Chereads / Dungeon Master (Indo) / Chapter 5 - Chapter 5 - Masalah di Bumi

Chapter 5 - Chapter 5 - Masalah di Bumi

Setelah keluar dari pintu. Aku melihat sekeliling dan aku langsung merasa lega.

"Ada apa master?"

Asmodeus terlihat sedikit bingung dengan kondisiku sekarang.

"Tidak apa-apa. Ingat kalau sebelum ini aku hanya pria biasa."

Asmodeus menganggukkan kepalanya.

"Walau aku percaya dengan apa yang kamu katakan. Sedikit keraguan masih ada dihatiku, jadi ketika kita memasuki pintu tadi, aku sedikit takut kalau kita muncul di tempat lain."

Asmodeus kemudian memelukku dengan lembut.

"Maafkan aku master. Aku menghadapkanmu dengan sesuatu yang sebenarnya mustahil bagimu."

Aku merasa kalau Asmodeus menyesali apa yang terjadi. Ya, kalau dilihat dari sisi lain. Asmodeus secara tidak langsung memanfaatkan ku. Tapi, melihat dia sedih dan dengan sepenuh hati memikirkan keadaan ku. Aku menjadi tidak begitu memikirkan hal ini.

"Tidak apa-apa. Lebih baik kita bersiap-siap."

Aku kemudian mengambil kotak perhiasan yang berisi 7 pendan iblis. Dan benar saja, satu pendan hilang. Dan aku melihat kearah Asmodeus, dia hanya tersenyum dan kemudian tubuhnya bersinyar.

Seketika Asmodeus menghilang.

Aku sedikit panik. Tapi aku teringat dengan telepati yang awalnya kita berdua gunakan.

'Asmodeus, dimana kamu sekarang?'

'Setelah aku sudah bangun, aku bisa mengatur wujudku. Dari wujud sebagai manusia yang tadi master sudah lihat. Wujud sebagai iblis yang master belum lihat, dan terakhir astral yang sekarang aku gunakan. Ketika aku menjadi astral, aku sekarang berada di simbol yang sekarang di lengan kira anda, master.'

Aku segera membuka bajuku dan tentu saja, disana ada sebuah tatto berwarna hitam dan berbentuk seperti huruf i yang dibuat dengan kuas kaligrafi, dengan ujung atas besar dan kemudian meruncing kebawah. Dan ada titik kecil di dekat bagian tengah.

"Apa ini simbol yang merepresentasikan dirimu? Aku pikir karena kamu iblis nafsu, gambarnya akan sedikit tidak nyaman dilihat."

"Master, bukan berarti gambarnya akan berupa penis atau vagina. Kalau seperti itu, aku sendiri juga malu."

"Maaf, maaf."

Setelah mengambil kotak perhiasan berisi pendan iblis. Aku kemudian membuka kotak perhiasan yang tadinya berisi kunci.

Kunci itu masih didalam kotak. Tapi, keindahan warna emasnya meredup. Dan kilauan ketujuh bola juga hilang.

'Master, lihat dibagian dadamu.'

Mendengar suara Asmodeus, aku melihat dadaku menggunakan cermin besar yang ada di dalam lemari. Disana terlihat sebuah tatto dengan bentuk lingkaran. Lingkaran itu berjumlah tujuh. Satu ditengah dan 6 mengelilingi yang ditengah. Tatto itu tidak begitu terlihat, karena hanya berupa lingkaran dan tanpa bentuk yang aneh.

Setelah itu aku mencermati cermin yang berada di lemari. Cermin ini terlihat seperti cermin biasa. Tapi, ketika memikirkan goa tadi. Cermin itu menunjukan gambar dungeon core dan sekelilingnya. Aku penasaran dan akhirnya mencoba memasukkan tanganku.

Tanganku tenggelam kedalam cermin tanpa ada halangan. Setelah itu aku menariknya keluar dan mencoba dengan kepalaku. Kepalaku juga tenggelam tanpa ada halangan. Aku bahkan bisa bernapas dan melihat sekeliling gua.

"Asmodeus, apa yang terjadi kalau kaca ini pecah?"

