Chereads / Undercover (end) / Chapter 30 - 3-29

Chapter 30 - 3-29

Arka tiba-tiba merasa khawatir, ia melihat Jaehyuk berjalan pulang lantas menghampiri nya.

"Kak Jae"

Yang di panggil menoleh"oi"

"Loe pulang sendiri, kemana kak Hesa"ucap Arka

"Dia daritadi dispen"ucap Jaehyuk

"Dispen kemana"ucap Arka

"Gak tau, dia kaya kesel gitu bahkan sampe toxic setelah dapet telfon dari seseorang terus dia pergi ijin dispen, gue kira loe udah tau"ucap Jaehyuk

"Kak Hesa gak bilang ke gue tapi kak Hesa ijin pergi sendirian?"ucap Arka

"Yaiyalah"ucap Jaehyuk

"Loe tau gak dia pergi kemana?"ucap Arka

"Enggak, dia langsung cabut gitu aja tanpa bilang apapun lagi"ucap Jaehyuk

Mendengar itu tentu Arka semakin khawatir, ia segera pergi ke depan gerbang sekolah ingin mencari Hesa tapi tak tahu kemana

"gue harus ngapain sekarang?"

Seseorang menepuk bahunya dari belakang membuat Arka reflek menoleh

"Kak Hesa bakal baik-baik, kasihan kak Joan yang udah nunggu kita buat nolong dia"

~~~

Hesa melajukan mobilnya menuju rumah sakit, ia khawatir bila si copyan sekarang menargetkan dua temanya yang berada disana.

Ponsel yang terus berdering membuat Hesa terganggu saat dilihat ternyata itu telfon dari Arka, dengan malas ia menginjak rem memberhentikan mobil untuk mengangkat telfon namun ternyata rem mobil nya sudah blong.

Hesa tentu panik tapi ia memilih menabrakan mobil kepinggir jalan agar tidak menabrak pengendara lain.

Brakkk

Beruntung tabrakan itu tak begitu keras, Hesa membuka pintu disampingnya"ck, tiba-tiba macet"

Tak diduga kaca jendela turun sendirinya, Hesa melihat si copyan tersenyum disana.

"Hi"

Tangan si copyan terulur menyentuh kepala Hesa lalu membenturkannya dengan keras ke stir.

Sejenak Hesa merasa kepalanya sangat sakit namun perlahan menghilang dan ketika membuka mata, Hesa berada di sebuah hamparan rumput yang luas serta sebuah bangunan.

"tempat ini, kaya villa yang waktu itu"

Hesa mengerti bila ternyata si copyan membawanya ke masa lalu.

Di sana Hesa melihat banyak anak sekitar umur 7 tahun bermain kejar kejaran.

Terlihat biasa saja namun seketika berubah saat sebagian dari anak itu mendorong anak lain hingga jatuh.

"Kenapa kalian ganggu kita?"ucap anak yang mirip Niki

"Karna kalian itu aneh"

"Kalian semua anak setan"

Seorang perawat datang menghampiri mereka"wah kalian seru banget ya mainya, tapi sekarang masuk yuk udah waktunya makan"

"Iya bi"

Delapan anak masuk kembali ke dalam panti namun tujuh anak lainya masih diam di tempat.

"Kalian belum laper ya?"ucap perawat

"Bi, emang kita aneh ya?"ucap anak yang mirip Joan

"Siapa yang bilang begitu?"ucap perawat

"Kelompoknya Wish, mereka sering bilang kita anak setan karna kita bisa berinteraksi sama sosok lain"ucap anak yang mirip Hesa

Sambil menahan tangis si perawat menenangkan mereka"kalian punya kemampuan istimewa, tak usah memikirkan perkataan orang lain yang menganggap kalian aneh bahkan mengatakan kalian anak setan"

"Sekarang kalian masuk ya, kita makan bersama"

"Iya bi"

Mereka bertujuh masuk ke panti, si perawat menghampiri kepala perawat yang sedari tadi memperhatikan

"Bu sebelumnya saya sering melihat kelompoknya Wish merundung kelompoknya Hesa, saya sangat menghawatirkan itu"ucap si perawat

"tak usah berlebihan, mereka hanya terlibat pertengkaran kecil seiring pertambahan umur pasti mereka akan bisa lebih mengerti"ucap kepala perawat

Waktu seketika berubah menjadi malam, Hesa berlari masuk ke dalam panti, ia melihat Wish dan teman temanya berkumpul di sebuah kamar sambil membawa jerigen dan korek api

"JANGAN"Hesa berteriak tapi suaranya tak terdengar sama sekali bahkan anak-anak itu pun tak bisa melihat Hesa yang berada disana

Salah satu mereka membuka pintu sedikit untuk mengintip"aman mereka semua udah tidur"ia menutup kembali kemudian mengunci pintu

