Chereads / Dungeon Master (Indo) / Chapter 11 - Chapter 11 (18+) - Ludus

Chapter 11 - Chapter 11 (18+) - Ludus

Setelah sampai di rumah, aku tidak melakukan apapun dan langsung kekamar dan tidur.

Dan setelah bangun, aku menemukan diriku telanjang dan Asmodeus juga telanjang di sampingku.

Mungkin karena sudah terbiasa, aku tidak mempertanyakan kenapa dan kapan aku bisa telanjang dan Asmodeus tidur disampingku. Tapi walau seperti itu, melihat tubuh telanjang Asmodeus selalu membuatku ereksi.

Karena itulah, aku langsung menghisap puting Asmodeus dan bermain dengan vaginanya.

Ah... Cairan susu yang keluar dari payudara Asmodeus selalu menyegarkan, membuatku selalu ingin meminumnya.

Karena menerima stimulasi dari payudara dan vaginanya, Asmodeus terbangun dan langsung meraih penisku dengan tangannya. Kitapun berhubungan sex selama beberapa jam.

Setelah sudah jam 9, kita melanjutkan semua itu dikamar mandi yang membuat kita membutuhkan beberapa jam untuk mandi.

Setelah keluar dari kamar mandi, aku memutuskan untuk merencanakan apa yang akan aku lakukan dengan dungeon yang sekarang menjadi milikku.

"Asmodeus, apa yang bisa aku lakukan dengan dungeon yang sekarang menjadi tanggung jawab ku?"

"Walau aku pernah mengelola dungeonku sendiri. Tapi, aku tidak pernah melakukannya dari awal seperti ini. Sebetulnya Beelze yang lebih tahu, tapi karena kita belum bisa membangunkan Beelze. Lebih baik kita tanya kepada dungeon core."

Puah... Much... Sruup...

Aku sedikit bingung. "Dungeon core bisa bicara?"

"Tentu saja, walau sebetulnya kita harus memanfaatkan fungsi untuk bertanya dan menjawab untuk semua itu bisa dilakukan. Jadi, percakapan normal bisa dilakukan. Dan masalah dungeon, dungeon core pasti lebih mengerti soal dirinya sendiri."

"Baiklah, kita masuk kedungeon sekarang."

Ahh...

"Padahal belum selesai." Ucap Asmodeus sembari menjilati penisku.

"Kita bisa melakukannya lagi nanti di dungeon."

Aku langsung mengenakan baju dan Asmodeus masih seperti biasa. Asap keluar dari tubuhnya dan menjadi baju. Sekarang dia terlihat seperti seorang sekretaris. Rambutnya dia ikat pony tail, dia juga mengenakan kacamata. Kemeja putih ketat, kancing bagian atas dilepas. Rok mini dengan garter belt. Tidak lupa dia membawa sebuah stopmap.

Sebelum masuk ke dungeon, aku mengambil cincin yang kemarin sudah di siapkan oleh Asmodeus. Sementara, aku menggunakan Ouroboros, Mind, Safety Sex, Fire, Water, Shield ring. Untuk strength, dan Agility, aku membawanya tapi tidak menggunakannya.

Setelah semua siap. Aku membuka pintu menuju dunia lain dan menghubungkan bumi dengan dungeon.

*

Setelah didalam dungeon, dungeon core langsung menyapa.

[Selamat datang Master]

"Aku pulang core. Core, aku punya beberapa pertanyaan."

[Pertanyaan mengenai apa]

"Apa yang harus aku lakukan setelah menjadi master?"

[Master perlu mengembangkan dungeon. Mengembangkan dungeon memerlukan Dungeon Poin. Dungeon poin bisa didapat jika ada makhluk yang bukan bagian dari dungeon berada di kawasan dungeon]

"Makhluk yang bukan dari dungeon? Kamu jelas bagian dari dungeon, aku sebagai master juga sudah pasti. Apa Asmodeus bagian dari dungeon?"

[Iya. Asmodeus bagian dari dungeon. Karena Asmodeus adalah iblis yang memiliki kontrak dengan anda. Jadi Asmodeus dianggap sebagai bagian dari dungeon.]

"Jika aku memiliki budak, apakah budakku juga menjadi bagian saei dungeon?"

[Iya. Itu benar master]

"Kalau seperti itu, kita punya masalah besar."

Asmodeus tidak paham.

[Benar master. Dungeon ini punya masalah besar.]

"Karena dungeon ini tidak memiliki pintu masuk. Kita tidak akan bisa mendapat poin."

Asmodeus terlihat menyadari masalah yang ada.

"Core, berapa banyak poin yang kita miliki?"