"Hmm... Aku rasa tidak akan terjadi apa-apa. Karena cermin ini hanya menjadi medium atau alat penghubung. Anda bisa menggunakan cermin lain. Tapi tentu saja cermin yang ukurannya bisa mengakomodasikan tubuh anda untuk masuk kedalam."

"Kalau aku setengah masuk dan kacanya pecah?"

"Anda akan terlempar keluar atau terlempar masuk."

Aku merasa lega mendengar jawaban dari Asmodeus. Karena dengan itu, aku paham resiko yang ada. Walau ternyata tidak beresiko sama sekali.

"Kalau kulit dadaku terbakar. Apakah akan berpengaruh?"

"Tidak ada. Tatto ini hanya menjadi simbol penunjuk. Tatto ini tidak mempengaruhi kemampuan dari kunci pintu dunia lain. Termasuk juga simbolku. Ini hanya sebagai bukti kalau kita membuat kontrak. Kalaupun tangan anda terpotong, bukan berarti kontrak kita lenyap."

"Syukurlah kalau begitu."

Aku kemudian membawa kedua kotak perhiasan itu masuk kedalam kamarku. Setelah dikamar aku langsung duduk didepan komputer.

"Ah... Tadi aku baru bermain game." Layar komputer masih menunjukan warna hitam dengan tulisan "You are Dead".

Aku kemudian menutup game tersebut dan membuka browser. Tapi sebelum aku membuka browser. Aku melihat sesuatu yang aneh.

"Asmodeus. Berapa lama kita ada didalam gua?"

'Sekitar 7 jam. Dan 5 jam kita habiskan untuk berhubungan sex.' Asmodeus bicara dengan bangga.

"Tapi, ini masih jam 9 pagi. Tepat dimana aku mulai bermain game."

'Kecepatan waktu di Ludus berbeda dengan di bumi. Satu jam di Ludus setara dengan satu menit dibumi.'

"Ah... Jadi itu kenapa disini hanya terlewat beberapa menit."

Setelah mengetahui alasan itu, aku mulai mencari tahu semua tentang tujuh iblis. Dan Asmodeus juga bilang kalau mereka disebut tujuh pangeran iblis. Kalau dilihat dari namanya "Tujuh Pangeran" kenapa Asmodeus seorang wanita? Apa mereka tidak memiliki jenis kelamin?

"Asmodeus, disini tertulis kalau kamu seorang pria. Tapi kenapa disini kami seorang wanita?"

"Aku tidak begitu tahu tentang iblis dari dunia ini. Tapi di Ludus, aku terlahir sebagai seorang wanita. Lucifer seorang pria. Beelzebub seorang pria. Leviathan seorang wanita. Belphegor seorang wanita. Mammon seorang pria. Dan Satan juga pria. Dan wujud kita juga tidak semua manusia. Lucifer adalah Devil, Beelze seekor lalat, Levi seorang Spirit, Belphe berwujud anak kecil, Mammon seekor naga, dan Satan seekor singa. Walau kita semua bisa merubah wujud menjadi manusia, tapi biasanya kita berwujud seperti itu."

"Wujud kita sebetulnya sebuah personifikasi dari julukan yang kita miliki. Lucifer the Prince of Pride, memiliki julukan The Devil. Beelzebub the Prince of Gluttony, memiliki julukan King of Flies, mungkin karena lalat bisa memakan apapun. Leviathan the Princess of Envy, memiliki julukan Dark Queen, karena banyak yang iri kepadanya, akhirnya dia menjadi tidak percaya dengan siapapun kecuali kita berenam dan master Solomon. Belphegor the Princess of Sloth, memiliki julukan Eternal Princess, karena dia berwujud seorang anak perempuan berumur sekitar 10 tahun, dia juga terlihat selalu mengantuk. Mammon the Prince of Greed, memiliki julukan The King of Dragon, karena naga biasanya serakah akan harta, terutama emas dan batu mulia. Satan the Prince of Wrath, memiliki julukan The King of Jungle, dia berwujud Singa karena singa pada dasarnya pendiam, tapi kalau marah, dia bahkan akan menjadi sekuat Lucifer. Dan aku sendiri, Asmodeus the Princess of Lust, aku dijuluki sebagai Heaven whore, dan itu kenapa wujudku adalah wanita cantik."

"Heh... Heaven Whore???"

