Chereads / Undercover (end) / Chapter 23 - 3-22

Chapter 23 - 3-22

Arka menemui Hesa diruang osis "Kak, loe baik-baik aja kan"Arka bertanya khawatir karna si kakak kelas nya itu terlihat pucat

"Sans, gue cuma telat makan aja"Hesa berusaha tenang karna ia sudah memperkirakan kedatangan Arka menemuinya

"Ya pergilah ke kantin, malah diem disini"ucap Arka gemas

Hesa terkekeh melihat ekspresi menggemaskan si adik kelas "Iya bentar lagi" ia kembali pada berkas ditanganya

"Loe udah dapet dari kabar dari yang di rs?"

"Udah kak, Niki selamat kok cuma kakinya retak ketimpa lampu gantung"ucap Arka

"Kapan loe mau nyusul ke rs"ucap Hesa

"Nunggu loe aja biar kita pergi nya bareng"ucap Arka

"Gue masih lama, mending loe duluan"ucap Hesa

Arka diam sejenak "kak, gue dateng kesini sebenernya mau nanya soal sesuatu, mereka bakal ganggu kita lagi ya"ucapnya pelan takut ada yang dengar

"Loe gak gak usah negatif thinking, ini murni kesalahan tim gue"Hesa menenangkan Arka, padahal ia sudah tau jelas bila ini ada campur tangan dari para Copyan

"Tapi gue ngerasain firasat aneh, gue yakin ada yang gak beres"ucap Arka

Hesa menggeleng "buang jauh pemikiran loe itu, kita udah aman sekarang"

"I-iya kak" Arka mengiyakan meskipun ia masih sangat ragu dengan perkataan si kakak kelas

~~~

Hesa berjalan pulang sendirian karna tadi ada rapat OSIS jadi teman-temannya pulang lebih dulu.

Saat melewati toilet ia melihat staff yang sedang membersihkan pecahan kaca, sebuah pemikiran buruk muncul di kepala Hesa apalagi si staff sedang pergi sebentar ntah untuk apa.

Baru saja beberapa langkah memasuki toilet, seseorang menepuk bahunya

"Hesa"

Hesa berbalik ke arah si teman yang menatapnya bingung

"Belum balik loe"ucap Jaehyuk

"U-udah, gue udah mau balik tapi pas lewat sini gue gak sengaja liat pecahan kaca berserakan"ucap Hesa

"Oh tadi kena bola nyasar dari anak-anak futsal, btw mau balik bareng gak"tawar Jaehyuk

Hesa menggeleng kaku "Gak dulu deh soalnya gue mau pergi ke perpustakaan kota"

"O yaudah"Jaehyuk lalu pergi

Hesa mengusap dadanya lega melihat kepergian Jaehyuk, ia pun segera pergi meninggalkan area sekolah

Hesa berjalan kebingungan di tengah kerumunan orang, ia menoleh ke arah toilet umum yang terlihat sepi, setelah beberapa saat berpikir akhirnya Hesa memilih memasuki toilet itu

Ia melirik sekitar memastikan tak ada yang melihatnya lalu mengambil botol cairan pembersih yang terletak disudut ruangan, tanpa berfikir lagi Hesa membuka tutup botol dan bersiap meminumnya

Kriettt, seseorang baru saja keluar dari bilik toilet tak sengaja ia melihat Hesa.

"Loe gila ya?!"dengan cepat ia mengambil botol cairan pembersih dari tangan Hesa

"Gak usah ganggu gue"

Hesa mendekati orang itu namun orang itu tahu bila Hesa akan mengambil cairan pembersih lagi, secara reflek ia menampar Hesa

Plakk

Hesa terdiam sejenak, saat melihat almamater orang itu ia seketika teringat Kala, seseorang yang terlihat ingin membantunya dan juga Kyungmin si setan yang menaruh harapan pada Hesa

"G-gue, kenapa gue mau bunuh diri?" Hesa menatap kedua tangannya sendiri

Si pemuda menghela nafas lega "untung deh kalo loe udah sadar"

Tanpa ragu ia merangkul Hesa "mendingan kita pergi ke taman biar pikiran loe lebih sehat"

Hesa hanya pasrah saja mengikuti si pemuda yang menariknya pergi

~~~

"udah lebih tenang" ia menyodorkan botol air

Hesa menatap ragu air tersebut namun kemudian memilih menerimanya, ia lalu bersandar pada bangku taman

"Thanks udah bantu gue"ucap Hesa sembari menatap si pemuda dengan senyum tulus

"Santai, gue cuma gak mau liat kematian seseorang di depan mata gue sendiri untuk kedua kalinya"ucap si pemuda

"Loe pernah liat kematian seseorang?"ucap Hesa berhati-hati takut menyinggung

Si pemuda mengangguk "gak sengaja, gue mabal ke rooftop dan malah liat salah satu adik kelas yang lompat dari sana"

"Oh, gue turut berduka"ucap Hesa prihatin

"Itu berita taun lalu kok, anaknya masih hidup tapi koma, yang gue sempet denger juga sih tu anak jadi agak setres setelah temen2 nya meninggal pas kemping"

Ucapan si pemuda tentu membuat Hesa tertegun sejenak namun ia memberanikan diri untuk bertanya "meninggal pas kemping, apa cuma dia yang selamat?"

