Chereads / Peace Hunter / Chapter 40 - Chapter 40 : Waktu Bermain Sudah Habis

Chapter 40 - Chapter 40 : Waktu Bermain Sudah Habis

"Alan, apa kamu bisa mendengarkanku ?," ucap seseorang itu.

"Nona Karina ? Ada keperluan apa sampai harus menghubungi saya dengan sihir telepati," ucap pengawas Alan.

Seseorang yang menghubungi pengawas Alan ternyata adalah Nona Karina.

"Kamu tidak perlu untuk menghentikan pertarungan ini karena sensor bahaya masih belum berbunyi, jadi lanjutkan saja pertandingannya. Tapi aku punya tugas untukmu, aku memerintahkan kamu dan pengawas yang lain untuk membuat sihir pelindung tambahan untuk menahan serangan Javier agar tidak mengenai luar arena jika pelindung yang ada di arena tidak kuat untuk menahan serangannya," ucap Nona Karina.

"Tapi Nona, serangan yang dilancarkan peserta Javier sudah sangat berbahaya, kita tidak tau sampai kapan peserta Rid bisa bertahan dari serangan itu. Pilihan kita cuma satu, kita harus membatalkan pertandingan ini dan mendiskualifikasi dia," ucap pengawas Alan.

"Harusnya sensor bahaya sudah berbunyi karena serangan barusan. Tidak, bukan hanya serangan barusan tapi harusnya sensor bahaya sudah berbunyi setelah serangan Javier yang sebelum-sebelumnya. Tapi entah kenapa sensor bahayanya berbunyi. .... Maaf kalau saya salah sangka, saya tau kalau hanya Nona Karina yang mempunyai otoritas untuk mengaktifkan atau menonaktifkan sensor bahaya itu, jadi harusnya nona Karina tau apa penyebab sensor itu tidak berbunyi. Atau mungkin nona Karina sengaja mematikan sensor itu pada pertandingan ini ?," ucap pengawas Alan.

Nona Karina terdiam sejenak setelah pengawas Alan menanyakan pertanyaan itu. Setelah itu, dia berbicara.

"Kamu benar, aku sengaja mematikan sensor bahaya itu. Maafkan aku karena mematikan sensor bahaya itu seenaknya tanpa memberitahu kalian terlebih dahulu," ucap nona Karina.

"Apa ada alasannya, nona ?," tanya pengawas Alan.

"Iya, ada alasannya kenapa aku mematikan sensor bahaya itu. Tapi aku tidak bisa memberitahukannya kepadamu sekarang. Aku berjanji akan memberitahukan alasannya setelah ujian masuk ini kelar. Jadi Alan, tolong lakukan apa yang aku perintahkan sebelumnya. Buatlah pelindung tambahan bersama pengawas lainnya untuk menambah perlindungan para peserta yang berada di luar arena," ucap nona Karina

"Baiklah, Nona. Tapi jika saya menambah pelindung tambahan di arena untuk menahan serangan peserta Javier agar tidak mengenai peserta yang lain. Bagaimana dengan nasib peserta Rid ? Dia akan berhadapan dengan serangan itu secara langsung karena dia berada di dalam arena. Aku tidak yakin dia akan terus bertahan jika menghadapi banyak serangan seperti itu, bahkan dengan serangan yang barusan" ucap pengawas Alan.

"Jangan khawatir, Alan. Seperti yang kamu bilang tadi, Rid itu adalah peserta yang menarik. Dia berhasil menghindari serangan Javier sejauh ini. Bahkan sihir tingkat tinggi barusan pun bisa dia hindari, dan dia menghindari semua itu tanpa luka sedikitpun," ucap nona Karina sambil melihat ke arena.

"Jadi kamu fokus saja dengan tugas yang aku berikan, tidak usah mengganggu pertandingan mereka. Tanpa kamu ganggu pertandingan mereka pun, pertandingan mereka akan segera berakhir," lanjut nona Karina

"Baiklah, Nona," ucap pengawas Alan.

