Chereads / Wahyu Kemuliaan / Chapter 21 - BAB. 21 PAHLAWAN DI BALIK BAYANGAN

Chapter 21 - BAB. 21 PAHLAWAN DI BALIK BAYANGAN

Setelah menyatakan mundur dan pensiun dari dunia pemerintahan dalam negeri.

Narendra Sanggrama bergabung dalam organisasi perserikatan bangsa-bangsa di dunia atau PBB

Dirinya menjadi Kepala Divisi Ideologi PBB dalam jaringan perdamaian dunia.

Mundur dan vacum dari internal di negeri sendiri bukan berarti harus berdiam diri di atas kaki sendiri.

Sebab citra dan nama baik atas reputasi kinerjanya selama ini menghasilkan banyak sekali sejarah dan jasa yang akan selalu di kenang oleh rakyatnya.

Pengabdian dedikasi dan loyalitas yang tak terkira menjadi modal yang tak terbatas terhadap jiwa yang potensial menanungi banyak umat.

Dalam periode 5th, menjabat sebagai kepala divisi ideologi dirinya sangat sadar berdiri di garis blok barat.

Dan itu artinya dirinya harus senantiasa siap melawan dan mewujudkan visi-misi Persatuan Bangsa - Bangsa yang merupakan dalih barat.

Bukan dengan sebab dan alasan yang tidak jelas tawaran ini diterima sepenuh hati oleh Narendra Sanggrama, sebagai Divisi yang sangat penting pengaruh atau peran terhadap peradaban dunia.

Atau mungkin hanya berupaya membantu blok barat mengakuisisi jaringan dalam menyebarkan pengaruh atas peradaban dunia.

Dirinya bahkan paham akan sikap yang diambil memiliki resiko yang sangat besar.

Mengingat selain dapat melemahkan citranya yang putih juga dapat menghitamkan namanya sebagai sekutu kolonialisasi kelompok barat.

Tujuan dari pada keinginan yang mendalam seorang Narendra Sanggrama adalah agar selalu dapat melindungi negaranya dalam bayang-bayang melalui kelompok organisasi yang berpotensi memberi banyak pengaruh ke semua negara terhadap pergolakan pemerintahan.

Ikut campur dan adil dalam berbagai hal dengan dalih perdamaian melalui banyak kerjasama nyatanya hanyalah sebuah kiasan dan rayuan halus yang mematikan gerak hidup negara lain.

Dengan adanya Narendra Sanggrama dalam kelompok organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa negaranya dapat terjaga dengan baik sekalipun dalam balik bayangan.

Bagus Dirgantara selalu di temui melalui ajudannya, mengenai perkembangan informasi yang berkaitan dengan isu global dan rencana yang dapat membunuh pergerakan bangsa-bangsa khususnya di negara asia.

Badan Dunia Pendanaan dan Pembangunan yang ada dalam tubuh organisasi ini akan menjerat banyak negara agar dapat di kendalikan dan ditekan melalui cara yang halus.

Pendanaan dengan suku bunga 300x lipat lebih tinggi dapat terjadi apabila pihak Pendanaan melakukan upaya penekanan atau intervensi terhadap negara peminjam dana tersebut guna mengendalikan suatu pengaruh negara demi kepentingan memonopoli keuntungan dalam pengembangan bisnis.

Mengetahui kebenaran akan hal tersebut, Bagus Dirgantara, angkat topi menganggap Narendra Sanggrama adalah tokoh Pahlawan Penyelamat Bangsa.

Tidak ingin di ketahui oleh banyak pihak, mengingat perannya akan dapat beresiko dan berbuntut panjang.

Apapun yang terjadi suatu saat cukuplah dirinya yang menanggung beban dan resiko terhadap dampak yang akan di timbulkan.

Identitas tidak boleh bocor sebab dapat mengganggu integritas dan stabilitas dalam negeri.

Yang suatu saat boleh jadi akan di campur tangani oleh pihak organisasi dunia ini.

Narendra Sanggrama meminta kepada Bagus Dirgantara melalui peran dan wewenang atas kuasanya sebagai Kepala Negara dapat bekerja sama dengannya.

Melihat jasa-jasa yang sudah tidak ternilai bagi bangsa dan negara tidak ada alasan bagi Bagus Dirgantara menolak permintaan dari Narendra Sanggrama.

Dirinya meminta agar Bagus Dirgantara dapat membantunya menjalankan adapun misi organisasi agar tetap dapat di percaya dan tidak berdampak negatif terhadap negeri sendiri.

Narendra Sanggrama tau, bahwa blok barat sangat membenci blok timur sehingga dengan kata lain menyerang lawan demi kawan akan memadang integritas semakin kokok adanya.

Dengan begitu dirinya akan selalu dapat memberi informasi terkait dan melindungi keamanana bangsa dari dalam organisasi sesuai peranannya.

Hal perlu di lakukan tidak begitu buruk.

Mengembalikan warga minoritas yang sudah menjamur di belahan Nusantara ke negerinya sendiri.

Terlihat seperti ragu, lantas Bagus Dirgantara meminta penjelasan secara rinci langkah mulus akan sikap dan kebijakannya.

