Setelah percakapan dengan kakekku ditelpon. Aku langsung menyiapkan semua yang perlu aku bawa. Aku juga tidak lupa mencoba apakah kunci unik yang dikirim ayahku masih bisa dipakai atau tidak.
Setelah semua siap. Aku tidak memiliki kegiatan lain. Yang akhirnya membuatku bisa menikmati tubuh asmodeus sepanjang malam.
*
Keesokan harinya. Kamarku terasa seperti kapal pecah dan bau sperma sangat pekat.
Aku mencium Asmodeus dan dia membalas dengan mata sedikit terbuka.
"Master... Apa kamu mau lagi?"
"Bukan itu, kita harus bersiap untuk pergi ke Rusia hari ini."
Asmodeus kemudian bangun dan merenggangkan tubuhnya. Payudara besar bulat sempurna milik Asmodeus bergoyang ketika dia bergerak dan membuat penisku ereksi lagi.
Asmodeus yang melihat itu hanya tersenyum dan kemudian mencium penisku.
"Little one, kita lakukan nanti lagi ya."
Setelah itu Asmodeus menjentikan jarinya. Seketika kamar yang berantakan menjadi rapi. Bau sperma yang pekat juga langsung hilang. Tubuh kita berdua juga seketika bersih.
"Padahal aku mau kita mandi bersama."
Asmodeus terkejut dan terdiam setelah mendengar apa yang aku katakan. Dia kemudian merangkak mendekatiku dan berkata. "Kita masih bisa mandi kok."
"Tidak perlu, tubuh kita sudah bersih."
"Kalau begitu kita hanya perlu mengotorinya lagi." Asmodeus langsung memegang penisku dan kemudian mejilati penisku.
Aku hanya bisa facepalm melihat itu semua dan sedikit memukul kepala Asmodeus.
"Jangan bercanda. Kita harus siap-siap sekarang. Aku tidak tahu kapan orang suruhan kakek sampai disini."
Walau terlihat sedikit kecewa, Asmodeus tetap bangun. Asmodeus yang masih telanjang terlihat sangat mempesona. Tidak lama setelah itu, asap keluar dari tubuhnya dan menutupi seluruh tubuhnya. Asap itu sedikit demi sedikit berubah dan akhirnya menjadi pakaian.
Asmodeus sekarang mengenakan pakaian seperti pakaian tradisional Tionghoa yang ketat membuat bentuk tubuhnya terlihat jelas. Pakaian itu juga memiliki lubang dibagian tengah belahan dadanya serta memiliki potongan disalah satu bagian rok sehingga pahanya terlihat.
Asmodeus kemudian membusungkan dadanya dan berkata. "Dengan pakain seperti ini. Anda bisa menggunakan payudaraku tanpa aku harus melepas pakaianku. Dan dengan belahan dipaha. Anda bisa memasukkan tangan anda untuk membelai vaginaku dengan mudah." Ucapnya dengan bangga.
Aku hanya bisa facepalm mendengar apa yang dia katakan.
"Apa kamu ingat. Kamu harus menjadi astral selama aku ada di Rusia. Paling tidak selama aku bersama keluargaku."
Asmodeus seketika membeku. Dan kemudian menagis.
"This is an impossible game"
"Jangan menangis. Aku akan cari cara agar kita bisa melakukannya. Aku sendiri sepertinya tidak bisa bertahan lama tanpa melakukannya denganmu."
Asmodeus sedikit tenang.
"Benar ya."
"Iya, aku akan cari cara."
Aku kemudian memeluk Asmodeus untuk menenangkannya.
Tidak lama setelah itu, bel berbunyi.
Ding dong...
Aku kemudian langsung berjalan keluar kamar dengan sebuah koper. Dan Asmodeus langsung menjadi astral dan masuk kedalam simbol yang ada di lengan kiriku.
Setelah itu, bersama orang suruhan kakek. Kita berangkat kebandara. Setelah menunggu beberapa menit, pesawat kita lepas landas menuju Rusia.
Setelah 7 jam diudara, kita sampai di Moscow. Dan setelah itu, bersama orang lain yang juga suruhan kakek. Kita pergi menuju rumah kakek dengan waktu tempuh 4 jam.
Setelah sampai dirumah kakek, waktu sudah jam 9 malam.
"Alan. Sudah lama kamu tidak kesini."
