Samudera telah banyak mengemban tugas di daerah Kediri, Jawa Timur sebagai Kepala Satuan Strategi Angkatan Darat atau Kostrad di bagian wilayah Jawa Timur.
Dirinya menjabat sebagai Panglima Bayangan Daerah Militer yang dalam struktural organisasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat tidak terjabar.
Berperan sebagai Koordinator di semua kesatuan Komando Resor Militer, yang merupakan Komando Pembinaan dan Operasional Kewilayahan.
Di undang dalam Kesatuan Markas Besar di Kesatuan Angkatan Darat di Jakarta.
Samudera di Anugerahi Bintang Satu di pundaknya yang menandakan akan adanya turbulensi komposisi di tubuh Organisasi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat.
Berpangkat Brigadir Jenderal atau Pangkat Perwira Tinggi terendah dal levelnya sudah menunjukkan eksistensi seorang Samudera mampu mengemban tugas sebagai punggawa dan panji-panji negara.
Kemudian Samudera di Mutasi, di pindah tugaskan di Komando Daerah Militer Jayakarta (Jakarta)atau yang lebih di kenal sebagai Pangdam Jaya.
Di tugaskan sebagai wakil kepala komando daerah militer jayakarta di jakarta bukanlah merupakan tugas ringan.
Adapun tantangan dan rintangan sudah menganga berada di pelupuk mata.
Istri dan anaknya di boyong ke daerah jakarta untuk menjalani masa ikatan dinas kerja dalam kurun waktu yang tidak di tentukan.
Keuntungan bagi keluarga Samudera adalah sang anak Kumbara Kumbang bisa mendapat pendidikan usia dini yang lebih maju, kompeten dan berdaya saing tinggi di sekolah level atas pada level seusianya.
Kualitas pendidikan, pelayanan, dan semua kebutuhan dalam ruang lingkup kawasan ibukota, tidak perlu di ragukan lagi.
Selama menjalani ikatan dinas sebagai Panglima Bayangan komando daerah militer di Kediri Jawa Timur, Samudera tercatat berkelakuan baik, berjiwa sosial tinggi, mengedepankan urusan warga lokal dan memajukan eksistensi Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat di daerah tersebut.
Berpangkat bintang satu bukan merupakan waktu yang tepat untuk menunda karier melesat lebih jauh, peluang demi peluang harus mampu di manfaatkan dengan baik melihat situasi dan kondisi yang terjadi selalu di amati dengan seksama.
Mengetahui semua potensi yang ada di jakarta, selain hingar binar penataan kota, lebih bisa memberikan lesejahteraan yang baik bagi keluarga istri dan anaknya, juga dapat dekat dengan adik kandungnya Balaputera, sehingga dapat sekaligus mengelola sebuah warisan keluarga yang menjadi museum sejarah.
Adanya Demo Mahasiswa akibat kebijakan Pemerintah, teror dan kejahatan yang mengancam wilayah kota, banyaknya pemalakan liar di berbagai sudut kota, serta kehidupan masyarakat yang masih banyak kurang beruntung akibat penerapan upah kerja,kesempatan lapangan kerja serta tata ruang status hukum kebijakan pemerintaj yang dinilai pro swasta.
Terlihat dengan cermat Samudera menilai akan ada banyak hal yang perlu di lakukan demi sebuah perubahan dan penataan kota yang dapat di lakukan melalui peranannya.
Balaputera segera menawarkan bantuan, apabila di kehendaki sang kakak.
Sangat sensitif apabila mengahadapi Mahasiwa dalam Demo Aspirasi dengan Kekerasan.
Pada saat demo di lakukan Samudera mempersilahkan orator mahasiswa berbicara kepadanya dan akan di sampaikan kepada pemerintah yang bersangkutan.
Membagi Makanan secara merata kepada mahasiswa.
Dalam sekejap berbagai respek yang di tunjukkan Mahasiswa berbuah hasil positif dan menilai kebijakan Samudera sebagai perwira Tentara Nasional Indonesia di Angkatan Darat patut di hormati dan di teladani sebagai pimpinan.
Dalam setiap pekan Samudera bekerja sama dengan adiknya Balaputera menyelenggarakan bazar besar-besaran yang menyediakam berbagai kebutuhan pangan dan makanan pokok dengan harga yang murah serta dapat di jangkau masyarakat menengaj ke bawah.
Samudera juga menyediakan tes kesehatan jasmani secara gratis dan cuma-cuma terhadap warga pencari kerja guna data dan dokumentasi identitas, kesehatan gratis bekerja sama dengan pihak pendanaan ketiga dan pembinaan bagi masyarakat secara fisikal secara gratifikasi tanpa pungutan apapun guna mempermudah apapun kegiatan masyarakat yang dapat di bantu.
