Sesampainya dirumah. Bibi Serova langsung menemuiku.
"Alan bisa aku minta tolong?"
Aku bingung. Kenapa bibi Serova minta tolong kepadaku. Aku sama sekali tidak tahu masalah kendaraan.
"Minta tolong apa?"
"Kamu bisa jemput Pavlova? Gusarov dan Lukofa akan sedikit terlambat pulang karena ada rapat mendadak."
Bibi Sarova terlihat lelah. Mungkin karena dia mengotak-atik kendaraan sejak tadi pagi.
"Baiklah. Dimana sekolah Pavlova?"
Setelah mendapat alamat sekolah Pavlova dan sebuah mobil, aku langsung berangkat.
Didalam mobil, Asmodeus keluar dan duduk disampingku.
"Master..."
"Jangan sekarang. Kita harus menjemput Pavlova dulu."
Asmodeus manyun. "Padahal aku pengen mencoba sex didalam mobil."
"Kapan kamu belajar semua itu?"
"Aku adalah Ratu sex. Aku bisa membuat semua tempat menjadi tempat berhubungan sex. Jadi ini bukan masalah pengetahuan dari dunia ini." Asmodeus berkata dengan penuh kebanggaan.
"Huhf. Asmodeus, soal apa yang keluargaku bicarakan semalam. Kemungkinan kalau Master Solomon adalah Raja Solomon."
"Tidak mungkin. Aku tahu siapa master Solomon. Dan seperti cerita, Raja Solomon memiliki tujuh pangeran iblis sebagai bawahan. Dan pangeran iblis dari dunia ini berbeda dengan Ludus."
"Jadi, maksudmu sekarang didunia ini ada dua Asmodeus?"
"Iya, Asmodeus milik Raja Solomon dan Aku milik master Solomon."
"Huhf, semua ini menjadi lebih rumit."
"Iya, karena kenyataan kalau Raja Solomon berbeda dengan Master Solomon. Membuat keberadaan kunci, pintu, dan pendan menjadi tidak wajar."
"Benar. Ketiga benda itu adalah benda dari Ludus. Tapi kenapa bisa ditemukan dibumi?"
"Mungkin kamu juga harus fokus menemukan semua benda Raja Solomon."
"Mungkin, karena kemungkinan Raja Solomon memiliki hubungan dengan Master Solomon tidak kecil."
Dengan pikiran yang masih campur aduk. Aku berjalan menuju sekolah Pavlova untuk menjemputnya.
Dan sesampainya disana, aku menemukan kerumunan didepan sekolah.
Ketika aku berhenti tidak jauh dari pintu depan sekolah, banyak yang melihat kearah ku. Mungkin mereka penasaran dengan siapa yang mengemudikan mobil ini.
"Tapi, kenapa ada kerumunan disana?"
Karena sedikit penasaran, aku memutusakan untuk turun dari mobil dan melihat apa yang sebenarnya terjadi.
Akupun bertanya kepada salah satu siswa kenapa kerumunan ini terjadi. Dan jawabannya membuatku sedikit tidak percaya tapi juga cemas.
"Apa yang gadis itu lakukan?"
Aku sedikit memaksakan diri untuk masuk kedalam kerumunan. Tapi karena aku naik lvl, aku bisa mendorong semua orang untuk sedikit memberiku jalan.
Dan benar saja. Aku melihat Pavlova menghantam seorang murid laki-laki. Aku juga melihat ada dua murid laki-laki yang sudah pingsan.
Akupun menepuk tanganku dengan keras.
Plok!!!
Seketika semua menghadap kearahku. Bahkan Pavlova dan murid laki-laki itu juga melihat kearahku. Semua bertanya-tanya setelah melihat ku.
'Mungkin mereka penasaran siapa yang berani menghentikan apa yang mereka lakukan.'
'Mungkin, karena aku sebetulnya melihat seorang guru yang sepertinya kuwalahan menghadapi kerumunan ini.' Aku melihat ke seorang guru wanita.
