Chereads / Legenda Kepulauan Naga (Tamat) / Chapter 10 - Episode 10

Chapter 10 - Episode 10

" astaga kalian mesra sekali"

Saat aku memeluk Tuan Putri Xia, untuk sekejab aku merasakan nyaman. Aku memejamkan mata, menikmati pelukan sang putri. Nyaman dan tenang. Aku menyukai pelukan itu. Ketika aku buka mataku, aku berada di tempat lain dan Putri Chu ada di depanku

" kalian mesra sekali Tuan Putri, kalian sangat serasi ya."

" ah…Chu sebenarnya"

Putri Xia hendak menyela Chu namun Chu dengan antusias tetap bicara

" selamat Tuan Putri, mulai malam ini kau tidak sendiri lagi"

Goda Putri Chu

" Chu, perkenalkan Jawaraku Bao an"

Bisik Putri Xia malu

" jawara? Aku kira Bao an sudah menjadi…. Selirmu….. astaga!"

Chu menatapku tajam

" beraninya kau menolak lamaran Tuan Putri! Kau pantas dihukum mati!"

Bentak Putri Chu

" maafkan aku Tuan Putri Chu. Hamba pantas di hukum mati"

Jawabku

" Chu, sebenarnya ia belum menjawabnya. Ia masih bingung"

Sahut Putri Xia pelan

" ragu? Ragu kenapa?!"

Tanya Putri Chu geram.

" sudah lupakan dahulu. Malam ini malam penting, kita masih harus menjemput yang lain"

Ujar Putri Xia. Kami sebenarnya berada di pulau induk. Lebih tepatnya kediaman Putri Chu dan ibunya. Tapi waktu kami tak banyak. Putri Xia menggenggam tanganku, lalu menggenggam tangan putri Chu. Cahaya menyambar mataku dan tak lama kami berpindah ke tempat yang lain

" kalian akhirnya datang"

Kami berpindah ke rumah yang lain. Aku melihat ke luar jendela. Rumah ini berada di tebing-tebing dengan jurang yang sangat dalam. Ada banyak kabut di sekitar rumah. Keadaan yang gelap gulita membuat suasana sekitar terkesan menyeramkan

" beginilah suasana rumahku Tuan Bao an. Menyeramkan bukan"

Goda Putri Yueyi. Aku hanya tersenyum

" dunia asalku lebih menyeramkan"

Jawabku. Mereka semua tertawa. Kami berpindah ke tempat terakhir. Aku tiba di kamar yang sangat berantakan. Aku tercengang. Aku melihat Nona Qiao menghentakkan kepalanya ke dinding. Ia bergumam dan tidak mengenakan apa pun sehingga terlihat jelasnya tubuh polosnya

" Kakak Qiao!"

Teriak Putri Chu terkejut

" kakak!"

Putri Yueyi mengambil kain dan menutupi tubuhnya

" balik badanmu Tuan Bao an"

Aku membalikkan badanku.

" akan ku bunuh mereka. Sampai ke anaknya, sampai ke cucunya, sampai ke cicitnya. Sampai ke anaknya lagi. Lalu ke anaknya lagi. Mereka harus mati. Mereka harus menebus kematian ayahku! Ayaaaah! Aku akan bunuh mereka"

Putri Xia menenangkan Nona Qiao dan ia pun berteriak seperti orang gila. Putri Xia mengeluarkan sesuatu dari hanfunya, lalu menegukkan cairan itu kepada Nona Qiao

" kau tidak apa-apa Qiao?"

Tanya Putri Xia. Nona Qiao lalu menangis.

" ayahku!"

Nona Qiao kembali menangis namun ia lebih renang dari sebelumnya. Putri Xia dan yang lain lalu memakaikannya pakaian

" aku sudah menunggu malam ini. Aku akan bunuh bajingan itu. Aku akan balaskan kematian ayahku"

Nona Qiao lalu menatapku

" Bao an, aku dengar dari putri Xia kau menebas kepala dan batang leher iblis Yan?"

