Chereads / Undercover (end) / Chapter 28 - 3-27

Chapter 28 - 3-27

Hesa berjalan tergesa di lorong rumah sakit bahkan sampai sesekali hampir jatuh.

"Kak"

Hesa jatuh tertunduk sembari terus menangis, ia tak bisa menahan air matanya lagi.

"Kak tenang"Kala merangkul Hesa guna menenangkannya, ia memapah tubuh Hesa perlahan untuk duduk di kursi yang tersedia

"Maaf kak, gue terlambat tau hal ini"ucap Kala

"Enggak Kal, gue udah terlalu banyak ngebebanin loe, gue gagal lagi nolong temen gue"ucap Hesa di sela tangisnya

Kala hanya bisa menunduk, ia tak tahu apa yang harus dia lakukan

"Loe masih gak takut bantu gue?"

Kala tersenyum menanggapi perkataan Hesa "Sejak awal juga gue udah tau konsekuensinya kak"

"Makasih udah mau bertahan"

~~~

Pagi ini Hesa terbangun dengan perasaan tak tenang, ia masih mengkhawatirkan Satya dan Setta

Klontang

"suara apa itu"Hesa menoleh heran tapi dengan segera ia pergi ke dapur karna suara itu terdengar dari sana

Semakin jelas, Hesa mengintip di balik lemari

"gak usah ngintip kak, ntar sakit mata loh"

Hesa menghampiri Kala yang secara ajaib bisa ada di dapur kosan nya"belajar bobol rumah orang darimana"

Kala menghentikan aktivitas masaknya sejenak lalu berbalik ke arah Hesa menatap nya datar "gue kan indihome kak, jelas gue bisa tau kode pass kosan loe"

"Oya gue lupa"Hesa tertawa kecil

"Kompor loe rusak?"ucap Hesa

"Enggak, lagi pengen aja ngerusuhin rumah orang"ucap Kala dengan santai

"Bener kata Azka, loe itu bocil kematian"

"Lebih tepatnya sandekala"

Mereka seketika tertawa, setelah beberapa lama akhirnya Kala menyelesaikan kegiatan memasaknya

"Yeay jadi ni nasgor nya"dengan senang Kala menyajikan makanan buatan nya di atas meja makan

Hesa diam sejenak karna tiba-tiba kembali kepikiran masalah teror, Kala yang paham langsung mengalihkan

"Kak, udah nungguin tuh buat dimakan"ucap Kala sembari melirik makanan di depan Hesa

"Eh iya"Hesa melihat makanan Kala yang terlihat masih utuh

"Loe belum makan juga"

Kala menunduk seperti menahan sedih"gue punya kebiasaan gitu sama Genk gue, kita ngebiarin yang lebih tua makan duluan"

"O-oke"Hesa jadi tak enak karna Kala pasti menunggu nya untuk makan tapi ia melamun dulu sebentar, Hesa langsung menyuapkan sendok berisi nasi ke mulutnya"enak"

Kala senang mendengar perkataan Hesa namun saat ia makan ternyata nasi goreng buatan terasa aneh membuat ia terbatuk, dengan sigap Hesa menyodorkan minum

"Makasih kak"Kala menaruh kembali gelas ke meja

"Iya, loe gak apa-apa?"ucap Hesa yang dibalas anggukan oleh Kala

"Kebanyakan micin rasanya jadi aneh"ucap Kala

"Kan kita generasi micin"ucap Hesa polos

"ya tapi gak gitu juga kali kak, kenapa juga kakak bohong"ucap Kala

"Sorry, gue gak enak aja sama loe"

Hesa melirik jam dinding yang sudah menunjukan pukul 6 pagi "market udah buka ni, mendingan kita beli makanan aja disana"ajaknya

Mereka berdua pun pergi ke market terdekat

Saat akan membeli roti, seseorang menghampiri Kala "kakak, kebetulan benget ketemu disini"

Kala langsung menoleh salting pada Hesa yang berada beberapa meter di belakangnya lalu kembali beralih pada si teman "E-eh Ay, iya nih gue lagi nyari sarapan"ucap Kala

"Ya sama dong, btw urusan loe belum kelar ya?"ucap Ayden

"Belum, kan gue janji kalo udah kelar pasti gue bakal sering ngumpul lagi sama kalian"ucap Kala

Ayden mengangguk paham"iya, kita bakal nunggu loe"

"thanks"

"Loe kesini sendirian"tanya Ayden

"Gue sama kak Hesa, tetangga"ucap Kala

Ayden melirik Hesa seperti mengingat sesuatu"gue kaya pernah liat orang itu tapi dimana ya?"

"Hah masa sih"ucap Kala

"Iya, kalo gak salah gue inget sih dia yang waktu itu nyari kak Wish pas kita lagi pada kumpul, kemungkinan temennya kak Wish juga"ucap Ayden

"O-oh gue kurang tau sih kalo itu"ucap Kala

Hesa yang merasa nama di sebut reflek menoleh, ia melihat Kala berbicara dengan temanya

"Kaya pernah liat tu anak"Hesa kembali mengingat tapi ia kan sering bertemu banyak orang jadi tak terlalu ingat

"Gue duluan ya kak"

"Iya"

Setelah Ayden pergi Kala pun langsung menghampiri Hesa"Udah beres kak?"

"Udah" Hesa memperhatikan kembali belanjaannya di dalam keranjang

"Yang tadi temen loe?"

"Iya"ucap Kala

"Oh, loe udah beres juga kan belanjanya"ucap Hesa yang dibalas anggukan oleh Kala

"Yaudah kita bayar aja ke kasir"

