iya malah memberikan jawaban yang membuat rekanya jengkel setengah mati.
" Cerita apa " tanya nya balik pura-pura polos.
" Ya malam pertama lah, gimana rasanya enak "
" Oh... Itu.. " ucapannya di jeda seketika . membuat keduanya semakin penasaran.
" Oh ... Apa sih. Plis deh tinggal jawab aja , enak apa ndak. Kita nanti mati penasaran tahu . Atau jangan-jangan punya suami mu kecil ya makanya Ndak puas ,trus Ndak berani nih cerita ." Ujarnya sahabat nya yang bernama Desi.
" Gini, Sebenarnya....urusan di atas ranjang itu adalah aib bagi suami istri, menurut sepengetahuan ku seorang istri maupun suami tidak boleh menyebarkan aib di atas ranjang. " Sengaja digantungnya kata di awal kalimat agar membuat rekanya itu semakin jengkel.
Mendapat jawaban yang kurang memuaskan dari pengantin baru itu membuat sahabat nya pergi dengan perasaan jengkel kembali dan memutuskan pergi melanjutkan pekerjaan nya masing-masing.
Rasanya tidak lah mungkin Gadis itu , akan membeberkan tentang perceraian nya pada kedua sahabat seprofesinya itu . Bukannya menikmati indahnya saat malam pertama ia justru harus menerima fakta menyakitkan kemarin malam.