Balaputera kembali menyokong investor melalui pihak swasta untuk dapat membantu rakyat mempermudah dalam pelayanan publik demi kepentingan umum.
Komando Daerah Militer Jayakarta dengan segala pemanfaatan asetnya guna melayani dan membantu masyarakat dalam mempermudah aktivitas kehidupan, di dulang dana oleh pihak ketiga melalui swasta di pelopori investor atas upaya Balaputera.
Sehingga selama kurang lebih setelah satu tahun lamanya berkiprah sebagai Wakil Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta di Jakarta Samudera banyak memberi perubahan.
Selain dedikasi, loyalitas dan professionalisme kerjanya.
Samudera di bantu sang adik Balaputera yang tidak tanggung-tanggung mempelopori berbagai usaha dan kegiatan yang di canangkan oleh sang kakak yaitu Samudera.
Mulai dari Demo Mahasiswa yang di tanggapi dengan Humanis dan Candaan seolah menghilangkan budaya perusakan fasilitas kolektif oleh adanya amukan massa yang telah membabi buta berupaya menyampaikan aspirasi sebagai lawan atau oposisi pemerintahan negara.
Kebutuhan dan pelayanan kesejahteraan hidup masyarakat jakarta yang sangat majemuk dari berbagai macam suku bangsa yang ada.
Pelosok negeri di Nusantara semua nampak berkumpul menjadi satu hidup di cakrawala ibukota.
Adanya Pasar Murah Rakyat sangat berjalan baik dengan banyaknya masukan, pendapat dan saran yang positif ke pihak Komando Daerah Militer Angkatan Darat Jayakarta di Jakarta.
Seolah menjelma sebagai pihak pemerintah yang berkuasa tanpa sadar seorang Samudera bahkan pamornya sangat melambungkan nama dengan berbagai sumbangsih di kegiatas dinasnya bekerja.
Seorang Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta hanya dapat duduk diam manis menikmati kegiatan yang di motori oleh Samudera selalu menuai banyak sambutan positif khususnya bagi warga yang secara langsung menikmati dan merasakan dampaknya.
Selanjutnya tak menyerah di kegiatan itu saja, melalui kerja keras dan kerja sama sepasang adik kakak, Samudera dan Balaputera kembali menjalani kesepakatan asa.
Membangun Perumahan Rakyat yang lebih luas, memadai dan layak huni segera terlaksana.
Tak hanya prioritas prajurit tentara nasional indonesia angkatan darat saja, masyarakat di kawasan ibukota yang mendiami wilayah juga turut di perbolehkan mengambil perumahan tanpa adanya upaya diskriminasi.
Sebumnya Samudera sempat akan membangun kawasan perumahan yang menggunakan aset komando daerah militer jayakarta di kawasan jakarta kota, aset tersebut berupa tanah yang dirasa terlalu luas hanya untuk berkumpul para prajurit saja yanpa di manfaatkan untuk kebutuhan Prajurit tersebut.
Selayaknya adik yang lebih pekat berkecimpung di dunia bisnis dan usaha, tidak seharusnya Samudera bersikap hal yang demikian.
Karena boleh jadi akan timbul upaya peralihan isu penyalahgunaan wewenang secara sepihak yang di lakukam oleh pihak-pihak tertentu tanpa terduga.
Membenarkan perihal keadaan yang nantinya akan berujung bumerang, jelas saja hal itu akan membuat dilema Samudera yang malah menjadi senjata bagi pihak-pihak yang tidak ingin melihat dirinya melesat cepat dalam karier kinerja.
Balaputera mengingatkan bahwa barangkali kegiatan yang kita lakukan sangat jenuh, membosankan, melelahkan namun di sisi lain banyak mereka yang tidak kasat mata terlihat jelas mengharapkan sesuatu hal yang kita eluhkan dan kita alami saat ini sebagai impian hidupnya.
Hasilnya Samudera sukses berkat bantuan daripada Balaputera menyediakan perumahan rakyat secara umum, yang dapat di huni dengan harga dan cicilan terjangkau dan proses yang tidak menghambat jalannya kelayakan tentang kepemilikan hunian tersebut.
Berbagai Keberhasilan telah di raih oleh Samudera, berbagai penghargaan dari masyarakat telah di sematkan ke dalam jati dirinya sebagai pahlawan negara pembawa perubahan.
Untuk itu Anugerah Bintang Dua tersemat di pundaknya melalui peresmian pengangkatan pangkat luar biasa kepada Samudera yang di berikan oleh Matra Angkatan Darat di Markas Besar Kesatuan Angkatan Darat.
Setelah di putuskan dengan peraturan dan ketentuan yang berlaku.