[Master yang lama tidak bisa mengumpulkan poin. Jadi aku hanya punya 100 poin. Tapi, ketika master dan Asmodeus muncul. Aku bisa mendapat sedikit poin. Sebesar 816 poin. Poin itu didapat dari 6 setengah jam anda disini. Asmodeus berkontribusi menambahkan 100 poin setiap jam. Dan master 11 poin setiap jam.]

"Oh.. Asmodeus bisa memberikan banyak. Core, bagaimana aku mengembangkan dungeon?"

Seketika setelah itu, sebuah persegi yang sepeeti status muncul di depan ku.

[Master bisa bisa melihat keadaan didalam dan diluar dungeon melalui dungeon view. Setelah menentukan apa yang ingin dirubah, master bisa membeli apa yang master butuhkan, melalui shop]

Aku kemudian mengoperasikan panel yang keluar didepanku. Panel ini bernama Dungeon Menu. Aku bisa melihat sub panel View, yang menunjukan apa yang tejadi di dalam dan diluar dungeon.

'Walaupun jarak dari view tidak jauh. Tapi aku bisa melihat perkampungan didekat sini."

Kemudian Shop, yang berisi semua yang dungeon butuhkan, bahkan monster.

'Jadi aku perlu membeli monster?'

Ketiga adalah Setting, yang berfungsi sebagai pengendali dungeon. Dengan Setting, aku bahkan bisa mengatur berapa banyak yang bisa masuk kedalam dungeon.

'Setting akan menjadi sangat berguna untuk ruangan boss. Dengan ini aku bisa mengatur berapa banyak yang bisa masuk. Aku bisa membuat solo room, party room, atau raid room.'

'Hahaha,,, ketika aku mendengar dungeon master. Aku pikir hanya tower defense. Tapi mungkin ini akan lebih menarik.'

"Core, apa yang menentukan berapa banyaknya poin dari setiap yang masuk adalah level?"

[Iya. Tergantung dari berapa level makhluk yang masuk kedalam dungeon. Poin yang di dapat berbeda. Ada juga poin yang didapat jika ada yang mati didalam dungeon.]

Mendengar semua itu, aku mulai membuat rencana.

'Dungeon yang tidak memiliki pintu masuk. Hanya ada satu ruangan. Hahahahahahahaha... Isn't this a hard game? Not! This will be fun!'

'Sepertinya master akan menikmati semua ini.' Asmodeus tersenyum melihat Alan terlihat bahagia.

Aku kemudian membuka shop menu dan mencari apa yang bisa aku beli dengan poin yang sekarang aku miliki.

'Aku sedikit kekurangan poin. Membuat penjara membutuhkan 100 poin untuk satu ruangan selebar 2mX2m. Memperkuat penjara membutuhkan 50 poin setiap penjara Dungeon gate (Master only) seharga 500 poin.'

'Sebetulnya aku ingin membuat penyedot mana dan Hp. Tapi harganya 1000 per penjara. Buat seadanya saja dulu.'

Setelah aku membeli gate dan membuat dua penjara. Aku mempersiapkan diri untuk keluar dari dungeon.

"Asmodeus. Kamu menjadi astral dulu. Kita perlu keluar."

Asmodeus kemudian menjadi astral dan masuk kedalam simbol yang ada di lengan kiriku dan aku keluar dari dungeon melalui gate yang aku beli.

Setelah keluar dari dungeon. Asmodeus keluar lagi. Penampilan Asmodeus sekarang seperti penduduk biasa. Dengan rambut yang terurai. Kaos lusu, dan rok panjang, serta sandal yang terbuat dari jerami.

"Apa itu penampilan manusia normalnya didunia ini?" Aku bertanya setelah melihat penampilan Asmodeus yang sedikit terlihat seperti orang miskin.

"Dunia ini masih menggunakan sistem kerajaan. Jadi yang bisa menggunakan pakaian bagus hanya bangsawan dan mereka yang bekerja untuk raja. Cleaner memiliki penampilan lain lagi."

"Kalau begitu, bukannya ditempat seperti ini akan lebih normal kalau cleaner yang berkeliaran. Atau mungkin bandit, pencuri, brandalan. Orang-orang seperti itu bukan?"

"Memang benar. Tapi karena disekitar sini sepertinya banyak brandalan dan bandit. Aku memilih ini agar mereka mau mendekat. Kalau aku berpakaian seperti cleaner. Mereka akan sedikit takut."

"Ohh... Honey trap. Aku yang berpenampilan aneh tapi dengan pakaian yang terlihat kelas atas. Di temani dengan perempuan dari kelas bawah. Korban yang menggiurkan."

Aku tersenyum licik.

"Baguskan?" Asmodeus tersenyum juga.