-

Sementara itu di arena, asap tebal memenuhi arena itu. Asap itu akibat dari serangan tingkat tinggi yang dilancarkan oleh Javier. Sementara itu, peserta yang lain masih tidak percaya apa yang mereka lihat.

"Sihir tingkat tinggi ??? Di ujian masuk seperti ini ??,"

"Orang itu benar-benar g*la, kenapa bisa ada bangsawan seperti dia,"

"Bagaimana dengan Rid itu, kita memang mendukungnya untuk mengalahkan bangsawan sombong itu, tapi lihat apa yang terjadi dengannya sekarang,"

"Tidak mungkin dia bisa selamat dari serangan yang gila itu," ucap para peserta yang lain.

Sementara itu di tempat putri Irene.

"Bagaimana ini Nona ? Tidak mungkin kan kalau dia selamat dari sihir tingkat tinggi itu ?," ucap Leandra.

"Bahkan aku pun tidak yakin bisa menghindari serangan itu," ucap Lily

"...," putri Irene hanya terdiam.

Di tempat Charles dan lainnya.

"M-mustahil, Rid," ucap Chloe yang terkejut.

"Dia terkena sihir tingkat tinggi secara langsung, mustahil kalau dia bisa bertahan" ucap Enzo.

"...," Charles hanya terdiam.

"Tenanglah, kalian," ucap Noa.

"Bagaimana mungkin kami bisa tenang Noa, melihat Rid diserang dengan sihir tingkat tinggi begitu," ucap Chloe.

"Aku bilang tenang, sejak tadi Rid berhasil menghindari banyak serangan yang dilancarkan oleh Javier. Apa kamu sudah yakin jika serangan yang barusan bisa mengenai Rid ? Apa kamu sudah melihat kondisinya ?," tanya Noa.

"Tapi sihir tingkat tinggi yang barusan mempunyai dampak yang lebih besar dari sihir yang sebelumnya, jadi menurutku mustahil Rid tidak terkena dampaknya," ucap Chloe.

"Tunggulah saat kita bisa melihat arenanya dengan jelas, jangan langsung membuat kesimpulan begitu. Aku percaya kalau Rid bisa menghindari serangan itu," ucap Noa.

Setelah itu, tiba-tiba para pengawas bergerak ke depan area penonton. Mereka berdiri tepat di tempat pelindung yang memisahkan arena dengan area penonton. Mereka berjajar mengelilingi arena itu, lalu mereka mengarahkan tangan mereka ke pelindung itu.

"Apa yang mereka lakukan ?," ucap peserta yang lain.

Tiba-tiba pengawas Alan datang dan ikut berjajar mengelilingi pelindung itu bersama pengawas lain.

"Perhatian, kalian tidak perlu bingung tentang apa yang kami lakukan. Kami hanya ingin memperkuat pelindung ini agar saat ada serangan lagi yang datang, serangan itu tidak mengenai kalian dan tidak membuat kalian panik," ucap pengawas Alan.

"Memperkuat pelindung ? Apa ini yang harus kalian lakukan di situasi seperti ini ?!," tanya Charles sedikit marah.

"Yang kalian lakukan harusnya memberhentikan pertandingan ini. Apa kalian tidak melihat pertandingan ini dengan benar ? Apa kalian tidak melihat serangan yang dilancarkan Javier tadi ? Itu sihir tingkat tinggi loh, tapi kenapa pertandingannya masih dilanjutkan, bahkan kalian sampai memperkuat pelindung. Bukankah kalian tadi bilang kalau peserta tidak boleh memakai serangan yang berakibat fatal atau kematian ? Terus sihir tingkat tinggi ini menurut kalian apa ?! Apa kalian masih beralasan kalau sensor bahayanya tidak berbunyi maka pertandingan akan tetap dilanjutkan ?!?!," ucap Charles.

"Itu benar, hentikan pertandingan ini,"

"Benar kata pangeran,"

"Pers*tan dengan sensornya,"

"Bagaimana bisa kalian melanjutkan pertandingan ini dan tidak langsung mendiskualifikasi bangsawan itu ?," ucap peserta yang lain yang setuju dengan Charles.