"Walau seperti itu. Aku tidak pernah berhubungan sex dengan siapapun selain master. Dulu aku hanya tidur dengan master Solomon. Dan sekarang aku hanya akan tidur dengan Master Alan. Aku dijuluki seperti itu hanya karena kecantikanku memikat pria dan wanita tanpa pandang bulu. Kalau aku serius, aku bahakan bisa membuat Satan yang lagi marah tunduk. Walau tidak selalu berhasil."

"Aku tidak mempermasalahkan soal itu. Aku hanya mempermasalahkan nama Heaven. Kamu kan iblis, kenapa namanya Heaven. Dan dungeon milik Soloman bernama Hell bukan? Kenapa Heaven? Lebih baikkan Hell Whore. Atau mungkin Mother of Lust. Atau semacamnya."

Aku sebetulnya memang sedikit merasa aneh dengan julukan yang Asmodeus miliki. Aku bisa mengerti soal yang yang lain. Tapi kenapa iblis memiliki nama surga?

"Anooo... Kalau masalah itu, sebetulnya itu berasal dari nama dungeon yang aku kelola. Nama dungeon ku adalah Heavenly Pleasure. Awalnya aku dijukuki sebagai Heaven Queen. Tapi semakin banyak pria yang datang dan setiap kali mereka keluar mereka memiliki wajah puas. Nama itu berubah menjadi Heaven Whore. Dan dungeon ku juga berubah nama menjadi Heavenly Red District."

Aku mendengar ada rasa malu dari suara yang Asmodeus keluarkan ketika dia menjelaskan semuanya.

"Kalau begitu lebih baik kita berusaha untuk mengganti julikan yang kamu miliki."

"Eh..." Asmodeus terdengar sedikit bingung

"Kamu adalah pelacur pribadi ku, jadi aku tidak akan ijinkan siapa pun untuk mengatakan bahwa kamu adalah seorang pelacur. Hanya aku yang boleh menyentuhmu, jika ada orang lain. Meskipun itu Lucifer. Aku akan bunuh dia."

Asmodeus seketika keluar dan memelukku.

"Ah... Master... Jangan buat aku bertambah nafsu seperti ini."

Aku kemudian mencium Asmodeus untuk sedikit mengendalikan birahi yang dia miliki.

Setelah puas ciuman beberapa menit. Asmodeus tidak mau kembali menjadi astral dan hanya duduk di pangkuanku. Aku sendiri tidak begitu perduli dan menikmati tubuh Asmodeus sembari mencari tahu apa yang ingin aku ketahui.

"Asmodeus, apa kamu tahu cara membangunkan iblis lain?"

"Hmmm... Aku tidak begitu paham. Biasanya mereka akan terbangun jika kita melakukan ritual tertentu atau kalau seseorang memiliki kualitas untuk menjadi master mereka. Sebetulnya cara termudah adalah mendapatkan cincin yang dimiliki Master Solomon."

"Cincin Solomon. Jadi kita hanya bisa melakukannya di Ludus?"

Aku sedikit kecewa, karena jika aku harus mencarinya di Ludis, semua akan menjadi sangat sulit.

"Belum tentu, buktinya pendan tempat kita tertidur ada disini. Bahkan kunci dan pintu juga ada disini."

Aku sedikit berpikir, dan mencari semua kemungkinan yang ada.

"Apa kamu bisa merasakan keberadaan cincin Solomon?"

"Kalau rerlalu jauh, aku tidak akan bisa. Kalau dekat, aku bisa merasakannya."

"Baiklah kalau begitu. Ikut aku sekarang."

Aku kemudian bergegas masuk kedalam basement dan mengambil sebuah kotak yang cukup besar. Mungkin karena efek dari lvl up. Kotak yang biasanya terasa berat menjadi ringan.

Aku membuka kotak itu dan terlihat didalamnya berisi ratusan cincin unik yang tertata rapi.

"Apa kamu merasakannya ada cincin ajaib disini?"

Asmodeus dengan seksama memperhatikan cincin yang ada dikotak satu persatu.

"Cincin master Solomon tidak ada. Tapi ada beberapa cincin yang mungkin berguna."

Asmodeus mengambil cincin berbentuk seperti ular melingkar.