Hanya jempol yang bisa aku berikan.

Setelah itu, aku berjalan menuju pedesaan yang tadi terlihat dari Panel View. Dan belum juga sampai perkampungan kita berdua sduah dihadang oleh sepuluh orang pria.

"Berhenti disana!"

"Serahkan semua barang berharga yang kamu miliki!"

"Oh... Cepet juga."

"Bukannya tadi aku sudah bilang kalau disekitar sini ada banyak bandit."

"Memang iya, tapi aku pikir mereka sedikit lebih pandai. Mungkin melihat dulu siapa kita, mau kemana kita. Paling tidak itu."

Bandit didepanku yang sepertinya ketua kelompok ini terlihat marah. Tapi perduli amat, kebodohan mereka membuatku sedikit bosan. Aku yang bermain mmo aja perlu berpikir kalau mau melakukan PK. Cari sasaran yang mudah.

"Kalau aku tidak mau kenapa? Kalian mau membunuh ku dan memperkosa rekanku?"

"Pandai juga kamu. Kalau sudah tahu, serahkan semuanya!" Pria yang seperti ketua terlihat senang.

"Huhf. Bukannya aku pandai. Kalian yang goblok."

"Kalau mau jadi bandit mikir dikit. Apa kalian lihat aku seperti orang biasa? Dan di tengah hutan ada perempuan seperti dia. Apa itu normal? Dan lagi, saking gobloknya kalian. Kalian mencari mangsa di siang bolong seperti ini." Aku hanya bisa facepalm.

Ketua kelompok melihat ke samping kiri dan kanannya. Kemudian mereka semua tertawa.

"Siapa yang perduli dengan hal seperti itu! Ada mangsa, bunuh. Ada wanita, perkosa. Buat apa mikir banyak-banyak. Hahahaha...."

"Oh damn, they're lost cause. They're stupid to the core."

"Bagaimana master? Mau aku atasi mereka?" Asmodeus terlihat bosan.

"Tidak perlu, biar aku saja. Aku mau mencoba sesuatu."

Asmodeus kemudian mundur beberapa langkah. Sedangkan aku berjalan perlahan mendekati mereka sembari langsung membuka status panel dan memasukkan sisa status poin kedalam strength dan agility. Dan mengganti fire dan water ring menjadi strength dan agility ring. Seketika aku merasa tubuhku menjadi lebih ringan.

Semua bandit yang ada didepanku terlihat sedikit terkejut melihat Asmodeus menjauh dan aku malah berjalan mendekat. Bukannya berpikir apa yang harus mereka lakukan. Dan alasan kenapa aku mendekat. Mereka malah tertawa.

"Hahahaha... Woi bocah! Apa kamu cari mati. Hahahaha..."

"Hahahaha.... Kamu mau mencoba melawan kami semua. Pikir dulu goblok. Hahahaha...."

Aku menggelengkan kepalaku karena tidak tahan dengan kebodohan bandit ini. Setelah sedikit lebih dekat. Aku bisa melihat jelas siapa yang paling lemah diantara mereka.

'Sepertinya, yang paling belakang itu paling lemah, tapi agak sulit bisa sampai disana. Hmm... Kalau begitu aku serang yang kiri dulu. Terus kanannya, baru yang dibelakang. kalau seperti itu. Mereka tidak akan bisa kabur.'

Setelah merencanakan semuanya. Aku kemudian memberi tahu Asmodeus untuk tidak membiarkan mereka kabur. Tidak lupa memperingatkan Asmodeus untuk tidak membunuh mereka. Karena mereka masih berguna untuk sekarang.

Setelah semua siap. Aku kemudian mengumpulkan tenanga di kakiku dan berlari secepat mungkin mendekati bandit yang sebelah kiri. Aku kemudian langsung memukul dagu bandit itu. Tanpa menunggu reaksi dari para bandit, aku langsung memukul perut yang ada disebelah sampingnya. Dan melanjutkan ke yang paling belakang tepat di dadanya.

Dalam waktu kurang dari 10 detik. Tiga bandit terkapar tidak berdaya.

'Walau status panel terlihat seperti game, tapi sebenarnya semua ini lebih realistis dari perkiraan ku. Strength yang aku pikir hanya memperkuat seranganku dan kemampuan untuk mengangkat sesuatu. Ternyata lebih ke otot. Dan seluruh otot maksudku. Dan agility bukan hanya kecepatan dan kelincahan. Tapi juga motorik mata ku. Dengan ini, strength dan agility harus seimbang. Jika aku terlalu banyak memasukkan poin ke Agility dan strength ku lemah, otoku bisa hancur ketika aku berlari. Dan dengan ini, endurance juga mungkin tidak hanya mempengaruhi stamina yang aku miliki. Aku akan mencoba melakukan percobaan lain nanti.'

