Setelah ciuman beberapa menit. Vera terlihat sudah tidak bisa menahan diri.
"Aku yakin kamu sudah melakukannya dengan senior. Jadi, lakukan denganku juga."
"Disini?"
"Iya, penginapanku sedikit agak jauh."
'Asmodeus, bisa kamu bantu aku.'
'Siap master. Aku akan buat tidak ada yang akan masuk dan suara yang ada didalam tidak kaluar.'
'Terima kasih, aku akan siapkan hadiah untukmu nanti.'
Aku mendengar Asmodeus teriak kegirangan.
Setelah mendapat ajakan dari vera dan bantuan dari Asmodeus. Aku dengan ganas mencium Vera. Vera juga tidak mau kalah dan mulai menggunakan lidahnya.
Saat ciuman, kita berdua melepas baju dan celana kita masing-masing. Aku langsung menggunakan satu tangan untuk memeras payudara dan puting Vera, dan satu tangan membelai vagina dan klitorisnya. Sedangkan Vera mulai membelai penisku dan meremasi testikel ku.
Terbungkus dalam kebahagiaan penuh nafsu. Kita berdua menikmati tubuh masing-masing tanpa henti.
Merasa kalau Vera sedikit mulai tidak bisa berdiri, aku mengangkat tubuhnya dan mendudukkannya di atas meja.
"Alan, huhf, huhf, huhf" muka Vera sudah memerah dan napasnya mulai terengah-engah.
Vera kemudian mengankat kakinya keatas meja dan merenggangkannya selebar mungkin.
Aku mulai memaaukkan penisku kedalam vaginanya secara perlahan.
Arg...
Ah...
Vera merasa kesakitan dan kenikmatan disaat yang sama.
Secara perlahan, penisku masuk semakin dalam dan akhirnya menyentuh rahimnya.
Ahhhhhhhh....
Dan Vera ejakulasi disaat yang sama.
"Alan,,, sudah berapa kali aku membayangkan kita bisa melakukan ini."
"Alan..." Vera menciumku.
"My Alan... My lovely..." Vera terus menciumiku
Ah...
Disaat Vera memciumiku, aku mulai menggerakkan pinggulku secara perlahan.
Ahh...
Hnnmm...
Nggg....
Ahnnn...
Vera mendesah setiap kali aku memasukkan penisku.
Karena stimulasi yang berlebihan Vera langsung tergeletak tak berdaya di atas meja.
"Alan?" Vera mencoba meraih ku.
Aku mendekat dan mencium Vera. Kemudian aku mencium lehernya hingga akhirnya aku menghisap putingnya.
Ahn...
Ah...
Huhf... Ahh...
Aku mulai menggerakkan pinggulku lagi.
Alan...
Alan...
Ah..
More...
Please...
Ahn...
Aku menghisap putingnya, meremas payudaranya, mencubit klitorisnya dan memasukkan penisku kedalam vaginanya.
Dengan ke-empat stimulasi itu, Vera akhirnya ejakulasi lagi.
Tapi aku tidak berhenti dan terua memberi stimulasi kepada Vera.
Ahhh...
Ahnn...hm...
Hnnmmm...
Ngggnn...
Ahh...
Ahhhhhhhh...
Ejakulasi demi ejakulasi terus terjadi. Hingga akhirnya Vera pingsan.
Melihat Vera pingsan, Asmodeus keluar dari astral dan memelukku dari belakang. Dia kemudian membelai tubuhku.
"Master."
Aku mengeluarkan penisku dari vagina vera dan mulai menikmati tubuh Asmodeus. Aku memasukkan penisku kedalam vagina Asmodeus tanpa henti, menciumnya, mencubit klitoris dan putingnya, swrta meremasi payudaranya.
"Sudah kuduga, tubuhmu memang yang terbaik." Aku mulai menggerakkan pinggulku dengan lebih cepat.
"Ah... Master..."
"Asmodeus, aku akan ejakulasi."
"Ahhh... silahkan... Keluarkan semuanya..."
Hnn...
SPURRRT.... SPURRRT... SPURRRT...
Setelah itu Asmodeus turun dari meja dan mulai menjilati penisku yang baru saja ejakulasi.
Tentu saja, penisku ereksi lagi dengan jilatan dan hisapan dari Asmodeus.
Tapi, kali ini, aku menggunakan vagina Vera untuk memuaskan diriku. Tanpa memperdulikan apa yang terjadi kepada kepada Vera. Aku menggerakkan pinggulku tanpa henti. Cepat, lebih cepat, semakin cepat hingga aku ejakulasi didalam vaginanya.
Asmodeus tidak mau ketinggalan. Dia naik keatas meja dan tengkurap diatas tubuh Vera. Dan menempelkan vaginanya di vagina Vera.
Melihat itu, penisku ereksi lagi dan akunmulai menggerakkan oenisku diatara vagina milik Asmodeus dan Vera.