Aku pun mengangguk

" itu benar Nona. Ia membunuh temanku. Dan ia mengaku sebagai Kanselir. Aku ingat kau bercerita tentang ayahmu"

Nona Qiao lalu membungkuk

" kau pria yang pantas menjadi jawara. Pria pemberani sepertimu sudah jarang di negeri ini. Kebanyakan terlalu takut untuk melawan mereka. Atau sudah mati karena melawan. Kau, kau luar biasa"

Aku pun membungkuk di depan Nona Qiao. Ia lalu berdiri dan kembali tersenyum seperti saat pertama kami bertemu di Istana Putri Xia

" ayo kita pergi!"

Ucapnya semangat. Ia meneguk secangkir arak. Putri Xia menggeleng kepala. Kami saling berpegangan tangan. Ke empat putri dan Nona itu sudah berpakaian menyerupai pria. Aku memegang tangan Putri Xia dan Nona Qiao. Cahaya menyilaukan penglihatan kami. Dan ketika cahaya itu memudar, kami tiba-tiba sudah berada di tengah kota.

Kota itu sangat besar dan ramai. Ada banyak menara tinggi di saja. Menara tinggi menyerupai pagoda Asia. Lampu jalan bersinar terang. Bangunan-bangunan memiliki lampu yang terang. Kota ini seperti kota pada umumnya di bumi dengan jalanan tanpa aspal seperti jalan-jalan di kota kuno China, dan bangunan menyerupai paviliun serta pagoda.

" menarik, terbuat dari apa bangunan tinggi ini?"

Tanyaku heran. Putri Xia tersenyum.

" kebanyakan Kayu dengan pondasi dari beton Tuan Bao an. Kebanyakan bangunan sipil seperti Paviliun dan pusat perbelanjaan terbuat dari kayu pilihan yang awet dan kuat"

Ada juga menara-menara tinggi yang bertembok. Aku mendengar suara lonceng. Aku menengok ke belakang dan aku melihat sebuah kendaraan seperti tram di jalan raya namun dengan bentuk dan hiasan naga

" awas kereta"

Ucap Putri Chu. Kami menyingkir ke trotoar di pinggir jalan. Semua orang berhanfu di kota ini. Baik pria atau wanita. Aku tidak melihat siapa pun yang tidak mengenakan pakaian.

" kereta itu menggunakan listrik"

Gumamku. Negeri ini lebih maju dari yang aku duga

" Tentu Tuan Bao an. Kereta ini menggunakan listrik dan memiliki jalur tertentu"

Sahut Putri Xia. Qiao masuk ke toko yang sepertinya mini market di kota itu lalu membeli beberapa minuman beralkohol.

" toko serba ada. Dahulu ini ide ayahku"

Bisik Putri Yueyi. Ayahnya sepertinya pencetus ide toko modern menyerupai mini market di negeri ini.

" selamat datang di Ibu kota naga, Tuan Bao an. Kesenangan yang memperdaya."

Ucap Putri Xia, memperkenalkan ibu kota Kekaisaran naga

" ayo kawan-kawan, kita tidak punya banyak waktu"

Serunya. Kami mulai berjalan di tepi jalan dan aku membawakan belanjaan Nona Qiao.

Kami masuk ke lorong yang sangat gelap, yang diapit banyak bangunan tinggi. Lorong itu sangat becek. Ada banyak lampion merah dan gadis yang telanjang dada seperti di pulau Dada. Banyak pria keluar masuk ke suatu kedai yang menandakan lorong ini sepertinya Tempat pelacuran

" mampir Tuan"

" Boleh Tuan, dijamin puas"

" tidak puas uang kembali Tuan."

" mampir Tuan, bebas aturan kok"

Gadis-gadis di lorong ini sangat cantik-cantik dan menggairahkan. Jika mereka perempuan papan bawah di negeri ini, aku penasaran dengan papan atas. Mungkin mereka secantik, Putri Chu, Putri Yueyi dan Nona Qiao.

" ini tempatnya."

Kami tiba di sebuah kedai misterius yang tersembunyi jauh di dalam belantara gedung bertingkat Ibu Kota. Putri Xia mengeluarkan botol itu, botol yang menyimpan tubuh si gadis misterius

" Tuan Bao an, tunggulah di luar bersama Nona Qiao"

Seru Putri Xia. Aku membungkukkan badanku menuruti perintah Tuan Putri

" siap Tuan Putri."

