Chereads / Undercover (end) / Chapter 29 - 3-28

Chapter 29 - 3-28

Hesa berjalan memasuki gerbang kosan, tak peduli hawa dingin di malam hari ia terus melangkahkan kaki dengan air mata yang terus mengalir.

Drttt, saat dibuka ternyata Satya mengirim chat di grup bila sebentar lagi ia sudah diperbolehkan pulang namun ia memilih untuk tinggal di ruangan yang sama dengan Setta beberapa waktu lagi sampai Setta juga pulang, untung saja diperbolehkan.

Brukk, seseorang langsung datang membantu nya berdiri

"Kak Hesa"

"Gue gak apa-apa Kala"

Kala tahu bila Hesa memang berbohong karna ia sudah tahu apa yang terjadi"Gue anter ya ke kosan"

Hesa tak menjawab dan membiarkan Kala menariknya pergi

~~~

Di kosan Hesa, Kala sedang di dapur membuat teh hangat untuk Hesa yang masih terdiam di sofa ruang tengah.

Tiba-tiba ia teringat masa lalu.

Kala mengintip dibalik pohon besar, terlihat beberapa sosok berjubah hitam memasuki sebuah bangunan berbentuk lingkaran.

"aneh, apa gak masalah kalo gue minta bantuan sama mereka"

Baru saja Kala akan menghampiri mereka, ia melihat seseorang diseret oleh dua orang berjubah namun Kala tak tahu siapa yang diseret karna kepala orang itu ditutupi kain tetapi pakaiannya familiar.

"lepasin gue, apa salah gue sama kalian" dia terus memberontak berusaha melepaskan diri.

Bukanya mendapat jawaban, leher orang itu malah ditusuk jarum suntik yang membuatnya seketika terdiam.

Kala tertegun dalam hati "sial, apa yang mereka lakuin ke Yoga'

Kala yakin ada yang tak beres, ia segera berlari menjauhi tempat tersebut berharap mendapat bantuan.

Beberapa menit berlalu Kala mendengar suara gemuruh air "Sungai, gue harus kesana"

Ctakk

Sial sekali selain kaki terkena panah kepalanya juga terkena batu saat jatuh.

"Akhh"

Sambil mengumpat dalam hati, Kala bangkit mencabut anak panah yang menancap di kaki nya namun ketika mendengar langkah kaki ia langsung berpura pura pingsan.

Dua orang datang dan menghampiri Kala

"Dia sudah mati"ucap sosok yang membawa panah

Sosok satu lagi mengecek denyut nadi di leher lalu pergelangan tangan "masih berdetak, di hanya pingsan karna terbentur"si sosok melirik batu di dekat Kala yang terlihat ada bercak darah.

Mereka berdua akan membawa Kala namun Kala membuka mata kemudian menghajar dua orang tersebut, beruntung ia menguasai bela diri karate

Setelah mereka tumbang, Kala mengambil anak panah yang tergeletak lalu menancapkanya pada kepala si sosok yang membawa busur panah

Kala berlari sambil sesekali menoleh kebelakang memastikan si sosok tak mengejarnya, ia terus berlari sampai menemukan sebuah sungai

"Kemungkinan pemukiman warga udah deket darisini"

Drap drap drap, terdengar langkah kaki semakin mendekat membuat Kala mengawasi sekitar dengan reflek

Orang tersebut menghampiri Kala sambil mengangkat tangan karna Kala menodongnya dengan rating pohon yang cukup tajam

"W-wait, gue temen loe"

"Kak Melvin"

"Loe juga liat orang-orang berjubah hitam itu"tanya Melvin

Kala mengangguk"Gue bahkan liat mereka bawa Yoga"

"Kayanya mereka emang mau nyulik kita semua"ucap Melvin

"Gue juga berfikiran sama, kita harus cari jalan keluar dari hutan ini"ucap Kala

Mahen heran melihat Kala yang menghampirinya dengan sedikit pincang"Kaki loe kenapa?"

"Kena panah salah satu dari mereka tapi gue berhasil lawan balik"ucap Kala

"Oh"Melvin mengangguk paham, ia mengulurkan tangannya untuk membantu Kala namun Kala mundur karna menyadari sesuatu

"Kapan loe ganti baju? gue liat Yoga ketangkep masih pake baju yang sama"

Melvin menyeringai lalu tertawa "Hahaha ternyata loe orang yang cukup teliti juga ya"

Ia mendekati Kala yang terus mundur "Lebih baik loe ikut gue secara sukarela sebelum gue ngelakuin sesuatu"

Kala melihat kebelakang dan menyadari bila selangkah lagi ia mundur sudah dipastikan ia akan jatuh ke sungai

"Ikut loe secara sukarela ya, ide bagus"

"Kita cuma mau main doang sama kalian, sama sekali bukan hal buruk"

Kala tertawa"Menarik, tapi lebih baik gue jatoh ke sungai daripada ikut sama loe"

Byurrr, seketika itu juga Kala menjatuhkan dirinya sendiri sendiri ke sungai namun ternyata tindakan Kala sudah di prediksi oleh Melvin

Dengan cepat Melvin menahan tangan Kala yang sudah hampir tenggelam lalu menariknya ke daratan

"K-kenapa loe nolong gue, kalian pengen kita semua mati kan"Kala menggigil kedinginan karna air sungai yang dingin seperti air es

Melvin tersenyum "Gue udah bilang kalo kita cuma mau main sama kalian"

Kala hanya berbaring sambil terus menatap Melvin curiga, mungkin karna darah yang terus mengalir dari luka di kaki membuat tubuhnya terasa sangat lemas

"Loe mau bawa gue sekarang"

"Gue mau bantu loe istirahat"

Kala ingin sekali pergi tapi untuk bergerak saja sulit alhasil ia hanya bisa diam saat Melvin menusuk pergelangan tangannya dengan jarum suntik

"Selamat tidur"

Suara dengung teko membuat Kala kembali ke dunia nyata.

Ia memang sedang merebus air panas, Kala mematikan kompor lalu menuangkan nya ke gelas.

"Kenapa gue bisa inget lagi kejadian itu?"