Orang yang menyapaku ini adalah adik ayah. Namanya Serova Windfrost. Walaupun dia seorang wanita yang sudah berumur 35, dia adalah pembalap handal. Aku belajar berkendara dari wanita ini.
Serova langsung memelukku. Akupun membalas.
"Sudah 3 tahun bibi. Bagaiman kesehatan anda?"
"Jangan tanya hal itu." Serova langsung memasang pose untuk menunjukan dia masih sehat.
"Kita langsung masuk saja. Semua sudah menunggu."
Aku mengikuti Serova langsung ke ruang makan. Koper dan barang bawaanku langsung diterima oleh pelayan dan dibawa ke kamar yang biasa aku gunakan ketika aku kemari.
Sesampainya di ruang makan. Semua keluarga sudah berkumpul. Aku bilang semua karena memang semua ada disini. Paman Gusarov serta istri dan anak perempuannya juga ada. Bahkan kakek Saburo, ayah dari ibuku dan Nenek Hibiki, ibu dari ibuku.
"Semua berkumpul disini?" Aku sedikit terkejut.
"Saburo dan Hibiki sudah disini sejak seminggu lalu. Aku panggil Gusarov dan keluarganya untuk kemari karena kamu mau kesini." Kakek Reno menjawab.
Aku segera menyapa pamanku, istrinya dan keponakanku. Setelah itu memeluk kedua kakek nenekku. Dan duduk diantara kedua orang tuaku.
"Sebaiknya kita makan dulu sebelum membicarakan apa yang ingin aku sampaikan." Kakek kemudian memanggil pelayan untuk menyiapkan semuanya.
Menurut apa yang Asmodeus katakan, dungeon master tidak perlu makan dan minum. Dan aku rasa itu benar. Sejak kemarin aku tidak merasa lapar ataupun haus. Bahkan ketika kita berhubungan sex sepanjang malam, aku tidak merasa lapar atau haus sama sekali.
Tapi bukan berarti aku tidak bisa makan dan minum. Bagi mereka yang menjadi dungeon master, makan dan minum hanya menjadi pemuas saja. Karena aku mereka bisa merasakan kenikmatan sebuah masakan dan minuman.
Setelah makan malam selesai. Kakek Reno mulai menyampaikan apa yang ingin dia bicarakan.
"Pertama, kalian semua tahu kalau Albert dan Sakura adalah archeolog. Dan belum lama ini, kelompok mereka menemukan sebuah makam di pelosok Rusia. Beberapa barang yang ditemukan sudah dikirim ke kalian semua. Salah satunya sebuah kunci yang dikirim ke Alan."
Tidak lama seorang pelayan masuk dan membawa kotak perhiasan. Kotak itu adalah kotak yang berisi kunci dan tujuh pendan.
"Kemarin, Alan menghubungi salah satu pelayan disini. Karena Albert mencantumkan nomor telepon dari pelayan tersebut. Dan dalam pembicaraan yang aku dan Alan lakukan. Alan memberi sebuah masukan kalau kunci ini memiliki hubungan dengan tujuh pangeran iblis milik Raja Solomon."
Paman Gusarov sedikit terkejut.
"Alan. Aku tidak menyangka kalau kamu paham masalah ini?" Istrinya dan keponakanku juga terlihat sedikit terkejut.
"Sebetulnya aku tidak paham. Tapi aku hanya menghubungkannya berdasarkan cerita fiksi yang aku baca dan beberapa game." Jawabku sedikit merendah.
"Tidak juga, itu usulan bagus. Terkadang pembuat game atau cerita juga mencari tahu hal-hal seperti itu dengan lengkap. Jadi, apakah usulan Alan benar?"
"Itu yang jadi masalah." Ayahku terlihat sedikit bingung.
"Ketujuh pendan itu memang ada hubungannya dengan Raja Solomon. Tapi hubungan kunci ini sedikit membingungkan." Ibuku menambahkan.
"Disatu cerita, kunci itu adalah kunci pintu gerbang neraka. Jadi Raja Solomon menggunakan kunci itu untuk keluar masuk neraka. Dia melakukan itu untuk melawan semua pilar neraka dan menjadikan mereka bawahannya."
"Tapi di sisi lain. Ada cerita kalau itu adalah kunci pintu gerbang menuju dunia lain. Bukan neraka tapi dunia yang hampir sama dengan bumi tapi berbeda. Diceritakan Raja Solomon tidak mati dibumi. Tapi menggunakan kunci itu untuk pergi kedunia lain dan akhirnya menetap disana."