Aku memberi stimulasi kevagina mereka berdua secara bersamaan.
Ahh...
"Master..."
Hmmn....
Ngnn...
"Master"....
"Alan... My lovely Alan."
Mendengar suara keduanya, aku mulai menggerakkan pinggulku lebih cepat lagi.
Ahh....
Hmmm....
Nggg....
Ahhhhhhhh.....
SPURRRT... SPURRRT... SPURRRT...
Kita bertiga ejakulasi secara bersamaan.
[Selamat. Berhasil mengambil keperawanan seorang wanita. Charm+10]
[Berhasil memuaskan birahi wanita untuk pertama kalinya Charm+5]
[Selamat. Pertama kali melakukan 3P. Charm+10]
"Master..."
"Alan..."
Aku melihat Asmodeus dan Vera tergeletak takberdaya di atas meja. Walau pemandangan itu membuatku teransang dan ereksi lagi. Tapi aku tidak melakukan apapun dan hanya membersihkan kekacauan yang kita perbuat.
Tidak lama, Asmodeus tersadar.
"Master..." Asmodeus memelukku dari belakang ketika aku membaca dokumen yang ada.
"Kamu sudah sadar. Bagaimana dengan Vera?"
Asmodeus menoleh dan melihat kearah Vera.
"Dia masih tertidur lelap. Anda baca apa?"
"Dokumen mengenai penemuan yang ada disini. Ada beberapa dokumen dari tempat lain juga."
"Eh... Ada yang berguna?"
"Ada sebuah pedang dan perisai yang sepertinya bagus, dari segi nama. Ada pakaian dan beberapa benda lain yang aku pengen lihat."
"Apa kita boleh melihatnya?"
"Mungkin kalau aku bersama orang tuaku, tapi kalau sendiri, mungkin agak sulit."
Ketika berbincang dengan Asmodeus, dia tiba-tiba menjadi astral. Dan tidak lama, seseorang masuk kedalam tenda.
Ketika aku melihat siapa yang masuk. Aku melihat Yao cemberut.
"Yao, ada apa?" Aku bingung dengan apa yang terjadi.
Dia tidak menjawab dan langsung duduk di pangkuanku. Tapi tidak duduk biasa, karena dia menghadap kearahku. Setelah melihat kearah ku dengan wajah serius. Dia langsung menciumku. Dia mulai menggunakan lidahnya juga.
Puah...
Huhf...
"Kamu kenapa?"
"Hmm aku disuruh pergi ke tempat lain." Ucapnya dengan wajah sedih.
"Memang kemana? Kamu tidak mau pergi?"
"Brasil. Bukannya aku tidak mau, kita baru sampai kemarin malam, dan sekarang aku sudah disuruh pergi lagi. Capek."
Aku tersenyum dan memeluknya sembari mengelus punggung dan kepalanya. "Kalau begitu istirahat saja dulu."
Hmm...
Yao hanya menganggukkan kepalanya.
Ditak lama dia tertidur.
Setelah sore. Dimana Yao dan Vera sudah terbangun, dan aku juga sudah membaca semua dokumen yang ada. Kita bertiga memutuskan untuk pergi makan, karena sebetulnya kita belum makan siang.
Berbeda dengan kemarin. Kita tidak pergi ke rumah makan teman Yao, tapi ke sebuah rumah makan cepat saji Windonald salah satu waralaba milik paman Gusarov.
Sebetulnya aku bisa makan disini geratis tanpa bayar jika aku menunjukan identitas pribadi ku. Tapi, karena sekarang aku bersama Yao dan Vera. Aku memilih untuk diam.
Setelah makan kita memutuskan untuk kembali ke tempat penemuan untuk memastikan semua sudah selesai sebelum pekerja pulang. Aku membantu Vera dan Yao memeriksa semua kelengkapan. Setelah semua selesai dan pegawai boleh pulang. Kita juga pulang setelah menutup area penemuan.
Kita sedikit bingung untuk pergi ke penginapan Yao atau penginapan Vera unuk tidur malam ini. Karena dari pada ada adu mulut, aku menyuruh mereka berdua untuk melakukan batu, kertas, gunting. Siapa yang menang, kita tudur di penginapannya.
Setelah pertarungan senget selama 5 ronde, Vera dinyatakan sebagai pemenangnya. Dan kita langsung pergi ke penginapan Vera.
Sesampainya di penginapan kita langsung pergi ke kamar mandi. Terutama untuk Vera yang sebetulnya sedikit berbau sperma. Entah dia sadar atau tidak.
Setelah membersihkan diri. Aku langsung masuk kedalam bathtub. Belum bisa dibilang mandi kalau belum berendam. Melihat aku berendam Yao dan Vera memutuskan untuk ikut berendam denganku.
"Senior, apa kamu benar harus pergi ke Brasil besok?"
"Sepertinya harus. Profesor Albert juga memberiku pesan agar aku segera kesana."
