Chereads / Dungeon Master (Indo) / Chapter 8 - Chapter 8 (18+) - Apa yang terjadi di Kanada?

Chapter 8 - Chapter 8 (18+) - Apa yang terjadi di Kanada?

Sudah empat hari aku berada di Rusia. Tidak ada kejadian yang mengesankan terjadi selama itu.

Orang tuaku fokus dengan penemuan mereka. Paman Gusarov dan keluarganya juga normal-normal saja. Bibi Serova masih fokus dengan kendaraannya. Dan aku sendiri fokus dengan cincin Solomon yang ada di Kanada.

'Mungkin kita perlu pergi ke Kanada.'

'Apa kamu boleh pergi sendiri?'

'Kalau tidak bertanya bagaimana bisa tahu jawabannya?'

Aku memutuskan untuk menemui kakek Reno untuk membicarakan soal ini.

"Kamu mau pergi ke Kanada? Apa kamu mau melihat cincin Solomon?"

"Iya, banyak yang bilang kalau cincin Solomon berisi 72 pilar neraka. Aku hanya penasaran seperti apa aslinya. Dari foto saja aku tidak bisa memenui rasa penasaranku."

"Tanya ayahmu, siapa tahu saja ada rekannya yang juga akan pergi kesana."

Dengan itu, aku pergi menemui ayah dan ibuku.

"Kanada, kapan kamu mau pergi?"

"Kalau boleh nanti atau besok?"

Ayah terlihat berpikir sejenak. Kemudian dia mengambil smartphonenya dan menelpon seseorang.

"Yao, kamu jadi pergi ke Kanada?"

Yao, ah.. Yao Ru, archeologist dari Cina yang sudah bekerja dengan kedua orang tuaku sejak sepuluh tahun yang lalu.

'Wanita ini cantik. Dan masih muda.'

'Iya, aku tahu.'

"Iya pak, jadi. Berangkat besok pagi. Ada apa pak? Apakah ada masalah?"

"Tidak, Putra saya juga berencana untuk berangkat ke Kanada. Jadi aku sarankan dia untuk berangkat bersamamu. Kami tidak masalah kan?"

"Tentu saja tidak pak. Dengan bantuan putra bapak kemarin. Sekarang semua lebih bersemangat. Mengetahui kemungkinan semua benda-benda ini tersebar tidak secara acak, tapi memang memiliki maksud tertentu. Putra bapak memang hebat."

"Puji saja dia besak."

Ayahku memberi tanda ok dengan tangannya. Setelah itu memberi tanda lagi. Besok Pagi.

Berarti berangkat besok pagi.

Malam hari setelah sudah dipastikan aku akan berangkat ke Kanada. Aku menyiapkan semua yang aku butuh. Walau sebetulnya tidak jauh beda dengan apa yang aku bawa kemarin. Dan setelah itu, aku dan Asmodeus melakukan apa yang biasa kita berdua lakukan dimalam hari.

Keesokan harinya. Aku pamitan kepada semua yang ada dirumah kakek. Aku melihat sedikit kesedihan diwajah Pavlova.

'Master'

'Kamu lanjutkan, hukuman akan turun kepadamu.'

'ehehehe'

Setelah itu, aku segera menuju bandara. Disana Yao ru sudah menunggu.

Yao Ru adalah wanita berkewarganegaraan Cina, dia baru berumur 27 tahun. Yao Ru adalah seorang wanita dengan tinggi rata-rata dan berambut hitam sebahu. Dia memiliki mata abu-abu dengan bulu mata panjang yang terlihat lentik dan indah, tahi lalat yang terletak di sisi kiri bawah dagunya membuat wajahnya terlihat imut. Dia sering memakai kacamata berbingkai persegi yang menambah kesan seperti orang pandai. Walau dengan wajah imut sebetulnya bentuk tubuh Yao Ru tidak terlalu buruk. Dia bahakan dijuluki "sexy archeologist" oleh rekan-rekannya.

'Dia memang cantik'

"Maaf, apa anda lama menunggu?" Aku berusaha berbicara dengan sopan.

"Jangan bicara seperti itu. Biasa saja. Umur kita tidak jauh berbeda, hanya tujuh tahun." Yao Ru tersenyum.

'Tahi lalatnya membuat dia terlihat sangat imut.' Puji Asmodeus

"Baiklah kalau begitu. Aku akan mencoba sedikit lebih akrab."

"Hahaha begitu dong. Pesawat kita berangkat sebentar lagi. Jadi lebih baik kita menunggu diterminal."