~~~

Saat jam istirahat hanya tersisa Hesa, Arka dan Joan yang berkumpul di kantin, mereka termenung sejenak dengan pikiran masing-masing

"Gimana keadaan yang di rumah sakit?"ucap Joan

"Lumayan, udah lebih baik dari sebelumnya"ucap Arka

"Kalian mau jenguk mereka hari ini kan"ucap Hesa

"Gue sih gitu"ucap Arka

"Gue juga"ucap Joan

"Kita bertiga bareng aja pergi nya nanti"ucap Hesa

"Oke kak"ucap Azka

~~~

Joan keluar kelas sembari terus memperhatikan ponselnya menunggu balasan chat dari Hesa dan Azka

Ia diam melihat murid yang terus berhamburan dari kelas"mereka udah pulang juga kan?"

Asik dengan ponsel sampai ia merasa ada seseorang menepuk bahu nya, Joan reflek menoleh"Eh kak Hesa"

"Udah nunggu lama"tanya Hesa

"Enggak kok"ucap Joan

"Arka udah nunggu di depan sekolah, loe duluan aja kesana"ucap Hesa

"Emang kakak mau kemana?"ucap Joan

"Ambil barang di gudang"ucap Hesa

"Kita kan gak boleh sendirian, gue ikut loe dulu aja"ucap Joan

"Terus Arka gimana?"ucap Hesa

"Kak Arka di depan sekolah, pasti ada murid lain juga yang nunggu ojol"ucap Joan

"Hn bener juga sih"Hesa tersenyum, ia tak menyangka ternyata lebih mudah dari perkiraan

"yaudah ikut gue"

Mereka bersama berjalan menuju gudang, sesampainya Hesa mengambil barang sedangkan Joan menunggu diluar

Drttt, ponsel Joan berdering menandakan pesan masuk

Ternyata adalah pesan dari Hesa

"kak Hesa nyari gue?"Joan tentu aneh karna bukankah Hesa ada bersama nya sekarang

Joan membalas pesan itu namun sayang ia kalah cepat karna seseorang membekap mulut dan hidungnya dengan sapu tangan bercampur obat bius

~~~

Arka menghampiri Hesa yang sudah menunggu di depan gerbang

"Dateng juga loe"ucap Hesa

"Yoi"Arka melirik sekitar"Joan belum dateng?"

"Dia chat gue katanya ke RS duluan"ucap Hesa

"Loh kok bisa"ucap Arka

"Ada keluarganya yang jemput"ucap Hesa

"Oh baguslah, gue udah khawatir kalo dia pergi sendiri"ucap Arka

"Kita juga sekarang langsung jalan ke rs"ucap Hesa

"woke"

~~~

Untung saja keadaan Setta sudah semakin membaik sampai ia sekarang bisa dipindahkan ke ruangan yang sama dengan Satya

"Cie udah pada sehat"Arka tersenyum meledek

"Kalian jenguk kita gak bawa makanan"sindir Satya

"Iya nih, balik sana"Setta ikut menimpali

"Wah jadi kita diusir ni"ucap Hesa

Mereka tertawa bersama karna memang saling tahu bila itu hanya candaan

"Belum bisa balik Sat?"ucap Arka

"Ntar sore juga bisa balik kok, soalnya kan gue cuma kena begal doang"ucap Satya

"Cuma loe bilang"ucap Arka greget

"Maksudnya gak separah Setta"ucap Satya

"Kalian sempet liat orang yang nyerang kalian saat itu?"ucap Hesa

"Loe tau jawabannya kak"ucap Setta

"Copyan kalian sendiri"ucap Hesa yang dibalas anggukan oleh Satya dan Setta

Suara bunyi perut mengalihkan mereka

"Cacing di perut siapa tu yang lagi konser"ucap Satya

"G-gue hehe"Arka cengengesan

"Pesen makanan online aja"ucap Hesa

"Jangan lupa pesenin buat kita juga"ucap Setta

"yoi"ucap Arka

Drttt, ponsel mereka semua tiba-tiba berdering

Arka membuka pesan tersebut seketika terkejut, ia menoleh pada Satya dan Setta yang terkejut juga sedikit berbeda dengan Hesa, ia menggenggam ponsel erat

Arka sangat mengerti bila Hesa sangat marah sekarang, ia pun sama merasa sedih juga marah dalam waktu bersamaan

Ya bagaimana tidak, Joan mengirimkan sebuah foto ke grup, foto dirinya sendiri yang terikat di kursi serta mulut ditutupi lakban