"Mau aku temani?" Aku bertanya
"Tidak, kamu masih kuliah bukan. Lebih baik segera selesaikan kuliahmu."
"Oh iya, Alan masih kuliah. Tapi tangannya sudah bermain kemana-mana." Ucayo Vera setelah tanganku meremas payudaranya.
"Iya, yang satu juga sudah masuk kedalam." Dan tanganku yang satu sudah masuk kedalam vagina Yao.
"Yah, aku sendiri lagi dong." Vera terlihat sedikit sedih, walau tangannya membelai penisku.
"Kamu enak, tempat ini akan selesai dalam dua minggu. Aku mungkin harus pergi ke tempat lain juga setelah Brasil." Yao terlihat lesu, walau tangannya meremasi testikelku.
Aku kemudian mencium pipi Vera dan Yao. "Kalau sudah selesai. Pergi ke Jepang saja. Tinggal bersamaku."
Keduanya terlihat senang dan memelukku, kemudian mereka mencium pipiku.
Setelah berendam dengan sedikit skinship yang berlebihan. Kita keluar kamar mandi dan langsung tidur.
Di pagi hari, mungkin. Aku merasa ada yang tidak beres dengan bagain bawah tubuhku. Karena aku merasa ada yang menjilati penisku. Walau aku tahu apa yang terjadi setelah aku melihat selimut yang aku gunakan menggelembung dan aku tidak menemukan Yao dan Vera disampingku. Tapi aku tetap melihat apa yang terjadi.
Aku membuka selimut yang aku gunakan dan disana aku melihat Yao dan Vera menjilati penisku sembari masturbasi.
Ah...
Hmmnnn...
"Kalian... Ah..."
Much... Surp... Lick... Surp... Much... Much... Surp...
Mereka berdua bergantian menjilat dan menghisap penisku.
Aku kemudian duduk dan menggunakan tanganku untuk mencubit puting mereka berdua.
Ah...
Ahhhhhhhh....
Keduanya ejakulasi setelah stimulasi yang ada.
Tidak mau membuang waktu. Vera mendorongku dan aku terlentang lagi. Setelah itu, Yao duduk diatas pinggulku dan Vera duduk diatas wajahku.
Melihat posisi ini, aku langsung menjilat dan menghisap vagina Vera dan Yao langsung memasukkan penisku kedalam vaginanya. Yao sedikit aneh menunggangiku. Jadi aku juga menggerakkan pinggulku untuk membantunya. Dan Vera mendesah setiap kali aku menjilat vaginanya.
"Alan... Hisap lebih keras..."
Ahh...
Yes...
Hmm...
Alaaann....
Keduanya ejakulasi lagi.
Melihat keduanya lemas. Aku langsung membaringkan keduanya. Dan aku langsung memasukkan penisku kedalam vagina Vera dan menggunakan jariku didalm vagina Yao.
Ahh...
"Alann... Ak... Sih... Sen...if....ka...rang..."
Ahh....
"Alan.... Ahhhhhhhh..."
Ahhhhhhhh....
Tidak butuh waktu lama untuk kesuanya ejakulasi.
Tidak mau membuat keduanya terlalu lelah, akupun berhenti.
Setelah jam tujuh. Aku membangunkan mereka berdua. Terutama Yao karena dia perlu pergi ke Brasil secepatnya.
Setelah mandi dengan sesikit skinship dilanjutkan dengan sarapan. Aku dan Vera mengantar Yao ke bandara.
"Alan. Kapan kamu kembali ke Jepang?"
"Mungkin nanti siang." Jawabku.
Vera terlihat sedih.
"Kita masih punya waktu tiga jam." Ucapku sembari menepuk kepala Vera.
"Ah... Jangan membicarakan hal itu. Kalian membuatku pengen..." Yao terlihat kecewa.
"Makannya, selesaikan pekerjaanmu dan pergi ke Jepang segera."
"Alright darling." Ucapnya dan kemudian menciumku.
Apa yang kita lakukan menjadi tontonan banyak orang.
"Vera, jangan karena sekarang kamu berdua bersama darling, kamu bisa seenaknya." Yao terlihat sedikit cemberut.
"Tenang saja. Alan punya banyak. Jadi kalau aku hanya sendiri, dia pasti punya banyak sisa." Vera tersenyum.
"Ehem... Benar juga."
Kita kemudian mendengar pengumuman kalau pesawat keberangkatan Brasil sudah siap. Yao langsung pergi setelah menciumku lagi.
Aku dan Vera yang ditinggal sendiri memutuskan untuk kembali ke penginapan.
Walau sudah diperingatkan oleh Yao, kita berdua menghabiskan waktu untu berhubungan sex menikmati tubuh kita masing-masing. Hingga akhirnya Vera pingsan lagi dan aku harus kembali ke Jepang.
Aku keluar penginapan setelah membersihkan semua kekacauan. Dan langaung pergi ke bandara dan kembali ke Jepang.