Pavlova terkejut melihat aku berdiri didepannya. Dan dia berusaha kabur.
Melihat itu, aku langsung berlari mendekat. Karena masih belum terbiasa dengan kekuatanku yang bertambah karena lvl up. Aku berlari terlalu cepat dan berhenti sesikit jauh didepan Pavlova yang sudah membalikkan badannya.
"Apa kamu mau kabur?"
"Alan. Kenapa kamu disini? Aku sudah bilang kepada ayah dan ibu untuk tidak menjemputku."
"Dan ayah serta ibumu meminta bibi Serova untuk menjemputmu."
"Arrggg..." Pavlova terlihat sedikit kebingungan.
"Woi, siapa lu berani ganggu acara ini?" Murid laki-laki itu terlihat begitu sombong, walau dia jelas-jelas kalah.
Aku hanya melihat murid itu dan menghela napas.
Murid laki-laki itu tidak terima dengan kelakuanku dan berlari mencoba untuk menyerangku. Tapi bagiku yang sekarang tiga kali lebih kuat. Gerakan murid itu terlihat begitu pelan.
"Huhf, Pavlova, bisa kamu jelaskan apa yang terjadi sekarang? Berdasarkan jawabanmu, aku mungkin terpaksa harus menceritakan semua ini kepada paman Gusarov."
Pavlova terlihat panik. Dan aku hanya menghindari semua serangan mirid laki-laki itu dengan sangat mudah.
"Jangan berpikir untuk kabur. Aku mungkin terpaksa sedikit kasar jika kamu kabur."
Pavlova menjadi semakin panik. Semua terlihat tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.
"Kamu ini siapa? Jangan ganggu duel kami!" Ucap murid laki-laki ini.
"Duel? Aku hanya melihat kamu kalah. Dan sepertinya Pavlova terlalu kuat untukmu."
Murid laki-laki ini terlihat sangat marah. Dan mencoba menghajarku lebih keras.
'Master. Sepertinya murid ini menyukai keponakanmu.'
'Bagaimana kamu tahu. Kamu adalah Ratu sex. Lebih tepatnya semua yang berhubungan dengan nafsul. Cinta juga bisa tumbuh atau berkemang karena sex dan sebaliknya. Sex bisa muncul karena adanya cinta.'
'eh....'
Aku merasa kasihan dengan murid ini. Jadi aku akan menyelesaikan semuanya sedikit lebih cepat.
Aku langsung berlari kebelakang murid ini ketika dia berusaha menyerangku. Dengan kecepatan yang tidak dia sangkan, aku berhasi berdiri di belakangnya.
"Kamu harus lebih banyak berlatih kalau kamu mau Pavlova menerimamu."
Kaget dengan apa yang aku katakan, dia langsung mencoba menyerang dengan mengayunkan tangannya. Tapi aku langsung menghantam perutnya, sedikit agak keras dan dia langsung tersungkur.
"Kamu lebih baik berlarih dulu. 100 Push-ups, 100 Sit-ups, 100 Squats, dan lari 10 km. Kalau kamu bisa melakukannya selama satu tahun. Kamu mungkin bisa sedikit lebih kuat." Ucapku sembari menepuk kepala murid laki-laki ini.
Aku langsung berjalan kearah Pavlova dan sedikit menepuk kepalanya. "Kita pulang sekarang."
Pavlova hanya bisa menundukkan kepalanya.
Sebelum aku bisa berjalan keluar. Murid laki-laki itu memnaggilku.
"Woi, siapa kamu sebenarnya."
Sebelum aku bisa menjawab. Pavlova berkata terlebih dahulu.
"Pria ini kakakku." Ucap Pavlova.
"Kakak?" Murid laki-laki itu kemudian pingsan.
Sepanjang jalan menuju mobil. Aku mendengar beberapa bisikan dari murid yang berkerumun.
'kakak. Apa yang dia maksud kakaknya yang selalu dia pamerkan itu?'
'Dia bilang kalau kakaknya tampan. Tapi,, bukannya dia lebih dari tampan?'
