Chereads / Gadis bisu itu, aku! / Chapter 4 - Hari pertama

Chapter 4 - Hari pertama

Sudah pukul 9 lewat 43 menit , namun belum ada tanda-tanda kehidupan di rumah mewah di kawasan elit ini. Hanya beberapa pembantu rumah yang tengah sibuk dengan tugas nya masing-masing. Tukang kebun sudah selesai dengan kegiatan memotong rumputnya di taman, kebetulan rumut-rumpus sudah tumbuh tinggi menjulang. Pelayan dapur pun sudah siap dengan aneka lauk sedap yang sudah siap sejak tadi . Sedangkan, tuan rumah mewah ini justru enggan untuk keluar dari kamarnya, ketiga muda mudi yang terikat dalam hubungan rumit itu memilih tetap berada pada tempat peraduan masing masing-masing.

Sudah hampir setemgah jam berlalu, jadi mbok sumi bergegas membangunkan ketiga majikannya itu. Satu persatu diketuknya pintu kamar mewah itu. Kamar yang pertama adalah kamar tuan mudanya, yang diketuknya dengan pelan-pelan penuh kehati-hatian ia takut tuan muda nya nanti akan marah jika ia menggangu nya.

Tok... tok...!!!

Ketukan lembut di pintu berbahan dasar kayu itu.

" Den bangun , makanan nya sudah siap ... mau saya hidangkan sekarang den." Tanyanya , mbok sumi mengetuknya beberapa kali, melihat tidak ada respon sama sekali mbok sumi berangsur berbalik dan memilih melangkahkan kakinya ke lantai bawah. Enggan untuk mengganggu kegiatan pasutri baru itu.

Baru beberapa langkah, kakinya berhenti seketika la rasanya tidak tega membangunkan gadis yang juga baru sehari menjadi istri tuan mudanya. Ia tahu pasti, sepanjang malam gadis itu menangis.

Walaupun sekuat tenaganya ia meredam suaranya. ia pasti menangis, belum sehari pernikahannya tetapi suaminya sudah pulang membawa istri sirihnya...

Mbok sumi juga tidak tahu Harus berbuat apa. ? Di satu sisi ada tuan mudanya, di sisi lain ada gadis itu. Mbok Sumi tau seberapa besar rasa cinta dari tuan mudanya kepada gadis bernama  Maya itu. Mbok sumi sudah bekerja selama 11 tahun bersama keluarga tuannya . Nyonya Rosa dan Den Rendra selalu memperlakukan mbok sumi dengan baik, Bahakan mereka lah keluarga dari mbok Sumi.

Di sisi lain , ada gadis itu . Sebagai seorang perempuan mbok sumi tahu betapa sakit nya gadis itu. Apalagi di malam pertamanya justru mendapatkan adik madu. 

Mbok sumi tidak tahu harus memihak kepada siapa ? Baginya kedua belah pihak sama-sama tersakiti akan pernikahan ini.

" kasihan kamu nduk, kuburan bapakmu belum kering. Kesedihan ditinggal bapakmu belum hilang sekarang, kamu harus dimadu. kenapa nasibmu tragis sekali nduk.. sabar ya sayang. " mbok sumi berujar sebelum mengetuk pintu kamar itu.

Melihat tidak adanya tanggapan dari sang majikan baru membuat mbok sumi segera bergegas pergi. Selangkah kemudian pikirannya melayang membayangkan bagaimana jika nona anindia mencoba bunuh diri.! Langsung saja ia mengucapkan istigfar berkali kali dan memutuskan kembali dan mencoba membuka pintu kamar itu,

Untunglah kamar nyonya muda nya tidak terkunci, begitu masuk mbok sumi terkejut mendapati nyonya mudanya terbaring di lantai ..... !