Air dari jerigen langsung ditumpahkan lalu mereka menyalakan korek api yang dijatuhkan di atas air tersebut membuat api muncul dan menyebar dengan cepat

"Ayo lari"mereka semua langsung berlari ke luar panti

Hesa menyadari bila orang yang berada di dalam kamar itu adalah reinkarnasi nya di masa lalu, ia mendobrak pintu tersebut berusaha membuka

Sedangkan di dalam kamar, anak-anak mulai terbangun karna mencium bau asap menyengat, mereka terbatuk dan merasa sesak

Di luar, Hesa pun masih berusaha membuka pintu sampai akhirnya perlahan pintu terbuka.

Para copyan yang menyaksikannya tentu merasa heran dan tak menyangka hal itu bisa terjadi.

Dengan nafas yang mulai terasa sesak juga Hesa tetap berusaha mendorong pintu.

Brakkk

Setelah terbuka, Hesa langsung masuk menolong anak-anak itu yang sudah tak sadarkan diri, ia membawa satu persatu anak ke luar yaitu halaman belakang panti.

Setelah membawa semuanya keluar, Hesa mengecek satu persatu anak memastikan mereka masih hidup namun Hesa tak merasakan satu pun detak nadi di tangan mereka dan seketika itu juga ia menangis.

Tak memperdulikan keadaanya yang sudah melemah juga, ia terus menangis karna merasa kembali gagal menyelamatkan orang.

"udah puas nangisnya?"

Hesa langsung mendongak, melihat sekitar yang sudah berubah menjadi tempat serba putih

"k-kenapa gue disini, kemana mereka?"

"semua udah selesai kak"

Di depanya Hesa melihat 7 sosok berdiri dengan jubah berwarna hitam

"loe udah paham kan sekarang apa yang terjadi di masa lalu"ucap copyan Satya

"ya gue ngerti, kalian gak bisa Nerima kematian kalian karna istilah kasarnya kalian itu meninggal karna di bunuh"ucap Hesa, ia bangkit menatap mereka semua

"tapi tetep gue gak bisa membenarkan tindakan kalian neror orang lain karna alasan masa lalu"

"wah gue pikir setelah tau loe bakal bantu kita"ucap copyan Niki sinis

Hesa menggeleng "orang lain gak berhubungan sama masa lalu kalian"

"emang, kita cuma pengen mereka ngerasain penderitaan kaya apa yang kita alamin"ucap copyan Setta

"kasian mereka, gak salah apapun tapi kalian teror"ucap Hesa yang membuat para Copyan seketika terdiam

"tolong terima apa yang udah terjadi dan balik ke alam kalian dengan tenang"ucap Hesa memohon

"kita gak akan pernah bisa lupain ini tapi kita kagum sama loe yang tetep berusaha nolong kita meskipun ternyata akhirnya loe tetep gak bisa ngubah takdir"ucap copyan Arka

"Loe bahkan gak peduli sama keadaan diri loe sendiri"ucap copyan Jio

"Kita janji bakal akhirin semua ini"ucap copyan Joan

"Gue gak setuju, teror ini belum bisa berakhir"ucap copyan Hesa

"Apalagi kak, semua udah udah selesai"ucap copyan Niki

Copyan Hesa terkekeh "kalian belum tau kalo kelompoknya Wish udah bereinkarnasi juga kaya kita"

"Gue udah gak peduli lagi kak"ucap Joan

"Gue juga gak peduli lagi sama kalian, gue bakal lanjutin semuanya sendirian"

Copyan Hesa lalu menghilang membuat yang lain jadi menatap Hesa sedih

Copyan Joan menghampiri Hesa"kita minta maaf kak mungkin perjalanan loe belum bisa berenti disini"

Hesa diam tak tahu mau menjawab apa, Copyan Joan menepuk bahu Hesa "loe bisa kembali ke tempat loe sekarang"

Seketika itu juga Hesa membuka matanya perlahan, ia melirik sekitar ternyata si ruangan rumah sakit

Kriettt, pintu terbuka menampakkan Arka yang datang

"Kak Hesa" ia terkejut melihat si kakak kelas yang sudah siuman

"Kak, loe udah lebih baikan"tanya Arka

"Gue kenapa?"

"Loe kecelakaan, mobil loe nabrak pohon di pinggir jalan"

~~~

Hesa memainkan ponsel dengan bosan, ia sendiri di ruangan karna Arka sedang keluar membeli makanan dan temannya yang lain ntah masih dimana

Kriett, seseorang masuk ke ruangan sambil membawa parcel buah lalu meletakan di meja

Hesa langsung tersenyum melihat siapa yang datang "Kala"

Sejenak ia menatap Hesa"maaf kak sebenernya gue Kyungmin"