'Apa dia aktris? Model mungkin?'
Sebelum aku dan Pavlova masuk mobil. Guru yang tadi kuwalahan mengatur Pavlova berhasil mengejar kami berdua.
"Ano... Terima kasih sudah menghentikan kejadian tadi."
Aku menoleh dan melihat seorang wanita muda berkulit putih yang tinggi dan cantik dengan rambut pirang bergelombang sepanjang pinggul, mata hijau yang besar, kaki panjang, dan sbentuk tubuh yang bagus, dia mengenakan pakaian modis yang menekankan bentuk tubuhnya yang bagus.
"Tidak perlu, ini juga karena apa yang dilakukan gadis ini." Aku tersenyum dan menepuk kepala Pavlova.
Pavlova terlihat sedikit jengkel karena aku memperlakukannya seperti anak-anak.
Aku kemudian mengambil secarik kertas dan menuliskan nomor telepon serta alamat emailku. "Hubungi saja nomor itu kalau Pavlova melakukan sesuatu lagi."
Setelah memberikan kertas itu, aku menyuruh Pavlova untuk masuk kemobil dan kita berangkat pulang.
"Sejak kapan kamu sekuat ini?" Pavlova bertanya.
"Jangan remehkan kakakmu ini. Walau aku hanya sering bermain game, tapi bukan berarti aku tidak olah raga."
"Huh" Pavlova memalingkan wajahnya.
'Master, tertarik dengan incest?'
'Kalau kamu melanjutkannya, aku akan memberimu hukuman.'
'Opss.'
Setelah sampai dirumah kakek. Pavlova langsung berlari masuk kekamarnya.
Disana paman Gusarov dan istrinya sudah menunggu.
"Kenapa kalian sedikit terlambat?"
"Tadi aku bertemu guru yang cantik."
Jawabku dengan senyuman.
Paman Gusarov tertawa. "Apa guru yang kamu maksud berambut pirang sepinggul dengan mata hijau?"
Aku menganggukkan kepalaku.
"Aku akan bantu kalau kamu mau dengan guru itu."
"Tidak perlu." Aku tersenyum.
"Hahahaha... Seperti apapun, kamu memang seorang Windfrost."
Yeah, Windfrost. Keluarga yang dipenuhi dengan manusia super. Semua anggotabkeluarga Windfrost adalah orang hebat dibidang mereka.
Kakek Renovich adalah seorang penemu yang hebat. Dia bahkan berhasil membantu NASA dalam membuat pembangkit listrik yang dipasang diluar angkasa. Jadi sekarang listrik bisa murah karena listrik didapatkan dengan mudah. Dan karena itu pula, peperang merebutkan minyak berhenti.
Paman Gusarov, dia pemilik begitu banyak bisnis. Kalau tidak salah, hanya dari bisanisnya saja dia bisa membeli sebuah negara. Istrinya tidak begitu berbeda. Seorang penata busana nomor satu didunia. Untuk Pavlova, dia juga bukan gadis biasa, dia bisa belajar apapun yang dia mau hanya dengan melihat.
Orang tuaku. Sudah berapa banyak hasil penemuan mereka membeberkan kenyataan tentang sejarah. Kalau bicara soal archeologist, orang tuaku pasti ada disana.
Bibi Serova, aku sudah bilang kalau dia pembalap handal. Dia juara dunia sejak umur 15 tahun dan hingga sekarang belum ada yang bisa memecahkan rekor kecepatannya di seluruh sirkuit yang ada didunia.
Dan aku sendiri. Aku normal dalam segalanya. Kemampuan fisikku tidak terlalu bagus. Akademis biasa-biasa saja. Hobi, aku bahkan tidak bisa menjadi pemain E-sport. Tampang apa lagi.
Tapi semua itu berubah, sejak kemunculan Asmodeus. Dengan lvl up, aku menjadi tiga kali lebih kuat. Tampang, mungkin tidak berubah. Tapi dengan charm, semua berbeda.