Chereads / Dungeon Master (Indo) / Chapter 3 - Chapter 3 - Iblis Nafsu

Chapter 3 - Chapter 3 - Iblis Nafsu

'ehehehe... Master, bukankah seharusnya anda menanyakan ini terlebih dahulu sebelum anda bertanya hal lain tadi?'

'Aku lebih penasan dengan kenapa kamu memanggiku master dari pada siapa kamu sebenarnya. Apapun kamu dan siapapun kamu, selama kamu bisa dipercaya, aku tidak akan mempermasalahkan hal sepele seperti nama.'

'ehehehe... Aku memiliki banyak nama, tapi aku sering dikenal sebagai Asmodeus, Princess of Lust.'

"Oh... Tapi kalau kita bicara soal Asmodeus. Bukannya Asmodeus adalah nama dari salah satu iblis yang menjadi pengikut dari Raja Solomon? Tapi kenapa kamu bilang kamu tertidur sejak puluhan ribu tahun yang lalu? Apa kamu salah menghitung selama apa kamu tertidur?'

'Tidak, aku tidak salah menghitung. Memang Raja Solomon mengendalikan tujuh puluh dua pilar iblis dan tujuh pangeran neraka. Tapi, itu cerita Raja Solomon dari dunia anda, Master. Didunia ini, cerita tentang Raja Solomon sedikit berbeda.'

Aku seketika terdiam dan bingung dengan apa yang Asmodeus katakan.

'Didunia ini? Maksdumu?'

'ehehehe... Apa anda lupa makhluk apa yang anda bunuh tadi? Apakah menurut anda, didunia anda ada makhluk seperti itu?'

Aku seketika teringat dengan makhluk berkulit hijau yang aku bunuh tadi.

'Kalau tidak salah, kamu memanggil makhluk tadi dengan sebutan hob-goblin. Memang makhluk seperti tadi hanya ada didalam game dan tidak nyata. Dengan kata lain, sekarang kita tidak berada di bumi.'

'Benar, sekarang kita tidak dibumi, Master. Dunia ini bernama Ludus. Dan sekarang kita ada disebuah tempat yang disebut dengan "Dungeon". Dan hob-goblin yang anda bunuh tadi adalah Dungeon Master, atau pemilik dan penguasa dari dungeon.'

'hmm... Biar aku cerna dulu informasi yang aku terima.'

Aku bangun tidur, mendapat paket dari ayahku. Dan paket itu berupa kunci unik. Setelah itu ada gempa, dan kemudian aku diserang kunang-kunang. Kemudian mendengar suara Asmodeus yang meminta untuk dibangunkan. Mengikuti kunang-kunang menuju basement dan menemukan tujuh pendan. Salah satunya menyala dan aku tersadar sudah berada disini melawan hob-goblin.

'Jadi aku dikirim ke dunia lain?'

'Iya master. Sekarang anda berada didunia lain.'

'hmm... Apa aku bisa kembali ke bumi?'

'Tentu saja bisa. Tidak ada yang bisa melarang anda untuk kembali kebumi.'

Aku terkejut lagi dengan jawaban dari Asmodeus.

'Bukannya biasanya kalau seperti ini aku tidak bisa kembali?'

'Kenapa anda tidak bisa kembali? Anda memiliki "Kunci pintu dunia lain". Jadi bukannya itu wajar kalau anda bisa kembali dan pergi kedunia lain semau anda?'

Aku terkejut lagi.

'Kunci pintu dunia lain? Kunci yang mana?'

'Cahaya yang anda ikuti tadi. Itu adalah kunci pintu dunia lain. Anda sudah mengaktifkannya dengan meneteskan darah anda ke tujuh bola yang menghiasi kunci itu.'

'Meneteskan darah?'

Aku terdiam dan berpikir sejenak. Dan seketika aku teringat dengan kejadian ketika aku menerima kunci unik yang dikirim ayahku.

Ayahku juga memberi pesan kalau itu kunci untuk membuka pintu kedunia lain, dan cara mengaktifkannya adalah meneteskan darah. Tapi, aku tidak ingat aku meneteakan darah ke tujuh bola yang menghiasi kunci itu.

