Chereads / Peace Hunter / Chapter 44 - Chapter 44 : Laporan Tentang Javier

Chapter 44 - Chapter 44 : Laporan Tentang Javier

"Ceritakanlah semua yang terjadi pada ujian ketiga ini, Karina," ucap Ratu Kayana.

"Akan aku laporkan dulu tentang Javier kepada kakak. Sesuai perintah kakak untuk mengawasi Javier, aku sampai menonton langsung ujian ketiga ini dan meninggalkan pekerjaanku yang menumpuk. Untunglah aku bisa mengurusinya dengan menyuruh tuan Frederick untuk mengerjakannya," ucap nona Karina sedikit kesal.

"Kenapa nada bicaramu seperti orang yang sedang kesal ?," ucap Ratu Kayana.

"Ah tidak kok, aku sedang tidak kesal," ucap nona Karina.

"Aku minta maaf deh, Karina. Karena telah menyuruhmu melakukan ini bahkan saat pekerjaanmu sedang banyak. Aku berjanji nanti akan kuberi imbalan atas kerja kerasmu," ucap Ratu Kayana.

"Benarkah itu ?," tanya nona Karina.

"Benar kok. Mana mungkin aku berbohong kepada adikku sendiri. Walaupun kamu telah keluar dari keluarga kita, kamu tetaplah adikku," ucap Ratu Kayana.

"Baiklah, aku menantikan imbalan itu," ucap nona Karina.

"Iya,iya. Sekarang lanjutkan laporanmu," ucap Ratu Kayana.

"Sesuai kecurigaan kakak, tampaknya Javier itu memang benar merupakan salah satu subjek percobaan transplantasi jantung dari ras Elf itu. Dan sepertinya jantung yang digunakan oleh Javier adalah jantung dari prajurit elit Elf yang mayatnya ditemukan 7 tahun yang lalu, tahun yang sama dengan rumor tentang Javier yang membakar pengajarnya. Setidaknya itu menurut persepsiku," ucap nona Karina.

"Lalu apa yang kamu lihat sehingga bisa memberi tanggapan seperti itu ?," ucap Ratu Kayana.

"Kakak tahu kan kalau untuk ujian tahap ketiga ini adalah ujian pertandingan dan di arena tempat ujian itu sudah dipasang sensor bahaya saat ada serangan fatal yang terjadi di arena," ucap nona Karina.

"Yah, sensor bahaya itu untuk mendeteksi apakah peserta yang bertanding menggunakan serangan yang fatal pada lawannya atau tidak, karena sesuai peraturan yang dibacakan sebelumnya, tidak boleh ada serangan fatal yang digunakan di ujian pertandingan itu," ucap Ratu Kayana.

"Itu benar, tapi saat giliran Javier yang bertanding, aku mematikan sensor itu. Jadi jika Javier melakukan serangan yang fatal, sensor itu tidak berbunyi. Dan disitulah Javier banyak mengeluarkan sihir berbahaya tanpa terdeteksi oleh sensor itu, mulai dari Boost semua kekuatan dia menjadi 10 kali lipat, menggunakan serangan sihir yang dampaknya bisa menghancurkan arena dan bahkan dia menggunakan Sihir Tingkat Tinggi sampai 3 kali. Dan dia melakukan itu tanpa kelelahan sama sekali," ucap nona Karina.

"3 kali sihir tingkat tinggi dan tanpa kelelahan bagi seorang calon murid ? Itu sudah cukup untuk membuktikannya, tapi kenapa Javier itu bisa sampai mengeluarkan banyak sihir berbahaya seperti itu ?," tanya Ratu Kayana.

"Sebelum dia bertanding dengan lawannya itu, dia sempat berseteru dengan lawannya saat di kantin. Lawannya itu berasal dari golongan rakyat biasa. Mungkin karena Javier yang seorang bangsawan itu kesal akibat dipermalukan oleh seorang rakyat biasa makanya itu dia mengamuk dan menggunakan banyak serangan berbahaya kepada lawannya saat di arena pertandingan. Dia itu tipe orang yang mudah sekali emosi jika dipermalukan apalagi oleh orang yang menurutnya berada dibawahnya," ucap nona Karina.

"Begitu ya, dia sangat kesal sekali karena sebelumnya sempat berseteru juga dengan lawannya itu dan akhirnya dia menggunakan banyak serangan berbahaya kepada lawannya," ucap Ratu Kayana.

Ratu Kayana lalu terdiam seperti sedang berpikir tentang sesuatu, lalu dia menyadari sesuatu dan mulai berbicara.

"Tunggu sebentar, kamu bilang kalau Javier banyak menggunakan serangan berbahaya dan bahkan sihir tingkat tinggi kepada lawannya kan ?," tanya Ratu Kayana.

"Iya, aku bilang begitu tadi," ucap nona Karina.

"Tapi sebelumnya kamu bilang kalau Javier itu berhasil dikalahkan," ucap Ratu Kayana.

"Itu juga benar, meskipun banyak serangan berbahaya yang digunakan Javier untuk mengalahkan lawannya itu. Tapi lawannya bisa mengatasi semua serangan itu dan bahkan membuat Javier kalah," ucap nona Karina.

"Bagaimana mungkin ? Apa kekuatan sihir dan kapasitas mananya melebihi Javier yang sudah ditransplantasi jantung elf ?," tanya Ratu Kayana.

"Soal itu aku tidak tahu, karena di pertandingan tadi dia tidak memakai satupun sihir. Dia hanya memakai sihir saat ujian kedua dimana aku tidak menyaksikannya saat itu, hanya salah satu pengajar yang bertugas menjadi pengawas di ujian itu yang melhiatnya," ucap nona Karina.

