Chereads / Undercover (end) / Chapter 24 - 3-23

Chapter 24 - 3-23

Seperti hari biasanya pagi ini Hesa sudah bersiap untuk pergi ke sekolah, saat dijalan ia bertemu dengan Kala yang juga akan pergi dari kosan

"Kal, mau pergi sekolah loe"sapa Hesa membuat Kala seketika menoleh

"iya kak"ucapnya ramah

"Gue boleh tanya sesuatu gak"ucap Hesa

"Ya tanya aja, emang nanya orang bayar ya"ucap Kala

Hesa diam sejenak "gue pengen tanya soal kasus bunuh diri di sekolah Sunshower, sekolah loe kan?"

Kala tampak terkejut mendengar pertanyaan dari Hesa tapi dengan cepat ia mengubah ekspresinya menjadi santai "emang ada ya kasus itu di sekolah gue?"

"Kok loe malah tanya balik!"ucap Hesa

"Ya sorry kak, gue gak tau soal kejadian bundir yang loe bilang itu"ucap Kala

"Oh yaudah, ntar aja gue cari lagi di internet"ucap Hesa

"Ok, semangat ya kak semoga ini bisa jadi petunjuk juga buat loe"Kala tersenyum menyemangati Hesa

"Katanya kejadian itu terjadi taun lalu, loe beneran gak tau?"ucap Hesa

"Em gue anak pindahan sih kak, jadi mungkin aja temen-temen gue gak ada yang cerita takut gue jadi parno sekolah disana"ucap Kala

"Oh"Hesa mengangguk paham

Mereka berjalan bersama ke luar kosan

"sekarang sikapnya balik kalem lagi kaya awal pas ketemu gak kaya kemarin yang agak nyebelin terkesan narsis, keknya ni bocah emang beneran punya alter ego"

~~~

Jaehyuk menghampiri Hesa yang terlihat masih sibuk mengetik sesuatu di laptop

"Ngerjain apa loe?"ucap Jaehyuk

"Buta loe gak bisa liat gue ngerjain apa, udah jelas gue lagi nulis surat permintaan maaf karna insiden kemarin!"ucap Hesa

"Iye, ngomongnya gak usah jutek gitu kek lagi pms aja loe"ucap Jaehyuk yang langsung di balas tatapan dingin oleh Hesa

"Gue bawa berita ni"ucap Jaehyuk

"Berita apaan, gak penting gue sleding loe"ucap Hesa

"Lampu sorot yang kemarin jatoh kemungkinan besar di sabotase"ucap Jaehyuk

"Maksud loe besi penyangga lampu itu sengaja di potong biar jatoh?!"ucap Hesa

Jaehyuk mengangguk lalu menunjukan beberapa foto di ponselnya "ini bukti yang di dapetin sama dua ketua kita"

Dalam foto tersebut potongan besi yang bagian ujungnya menghitam seperti habis di las, Hesa sangat tahu bila ini ulah copyan nya tapi tidak mungkin kan ia memberitahukan nya pada Jaehyuk

Ponsel Hesa yang ia letakan di atas meja tiba-tiba bergetar menandakan pesan masuk, dengan segera Hesa mengeceknya

"Chat dari Kala"

-Jenguk Niki sekarang juga-

Hesa terdiam sejenak, kenapa Kala mengirim chat seperti itu, apa terjadi sesuatu pada Niki?

"Jae, loe bisa nerusin ni tugas gak"ucap Hesa

"Bisa, mau kemana loe"ucap Jaehyuk

"Ada urusan bentar"

Hesa langsung pergi dari sana, ia bergegas untuk melihat keadaan Niki di Rs

~~~

Drttt

Hesa menghentikan mobil di pinggir jalan untuk membuka pesan yang baru saja masuk

-Jangan ke rumah sakit, pergi ke tempat lain-

"Ni bocah gimana sih, tadi gue di suruh jenguk Niki tapi sekarang malah di larang"

Drtttt

-Loe gak perlu khawatir-

"Apaan sih, gak jelas bet ni bocil kematian"

Saat akan pergi tak sengaja Hesa melihat segerombolan remaja berseragam yang nongkrong di salah satu warkop, pandangan Hesa tak sengaja menangkap sesuatu

"Tu anak yang kemarin kan"

Hesa turun dari mobil lalu menghampiri mereka "misi, maaf ganggu waktunya bentar"

"ya kenapa"ucap salah satu dari mereka

"Boleh gue pinjem satu temen kalian yang diem di pojokan itu"tunjuk Hesa pada pemuda yang sedang duduk sembari menunduk memperhatikan ponsel

"Loe temenya Kak Wish"ucap seorang pemuda yang rambutnya pirang

"I-iya, ada yang perlu gue obrolin sama Wish"ucap Hesa

"Oh yaudah gue panggilin dulu"lanjut si pemuda itu

Tak lama kemudian ia kembali bersama Wish

"Loe cowok kemarin?"ucap Wish

Hesa mengangguk"bisa ikut gue sebentar"

Wish menoleh pada teman-temannya "gengs gue mau cabut bentaran doang"

"Oke kak"

Wish mengikuti Hesa yang berjalan ke mobil, sesampainya

"Ada apa?"ucap Wish

"Cerita loe tentang adkel loe yang bundir tu bener?"ucap Hesa

"Buat apa juga gue bohong!"ucap Wish

"Gue gak maksud nuduh loe, tapi gue udah cari kasus itu di internet dan hasilnya nihil, temen gue juga yang sekolah di sunshower gak tau kejadian itu"ucap Hesa