Berpikir, dan berpikir, akhirnya aku teringat kejadian jariku terluka saat menyiapkan sarapan dan kunci itu terkena bercak darah. Setelah itu, aku menghapus bercak darah itu dengan lap.

Ah... Mungkin ketika aku menghapus bercak darah ku. Aku tidak sengaja juga menyebarkan darah ku ke tujuh bolanya.

'Tunggu dulu, kalaupun aku mengaktifkan kunci itu. Dan aku yakin kamu tertidur dalam bentuk pendan dan terbangun ketika pendan tempat mu tertidur menyala dan aku menyentuhnya. Tapi, dimana pintunya?'

Aku teringat kalau tidak ada benda yang berbentuk pintu di basement.

'Benar master. Aku tertidur di pendan yang anda sentuh. Iblis lain juga tertidur di pendan lain. Dan masalah pintu. Walau benda itu disebut sebagai pintu, sebetulnya benda itu berbentuk cermin.'

'AHHHH....!!!'

Aku seketika teriak karena sangat terkejut.

'Lemari. Di basement memang ada cermin besar. Dan cermin itu sebesar pintu, bahkan lebih besar dari pintu normalnya. Karena cermin itu sebesar lemari tempatnya disimpan.'

'Aku tidak tahu bentuknya seperti apa. Tapi kalau master sudah paham, baguslah kalau begitu.'

'Aku tidak menyangka kalau benda unik yang orang tuaku kumpulkan ternyata ada yang benar-benar ajaib.'

Aku merasa ada sedikit keanehan pada tubuhku. Aku merasa kalau tubuhku bisa bergerak lagi. Aku langsung berusaha untuk menggerakkan tubuhku, lebih tepatnya tanganku.

Dan tidak lama, tanganku bisa bergerak. Dan sedikit demi sedikit, tubuhku bisa bergerak lagi

'Asmodeus, bisa bantu aku untuk berdiri?'

Untuk pertama kalinya setelah aku tersadar setelah aku membunuh hob-goblin. Aku membuka mataku dan melihat payudara besar diatas kepalaku.

"Ah... Ahh... Aku bisa bicara normal sekarang."

"Selamat atas kesembuhan anda master."

Aku merasa kalau Asmodeus ingin melihat kewajahku, tapi tidak bisa dengan kondisi payudaranya yang menutupi wajahku.

"Iya, terima kasih. Bisa bantu aku berdiri. Aku masih merasa sedikit lemas."

Asmodeus kemudian membantuku untuk berdiri. Dan disaat itulah, aku tersadar kalau aku memang benar-benar tidak berada dibumi.

Aku sekarang berada ditempat yang seperti gua. Tapi di gua itu ada beberapa kristal yang menyala, sehingga gua ini tidak begitu gelap. Selain itu aku melihat ada sebuah podium yang dia atasnya terdapat sebuah bola yang menyala sedikit kebiruan dan melayang.

Dan untuk Asmodeus. Wanita yang selama ini hanya aku ketahui suaranya. Dia benar-benar cantik. Hanya dengan melihat wajahnya sudah membuatku terangsang, di tambah lagi dengan kelembutab tangannya yang menopang tubuhku. Aku merasa aku ingin mendorong dan meniduri perempuan ini sekarang.

Mungkin karena Asmodeus adalah iblis penguasa birahi. Dia paham dengan kondisi ku sekrang dan dia berkata.

"Master, jika anda memang menginginkannya. Aku bersedia menjadi benda untuk anda melampiaskan birahi anda."

Asmodeus berkata dengan suara yang sangat lembut. Suara itu menambah birahiku kian tak terkendali.

Wajah Asmodeus yang menawan. Rambut hitam panjangnya yang berkilauan. Tubuh dengan bentuk yang sempurna. Dan bau tubuh yang harum.

Seluruh wujud Asmodeus seolah-olah dibuat seperti keinginanku. Hingga cara dia bicara dan cara dia bergerak. Semua hal yang ada di Asmodeus membuat birahiku semakin tidak terkendali.

"Asmodeus."