Tlang... Aku menjatuhkan gelas yang aku pegang.
Semua langsung fokus kepadaku karena hal itu.
"Alan, kamu kenapa?"
"Tidak, aku sedikit tidak bisa percaya dengan cerita itu, tapi aku juga tidak bisa menolaknya begitu saja."
Semua mulai tenang dan fokus kepadaku. Dan pelayan mulai membersihkan kekacauan yanh aku buat.
"Jelaskan." Ucap Kakek Reno.
"Jika Raja Solomon pergi ke dunia lain. Lalu bagaimana dengan semua benda ajaib uang dia miliki? Tidak mingkin dia meninggalkan itu semua dibumi. Dia pasti membawa beberapa bersamanya."
Semua menganggukkan kepala mereka.
"Tapi, kenapa tujuh pangeran neraka ada disini? Tujuh pangeran neraka adalah bawahan paling dia percaya. Tidak mungkin beliau meninggalkan mereka. Kalau memang beliau membawa ketujuh pangeran. Kenapa ketujuh pendan itu ada dibumi? Dan kenapa kunci untuk membuka pintu itu ada dibumi? Kalau Raja Solomon pergi, dia pasti membawa kuncinya."
Semua mulai berpikir.
"Benar juga. Kenapa banyak benda-benda peninggalan Raja Solomon ada dibumi. Dan lagi, kebanyakan benda-benda itu tersebar diseluruh dunia?" Ayahku berkata.
"Selain kenapa tersebar. Kita juga memiliki pertanyaan bagaimana benda-benda itu bisa tersebar? Ingat, pendan itu ditemukan di Afrika. Dan kunci itu di Rusia. Dan belum lama ini, cincin yang munkin milik Raja Solomon ditemuakan di Canada."
Cincin Solomon. Bagus, aku sekarang tahu ada dimana cincin Solomon. Walau belum tentu cincin ini adalah Lemegeton.
'Paling tidak kita punya petunjuk, master.'
Pembicaraan ini menjadi semakin memanas dengan adanya spekulasi-spekulasi baru dari orang tuaku, kakek Reno, bahkan Kakek Saburo juga menyambaikan beberapa usulannya.
Tapi, setelah waktu menunjukkan pukul 11, kakek Reno memutuskan untuk menyudahi pembicaraan ini. Dan kita semua istirahat di kamar kita masing-masing.
Setelah didalam kamar, Asmodeus langsung keluar dan memelukku dan menciumku. Aku tidak melawan dan membiarkan Asmodeus untuk menikmati semuanya. Karena aku sendiri sebetulnya juga sudah tidak bisa menahan diri.
Setelah puas berpelukan dan ciuman. Kita berdua memutuskan untuk berbaring dan tidur. Tentu saja kita berdua telanjang. Kita memutuskan untuk melakukan ini karena jika salah satu dari kita bangun dan ingin melakukannya, kita bisa langsung melakukannya tanpa harus membangunkan yang lain.
*
Keesokan harinya, setelah sarapan. Pembicaraan sengit juga terjadi lagi. Tapi kali ini aku tidak ikut karena aku mencari tahu tentang cincin yang ditemukan di Canada.
Setelah sarapan. Paman Gusarov dan istrinya pergi bekerja. Sedangkan keponakanku yang masih 17 tahun pergi sekolah. Dan bibi Serova pergi ke garasi unuk memperbaiki motornya.
Ditengah pencarian informasi mengenai cincin Solomon. Seseorang mengetuk pintu kamarku.
"Tuan muda Alan. Tuan Albert memanggil anda. Beliau menunggu anda di halaman depan."
Ayah? Ada apa?
"Baiklah, aku akan kesana sekarang."
Setelah sampai di halaman depan, aku melihat ayah dan ibu membicarakan sesuatu.
"Ayah, ibu? Ada apa?"
Keduanya melihat satu sama lain dan akhirnya menganggukkan kepala mereka.
"Alan, apa kamu mau melihat lokasi penemuan kunci yang kamu terima?"
Aku sebetulnya penasaran, tapi apa untuknya?
'Ikut saja master. Siapa tahu masih ada benda ajaib lain.'
'Baiklah.'
"Baiklah, tapi tunggu sebentar. Aku ganti baju dulu."