Setelah meninggu 10 menit, pesawat kita akhirnya berangkat.

"Alan. Apa kamu sudah mempersiapkan penginapan?"

"Belum, aku berencana mencari penginapan setelah sampai disana."

"Huhf, kamu tidak akan mendaparkan penginapan yang dekat. Semua penginapan sudah habis. Karena berita penemuan cincin Solomon adalah berita yang di tunggu. Banyak yang berharap bisa melihatnya."

Aku sedikit cemas dengan kondisi ini.

"Bagaimana kalau tidur bersamaku. Nanti kita bisa pergi bersama, kamu bisa mengaku sebagai asistenku."

Aku sedikit terkejut dengan tawaran Yao Ru. Dan aku melihat ke arah Yao Ru dengan wajah seolah-olah bertanya "kamu serius".

"Kenapa, tidak buruk kan?" Yao Ru tersenyum.

"Huhf baiklah, dari pada aku pusing cari nanti."

Setelah sepuluh jam perjalanan. Kita sampai di Kanada.

"Sekarang kita hanya perlu mencari taxi untuk pergi ke penginapan."

Tidak lama, kita menemukan taxi dan perjalanan 2 jam ke penginapan berlalu begitu saja.

Sesampainya di penginapan. Aku melihat kalau Yao Ru begitu lelah. Akhirnya aku membantunya membawakan barang bawaannya.

"Alan. Mau makan malam dulu?"

"Sudah jam sembilan. Mau makan dimana?"

"Jangan banyak tanya, ikut saja." Yao Ru menarik tanganku.

Akhirnya aku mengikuti Yao Ru ke rumah makan china. Tidak disangka, pemilik rumah makan ini kenal dengan Yao Ru. Dan kita pun makan dengan tenang. Tapi karena pemilik adalah teman Yao Ru, dia mengajak kita untuk minum dulu. Yao Ru setuju saja dan akhirnya kita baru kembali ke penginapan setelah Yao Ru mabuk berat.

Akhirnya aku terpaksa menggendong Yao Ru kembali ke penginapan. Sesampainya di penginapan, aku langsung membaringkan Yao Ru dan pergi mandi. Tentu saja, aku mandi bersama Asmodeus dan kita berdua saling menikmati tubuh masing-masing.

'Master, kamu sebaiknya tidur dengan wanita ini?'

'Kenapa aku harus tidur dengan Yao? Lagi pula sejak ada kamu, aku tidak pernah tidur dengan wanita lain. Mungkin karena aku berpikir tidak akan ada wanita senikmat kamu.'

'Master, ingat dengan status Charm? Status itu akan bertambah jika kamu berhubungan sex dengan perempuan baru. Jika charm anda bertambah, aku akan menjadi lebih kuat. Jika aku menjadi lebih kuat, anda juga akan lebih kuat.'

'Jadi, aku harus berhubungan sex dengan banyak wanita?'

'Iya, semakin banyak wanita yang menjadi teman tidurmu, semakin kuat kamu nantinya.'

'Apa kamu tidak masalah dengan itu?'

'Tentu saja tidak, aku terlahir hanya untuk memuaskanmu, master. Tubuh ini adalah tubuh seorang wanita yang paling kamu inginkan. Tubuh yang akan selalu bisa memuaskanmu. Dan tubuh ini hanya akan puas dengan mu. Kalau kita hanya bicara masalah kepuasan mu. Aku saja sudah cukup. Tapi kalau kita bicara masalah kekuatan. Kamu harus memiliki banyak wanita di tempat tidur mu.'

Aku sedikit terkejut dengan Asmodeus. Tapi, mungkin karena dia adalah iblis, dia tidak mempermasalahkan hal ini.

'Tapi, jika kamu memilih untuk tidak melakukannya, aku tidak akan memaksa mu.'

Mendengar itu, aku segera mencium Asmodeus.

'Untuk sekedar informasi. Master Solomon memiliki 300 istri dan 700 selir.'

Aku terkejut dengan jumlah yang aku pikir tidak mungkin.

'Baiklah, aku akan berusaha untuk berhubungan sex dengan wanita lain juga. Apa kamu mau ikut. 3P.'

Asmodeus tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Setelah keluar dari kamar mandi, aku melihat Yao tertidur dengan lelap. Aku mendekati Yao dan membelai kepalanya.

Aku tidak tahu apa yang Yao pikirkan, tapi dia tersenyum ketika aku membelainya. Aku kemudian lebih berani dan membelai pipi dan bibirnya. Kemudian turun di lehernya. Dan kemudian meremas payudaranya.