Aku tidak terlalu tinggi, tinggi badan ku hanya beberapa centimeter lebih tinggi dari Asmodeus. Itu kenapa wajahku tepat berada di sampingnya ketika dia menopang tubuhku.

"Iya Master, aku tidak akan menolak apapun yang master inginkan. Jika master menginginkan tubuh ini. Aku akan memberikannya." Ucap Asmodeus.

Setelah mendengar jawaban dari Asmodeus. Tangan kananku yang merangkul pundak Asmodeus langsung menariknya dan mendekatkan wajahnya dengan wajahku. Dan setelah itu, aku langsung mencium Asmodeus.

Ini bukan kali pertama aku mencium seorang wanita. Apa lagi memeluk seorang wanita. Aku tidak bicara tentang ibuku. Tapi aku juga tidak bicara tentang seorang pacar.

Aku tidak punya banyak teman. Apa lagi pacar. Aku mungkin bisa menghitung jumlah temanku dengan jari tangan ku. Tapi, kalau aku memang menginginkan kehangatan seseorang. Aku bisa mendapatkannya dengan cara memanggil atau membayar seseroang untuk itu. Jadi aku tidak asing dengan hubungan seksual.

Tapi, dengan Asmodeus, semua terasa berbeda. Bibir Asmodeus begitu lembut. Lidahnya menggeliat sangat lincah dan nyaman. Bahkan air liurnya terasa sangat manis. Semakin lama aku mencium Asmodeus, semakin besar pula rasa birahi yang aku miliki.

Tidak puas dengan hanya menciumnya. Tapi aku juga tidak mau melepaskan ciumanku. Aku mulai menggunakan tanganku untuk meraba tubuh Asmodeus. Kita berdua mulai membelai tubuh kita masing-masing dan melepaskan pakaian yang kita kenakan.

Aku mulai meremas payudara dan mencubit puting Asmodeus, dan dia mulai meraba dan membelai dan meremas penisku. Dan aku juga mulai membelai vagina Asmodeus serta memasukkan jari kedalam vaginanya.

Ah...

"Master..."

Chuuup... Ah...

"Lebih dalam..."

Ahm...

Karena aku menggunakan satu tanganku untuk merangsang vagina Asmodeus. Aku terpaksa melepas ciumanku dan menggunakan mulutku untuk menghisap dan menggigit putung Asmodeus.

Dan tanpa disangka, cairan susu keluar dari payudara Asmodeus. Aku sedikit terkejut. Tapi karena mengingat Asmodeus bukanlah seorang manusia, tapi iblis. Jadi aku memutuskan untuk tidak mempertanyakan hal ini. Dan menikmati kesegaran cairan susu yang keluar dari payudara Asmodeus.

Ahh...

"Master... Aku tidak tahan lagi..."

Asmodeus memelukku dengan wajah memerah dan nafas terengah-engah. Melihat itu, membuatku merasa ingin sedikit menggodanya.

"Tidak tahan apa?" Aku tersenyum kepada Asmodeus.

"Master... Berikan padaku... Segera masukkan... Aku tidak tahan lagi..."

Asmodeus berbisik kepada. Dia juga menggesekkan tubuhnya ke tubuhku. Sehingga payudaranya langsung menyentuh tubuhku, dan putingnya yang ereksi karena birahi membuat tubuhku terasa geli ketika putingnya membelai tubuhku. Dan cairan susu yang keluar dari payudaranya membuat rangsangan dari putingnya menjadi lebih kuat.

Selain itu, dia juga menggesekkan vaginanya di pahaku yang membuatnya mendesah semakin keras seirama dengan gerakan vaginanya. Selain itu, bau cairan yang keluar dari vaginanya bercampur dengan bau cairan susu yang keluar dari payudaranya membuat kita berdua menjadi semakin terangsang.

Sebetulnya aku sendiri juga sudah tidak sabar untuk memasukkan penis ku kedalam vagina Asmodeus. Tapi aku mencoba menahan diri dan menggoda Asmodeus lagi.

"Asmodeus, apa yang kamu tidak tahan lagi?"

"Ahh... Master... Jangan menggodaku... Buruan..."

"Apa yang harus buruan? Kalau kamu tidak mengatakannya dengan jelas, aku tidak akan tahu."