Setelah ganti baju, kita melakukan perjalanan selama 3 jam untuk sampai di lokasi penemuan kunci.
Aku melihat beberapa rekan orang tuaku sedang membersihkan lokasi agar mereka bisa mencari barang lain.
'Asmodeus. Apa kau merasakan sesuatu.'
'Iya, ada disebelah sana.' Asmodeus memberitahukan tempatnya melalui telepati.
Aku kemudian berpura-pura bertanya mengenai barang apa saja yang ditemukan dan dimana barang itu ditemukan. Rekan orang tuaku tidak mencurigai apapun dan menjawab dengan senang hati.
Dan dari apa yang aku ketahui. Aku merasa ada yang aneh dengan peletakan barang-barang itu. Aku kemudian mengambil laptop dan drone yang sengaja aku bawa. Kemudian menghidupkan drone dan menempatkannya tepat diatas lokasi penemuan. Kemudian dengan gambar itu. Aku memberi titik dimana barang-barang itu ditemukan.
Setelah itu, aku merasa kalau titik barang ditemukan menyerupai sesuatu. Karena masih belum jelas, aku memutuskan bertanya kepada ayahku.
"Ayah, apa kamu punya gambar dan data tentang tempat lain yang juga menjadi tempat penemuan barang-barang Raja Solomon?"
Ayahku sedikit bingung kenapa aku menginginkan data itu. Tapi beliau memberikan data itu tanpa pikir panjang.
Aku mulai melakukan hal yang sama dengan apa yang aku lakuakn kepada gambar tempat ini. Aku memberi titik di tempat dimana barang ditemukan dan bentuk titik-titik itu mulai jelas dimataku.
Setelah itu aku memanggil kedua orang tuaku dan membertitahu mereka soal apa yang aku temukan. Tapi entah kenapa rekan mereka ikut berkumpul dan melihat apa yang aku temukan.
"Tuan Albert, putra anda sangat hebat. Bagaimana mungkin dia bisa menemukan hal seperti ini?" Salah satu rekan ayahku berkata.
"Benar. Aku berkeja dengan ini sudah 30 tahun dan baru kali ini data seperti ini muncul."
"Kalau ini terbukti, mungkin kita bisa memecahkan misteri soal Raja Solomon."
"Kalian, cepat kerjakan apa yang ada didalam data ini!"
Semua pekerja dengan cekatan melakukan apa yang harus mereka lakukan. Dan tidak lama sebuah benda ditemukan.
"Mustahil. Prediksi putra anda benar terjadi!" Ketua kelompok terlihat begiu bahagia.
"Cepat hubungi kelompok yang ada ditempat lain. Beritahu mereka soal penemuan ini!"
Semua menjadi sibuk. Bahkan kedua orang tuaku juga sangat sibuk.
Ketua kelompok kemudian mendekatiku. "Alan. Aku tidak menyangkan kamu bisa menemukan hal ini."
"Aku sendiri sebetulnya tidak yakin. Itu kenapa aku meminta data dari tempat lain juga."
"Tapi kenapa rasi bintang?"
"Mungkin karena dulu rasi bintang yang menjadi penunjuk arah. Ini hanya spekulasiku saja. Mungkin dimana semua ini ditemukan juga akan menjadi petunjuk. Mungkin Raja Solomon meninggalkan sesuatu yang besar di tengah-tengah semua ini."
"Bisa saja, Raja Solomon bukan hanya Raja paling bijaksana. Juga paling hebat dan dibilang paling kaya. Dengan bantuan semua iblis yang menjadi bawahannya dia bisa mendapatkan apapun yang dia mau."
"Mungkin saja, siapapun yang bisa mencapai ujung dari semua ini akan menjadi penerusnya. Hahahaha..."
Ketua kelompok terlihat sangat senang.
'Asmodeus, apa yang kamu temukan?'
'Tidak begitu berguna. Hanya cawan yang bisa mengeluarkan air tanpa henti. Tapi perlu mana untuk menggunakannya.'
'huhf, jadi tidak ada yang bisa kita lakuakn sekarang?'
'Tidak ada.'
'Kalau begitu pulang saja. Paling tidak kalau dirumah aku bisa menikmati tubuhmu.'
'Baiklah master.'
Aku kemudian menemui kedua orang tuaku dan memberitahu keduanya kalau aku pulang saja karena tidak ada yang bisa aku lakukan disini.