Ah...

Yao mendesah pelan ketika aku meremas payudaranya. Aku pun meremas-remas payudaranya sedikit lebih keras. Dan aku juga menjilat leher serta telinga Yao.

Ahn...

Yao mendesah setiap kali aku menjilatnya. Walau sedang tertidur, Yao merasakan semua yang aku lakukan, karena wajahnya memerah dan nafasnya sedikit tidak teratur.

Aku mulai memberanikan diri untuk membuka baju Yao dan menggigit puting dan meremasi payudaranya. Aku juga menghisap putingnya agak keras.

Mmm...

Selain itu, tanganku mulai membelai seluruh tubuh Yao hingga akhirnya berada di vaginanya. Akupun membelai dan bermain dengan klitorisnya.

Ah...

Ahnn....

Hmmm...

Nggg...

Aku mulai membuka celana Yao dan mulai menjilati klitoris dan vaginanya serta sesekali memasukkan lidahku.

Ahh...

Mm...

Aaahhh....

Yao ejakulasi dan dia mulai sedikit membuka matanya. Melihat Yao yang sedikit membuka matanya, aku segera menatap wajahnya.

Yao sedikit terkejut. Tapi, aku tidak memberi kesempatan untuknya mengatakan apapun dan langsung menciumnya. Yao mencoba berontak, tapi aku mulai menggunakan lidahku untuk menjilati bagian dalam mulutnya.

Yao berontak mencoba mendorong tubuhku, tapi dia tidak memiliki tenaga yang cukup untuk melakukannya. Akupun terus mencium dan bermain didalam mulutnya. Selain itu, aku mulai mencubit putingnya dan meremas payudaranya. Setelah itu aku juga mulai memasukkan jariku kedalam vaginanya sembari bermain dengan klitorisnya.

Sedikit demi sedikit, Yao kalah dengan kenikmatan yang dia rasakan dan berhenti berontak. Dan tidak lama setelah itu, Yao mulai menikmati apa yang aku lakukan kepadanya.

Dimulai dari ciuman yang sekarang menjadi lebih intens karena Yao juga tidak mau kalah dengan lidahnya. Serta dia mulai membuka kakinya sedikit lebih lebar agar aku mudah untuk memasukan jariku. Yang tadinya hanya satu jari sekarang menjadi dua jari.

Setelah beberapa menit melakukan foreplay. Aku melepaskan ciumanku.

"Alan, huhf, huhf, sejak kapan huhf kamu merencanakan ini?" Yao sesikit terengah-engah.

"Sejak aku bertemu denganmu di lokasi penemuan di Rusia. Dan aku mulai tidak bisa menahan diri ketika kamu mengajakku untuk tidur satu kamar. Ditambah dengan melihat mu tertidur. Aku sudah tidak bisa menahan diri lagi." Aku kemudian mencium Yao.

Dia sudah tidak menolak dan membalas ciumanku.

"Dasar anak nakal." Ucap Yao.

Dia kemudian duduk dan mulai melepaskan handuk yang aku gunakan unuk menutupi pinggulku.

Setelah melepaskan handuku, Yao kemudian meraba dan meremas penisku. Tidak lama, dia mulai menjilat dan memasukkan penisku kedalam mulutnya.

Yao menghisap penis ku dan juga menjilati kepala penisku untuk memberi rangsangan lebih.

Aku yang melihat apa yang Yao lakukan langsung membelai kepala Yao dengan lembut.

Ngg...

"Apa kamu berlatih melakukan ini?"

Mmnn...

"Hihak... hahu ihak herhah hehakuhan hah hepehhi hini..."

Gnn...

"Tapi kenapa kamu begitu hebat melakukan ini?"

"Hamu hehraha henak?"

"Iya, enak sekali."

Mendengar jawabanku, Yao memasukkan penisku lebih dalam lagi. Dan dia juga mulai menggerakkan kepalanya maju mundur untuk menstimulasi penisku.

Ahh...

"Mulut mu membuatku ingin ejakulasi."

Mn...

Puah... Lick... Srup... Srup...

Yao kembali memasukkan penisku kedalam mulutnya. "Keluar disini tidak apa-apa."

Setelah itu, Yao menghisap penisku dengan kencang dan dia juga mengerakkan kepalanya. Dia juga meremasi testikel ku. Tidak lama setelah itu, akupun ejakulasi.

SPURRRT....