"Maaf semuanya, saya tidak akan beralasan soal sensor yang tidak berbunyi lagi tapi ini merupakan perintah dari kepala akademi untuk melanjutkan pertandingan ini," ucap pengawas Alan.

"Kepala Akademi ? Kenapa beliau melakukan hal seperti ini ?," tanya Charles.

"saya tidak tahu, beliau tidak memberi tahu alasannya, saya dan pengawas yang lain hanya menjalankan apa yang dia perintahkan," ucap pengawas Alan.

"...," Charles pun terdiam.

"Apapun itu, hentikan pertandingan ini,"

"Itu benar, apa Kepala Akademi ini tidak punya hati ? Bagaimana bisa dia membiarkan pertandingan ini,"

"Ini sudah bertentangan dengan peraturan ujian," protes peserta yang lainnya.

"Ya ampun, kalian berisik sekali ya, sampah. Kalian hanya protes saja," ucap Javier dari arena.

Asap di arena sedikit-sedikit sudah mulai menghilang dan terlihat Javier yang sedang berdiri di arena. Sementara itu, arena itu sudah hancur parah dengan rusaknya lantai dan dinding arena disertai api yang menyebar di sekitarnya.

Para peserta terkejut melihat itu.

"Apa kalian takut padaku makanya kalian protes begitu ? Pengawas saja tidak keberatan dengan apa yang aku lakukan, jadi sebaiknya kalian diam saja melihat kekuatanku yang membara ini. Dan ingat juga supaya jangan macam-macam denganku, atau kalian akan bernasib sama dengan dia," ucap Javier.

Para peserta pun ketakutan mendengar itu dan mereka pun terdiam.

"Oy pengawas, pertandingan ini sudah selesai, cepat umumkan pemenangnya," ucap Javier.

"Kondisi peserta Rid belum diketahui, jadi kami tidak bisa mengumumkan pemenangnya begitu saja," ucap pengawas Nora.

"Tidak mungkin dia bisa selamat dari serangan barusan, aku sudah membungkamnya dengan sihir tingkat tinggiku. Itulah ganjarannya jika rakyat jelata berani menentangku. Sudahlah, cepat umumkan pemenangnya," ucap Javier.

"Sepertinya kamu masih percaya diri saja ya karena menganggap aku sudah tumbang akibat serangan barusan," ucapku dari balik asap.

"Apa ?! Bagaimana bisa ?," ucap Javier yang terkejut mendengar suaraku.

"Suara itu, jangan bilang ?," ucap peserta yang lain.

Aku memegang pedangku dan menebas asap yang mengelilingiku. Asap itu pun menyebar dan dan menghilang. Penglihatan di arena pun kembali menjadi jelas. Di tengah arena yang sudah hancur dan dikelilingi api, mereka melihat seseorang yang masih berdiri.

"Itu, Rid,"

"Mustahil, dia masih selamat dari serangan itu ?,"

"Bahkan dia selamat tanpa luka," ucap para peserta yang lain,

"Riddd," ucap Chloe.

"Rid, ternyata kamu selamat ya," ucap Charles.

"Sudah kubilang kan, kalau Rid bisa menghindarinya. Tapi aku tidak menyangka kalau dia bisa menghindari serangan itu tanpa luka," ucap Noa,

"Bagaimana bisa kau selamat dari serangan itu ?," ucap Javier heran.

"Hmm entahlah, untuk apa aku memberitahumu ?," ucapku.

"Padahal serangan yang barusan merupakan sihir tingkat tinggi, dan dampaknya juga sangat berbahaya. Tapi kau masih saja bisa selamat dari serangan itu," ucap Javier.

"Benar, sihir tingkat tinggi memang sangat berbahaya. Karena itulah, waktu bermain sudah habis. Sekarang waktunya ku serius untuk mengalahkanmu," ucapku.

"Apa ?," ucap Javier yang terkejut.

-Bersambung