~~~

Bunyi alarm membangunkan Hesa pagi ini, sama seperti sebelumnya ia tak bisa menjalani hari dengan tenang.

Setelah bersiap ia pergi ke dapur untuk sarapan, ternyata sudah ada Kala disana "Pagi kak, gue nyiapin makanan tapi kalo ini gue beli kok jadi pasti rasanya gak ancur kaya kemarin"

"makasih"Hesa menanggapi seadanya, ia duduk di meja makan bersebrangan dengan Kala

"kasian kak Hesa"Kala memperhatikan Hesa khawatir, si Pemuda itu terlihat pucat dan tatapanya kosong

"ada hal yang mau gue omongin sama loe"

"ngomong aja"Hesa berbicara tanpa mengalihkan pandanganya dari makanan yang sedang disantap

"M-mereka gak akan bunuh kalian kaya di rencana awal"ucap Kala

"Terus"

"Mereka bakal ngebuat salah satu diantara loe dan kak Arka jadi gila"

~~~

Sedari tadi Arka mengirim chat pada Hesa mengajaknya untuk bertemu tapi Hesa malah membalas bila Azka pergi dulu saja dengan teman sekelasnya, Hesa memilih mengerjakan sesuatu di ruang osis meskipun tak bisa fokus tapi terus memaksakan diri

Jaehyuk datang menghampiri sambil membawa makanan karna tak melihat Hesa pergi ke kantin saat jam istirahat apalagi wajah si teman terlihat pucat

"Sa, kayanya loe sakit deh mending ke uks"ucap Jaehyuk

"Gue baik-baik aja, gak perlu khawatir"ucap Hesa sembari tersenyum agar si teman percaya

Jaehyuk menaruh makanan yang dibawanya diatas meja Hesa"makan dulu ni, ntar keburu dingin"

"Makasih Jae"Hesa jadi sedikit tak enak karna Jaehyuk masih peduli padanya padahal sekarang Hesa sedang menjaga jarak karna takut Jaehyuk juga akan celaka

Drttt, ponsel Hesa berdering menandakan panggilan masuk

Hesa diam sejenak heran sebab tak mengenal nomor tersebut, apakah salah sambung? namun Hesa tetap mangangkat panggilan itu

"Halo"

'Hi my twins'

"s***** dimana loe sembunyiin Joan"

'gak sembunyi kok, ada ni di sebelah gue'

"balikin dia sekarang juga!"

'iya gue balikin tapi ntar setelah gue bunuh dia hahaha'

Panggilan terputus.