Asap dari bom itu menyusup ke tubuhku lewat hidungku. Aku kehilangan kesadaranku. Aku sempat mendengar Nona Qiao terhempas ke lantai. Aku mendengar suara tertawa gadis misterius itu. Ia berhasil memperdaya kami.
" Tuan-tuan dan nyonya-nyonya. Selamat datang di pertemuan rahasia kita malam ini. Pertemuan di mana dunia baru bagi Negeri kita akan di mulai"
Aku terbangun dalam keadaan terikat. Aku dibariskan bersama Nona Qiao, Putri Chu, Putri Yueyi dan Putri Xia. Aku melihat Iblis Yan di hadapan kami, bersama para pengikutnya. Gadis misterius itu berdiri di samping kami
" Malam ini, Aku persembahkan di hadapan kalian, musuh nomor satu negara kita, wanita yang selama ini memecah belah bangsa kita. Putri Huang Xiajin"
Putri Xia hanya tertunduk. Aku berusaha melepaskan diri namun tubuhku di mantrai.
" Setelah perlawanan yang ia lakukan puluhan tahun yang lalu, setelah berusaha bangkit dan menciptakan pertumpah darahan baru di Negeri kita tercinta. Tuan Putri akhirnya bertekuk lutut dihadapan kita semua. Terima kasih kepada pendekar putri kita yang pemberani, Nona YingYing"
YingYing. Jadi itu nama gadis misterius itu.
" sayang sekali, nasib pendekar asing ini berakhir sampai di sini. Tapi kau mendapat kehormatan untuk mati bersama Tuan Putrimu"
Aku tersenyum
" ini tidak akan mengakhiri apa-apa, Kakek Tua. Kau hanya membunuh seorang pria. Kau tidak mengubah apa-apa. Di dunia asalku, pada akhirnya orang jahat akan menang. Pada akhirnya, kau membebaskan kami dari dunia ini. Terima kasih"
YingYing tertawa terbahak-bahak mendengar kata-kata terakhirku. Aku kembali tersenyum. Hadirin dan Iblis Yan ikut tertawa terbahak-bahak
" aku tahu di mana keluargamu, Eddy. Akan kupastikan mereka akan mati dengan pelan-pelan dan penuh derita. Semua orang yang menentangku akan mati pelan-pelan"
Aku geram bukan main. Aku melihat Nona Qiao menggenggam tangannya dengan sangat kuat. Ia sangat geram. Namun tiba-tiba ia melepas genggamannya dan justru tersenyum
" dia benar. Kau justru membebaskan kami dari neraka ini. Akhirnya, aku bisa tenang."
Nona Qiao lalu tersenyum lega. Putri Xia, Putri Chu dan Putri Yueyi justru diam saja
" tidak ada kata-kata terakhir Tuan putri?"
Putri Xia lalu menunduk
" kau harus berjanji rakyatku tidak akan diganggu lagi"
Ucap Sang Tuan Putri. YingYing segera menyela ucapannya
" tenang, aku akan menjamin itu"
Jawabnya. Iblis Yan dan para pengikutnya semakin tertawa terbahak-bahak
" inilah puncak dari malam ini Tuan-Tuan dan Nona-nona. Makam ini akan menjadi saksi kemenangan kita. Malam ini kita akhirnya mendapat apa yang kita idamkan selama ini. Kekuasaan yang makin besar. Makam ini menjadi saksi, bahwa tak ada satu pun yang dapat melawan kekuasaan"
Para pengikut Iblis Yan bertepuk tangan. YingYing menjadi pahlawan mereka malam itu. Iblis Yan tertawa dengan sangat puas. Andai aku lebih kuat malam itu, ketika ia membunuh Putra, aku rasa aku bisa membunuhnya dan mencegah ini terjadi
" Kau akan terlupakan orang Indonesia. Dunia akan melupakanmu. Matahari akan terbenam. Bulan akan terbit. Dan pada akhirnya, mereka akan melupakan keberadaanmu di dunia ini"
Teriak Iblis Yan. Ia sangat senang setelah meraih kemenangannya.