Samudera yang kini sudah memiliki pangat sebagai perwira tinggi angkatan darat bintang dua, menduduki posisi sebagai panglima komando daerah militer Diponegoro, Jawa Tengah.
Samudera di perkenankan libur selama satu minggu untuk berpindah tugas di daerah penempatan kerja.
Setelah Mendapat Bintang Dua dan memiliki jabatan struktural dalam Kesatuan Angkatan Darat, sama sekali tidak mengurangi niatnya walaupun sekedar bersantai.
Karena setelah mendapat anugerah kenaikan pangkat dan bintang di pundaknya, jabatan yang sudah di umumkan bukanlah menjadi alasan sehingga berpindah tugas harus meliburkan diri.
Dalam padatnya pekerjaan tugas yang masih dalam kondisi di ibukota.
Pada pagi hari dirinya melakukan adapun persiapan dan pembekalan barang-barang perlengkapan guna berpindah tugas.
Seraya membeli kebutuhan sehari-hari guna memenuhi kebutuhan hidup berjalan bersama keluarga melihat padatnya pusat kota di ibukota dengan banyak pengendara lalu lalang di jalan raya tanpa jeda walau hanya satu detik saja.
Akan apa yang di lihat di jalan berbagai kejanggalan, oleh aparat keamanan sipil negara yaitu polisi.
Banyak dari kalangan sesama oknum kepolisian yang tidak mematuhi aturan lalu lintas di biarkan lewat seolah tak melihat dan mengabaikan.
Sementara masyarakat yang mayoritas kalangan menengah kebawah banyak sekali yang di tilang tanpa adanya upaya toleransi.
Kemudian hal yang di liat oleh Samudera beserta anak dan istrinya yang sedang berjalan keliling kita membuat mereka tidak habis pikir fakta yang sedemikian rupa hina dalam pandangan.
Secara kebetulan mereka yang berkendara menggunakan sepeda motor dan pakaian biasa dengan masker di wajah merasa penasaran seketika apa yang terjadi kalo seandainya mereka di tilang secara tidak hormat.
Setelah membeli kebutuhan sehari-hari dan bekal perlengkapan pindah tugas mereka, Samudera yang tadinya menggunakan helm sekarang tidak menggunakan helm demi menguji hukum yang timpang tindih di negeri sendiri.
Pada saat singgah dan mampir di kediaman adiknya, Balaputera.
Samudera menitipkan helm seketika pulang saat menyampaikan salam berpamitan untuk berpindah tugas masa ikatan dinas di luar kota.
Sehingga mengenai adapun urusan yang perlu di bicarakan baik berkaitan dengan semua kerjasama antara pihak swasta yang di naungi Balaputera dengan Komando Daerah Militer Jayakarta di Jakarta yang di wakili Samudera menjadi tanggung jawab Samudera.
Ataupun Barangkali mengenai pengelolaan Museum Sejarah Peninggalan bekas kediaman orang tua mereka di rasa dalam kondisi baik.
Komunikasi harus tetap terjaga agar selalu rukun dan damai dalam rajut kesatuan keluarga demikian kalimat akhir perjumpaan mereka, saat hari terakhir Samudera berdinas di Jakarta.
Helm memang sengaja di titipkan Samudera di rumah kediaman Balaputera untuk mengetahui sisi gelap di lapangan aparat sipil negara.
Sesuai hukum dan aturan negara sekalipun polisi adalah pihak keamanan sipil atau semi militer bukan berarti di lapangan Tentara Nasional Indonesia di Nusantara tidak habis pikir berguna membela rakyat.
Pulang dengan santai Samudera berkendara sepeda motor mengikuti jalan raya tanpa menyimpan ke kaki lima bahu jalan.
Sontak, di berhentikan seketika oleh pihak polisi yang berjaga di lalu lintas yang mereka lewati tepat di lampu merah jalan.
Tanpa helm di kepala, tanpa baju dan pakain dinas kebanggaan matra, namun Samudera tau bagaiman menguji sebuah kebenaran.
Polisi tersebut dengan tegas dan lantang menanyakan hal apa yang membuat Samudera lantas tak mengenakan helm sebagai perlengkapan kendaraan yang wajib di bawa.
Dengan tampilan yang tertutup masker di wajah sama sekali polisi tersebut heran menunggu jawaban Samudera yang terkesan di tahan olehnya.
Beberapa pengemudi juga nampak di pinggirkan di bahu jalan tanpa penjelasan, eksekusi surat tilang dan pemalakan liar berlangsung oleh pihak kepolisian di depan mata.