Putri Xia lalu masuk bersama Putri Yueyi dan Putri Chu. Nona Qiao duduk di depan pintu kedai misterius itu

" Hei Bao an, jadi kau telah menjadi selir Putri Xia?"

Nona Qiao juga mengira aku telah menjadi selir Putri Xia. Sepertinya tuan putri bercerita pada teman-temannya kalau ia akan melamarku menjadi selirnya

" belum Nona Qiao aku masih bingung"

Jawabku. Nona Qiao sedikit terkejut. Ia tertawa kecil

" kenapa kau menolaknya? Pria mana pun pasti akan menerimanya. Apa kau tak rela melepas semua istrimu?"

Goda Nona Qiao. Aku menggeleng kepala

" tidak, aku hanya orang gila yang tak punya apa-apa Nona Qiao. Aku hanya merasa belum pantas menjadi Selir Putri Xia"

Jawabku

" itu sebabnya kau menjadi Selir. Jika kau bangsawan kaya yang bijaksana, kau menjadi pangerannya"

Ah jadi itu sebabnya aku hanya menjadi selir, karena aku bukan bangsawan?

" dunia yang menyebalkan bukan?"

Goda Nona Qiao lagi

" karena kau belum menjadi selir Putri Xia, apa kau mau menjadi kekasihku Bao an?"

Aku seketika terkejut. Nona Qiao lalu tertawa

" apa aku harus menjadi selirmu?"

Nona Qiao tertawa terpingkal-pingkal. Ia buka botol arak itu lalu meneguknya

" aku wanita biasa Bao an. Kita akan menikah, punya anak dan tumbuh tua bersama sebagai suami istri"

Ucapnya santai

" aku lebih suka seperti itu"

Jawabku. Nona Qiao tersenyum

" kau pria yang menarik."

Ia menatapku dengan tatapan yang berbeda. Ini lucu, tapi, hatiku lebih bergetar ketika Qiao menatapku seperti itu.

" kau pun begitu, Nona. Kau wanit

Nona Qiao makin tersenyum

" kau menggoda ku. Aku takut akan bermasalah dengan Xia"

Bisiknya manja. Nona Qiao lalu melihat bercak darah di gagah pedangku

" apa itu darah Iblis Yan?"

Nada bicaranya berubah serius. Aku mengangguk

" terima kasih Bao an. Terima kasih telah bersedia menjadi Jawaraku. Aku yakin kau akan membunuh bajingan itu. Entah malam ini, entah esok, entah kapan saja"

Ucapnya serius. Aku mendengar suara gemuruh yang kuat. Aku menoleh ke atas dan aku tercengang. Aku melihat kapal kura-kura raksasa melayang di Ibu Kota. Bentuknya persis seperti kapal kura-kura pada masa kerajaan Korea. Dengan panjang melebihi setengah kilometer, itu adalah kapal terbang terbesar yang pernah aku lihat seumur hidupku. Aku melihat pesawat tempur berbentuk bulan sabit terbang dengan cepat mengawal kapal tempur itu. Sekujur bulu kudukku merinding.

" kenapa? Apa di dunia asalmu tidak ada kapal terbang?"

Tanya Nona Qiao bingung

" tidak ada yang sebesar itu Nona Qiao"

Jawabku

" itu kapal perang kelas Laksamana Agung, kapal militer terbesar di Kekaisaran kami. Dahulu pada zaman perang saudara, kapal itu mengapung di lautan. Kapal itu mengapung di udara baru selama 10 tahun terakhir. Kau ingin melihat perpaduan ilmu cendikiawan dan ahli sihir? Itulah hasilnya"

Sebagai catatan Supercarrier terbesar di dunia adalah Nimitz class dengan panjang hanya 333 meter. Dan benda itu tampak diselimuti baja yang lebih tebal, dari supercarrier sekalipun

" bagaimana Putri Xia melawan kapal sebesar itu?"