Identitas bangsa adalah Identitas pribumi.

Sudah seharusnya kita merdeka yang artinya jauh dari kontaminasi berbau negeri luar sekalipun kebenaran bahwa kaum minoritas hidup dan tinggal mendiami Nusantara.

Sikap yang memonopoli perdagangan dan memperbudak rakyat sendiri dapat di jegal melalui pergerakan tersebut.

Adanya pemberlakuan aturan yang melarang warga luar negeri memiliki identitas resmi negeri Nusantara.

Mencabut semua hak eksekusi mengenai identitas resmi dari dalam negeri mengenai warga minoritas.

Dengan begitu mengirim mereka semua sebagai bagian dari program pemberdayaan pemerintah untuk mengirim tenaga kerja ke luar negeri.

Adapun demikian boleh kiranya mengirim ke negara nenek moyang warga minoritas tersebut.

Kendala yang akan muncul ada Tiga alternatif yang menjadi tugas diplomasi Narendra Sanggrama dalam dunia kerjanya.

Pertama hanya sedikit yang akan di terimia di belahan bagian blok barat tenaga kerja tersebut mengingat ideologi minoritas menjadi lawan tanding bagi karakter di siklus kehidupan barat.

Peran dan pengaruh Narendra Sanggrama di Organisasi Perdamaian Dunia melunakkan negosiasi tersebut secara terselubung asalkan semua eksekusi berjalan dengan cukup baik.

Kedua, mengembalikan mereka kedalam situasi di negeri nenek moyang kaum minoritas sebagaimana asal usul kaum buruh tersebut juga menemui jalan tersendat.

Sebab adapun konsekuensinya pajak penghasilan atas hak kekayaan intelektual pribadi akan dikenakan di negeri tersebut sebagaimana mestinya.

Setidaknya dalam siklus pengembalian tidak menemui jalan buntu.

Ketiga, kesemua sisa kaum minoritas akan di kirim untuk menghabiskan golongan mereka agar tidak mendiami wilayah Nusantara kembali.

Semuanya akan di pusatkan pada pengiriman tenaga kerja luar negeri ke negara belahan dunia yang tetap menerima mereka dengan berbagai konsekuensi, namun yang terpenting adalah tentang suksesi berjalannya program.

Selanjutnya sisi positif akan di dapat oleh negeri di Nusantara, selain Devisa tenaga kerja sebagai candangan kas negara juga berpotensi menambah pemasukan kas negara sesuai kesepakatan.

Sementara di dalam negeri adapun pihak-pihak sejarah kaum minoritas dapat di nasionalisasi demi kesejahteraan rakyat dan kepentingan bangsa pribumi.

Pada Akhirnya di samping terjalin komunikasi dan dampak yang baik bagi Nusantara, Narendra Sanggrama juga mendapat kepercayaan yang utuh dalam menaklukkan musuh-musuh organisasi yang bernaung di balik blok timur.

Melalui sidang terbuka Perserikatan Bangsa-Bangsa, Organisasi Perdamaian Dunia menganugerahi Medali Penghargaan Pembaharuan Dunia Sekaligus reputasi dan Penghargaan atas Mosi Kepercayaan melalui Dewan Pimpinan Blok Barat yang ada di balik Organisasi Perdamaian Dunia.

Dalam kurun waktu Satu Tahun, merasa sudah menjalankan tugas di tengah reputasinya yang terus meningkat, kiranya Narendra Sanggrama segera melakukan upaya pembebasan diri dari keterikatan dalam organisasi perdamaian dunia.

Lengkap sudah terasa perjalanan hidup seorang Narendra Sanggrama, walaupun tidak aktif dari turbukensi komposisi struktural organisasi dalam negeri tetap menjadi kunci dan pejuang yang handal dalam menjaga keutuhan bangsanya dari balik bayangan.

Penderitaan yang selalu tertutupi oleh raut wajah senyum datar Narendra Sanggrama menyimpan banyak misteri yang belum banyak terpecahkan di sisi dirinya banyak mengemban tugas dan tetap ekaisi melindungi tanah airnya tercinta.

Kehilangan sosok Ayah, yang menjadi Pemimpin Panutan baginya, Musuh berdebat dalam jati diri, Kawan yang dekat sebagai keakraban rohani, dan giri yang selalu mengajarkan arah benar dalam menata kehidupan adalah kepahitan hidup yang di rasa demi kemajuan dan kemandirian di kehidupannya.

Kehilangan Teman sebagai identitas perjuangan dalam mengorbankan jiwa dan raga terhadap solidaritas menggapai jalan kemakmuran.

Masalah Percintaan yang kian mendalam surut dalam ratapan seperti coklat yang hanya tersimpan dari dalam hati, tidak bisa melekat di rasa yang nyata terhadap pekatnya indra pengecapan membuatnya memperhatikan dengan bijak, cermat, dan seksama.

Tampil Dengan keseriusan, dingin dan menawan akan sikap dan sifat yang terlihat dari semua perbuatan dalam sepak terjang Narendra Sanggrama.

Sejarah mencatatnya sebagai "Pahlawan di balik Bayangan"