Hesa bisa bernafas lega setelah mengurus beberapa berkas di ruang osis"akhirnya"
Ia meregangkan tangan keatas lalu memperhatikan seisi ruang osis yang sepi karna penghuninya sudah kembali ke kelas masing-masing "mendingan gue juga balik"
Saat membuka pintu Hesa melihat Arka yang mengintip di jendela "ngapain loe"Hesa menatap Azka heran
"E-enggak, gue kira gak ada orang"ucap Arka
"Gak ada sih cuma tinggal gue doang"ucap Hesa
Arka mengangguk paham "gue iseng keliling sambil nungguin bel"
"tumben, lagi bosen ke perpus ya"ucap Hesa
"iya, kita juga agak jarang kan ngobrol kek gini"ucap Arka
Mereka berjalan bersama di koridor sekolah yang tampak sepi.
"Si sandekala gimana tuh keadaanya"ucap Arka
Hesa terkekeh pelan "Aman, tadi aja sarapan bareng gue"
"Gue ngiranya kemarin dia ketabrak tapi malah tetep maksain kesini"ucap Arka
"Bukan, dia diculik gara-gara gagalin rencana pembunuhan Niki"ucap Hesa
"Oh jadi emang dia yang dimaksud Copyan Niki tu?"ucap Arka yang dibalas anggukan oleh Hesa
"Tapi sekarang dia emang udah mendingan kok bahkan setelah sarapan dia pergi ke sekolah"ucap Hesa
"Oh bagus deh kalo gitu"ucap Azka
Hesa menyadari ekpresi Azka yang sedari tadi terlihat muram"apa yang ganggu pikiran loe sekarang"
"gue ngerasain firasat aneh lagi, gue takut ada yang bakal celaka"ucap Arka dengan ekspresi yang tak bisa dijelaskan
"Gue juga khawatir, semoga aja gak ada kejadian buruk"ucap Hesa
"Iya, semoga aja"ucap Arka
~~~
Di jam istirahat, Hesa celingukan melihat dua temanya tak ada"kemana Satya sama Setta"
"Ke perpus kak"ucap Joan
"Mereka bareng kan"ucap Azka khawatir
"Kan kita udah janjian buat gak pergi sendiri"ucap Joan
Hesa dan Arka saling pandang, meskipun sudah tau begitu tetap mereka merasa khawatir namun untungnya tak lama kemudian dia orang yang di bicarakan datang
"udah pada kumpul ni"
Satya dan Setta duduk di bangku yang masih kosong
"Kalian gak apa-apa kan"ucap Azka
Setta menyadari raut khawatir dia kakak kelas nya "gak kak, Sans"
Mereka menyibukan diri sendiri dengan ponsel, Joan yang duduk di sebelah Hesa menyenggol lengan si kakak kelas membuatnya seketika menoleh
"Kenapa Jo?"ucap Hesa
"Udah beberapa hari ini dari kita ada yang celaka, apa hari ini juga gak bakal ada"bisik Joan
"Hush, jangan ngomong gitu"Hesa memperingati Joan agar tak bicara macam-macam
"Maaf kak, gue cuma takut"ucap Joan lalu kembali fokus pada ponsel
"Set, loe mau ke toko buku gak"tanya Satya pada Setta yang duduk di seberangnya
"Iya, kan buku yang gue cari gak ada di perpus"ucap Setta
"Bareng gue aja lah, gue mau nyari novel"ucap Satya
"oke lah"ucap Setta
Mereka semua pun kembali makan dengan santai
~~~
Hesa berjalan pulang dengan perasaan tak tenang, ia kepikiran ucapan Arka dan Joan "giliran siapa lagi sekarang"
Namun seketika ia menggelengkan kepalanya "gue mikir gitu sama aja kaya berdoa"
"gak, gue harus berfikir postitif"
Baru saja beberapa langkah berjalan ada suara yang memanggilnya, saat berbalik ternyata si teman kosan
"Masih idup loe"tanya Jaehyuk
"Gak lucu Jae"ucap Hesa
"Sambil liat muka gue dong biar jadi lucu"ucap Jaehyuk yang membuat Hesa auto menggaploknya
"Adaww, tega kau mas"Jaehyuk memegangi pipinya mendramatisasi
"Loe rese kalo lagi laper kan?"ucap Hesa
"Tau aja ni bestie"ucap Jaehyuk
"Beli baso lah kuy"ucap Hesa
"kuylah"
Hesa tersenyum singkat meskipun Jaehyuk memang dramatis tapi tak bisa dipungkiri bila ia bisa menghibur Hesa sekarang untuk lupa sejenak dari urusan teror
~~~
Setta membuka ponselnya, ternyata masih belum ada pesan balasan dari Satya, ia menggigiti kuku khawatir "duh kenapa ya"