Aku ejakulasi didalam mulut Yao. Yao berusaha keras untuk menelan semua sperma yang aku keluarkan. Dan setelah beberapa saat. Yao membuka mulutnya yang penuh dengan sperma. Dan menelan semua sperma yang ada di mulutnya. Dia membuka mulutnya lagi untuk menunjukan kalau dia menelan semuanya.

Melihat itu membuat aku terangsang, akupun memasukkan jariku ke dalam mulut Yao, Yao tidak menolak, bahkan dia mulai menjilati dan menghisap jariku. Melihat itu penisku ereksi lagi.

Yao tersenyum dengan jariku masih dia hisap.

Puah...

Yao kemudian terlentang dikasur dan membuka kakinya.

"Aku pikir aku sudah siap." Ucap Yao sembari merenggangkan vaginanya yang bercucuran.

Aku tidak langsung menggunakan penismu, tapi aku mendekakatkan kepalaku dan mulai menjilati dan menghisap vaginanya.

Ah..

Mn...

"Alan... Kamu hebat..."

Ahhh....

Aku memasukkan lidahku sembari menghisap vagina Yao serta bermain dengan klitorisnya dengan tanganku. Yao yang beditu terangsang langsung memegang kepalaku dan mendorong kepalaku untuk lebih dekat lagi.

"Lagi... Lebih dalam... Alan..."

Ahhhhhhhh....

Yao ejakulasi. Wajahkupun berlumuran cairan yang keluar dari vaginanya. Yao mendekatiku dan mulai menjilati wajahku. Yang berakhir dengan ciuman.

Ketika kita berdua ciuman, aku mendorong Yao agar dia terlentang di kasur. Dan aku mulai memposisikan badanku diatasnya. Yao paham dengan apa yangbingin akunlakukan dan langsung merengganggkan kakinya. Dianjuga menggenggam penisku dan menempatkannya tepat di vaginanya.

Setelah itu, aku langsung memasukkan penisku kedalam vaginanya. Tapi tidak aku sangka. Yao masih perawan.

"Yao." Aku sedikit terkejut.

"Yao membelai wajahku. Tidak apa-apa. Kalau denganmu, aku tidak akan mempermasalahkannya. Nikmati tubuhku." Yao tersenyum.

Aku langsung mencium Yao dan mulai memasukkan penismu secara perlahan. Yao sedikit kesakita. Tapi dia menciumku sedalam mungkin agar dia tidak berteriak.

Dan tidak lama, penisku masuk dan menyentuh rahim Yao.

Puah... Much... Ah...

"Alan... Aku merasakan penismu menyentuh rahimku."

"Iya," aku membelai wajah Yao.

"Aku tidak tahu apa hari ini aman atau tidak."

"Kalau ridak, kamu hanya perlu menjadi istriku, dengan begitu aku bisa melakukannya dengan mu kapanpun aku mau."

"Ahh... Alan... Berapa banyak wanita yang kamu goda seperti ini?"

"Baru kamu..." Aku mencium Yao dengan lembut.

"Kalau begitu hamili aku..."

Mendengar itu, aku langsung menggerakkan pinggulku.

Rintihan Yao menggema ke seisi kamar.

Ah...

Enak...

Mnn...

Alan...

Gnnn...

Aku mengerakkan pinggulku lebih cepat, dan secara perlahan aku menggerakkan pinggulnya lebih cepat lagi.

Ahhh...

"Alan... Cepat... Lebih cepat... Lebih dalam..."

Aku mengangkat kaki Yao agar aku bisa memasukkan penis ku lebih dalam lagi.

Yao mendesah setiap kali penisku menyentuh rahimnya.

Ahh...

"Yao..."

"Didalam... Keluarin didalam... Agar aku bisa hamil... Alan..."

"Yao..."

Ahhhhhhhh.....

SPURRRT... SPURRRT... SPURRRT...

Aku ejakulasi didalam vagina Yao. Dan aku langsung mencium Yao.

Much... Much...

Aku mencium Yao selama aku ejakulasi. Dan ketika ejakulasiku selesai aku mengeluarkan penisku dari vaginanya. Dan seketika, setelah penisku keluar. Sperma mulai mengalir keluar.

Kita berdua masih ciuman dan menikmati mulut masing-masing. Setelah itu, aku berbaring di samping Yao.

"Alan..." Yao bergerak mendekat. Dan dia kemudian naik diatas tubuhku. Dan tertidur dengan lelap.

Melihat Yao tertidur, aku langsung memeluknya.

[Selamat. Berhasil mengambil keperawanan seorang wanita. Charm+10]

[Berhasil memuaskan birahi wanita untuk pertama kalinya Charm+5]

[Status Pacar ditambahkan]