Chapter 5 - Bonus 1

"Siapa sih namanya?" seru Debby sambil tertawa geli.

"Nama oom gua?" tanya Lexa. Tangannya meraih ponselnya di atas meja, bersiap membuka aplikasi ingstaram. "Namanya Su..."

"Bukanlah!" kata Debby kemudian tertawa terbahak sebelum menambahkan, "Nama oom lu di ingstaram. Gua kepo, mau gua follow malah."

"Ngapain?" tanya Sharon sambil tersenyum geli.

"Lu bosan ya liat ingstaram lu nggak ada yang post aneh-aneh?" timbal Patty. Ya ampun senang sekali rasanya ia dapat bersosialisasi seperti ini.

"Kan seru. Siapa tahu oom ini bisa jadi fans gua. Tajir nggak, Xa?"

"Tajir melintir-lintir." kata Lexa sambil tertawa. Matanya masih terpaku pada layar ponselnya, mencari akun ingstaram sang paman yang sedang menggaruk telinganya yang gatal dan panas.

"Nah! Apalagi kalau tajir melintir-lintir!" seru Debby sambil tertawa.

"Pasti asyik, ya. Bisa minta barang ini itu." kata Ayu dingin sambil menyeruput champagne-nya anggun.

Semua mata menatap Ayu dengan kaget. Apa maksud Ayu? Debby kan hanya...

Ayu meletakan gelasnya dengan anggun dan mengangkat kepalanya, menatap teman-temannya yang sedang menatap dirinya dengan kaget. Ayu melipat kedua tangannya di depan dada dengan dingin dan berkata dengan datar. "Gua bercanda. Kalian kenapa serius banget, sih?"

Semua anggota QS mengangakan mulutnya tidak percaya. Listy memaksakan tawa lembutnya sambil menutup mulut dengan anggun. Seperti biasa, ia selalu berusaha menghargai semua orang karena tidak ingin siapa pun merasa tidak enak.

"Lu harus latihan ketawa deh, Yu. Siapa yang bisa ngerti your joke (lelucon lu), sih?" kata Debby sambil mendecakkan lidahnya beberapa kali.

"Iya, lu harus belajar lebih ekspresif, Yu." kata Sharon sambil tertawa sebelum kembali memainkan ponselnya.

"Asli deh. Gua kira lu serius." kata Patty sambil berusaha tertawa dengan canggung.

"Nah you too harus belajar ketawa yang benar." kata Lexa sambil menyandarkan badannya, tatapannya sudah kembali lagi pada layar ponselnya. "Ah seriously why does he always use weird names (serus deh kenapa dia selalu pakai nama-nama aneh)?!"

"Your oom?" tanya Patty.

"Who else?" tanya Lexa sambil mengangkat kedua bahunya. Ia kembali mengetik di layar ponselnya sambil bergumam, " bosmuda_sehat"

"Hah?! Oom lu pakai nama itu?" seru Debby kemudian disusul tawa semua anggota QS, kecuali Lexa.

"Apparently (kelihatannya) enggak. Pokoknya namanya selalu mirip-mirip itu. Bos muda, sehat, sukses. Apalah" erang Lexa kesal sambil kembali mengetik.

"Ngeri banget nggak sih? Lihat nih gua sampai merinding." kata Debby memperlihatkan tangannya.

"Padahal tadi katanya lu mau follow oom itu." kata Ayu dingin, kembali sambil meminum champagne-nya dengan anggun.

Semua anggota QS kembali menatap Ayu dengan kaget.

"Apa?" tanya Ayu sambil meletakan gelasnya dan menatap semua temannya.

"Are you kidding, dear (kamu becanda, sayang)?" tanya Listy lembut sambil menyenthu tangan Ayu.

"Of course (iyalah)." kata Ayu dingin sambil menatap serius pada Listy kemudian pada teman-temannya. "You guys didn't think I was serious, did you (kalian nggak mikir gua serius, kan)?"

Listy memaksakan tawanya dan berkata dengan suara pelannya yang khas, "Ah.. of course... no... (Ah... pastinya... engg..)"

"You did, didn't you (lu kira gua serius, kan)?" potong Ayu dingin.

"I found him (ketemu)!" seru Lexa sambil setengah membanting ponselnya di atas meja dengan keras. Ia merenggangkan tangannya ke atas, memiringkan kepalanya ke kanan dan ke kiri seakan melenturkan lehernya. "AAAH! Found him!" serunya sekali lagi.

Semua anggota QS lainnya langsung mengerubungi ponsel Lexa dan terpeangah melihat jumlah unggahan di akun itu.

"Hah?! 300 ribu?! Banyak banget!!" seru Patty

Debby membuka salah satu foto paman Lexa saat ia pergi mendaki Gunung Jaya WIjaya kemudian berdecak kagum sambil berkata, "Hashtag-nya itu loh!"

"Hashtag bos muda, hashtag hidup sehat, hashtag rahasia hidup sukses... dan hashtag-hashtag lainnya. Oom lu luar biasa, Xa!" seru Sharon sambil mengacungkan jempolnya.