Drttt, Setta langsung mengambil ponselnya "dia jadi jemput gue, tadinya gue udah khawatir ada apa-apa"
Setta bermain ponsel sebentar sambil menunggu Satya
Blarrr
Setta reflek menoleh "suara apa tuh"
Ia bangkit untuk mengecek keadaan namun lampu tiba-tiba mati"bikin kaget aja"
Setta pergi ke luar untuk mengecek saklar utama dengan flashlight ponsel sebagai penerangan
Saat sampai ternyata saklar sengaja diturunkan agar lampu mati "siapa sih yang iseng"
Tanpa berpikiran aneh Setta kembali menaikan saklar lampu tersebut
Drap drap drap
Setta memperhatikan sekitar mendengar suara derap langkah kaki itu
"s-siapa itu"Setta gemetaran karna dia sekarang hanya sendiri dirumah
Ia memaksakan diri untuk mencari asal suara, siapa tahu saja ada begal yang datang dan mau merampok rumahnya
"loe terus senterin arah depan loe padahal gue ada di tepat di belakang loe"
Setta langsung berbalik, benar ia melihat kembaranya
"akhirnya loe liat gue juga"copyan Setaa tersenyum, tanpa aba-aba ia menusuk perut Setta dengan pisau yang di bawanya
~~~
Satya menyalakan mesin mobil lalu melajukannya pergi meninggalkan pekarangan rumah
Tuttt
"Kok Setta gak angkat telfon gue"
Satya melihat jalan di depan nya yang macet "bakal telat ni, lebih baik gue ambil jalan alternatif lain"
Ia membelokan mobil untuk ke jalan alternatif berdasarkan map ponsel, satya melewati jalanan alternatif yang sepi itu dengan santai tapi perasaan nya tak tenang mengingat Setta yang masih tak bisa dihubungi
Ia meminggirkan mobil lalu berhenti karna merasa mobilnya sedikit tak beres"mobil gue kenapa ya"
Satya turun untuk mengecek, saat membuka kap banyak asap langsung keluar sampai membuat Satya terbatuk batuk"sial, gue harus nelfon montir sekarang"
Satya mengambil ponsel yang ada di dalam mobil tetapi ketika akan kembali ada yang memukul kepalanya dari belakang
Brukkk
Satya terjatuh merasa sangat pusing tapi dia masih bisa melihat orang yang memukulnya, tak lama dari itu ia menusuk perut Satya hingga darah menyiprat ke mobil
Sosok itu menyeret tubuh Satya kepinggir jalan lalu menyandarkanya pada salah satu pohon
"Gue pengen main sih sama loe tapi sayangnya sekarang gue lagi jadi begal jadi gue harus gerak cepet"
~~~
Saat membuka pintu kosan, Hesa mencium wangi makanan yang terasa sedap
Ia pergi ke dapur dan menemukan Winter yang sedang memasak serta Jaehyuk yang bermain game online
Winter menoleh menyadari keberadaan Hesa "loh kamu udah pulang toh"
"Kok kalian ada di sini"tanya Hesa heran
"Gak seneng kita disini?"ucap Jaehyuk
"Ya seneng lah, cuma tumben aja kalian kumpul disini"ucap Hesa
"Di suruh cewek loe tu"ucap Jaehyuk sembari melirik Winter
"Aku pengen ngasih surprise aja masakin kamu tapi waktu nyampe kamu belum pulang jadi aku minta Jaehyuk buat nemenin disini"ucap Winter
Hesa mengangguk paham mendengar penjelasan si mbak pacar
"Oya Sa, loe udah tau Kala sakit"ucap Jaehyuk
"Udah"ucap Hesa singkat, Jaehyuk tak tahu saja bila Hesa yang mengantarkan Kala ke klinik
"Loh Kala yang tetangga baru itu kan?"ucap Winter
"Hooh"ucap Jaehyuk
"Sakit apa"ucap Winter
"Katanya sih ketabrak"ucap Jaehyuk
"Kasian banget, terus keadaanya sekarang gimana?"ucap Winter
"Udah mendingan"ucap Jaehyuk
"Kita ajak makan aja disini sekarang"ucap Winter
"Boljug lah, gue yang samper dia"ucap Jaehyuk, ia pun pergi namun saat sampai lalu membuka pintu ternyata Kala ada disana
Yang membuat Jaehyuk heran adalah Kala terlihat gemetar ketakutan dengan wajah pucat
"K-kak Hesa nya ada?"
Jaehyuk mengangguk kikuk lalu langsung masuk untuk memanggil Hesa, dan tak lama kemudian Hesa keluar
"Ada apa Kal?"ucap Hesa
"K-kak, kita harus ke rumah sakit sekarang"