Si pemuda menganggukkan kepalanya "ya, kalo gue gak salah denger sih dia kemping bareng 6 temenya tapi semua meninggal pas kemping itu"

Hesa memperhatikan almamater si pemuda, persis sama seperti yang Kala gunakan saat pergi ke sekolah

"Loe dari Sunshower Academy"tanya Hesa

"Iya, kenapa?"ucap si pemuda

"Enggak, gue sebenernya masih kepo sama cerita loe tentang adik kelas Loe yang bundir itu tapi mungkin ntar gue tanya lagi aja ke temen gue yang sekolah di Sunshower juga"ucap Hesa

Si pemuda mengangguk, ia paham bila Hesa sungkan padanya karna mereka baru saja bertemu "Kalo loe mau cari di internet juga kayanya sih ada, soalnya waktu banyak wartawan yang Dateng ke sekolah gue"

"Oh ok, btw boleh gue tau nama loe"

Si pemuda menoleh sekilas ke arah Hesa"nama gue Wish"

~~~

Hesa membuka pintu kamar ini yang di tempati Niki, disana semua teman temanya sudah berkumpul

"Dateng juga loe Kak"sapa Jio

"Sorry telat"ucap Hesa

"Tadinya gue khawatir takut loe kenapa napa"ucap Arka

"Hahaha enggak kok"Hesa tertawa hambar mengingat kejadian tadi saat dia mencoba bunuh diri hanya karna sudah mulai lelah menghadapi teror ini

"Bawa apa tuh Kak"ucap Niki

"Tau aja loe sama makanan"Hesa menaruh makanan yang dibawanya ke nakas sebelah ranjang

"Wih donat kesukaan gue ternyata"Niki tersenyum senang sembari mengambil donat pemberian Hesa lalu dengan lahap memakanya

"Cepet sembuh loe"ucap Hesa

"Aelah cuma cedera ringan aja, bebtar lagi juga boleh pulang"ucap Niki santai

"Iya tapi tetep aja loe harus hati-hati, juga kesehatan"Setta gemas pada si teman yang mengganggap enteng kejadian itu

"Iya rival"Niki tersenyum menyebalkan

~~~

Malam ini Hesa berkutat di depan laptopnya mencari artikel kejadian bunuh diri di sekolah Sunshower sekitar taun lalu tapi tak ada satu pun yang ia temukan

"Apa gue dikubulin?, tapi kenapa yang dia bilang kaya nyambung sama teror si copyan"ucap Hesa

"Mungkin gak ya gue ke sekolah itu aja langsung buat nyari tau"ucap Hesa

"Tu sekolah lumayan jauh, disini juga lagi ada masalah"

Tok tok tok

Hesa segera pergi membuka pintu, saat dibuka ternyata yang datang adalah Kala

"Oh Kala"

"Maaf, apa kakak lagi sibuk?"ucap Kala

"Enggak kok, masuk aja"

Hesa mempersilahkan Kala, ia kembali masuk ke kosan diikuti Kala di belakangnya, mereka lalu duduk di sofa ruang tamu

"Loe mau minum apa"tawar Hesa

"Air putih aja"ucap Kala

Ia lalu berlalu ke dapur dan beberapa saat kemudian, Hesa menyajikan air putih di depan Kala

"Makasih kak"ucap Kala

"Yoi"ucap Hesa

"Gue dateng mau ngasih tau sesuatu"ucap Kala

"Tentang teror lagi kan"tebak Hesa yang dibalas anggukan oleh Kala

"Salah gue yang terlalu percaya kalo teror itu udah beres padahal udah jelas copyan Setta bilang kalo dia cerita tentang masa lalu semuanya bakal udahan"Lanjut Hesa

"Iya, loe emang harus tau masa lalu mereka"ucap Kala

"Apa loe tau caranya buat kesana"ucap Hesa

"Maaf, gue gak tau"ucap Kala

"sayang banget, mereka juga belum lepas segel di jam gue"ucap Hesa

"gue gak bisa bantu loe buat itu tapi gue bisa bantu hal lain"ucap Kala

"maksud loe?"ucap Kala

"mereka bakal bunuh kalian satu persatu, sehari ada satu korban dan itu di mulai hari ini"ucap Kala

"l-loe serius"ucap Hesa

"iya kak, gue bakal bantu loe sebisa mungkin"ucap Kala

"thanks loe mau bantu gue"ucap Hesa

"iya kak"ucap kala

"apa loe punya alasan kenapa bantu gue"ucap Hesa

Kala diam sejenak lalu tersenyum

"gak ada"

"gue gak maksud apa2"ucap Hesa

"wajar kak kalo emang loe harus curiga sama orang baru yang mau bantu loe"ucap Kala

Hesa jadi menatap Kala tak enak