"Ah... Master... Master... Aku mau penismu sekarang... Masukkan penismu kedalam vaginaku yang sudah bercucuran ini... Aku sudah tidak tahan lagi..."

Asmodeus berkata dengan nafas terengah-engah dan wajah memerah. Dia juga menggenggam penisku dan berusaha mencoba meletakkan penisku sehingga aku bisa memasukkannya ke dalam dengan mudah.

"Baiklah, karena kamu memintanya dengan sungguh-sungguh. Aku akan mengabulkan permintaanmu."

"Ahh.... Masterrrr...."

Aku langsung membungkam mulut Asmodeus dengan ciuman dan memasukkan penisku kedalam vaginanya dengan sekali dorongan.

Hmmmm....

Asmodeus berusaha bertwriak tapi tidak bisa karena mulutku menutup mulutnya.

Dengan penisku bergerak keluar masuk vaginanya dengan cepat. Asmodeus mendesah tanpa henti. Tapi karena mulutku menutupi mulutnya, dia tidak bisa berkata apa-apa dan hanya bisa menerima ciumanku dan penisku.

Karena aku merasa aku bisa memasukan penisku lebih dalam lagi. Aku memutuskan untuk mengangkat satu kaki Asmodeus agar vaginanya lebih terbuka. Dan benar saja, aku bisa memasukkan penisku lebih dalam dan Asmodeus tidak bisa menahan diri dan akhirnya melepaskan ciumanku dan mendesah dengan keras.

AHHH.....

"Disana.... Masterrrr... Lebih keras... Terus... Ahhh...."

Akupun tidak mau kalah dan mendorong penisku lebih keras agar bisa masuk lebih dalam.

"Masterrr.... Penismu... Penismu mencium rahimku... Rasanya enak sekaaalliii... Ahhh.... Lagi... Terus.... Master...."

Birahi Asmodeus tidak tertahankan dan dia mulai sedikit buas hingga sayap keluar dari punggungnya.

Aku sedikit terkejut dengan hal itu. Tapi, hampir seluruh pikiranku terisi dengan rasa nikmat hubungan seksual yang kita berdua lakukan dan membuatku langsung melupakan sayap Asmodeus yang terbentang lebar.

Berharap untuk menerima rangsangan lebih besar. Asmodeus kemudian melayang dan membuka lebar kedua kakinya. Aku yang sudah tidak perduli dengan apapun dan hanya berpikir untuk memasukkan penisku kedalam vagina Asmodeus tidak perduli dengan apa yang terjadi dan langsung memegang pinggul Asmodeus dan menusukkan penisku kedalam vaginanya dengan lebih keras.

Ahh....

Plok... Plok... Plok...

Aku berusaha untuk lebih cepat dan lebih keras memasukkan penisku. Dan Asmodeus membalas itu semua dengan rintihan yang semakin keras pula seirama dengan penisku yang mencium rahimnya.

Ahh....

Masterrrr....

Hmmm....

Ngggg....

"Asmodeus.... Aku mau keluar..."

"Iya... Keluarkan didalam... Keluarkan semua didalam... Penuhi rahimku dengan spermamu... Master... Penuhi hingga tidak ada ruang lagi... Hamili aku...."

Dengan puncak birahi yang semakin dekat. Aku menusukkan penisku lebih cepat dan lebih keras. Hingga seisi gua hanya ada suara rintihan Asmodeus.

Ahhh....

Ahh....

Hmmmm....

Nggg....

Dan kita berdua mencapai puncak disaat yang bersamaan.

AHHHHHHHH...!!!!

SPURRRT... SPURRRT... SPURRRT...

Aku mengeluarkan semua spermaku kedalam vagina Asmodeus. Aku tidak tahu kenapa, tapi sperma yang keluar kali ini begitu banyak. Dan sperma masih keluar dari penisku yang belum aku keluarkan dari vagina Asmodeus.

Asmodeus yang mencapai puncak birahi tidak memiliki tenaga lagi hanya bisa menggantung ditubuhku. Dengan penisku yang masuk didalam vaginanya. Serta vaginanya mengeluarkan spermaku yang bercampur dengan cairan vaginanya seperti air keran.