Menunggu jawaban Samudera, polisi tersebut menegaskan dengan nada keras agar Samudera minggir ke bahu jalan supaya pengemudi yang lain dapat juga di eksekusi sepihak oleh beberapa aparat yang bertugas di tempat tersebut.
Tidak menjawab dan tidak memarkirkan sepeda motor di bahu jalan semakin membuat jengkel para aparat kepolisian yang menjawab.
Banyak pandangan pengemudi memusatkan perhatian ke arah Samudera.
Kemudian, menjawab dengan nada datar, santai dan lembut.
Samudera mengeluarkan KTA, atau Kartu Tanda Anggota.
Melihat identitas asli Samudera seorang Perwira Tinggi dalam struktur organisasi di Angkatan Darat sebagai seorang Jenderal Bintang Dua.
Terdiam secara tiba-tiba tanpa berkata satu patah kata yang keluar dari diri polisi tersebut.
Setelahnya Samudera membuka masker penutup wajahnya, para pengemudi dan beberapa jajaran aparat kepolisian yang bertugas menundukkan kepala merasa mereka bersalah atas kejadian yang terjadi.
Sebelum meninggalkan tempat, Samudera mengatakan bahwa dirinya ingin di tilang sama seperti yang lainnya, karena tidak menggunakan helm.
Dengan lembut kembali berkata beri saya surat tilang, dan sita sepeda motor saya.
Satu pun diantara banyaknya aparat sipil keamanan negara atau kepolisian yang berjaga di lalu lintas jalan tidak ada yang berkutik.
Rakyat bukan musuh Negara, dan Pihak Keamanan memberi rasa nyaman atas pelayanan buka menjadi preman.
Kehebohan yang di saksikam banyak mata memandang, sampai harus semua terdiam bahkan lampu merah yang sudah berubah-ubah menjadi hijau, tidak ada yang berani memberi alarm atau nada klakson.
Sebab di depan yang di saksikan di depan lampu merah adalah pahlawan rakyat pembela kaum jelata yang selalu tampil perkasa melindungi rakyat yang lemah, Samudera.
Kejadian tersebut justru membuat sorak suara dan tepukan tangan yang meriah kepada Samudera.
Dimana sosok yang berada di depan mereka adalah idola bagi rakyat yang telah dirinya bela.
Pada saat itu Samudera di segani di kalangan pihak-pihak penindas rakyat kecil.
termasuk ketika dirinya sedang melangsungkan peresmian sertijab atau serah terima jabatan.
Dimana Samudera menduduki sebagai Panglima Komando Daerah Militer Diponegoro, Jawa Tengah.
Dalam suasana yang begitu sakral tersebut hanya ada terdengar sambutan hangat, berfoto, serah terima mandat tugas dan gemuruh tepuk tangan.
Di daerah Jawa yang di kenal sebagai penduduk pekerja keras, ramah, tamah, lembut , gigih bergotong-royong antar sesama, penuh kesopanan, kesusilaan dan tata krama.
Samudera di kenal sebagai pemimpin militer yang tegas, lugas, dan merakyat.
Untuk itulah dalam acara yang sempat di ainggung media pers menyakan perihal tentang kepolisian yang di selimuti oleh banyak masalah internal.
Samudera dengan santun mengatakan dirinya dan institusi sesama abdi negara selalu siap sedia membantu, berkoordinasi, dan bersinergi satu sama lain.
Tapi jelasnya apabila ada sesuatu hal yang menyangkut-pautkan Angkatan Darat sebagai Angkatan Bersenjata Tentara Nasional Indonesia siapapun yang mengancam kedaulatan negara adalah musuh kita.
Baik di dalam maupun luar negeri.
Dengan maksud apabila ada pihak-pihak yang merongrong wibawa Tentara Nasional Indonesia secara tidak hormat dan dengan dalih adanya kepentingan tertentu itulah yang mesti di basmi.
Kami selalu ta'at kepada negara, menjalankan tugas berdasarkan aturan negara.
Dan Kesatuan Matra Angkatan Darat selalu bersama rakyat untuk senantiasa membela dan menghapuskan penjajahan dari penindasan.
Banyak pihak yang menganggap Samudera sebagai musuh secara politik.
Institusi seperti polisi berupaya menikam dari belakang dengan kewenangan yang di beri pemerintah lebih luas berhubungan dengan sipil dibanding Tentara Nasional Indonesia.
Masyarakat tidak sedikit yang segan, dan hormat terhadap sikap yang dimiliki oleh Samudera sebagai Pemimpin Militer yang berjiwa merakyat.
Selain Media, adapun tutur kata yang telah tersebar di lingkungan jawa bahwa Samudera sudah terkemuka sebagai Pimpinan Militer yang benar-benar memperjuangkan asa dan aspirasi rakyatnya.