" aku bahkan ragu mereka tahu aku pernah ada"
Dan aku pun tertawa terbahak-bahak
" cukup! Kini waktunya untuk acara puncak kita pada malam hari ini. Jawaraku! YingYing! Pahlawan kita malam ini! Akhirilah kekacauan ini! Berikan kemenangan besar kepada negeri kita yang tercinta"
Aku memejamkan mata. Ini akhir dari hidupku. Setelah ini, ibu dan ayahku mungkin akan sangat menderita karena bajingan ini. Dan aku tidak berdaya.
" baik."
YingYing berdiri di depan kami. Ia angkat tangan kanannya dan sambil tersenyum licik, ia siap untuk mengakhiri hidup kami satu persatu. Ia berdiri di dekatku, yang menandakan nyawaku akan berakhir paling dahulu.
" PEDANG BAYANGAN!"
Sebuah pedang sinar berwarna biru yang sangat besar muncul dihadapanku. Dengan pedang sinar besar itu, ia dapat membunuh kami berempat secara bersamaan. Namun YingYing tiba-tiba membalikkan badannya.
" clas!"
Darah memuncrat. Ia menebas iblis Yan dengan pedang itu. Iblis Yan terkejut. Darah mengucur mengotori jubah dan hingga ke lantai. Tubuh Ying perlahan berubah menjadi Putri Xia yang menggunakan hanfu pria seperti yang ia gunakan sebelumnya.
" Tuan Putri!"
Tali yang mengikat kami semua seketika menghilang. Tubuhku terbebas. Putri Xia yang berada di sebelah Putri Yueyi tiba-tiba berubah wujud menjadi YingYing.
" kau sungguh percaya bom tidur murahan dapat menaklukkanku! Badai Petir!"
Petir-petir bermunculan dari langit-langit makan kuno itu. Iblis Yan terpelanting tersambar petir. Para pengikutnya tidak sempat berteleportasi. Mereka berhamburan tewas di tempat saat petir bermunculan dan menyambar mereka
" api hitam!"
Iblis Yan melempar bola api hitam yang sangat besar ke arah putri Xia. Putri Xia menghindar. Tubuhnya menghilang dan muncul tepat di depan Iblis Yan.
" tusukan maut!"
Pedang sinar kembali muncul di tangan kanan putri Xia dan
" Cus!"
Pedang itu menusuk Iblis Yan. Darah kembali tumpah ke lantai makam. Iblis Yan hendak menebas Putri Xia dengan pedang Jiannya namun
" Ting!"
Aku menangkis tebasan pedang besarnya dengan pedang Jianku. Aku ayunkan pedangku, melayangkan seragam balasan ke lehernya dan
" clas"
Iblis Yan kembali berdarah. Aku tusuk dadanya dengan pedang Jianku dan ia pun termundur. Iblis Yan menebasku dengan pedang besarnya dan
" Ting! Ting!"
Aku menangkis kedua serangannya dengan pedangku, melayangkan tebasan berkali-kali ke kepala, otot, leher dan dadanya. Iblis Yan semakin lemah. Aku seperti pendekar yang sudah berlatih bertahun-tahun
" bajingan! Lubang hitam!"
Sebuah lubang hitam muncul dan Iblis Yan lalu melarikan diri. Aku gagal membunuhnya. Putri Xia membunuh semua pengikut Iblis Yan serta pengawalnya, namun Iblis Yan sendiri lolos dari sergapan maut itu. Nona Qiao tertawa puas
" harusnya aku tahu!"
Ucapnya
" Putri Xia bahkan tidak memberitahu kamu. Kami kira ini sungguhan"
Ucap Putri Yueyi dan Putri Chu.
" semua ini berkatmu, YingYing. Kau bukan orang jahat. Aku menjamin keamanan Suku dan rakyatmu dari Iblis Yan serta Kaisar. Malam ini semua akan berubah."
Ia mencoba membunuhku namun aku tidak mengerti kenapa putri Xia memaafkannya
" ia tidak punya pilihan untuk mengikuti Iblis Yan, Tuan Bao an. Lagipula di matanya, kau hanya orang asing yang mengincar kemaluan wanita negeri ini."
Aku tertunduk malu karena itu benar
" tapi aku minta maaf, Tuan Eddy. Aku mengaku salah. Aku penyebab dari semua ini. Aku merayumu dalam mimpimu"
Ucapnya. Aku tercengang
" jadi, itu nyata?"