'Dan aku tidak mendapat exp. Apa aku perlu membunuh? Atau exp didapat kalau pertarungan sudah selesai? Dalam hal ini, kalau semua bandit berhasil dilumpuhkan atau mereka menyerah atau kabur. Kita lihat saja nanti hasilnya bagaimana.'

Bandit yang tersisa sangat terkejut denga apa yang terjadi. Mereka tidak menyangka tiga anggota mereka terkapar dengan sangat cepat.

"Apa!!! Bagaimana bisa!!! Woi, kalian jangan bercanda! Kalau tidur nanti dimarkas!" Ketua bandit marah.

Tapi ketiga pandit yang terkapar tidak bereaksi sama sekali. Dan kecemasan mulai terlihat di wajah ketua bandit.

'Asmodeus, apa kamu punya kemampuat untuk menghipnotis orang lain? Charm mungkin, agar kamu bisa memperbudak lawan.'

'Bisa, apa aku perlu melakukannya?'

'Nanti, aku masih mau mencoba sesuatu.'

Aku mulai menghajar anggota bandit lain. Dan aku tidak lupa melakukan sebuah percobaan. Bandit keempat, aku seketika membunuhnya dengan mematahkan lehernya. Dan setelah bandit itu mati. Aku mendapatkan exp.

[Membunuh bandit. Mendapat 10 exp]

'ah...'

Setelah mendengar notifikasi itu, aku langsung menghajar sisanya dan hanya ketua bandit yang masih sadar.

'Asmodeus, lakukan kepada bandit ini.'

Asmodeus langsung mendekat dan mencengkram kepala ketua bandit. Dia berusaha berontak, tapi sayangnya usaha yang dia lakukan sia-sia.

"Tidak mungkin kamu bisa lepas dari cengkraman Asmodeus. Aku saja tidak bisa mengalahkan Asmodeus, apa lagi bandit goblok sepertimu"

Semangat bertarung ketua bandit hancur setelah mendengar apa yang aku katakan. Dan Asmodeus dengan mudah menghipnotisnya.

Ketua bandit tadi langsung lemas dan terjatuh. Tapi tidak lama, dia sadar dan sujud didepan Asmodeus.

Dan setelah itu, notifikasi muncul lagi.

[Pertempuran sudah selesai. Menghitung exp yang didapatkan. Mendapatkan 55 exp]

[Level Up]

[Mendapatkan 5 status poin]

"Berdiri."

Ketua bandit kemudian berdiri.

"Kamu lihat pria itu. Dia adalah master ku. Selain kamu harus menuruti perintahku, kamu juga harus menuruti semua perintah pria itu. Jika dia mau kamu mati, kamu harus mati. Jika dia mau kamu hidup, kamu harus hidup. Mengerti."

Ketua bandit menganggukkan kepalanya.

"Good."

"Asmodeus, bagaimana kita bisa membawa mereka semua kedalam dungeon?"

Asap kemudian keluar dari tangan Asmodeus. Asap itu kemudian melingkari tubuh semua bandit yang pingsan dan mereka kemudian terangkat.

"Oh... Aku pikir asap itu hanya untuk membuat pakaian. Kita bawa mereka semua kedalam dungeon."

Kemudian kita kemali ke dungeon untuk meletakkan semua bandit kedalam penjara. Setelah semua bandit masuk kedalam penjara, status dungeon berubah. Poin yang tadinya 16 menjadi 16+25/jam.

"Cukup bagus. 25 poin dalam satu jam." Aku sedikit senang.

"Oh iya, core, didunia ini sehari ada berapa jam?"

[Satu hari ada 24 jam, satu minggu ada 6 hari, satu bulan ada 30, satu tahun ada 365 hari. Dalam satu bulan ada 5 minggu. Dalam satu tahun ada 12 bulan dan 5 hari libur.]

"Hampir sama sengan bumi, yang beda hanya 5 hari libur. Kalau satu bulan ada 30 hari, maka 12 bulan adalah 360 hari. Apa 5 hari ini adalah akhir tahun dan awal tahun?"

[Iya. 2 hari sebelum hari kelahiran, 1 hari kelahiran dan 2 hari setelahnya]

"Hari kelahiran? Apa itu?"

[Hari dimana Sang Pencipta menciptakan dunia ini]

"Oh... Jadi begitu. Terima kasih. Aku akan keluar lagi."

[Baiklah master. Hati-hati]

"Bandit, bisa kamu antar kita ke markasmu"

Ketua bandit menganggukkan kepalanya.

Setelah itu, kita keluar lagi.