"Gak mungkin, semua orang di sekolahan gue tau tentang kejadian itu, artikelnya juga udah banyak yang nulis di internet"ucap Wish

Hesa menggaruk tekuknya tak gatal meskipun sudah berhati-hati tetap saja ucapan nya seperti menuduh Wish berbohong "temen gue anak pindahan jadi mungkin dia emang gak tau"

"Oh, hm gini deh gimana kalo gue anter loe ke RS tempat anak itu dirawat"ucap Wish

"Gak deh, gue ganggu waktu main loe"

"Gak apa-apa kok"

"Y-yaudah deh"

~~~

"Sorry ngerepotin gini"ucap Hesa dengan pandangan yang berfokus kedepan mengendalikan stir

"Sans, gue rasa ini penting buat loe makanya gue mau anter"ucap Wish

"E-eh iya, gue lagi nyari berita gitu soalnya gue ikut eskul jurnalis di sekolah"Hesa beralibi

Setelah itu tak ada lagi pembicaraan diantara mereka, keduanya fokus pada jalan

Drttt

Hesa memelankan mobil lalu menghentikan di pinggir jalan, ia mengambil ponsel yang tersimpan di slot samping pintu

-Selamatin kak Jio di jalan Flicker-

"Apa lagi sih Kala" ia kembali menaruh ponsel di tempat semula

"Ada apa?"Wish menoleh ke arah Hesa heran

"Enggak, ke rs nya bisa lewat jalan Flicker gak"tanya Hesa

"Agak jauh kalo lewat sana"ucap Wish

"Emang dia di rs mana"ucap Hesa

"RS Gbtb"ucap Wish

"Oh, gue tau rs itu" Hesa melajukan mobilnya

Saat akan sampai di jalan Flicker terdengar suara benturan keras, secara reflek Hesa melajukan mobil lebih cepat untuk sampai ke jalan itu

Setiba nya disana sudah banyak orang yang melakukan evakuasi lalu tak lama polisi pun tiba untuk mengamankan situasi

Hesa mengehentikan mobil lalu langsung berlari ke mobil ambulance, ia melihat dengan jelas Jio sedang di obati karna luka dari kecelakaan yang dialaminya

"J-Jio"Hesa menghampiri Jio dengan gemetar

Jio bersusah payah melihat Hesa sembari terus mempertahankan kesadaranya "K-kak H-Hesa"

Air mata Hesa seketika jatuh, ia menangis sembari memanggil nama Jio

Wish menghampirinya berusaha menenangkan"Korban di bawa ke rs mana sus"ucap Wish

"Rumah sakit Given"ucap suster

Wish menuntun pelan Hesa untuk kembali ke mobil

~~~

"Makasih loe mau bawa mobil gue dan anterin sampe sini"Hesa menoleh pada Wish

"Sans"Wish tersenyum meskipun ia khawatir melihat Hesa yang terlihat berantakan

"Ayo kita turun, jenguk temen loe"ucap Wish

"Gak, gue gak mau repotin loe lebih banyak lagi, temen-temen loe pasti udah nunggu karna loe pergi terlalu lama"ucap Hesa

Wish mengerti bila Hesa memerlukan waktu untuk menenangkan diri, ia menepuk bahu Hesa "jaga kesehatan, jangan sampe nyoba bundir lagi"Setelah itu ia pergi keluar meninggalkan Hesa yang masih diam

~~~

Hesa berjalan di lorong RS setelah ortu nya Jio tiba, iakan menjenguk Niki karna dia dirawat di rs ini juga

Sesampainya, Hesa melihat teman- temanya yang menangis

"Ada apa?"ucap Hesa

"Niki kritis, sebentar lagi dipindahin ke ruangan ICU"ucap Setta

"Kok bisa, bukanya dari kemarin keadaan dia terus membaik"ucap Hesa

"Seseorang ngeracunin Niki"ucap Joan

"Maksudnya?"ucap Hesa

"Ada seseorang yang manggil dokter dan dia bilang kalo dia liat seseorang yang nyuntikin sesuatu ke infusan Niki dan dokter bilang itu adalah racun Arsenik"jelas Joan

Hesa paham bila itu pasti ulah salah satu Copyan tapi apakah ia akan mengatakan ini sekarang? Tidak, sebaiknya ia masih sembunyikan dulu tentang teror yang berlanjut ini, Hesa tak ingin menambah beban pikiran atau kesedihan pada teman-temanya

Tapi bila tentang Jio sih sepertinya ia harus cerita karna Jio dirawat di ruang ICU dan sebentar lagi juga Niki akan di pindahkan kesana jadi secara otomatis bagaimana pun caranya teman-temanya pasti akan tahu keadaan Jio

~~~

Saat membaca buku ia teringat kejadian tadi siang, ia melihat copyan Niki yang menyuntikan sesuatu ke kantung infus.

Copyan Niki menoleh mengkentikan aktivitasnya sejenak 'loe dateng tepat waktu, kembaran gue bakal mati sama racun ini'

"baru setengah, dia bakal mati kalo racun itu udah masuk semua"

'yoi'

Ia langsung mendorong Copyan Niki lalu mengijak suntikan itu hingga hancur dan dengan segera ia menekan tombol emergency, Si copyan Niki terlihat marah namun harus segera pergi lewat jendela karna suara langkah sudah terdengar

'lain kali loe gak akan selamat lagi'

Perkataan terakhir copyan Niki yang terdengar mengancam itu membuatnya kembali ke dunia nyata

Ia menutup bukunya "semoga gue masih bisa lindungin loe Kyung"