Tanyaku terkejut
" ya dan tidak. Itu nyata namun itu hanya terjadi di alam bawah sadarmu"
Ucap YingYing
" aku senang kita hampir mengalahkan bajingan itu. Tapi, bisa kita pulang sekarang?"
Putri Chu menyela pembicaraan itu. Saat itu juga Putri Xia membawa kami kembali ke Istana dinding Batu.
Aku sempat meraih pedang besar Iblis Yan. Sebuah pedang Jian dua tangan, dengan corak naga dan lebih mewah dari pedang Jian dua tangan yang aku lihat sebelumnya. Ini pedang Kanselir, pedang Ayahanda Nona Qiao.
Kami kembali ke istana Dinding Batu. Kami berpindah ke ruang pertemuan di lantai tiga, tempat Putri Xia menjamu tamunya.
" YingYing, mulai hari ini kau bebas. Beritahu pada rakyatmu aku menjamin keamanan dan kebebasan desa kalian. Aku sendiri yang akan melindungi kalian dengan seluruh kemampuanku"
Seru sang Putri. YingYing lalu berlutut
" hamba dan seluruh desa berhutang padamu Tuan Putri. Kami tidak akan melupakan kebaikan Tuan Putri."
YingYing lalu menghilang. Aku menghampiri Nona Qiao dan memberikan pedang Ayahnya.
" Nona, kurasa ini milik Nona"
Aku pun berlutut. Qiao terdiam seolah terkejut. Ia melihat pedang itu. Ia memeganinya lalu tersenyum
" Ayah"
Gumamnya. Putri Xia melihat apa yang terjadi
" simpanlah pedang ini Bao an. Pedang ini lebih pantas digunakan oleh pendekar pemberani"
Aku pun berdiri dan membungkukkan badanku kepada Nona Qiao.
" kalian akan menginap malam ini?"
Tanya Putri Xia
" itu ide bagus. Lagipula sudah hampir pagi."
Ucap Putri Chu. Mereka semua akhirnya memutuskan untuk menginap
" pulanglah Bao an. Dan istirahatlah. Datanglah kembali esok pagi"
Putri Xia memerintahkan aku untuk pulang. Aku membungkukkan badanku kepada Putri Xia dan mereka semua sebelum turun dan pulang ke rumahku.
" Suamiku!"
" Suamiku!!"
" Tuaaan!"
Aku terbangun pagi itu beberapa saat setelah matahari terbit. Semua istriku terharu. Mereka tak menyangka aku masih kembali sebagai suami mereka. Para dayang pasti masih akan melayaniku meski aku menerima menjadi Putri namun mereka juga sangat senang. Mereka membuatkan aku sarapan yang sangat lezat dan segar agar aku semangat mengawal Tuan Putri hari ini. Sayangnya aku tidak bisa menggiliri mereka karena aku harus pagi-pagi datang ke istana Putri Xia
Aku melangkah masuk. Dayang Mey yang mendampingiku masuk dan menunggu Tuan Putri serta sahabat-sahabatnya bersiap. Aku berdiri di halaman istana, dengan pedang Jian Kanselir di punggungku serta pedang Siang dan Malam di pinggangku. Aku mulai merasa kekuatan Guan di dalam diriku. Aku bahkan dapat mempermalukan Kanselir Yan dengan ilmu pedangku
" Hai Eddy"
Dan saat itulah YingYing muncul di halaman Istana
" Nona YingYing"
Aku membungkukkan badanku
" Panggil Ying saja. Aku bahkan lebih muda darimu. Aku masih remaja"
Ucapnya.
" baiklah, memangnya tahun berapa kelahiranmu"
Tanyaku. YingYing lahir 26 tahun yang lalu. Usia yang masih dianggap remaja di Kepulauan Naga karena masa muda serta harapan hidup mereka yang diatas rata-rata
" aku tidak menyangka bertemu seperti ini lagi. Aku salah menilaimu. Aku kira kau seperti orang asing pada umumnya. Yang mengincar kenikmatan dan kekayaan. Mereka hanya penjajah"
Jelasnya.