"Bahkan dia tidak memakai sihir saat melawan Javier ? Lalu apa yang dia lakukan saat bertanding melawan Javier ?," tanya Ratu Kayana.

"Dia lebih banyak menghindari serangan Javier tapi kadang dia juga menebas serangan Javier dengan pedang yang diberikan oleh akademi. Bahkan Sihir Tingkat Tinggi terakhir yang Javier, sebuah bola api raksasa, berhasil ditebas oleh dia. Dia mengalahkan Javier dengan pedangnya itu dan menyerangnya tepat di dada Javier lalu Javier terpental menabrak dinding dan kalah," ucap nona Karina.

"Menebas sihir tingkat tinggi menggunakan pedang ? Apa dia menggunakan ~Enhance Weapon~ ?," tanya Ratu Kayana lagi.

"Iya, sudah kuduga kalau kakak tahu tentang itu," ucap nona Karina.

" ~Enhance Weapon~ merupakan teknik untuk memperkuat senjata yang dipakai. Jika dia bisa menebas sebuah sihir menggunakan pedang itu adalah hal yang wajar, tapi jika yang ditebasnya adalah sihir yang berasal dari sihir tingkat tinggi itu merupakan hal yang lain. Sihir tingkat tinggi merupakan sihir yang memiliki dampak yang sangat merusak dan berbahaya, mustahil untuk menebas sihir memakai senjata tanpa memakai ~Enhance Weapon~ karena kemungkinan sihir itu akan merusak pedang yang dipakai. Jika dia bisa menggunakan ~Enhance Weapon~ berarti dia ahli dalam menggunakan senjata. Tidak mengherankan jika dia bisa menebas sihir tingkat tinggi milik Javier," ucap Ratu Kayana.

"Andai kakak melihat pertandingan itu secara langsung, pasti kakak akan lebih terkejut saat melihat dengan mata kepala sendiri. Ah tapi tidak perlu khawatir, aku sudah merekam pertandingan itu dengan sebuah artifact. Apa langsung ku kirimkan artifact ini saja ke istana supaya kakak bisa menilainya sendiri ?," ucap nona Karina.

"Kamu benar-benar sigap ya, Karina. Bahkan kamu merekam pertandingan itu padahal aku tidak menyuruh kamu sebelumnya. Cepat segera kirim artifact itu ke Istana, aku ingin segera melihat rekaman pertandingan itu," ucap Ratu Kayana.

"Baiklah," ucap nona Karina.

"Ngomong-ngomong Karina, siapa nama peserta yang melawan Javier ?," tanya Ratu Kayana.

"Rid Archie," jawab nona Karina.

"Rid Archie ? Hmmm sepertinya aku tidak pernah mendengar namanya, atau yang familiar dengan nama itu juga aku tidak pernah dengar. Bagaimana kamu bisa memasangkan peserta itu dengan Javier ? Apa itu hanyalah kebetulan ?," tanya Ratu Kayana.

"Awalnya aku kesulitan untuk memilih peserta yang akan menjadi lawan Javier. Di satu sisi aku ingin membuktikan kemampuannya Javier dan di satu sisi lagi aku ingin membuat Javier kalah di ujian ketiga ini agar dia tidak berhasil lolos ke akademi. Aku awalnya ingin memasangkan dia dengan Charles atau Chloe atau bahkan Irene tapi tidak jadi, mereka mungkin bisa mengalahkan Javier tapi Javier mungkin akan sungkan mengeluarkan kekuatan aslinya jika melawan mereka. Sampai akhirnya salah satu pengajar yang bertugas menjadi ketua pengawas ujian hari ini memberitahuku bahwa ada peserta yang menarik di ujian pertama dan ujian kedua. Dia mendapatkan poin sempurna di kedua ujian itu. Aku menganggap kalau dia mungkin bisa melawan Javier di ujian ketiga. Apalagi peserta ini juga pernah berseteru dengan Javier sebelumnya. Jika peserta ini melawan Javier lagi, pasti Javier akan membalas dendam kepada peserta itu dengan mengeluarkan kekuatan aslinya karena sifat Javier yang mudah sekali emosi. Itulah alasan kenapa aku memasangkan Javier dengan dia sebagai lawan bertanding di ujian ketiga. Dan lihat sekarang hasilnya, aku bisa mendapatkan bukti kekuatannya dan aku juga bisa menjauhkan Javier agar tidak masuk ke akademi karena dia kalah di ujian ketiga dan tidak lolos," ucap nona Karina.

"Jadi begitu ya, tapi tunggu sebentar. Kamu bilang kalau dia mendapatkan poin sempurna di ujian pertama dan kedua ? Aku tahu kalau ujian kedua pasti banyak yang mendapatkan poin sempurna, tapi poin sempurna di ujian pertama ? Apa dia bisa menjawab dengan benar ~soal jebakan~ itu ?," tanya Ratu Kayana.

"Jika dia mendapatkan poin sempurna di ujian pertama, sudah pasti dia bisa menjawab dengan benar tentang ~soal jebakan itu~. Dan sebagai tambahan informasi, Dia juga mendapatkan poin sempurna di ujian ketiga saat melawan Javier," ucap nona Karina.

"Dia bahkan mendapatkan poin sempurna saat melawan Javier ? Jadi maksudmu meskipun Javier banyak mengeluarkan serangan dan sihir yang berbahaya tapi dia tetap tidak terluka saat melawan Javier makanya dia bisa mendapatkan poin sempurna ?," ucap Ratu Kayana.

"Benar, dia juga tidak kelelahan sama sekali saat menghadapi Javier," ucap nona Karina.

"Jadi dia mendapatkan poin sempurna di setiap ujian, menarik sekali. Rid Archie ya, aku tidak sabar untuk melihat dia. Aku berharap bisa bertemu dengannya secara langsung," ucap Ratu Kayana.

- Bersambung