"Ouroboros ring. Walau hanya replika, tapi efeknya bagus. Ini bisa melindungimu dari banyak racun."

Kemudian cincin berwarna merah menyala seluruh. berbentuk cincin ini tidak ada yang aneh, hanya saja seluruh cincin berwarna merah. Selain itu juga ada yang berwana biru dan kuning.

"Fire ring, water ring, dan shield ring. Seperti namanya, cincin ini berfungsi sebagai pelindung dari sihir elemen api dan air. Sedangkan yang kuning sebagai pelindung dari kekuatan fisik."

Kemudian ada cincin dengan ukiran yang aneh.

"Aku tidak menyangka cincin ini ada disini." Asmodeus sangat terkejut.

"Cincin ini berfungsi untuk menjaga pikiran penggunanya. Pengguna cincin ini akan kebal oleh serangan pikiran seperti charm, hipnotis, dan semacamnya. Ini sangat berguna."

Aku kemudian memasang Ouroboros ring dan Mind ring. Aku merasa ada sesuatu yang berbeda denganku.

Aku kemudian melihat kearah Asmodeus dan langsung menciumnya. Asmodeus terkejut tapi dia menikmati apa yang aku lakukan.

Puah...

"Mungkin hanya berguna kalau untuk serangan yang bisa melukai."

Asmodeus bingung.

"Sejak kita selesai berhubungan sex, aku merasa kakau aku ingin terus menikmati tubuhmu. Aku pikir itu akibat dari charm yang kamu miliki. Tapi mungkin itu hanya birahi yang memang keluar dariku."

Asmodeus langsung memelukku. "Kalau master mau melakukannya, aku siap digunakan kapanpun dan dimanapun master inginkan."

Aku kemudian mencium kening Asmodeus. "Aku tahu, tapi tidak sekarang. Apa ada cincin lain?"

Asmodeus kembali fokus kedalam kotak.

Dia kemudian mengambil beberapa cincin lain. Strength ring untuk menambah status strength. Agility ring untuk agility. Safe delivery ring agar lancar melahirkan. Safety sex ring agar tidak sakit setelah berhubungan sex yang menurutku sangat penting dan aku langsung menggunakannya. Mercy ring agar lawan tidak bisa mati dan hanya menyisakan satu HP. Ring of substitute, agar kita tidak mati ketika HP menyentuh nol. dan terakhir Ghost ring yang akan menyimpan jiwa pengguna kalau dia mati agar bisa di bangkitkan kembali.

"Aku tidak menyangka kalau barang yang aku pikir hanyalah sampah yang dikirim oleh orang tuaku. Ternyata benar-benar benda ajaib."

"Apa orang tua anda kolektor?"

"Bukan, tapi archeologist. Dan mereka suka dengan benda-benda unik. Entah bentuk, cara pembuatan hingga sejarahnya."

Asmodeus terlihat kagum dengan cerita tentang kedua orang tuaku.

"Asmodeus, apa kamu merasakan benda ajain lain disini?"

"Sebetulnya banyak." Asmodeus terlihat sedikit lelah.

"Lebih baik besok lagi saja. Sekarang, bagaimana aku bisa menghubungi orang tuaku."

"Kenapa harus menghubungi orang tua anda?"

"Mereka mungkin tahu dimana keberadaan cincin Solomon."

Asmodeus terkejut setelah mendengar alasanku.

Aku kemudian mencari bungkus paket yang tadi aku terima dari ayahku. Dan menemukan sebuah nomor telepon disana.

Aku langsung nerusaha menghubungi nomor tersebut. Tapi, yang menjawab bukan ayahku.

"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?"

'Sial, ini bahasa Rusia. Apa ayah sekarang ada dirumah kakek?'

"Maaf kalau saya mengganggu. Saya Alan Windfrost Hiroka, saya menerima paket dari ayah saya Albert Windfrost Hiroka. Dan di paket itu tercantum nomor ini. Apakah saya bisa bicara dengan ayah saya?"