Tanyaku

" itu sebabnya kapal itu mengapung di udara. Karena putri Xia menyapu kapal itu dengan ombak besar."

Jawab Nona Qiao santai. Ia kembali meneguk arak yang ia beli dari toserba.

" kau mau arak Bao an?"

Ia menawarkanku sebotol arak. Aku membungkuk dan menjawab

" tidak perlu Nona Qiao"

Qiao tertawa kecil

" santai saja Bao an, anggap aku sahabatmu. Bahkan bila perlu, kekasihmu"

Nona Qiao mengedipkan sebelah matanya dan smirk menggoda ke arahku. Aku hanya tersenyum

" baiklah, Nona Qiao"

Aku melihat ke sekitarku. Dunia ini sangat maju. Listrik, kendaraanmu dan segala kemajuan tanpa campur tangan dunia barat. Ibu kota ini seperti membuktikan jika kemajuan teknologi dan revolusi industri masih bisa terjadi di dunia lain selain atau tanpa dunia barat.

" Nona, seperti apa kekaisaran naga sebelum perang saudara dahulu?"

Tanyaku. Nona Qiao meletakkan anaknya

" Menyenangkan. Kala itu ayahku masih menjabat sebagai kanselir, negeri aman dan damai, putri Xia masih menjadi guru besar di akademi sihir. Putri hidup aman damai dengan semua pangeran serta putri Kaisar. Termasuk kakak satu Ibunya, Huang. Aku sendiri sebenarnya nyaris menjadi istri Putra Mahkota"

Aku terdiam. Nona Qiao ternyata hampir menjadi istri Putra Mahkota Huang, kakak satu ibu Putri Xia

" tapi saat perang saudara terjadi. Ayahku dimakzulkan secara tidak hormat dan aku diasingkan. Ayahku dibunuh saat perjalanan menuju pengasingan. Aku dan Ibuku selamat. Iblis Yan serta pengikutnya yang melakukannya. Ia mengambil pedang Jian panjang ayahku, lalu pergi."

Iblis Yan ternyata membunuh Ayah Nona Qiao. Aku masih terdiam. Aku tidak mengatakan apa-apa.

" andai Putri Xia membunuh Huang dan Iblis Yan di perang itu. Putri Xia membunuh seluruh pangeran-pangeran saudara kandungnya yang berebutan untuk membunuhnya di perang itu. Hari demi hari mereka semua mati seperti anjing, tapi tidak Huang dan Iblis Yan. Iblis Yan menyelamatkan Huang tepat saat Putri Xia hampir membunuhnya, namun mereka tetap memenangkan perang. Meski Putri Xia berhasil mempertahankan Istana dan sebagian kecil kekuasaannya"

Tuan Putri nyaris mengalahkan Huang dan Iblis Yan. Tapi itu puluhan tahun yang lalu. Apakah Tuan Putri dapat mengalahkan mereka sekarang?

" putri Xia sangat sakti Bao an. Apalagi kali ini kami memiliki prajurit seberani kamu"

Sahut Bona Qiao.

" kyaaaaaaa!"

Tak lama kami mendengar suara teriakan Putri Yueyi. Aku mencabut pedangku. Aku masuk ke dalam kedai tua itu dan Nona Qiao berada di belakangku.

Aku melihat Putri Yueyi dan Putri Chu tergeletak di lantai. Aku melangkah dengan hati-hati seraya mengacungkan pedang ke segala arah. Jasad gadis misterius itu tidak ada. Aku mendengar suara langkah kaki. Aku menoleh dan aku melihat Tuan putri juga sudah tergeletak di lantai

" Tuan Putri Xia!"

" Xia!!"

Aku menghampiri Tuan Putri dan saat itu juga sesuatu terjatuh ke lantai

" Boooom!"

" kyaaaa"

Qiao berteriak ketakutan. Aku melompat, menutupi Bom itu dengan tubuhku namun

" boom"

Asap keluar dari bom itu meski aku telah menahannya dengan tubuhku. Aku kehilangan kesadaranku. Aku sempat mendengar tubuh Nona Qiao terjatuh ke lantai sebelum aku kehilangan kesadaranku