" aku sama seperti mereka Ying. Aku hanya beruntung Putri Xia menemukanku."
Jawabku
" tapi kau bisa saja menerima ajakan Iblis Yan."
Sahutnya.
" aku penasaran Ying. Apa kau mengikutiku dari Indonesia?"
Ying mengangguk
" aku mengenalmu Eddy. Aku tahu rasa sakitmu. Kita bahkan bersenggama meski di alam lain. Aku tahu apa yang kau rasakan. Bahkan aku kira aku mengetahuinya melebihi dirimu sendiri. Namun, kurasa aku salah. Kau pria yang sulit ditebak. Dan itu hal menarik di dunia kami."
Aku tersenyum geli
" itu yang aku senang tentang negeri ini. Mereka menganggap aku orang yang menarik. Di Indonesia, aku hanya orang gila. Kurasa aku tak ada bedanya dengan orang lain yang datang ke negeri ini. Kami sama-sama lari dari dunia kami, mencari kehidupan baru yang lebih menyenangkan. Harta, wanita, kesenangan dan kehormatan. Apa bedanya"
Ying hanya tersenyum
" kau pria yang berbeda Eddy. Aku tahu itu. Kurasa Dewa Kuning punya maksud tersendiri"
Dan tak lama daun-daun kuning berjatuhan dari langit
" apa kau yang melakukan ini?"
Ying menggeleng kepala
" Daun kuning hanya datang dari Dewa. Aku tidak pernah memberimu semua itu. Dewa sedang menuntunmu. Sesuatu yang besar akan terjadi."
Dan tak lama Tuan Putri muncul. Aku dan Ying lalu berlutut. Sang Tuan Putri seketika tersenyum
" kalian dekat sekali"
Sapa Tuan Putri. Ying hanya tertawa kecil dan aku hanya tersenyum.
" Bangunlah. Ada yang harus kita lakukan"
Aku dan Ying lalu berdiri. Putri Xia mengenakan baju kebesarannya yang berwarna mereh sedangkan ketiga sahabatnya mengenakan gaun hanfu dengan warna yang biasa mereka gunakan.
" Kita akan mengunjungi Desa Pasir Besar hari ini. Desa kelahiran Ying serta desa paling tua di pulau ini."
Aku dan Ying lalu membungkukkan badan kami
" siap Tuan Putri"
Putri Xia melirikku cukup lama. Aku membungkuk kembali sampai putri Xia memberi isyarat agar aku tegak kembali. Cahaya menyilaukan mata kami, dan begitu cahaya itu memudar. Kami sudah berada di sebuah desa di pinggir pantai
" TUAN PUTRI TIBA"
Putri Yueyi, Putri Chu dan Nona Qiao cukup terkejut waktu aku mengumumkan kedatangan Tuan Putri. Kami tiba di tengah desa di mana para penduduk desa sudah menunggu kami. Mereka semua lalu berlutut
" berdirilah Tuan-tuan dan Nona-nona"
Seru putri Xia pelan. Mereka semua lalu berdiri. Hampir semua penduduk desa sudah cukup tua. Ada beberapa anak kecil dan sedikit gadis remaja. Mereka semua telanjang dada kecuali anak-anak perempuan yang masih kecil serta beberapa orang tua
Para pendekar-pendekar di desa itu berbaris bersama kepala suku mereka lalu membungkuk memberi hormat kepada Putri Xia. Putri Xia mengangguk menjawab hormat mereka. Pendekar-pendekar itu telanjang dada dengan kain kecil menutupi kemaluan mereka serta tombak dari batu dan tameng kayu sebagai perlengkapan mereka. Sang kepala suku mengenakan topeng berbentuk matahari dan berwarna kuning
" kami selamanya berhutang padamu Tuan Putri Xia. Akhirnya kami dapat kembali hidup bebas. Kami harap kedamaian ini dapat berlangsung lama"
Ucap Sang kepala Suku. Putri Xia lalu tersenyum
" Itu sudah kewajibanku sebagai putri. Aku serta Jawaraku akan menjamin keamanan desa ini selama yang aku bisa"
Semua penduduk desa bersorak. Musik-musik dibunyikan dan pesta pun secara resmi di mulai