Keluargaku sedikit unik. Ayahku adalah seorang yang berkewarganegaraan Indonesia, sedangkan ibuku Jepang. Keluarga ibuku warga jepang biasa. Kakek dan nenekku dari pihak ibu adalah warga Jepang. Tapi, dari pihak ayahku, sedikit aneh. Kakekku berkewarganegaraan Rusia sedangkan Nenekku warga Indonesia. Jadi aku bisa dibilang sepertiga Jepang, sepertiga, Indonesia, dan sepertiga Rusia. Itu kenapa aku bisa bahasa Jepang, Indonesia, dan Rusia.

"Mohon tunggu sebentar. Saya akan memanggilkan Tuan Albert."

'Damn it. Ayah benar sedang dirumah kakek. Kalau begini, yang akan menjawab bukan ayah, tapi Kakek Reno.'

'Apa yang harus aku lakukan? Kalau aku menutup sekarang, mereka akan marah-marah. Tapi kalau aku bicara aku ingin mengetahui soal cincin Solomon, mereka akan banyak tanya.'

"Little Alan. Apa kamu sehat disana."

"Kakek, aku baik-baik saja disini. Terima kasih sudah bertanya. Apa kakeh sehat? Bagaimana keadaan nenek sekarang?"

"Aku sehat. Hanya sedikit bingung dengan satu alat. Kalau nenekmu masih kuat mengajar tari disini. Jadi kamu tidak perlu khawatir. Kamu mencari ayahmu, mau tanya soal barang yang dia kirim?"

"Iya, kunci ini sedikit unik. Bentuk segitiga dan hiasan bolanya sedikit membuatku penasaran."

"Kalau tidak salah, kunci itu adalah kunci untuk membuka lemari yang berisi cermin yang aku kirim waktu itu. Kamu bisa mencobanya apakah kunci itu masih bisa dipakai atau tidak. Kalau kamu mau tahu bagaimana itu dibuat. Kita belum tahu. Ayahmu dan ibumu sedang mencoba memecahkan misteri ini. Aku sendiri mencoba membuat alat untuk membuat kunci serupa. Tapi tidak menemukan bagaimana caranya."

"Sebetulnya kek, aku sedikit mencari tahu soal kunci ini. Dan aku menemukan kalau ketujuh bola yang menghiasi kunci ini merepresentasi kan tujuh pangeran iblis dari neraka. Aku curiga ini ada hubungannya dengan tujuh pendan yang ibu kirim waktu itu. Tapi aku tidak menemukan hal lain. Jadi sedikit penasaran apa hubungannya."

"Bagaimana kamu bisa menghubungkan kunci itu dengan pendan?"

"Warna, dan jumlah kek. Warna bola sama dengan warna dari pendan. Dan selain itu, disetiap sisi segitiga memiliki tujuh lubang. Jadi, mungkin saja."

"Oh... Nanti aku beritahu ayahmu. Apa ada hal lain? Kamu sepertinya sedikit singkan untuk mengatakannya."

"Hmmmm.... Sebetulnya kalau kita bicara soal tujuh pangeran iblis neraka, kita juga harus bicara soal Raja Solomon dan iblisnya. Beliau juga memiliki tujuh pangeran iblis sebagai budak dan Lemegeton atau tujuh puluh dua pilar neraka. Ini hanya spekulasiku sebagai seorang yang banyak membaca fiksi."

"Alan. Apa kamu sedang libur?"

Aku bingung kenapa kakek sepertinya sedikit memaksa.

"Tidak, tapi kalau hanya satu minggu, aku seperti bisa mendapat ijin untuk keluar."

"Bagus. Aku akan kirim orang untuk menjemputmu. Besok kami pergi ke sini."

"Eh... Kenapa aku harus kesana?"

"Jangan banyak tanya. Sekarang siapkan semua barang mu."

Tut... Tut... Tut...

"Ditutup..."

Aku langsung lemas. Asmodeus melihat kearahku dengan wajah bingung.

"Kita pergi ke Rusia besok."

Asmodeus tidak paham.

"Asmodeus, apa pendan tempatmu tertidur bisa kembali?"

"Bisa, aku bisa membuatnya lagi."

"Baiklah, tolong buatkan satu. Kita besok berangkat ke Rusia. Aku perlu membawa ketujuh pendanaan dan kunci. Kalau mereka tahu semua barang ini memang benar-benar ajaib. Mereka akan khawatir dengan keadaan ku."