Chereads / Wahyu Kemuliaan / Chapter 20 - BAB. 20 PERDANA MENTERI DI NUSANTARA

Chapter 20 - BAB. 20 PERDANA MENTERI DI NUSANTARA

Di saat orang lain, para pejabat dan elit pimpinan negara huru-hara akan budaya KKN atau Kolusi, Korupsi dan Nepotisme.

Berlagak pintar dengan sikap yang arogan dan keras.

Menganggap jabatan untuk dinikmati secara pribadi.

Nampaknya berbeda dengan Narendra Sanggrama.

Mengalami Pasang surut kehidupan, petualangan dan aksi yang pahit, getir, manis sudah menjadi hal biasa.

Memperjuangkan hak rakyat, memajukan bangsa.

Namun mengambil keuntungan cara tersendiri.

sekalipun melanggar kode etik dan hukum, Narendra Sanggrama secara terselubung masih tetap bertahan menjalankan bisnis ilegal perjuadian.

Cara Negatif di dapat dengan Hal Negatif namun dengan Cara yang terhormat begitulah nyatanya.

Berdasar Kegelisahan Bagus Dirgantara yang di tekan polemik rakyat, mendesak Narendra Sanggrama tetap menjadi Menteri rupanya membuat Bagus Dirgantara naik pitam.

Seolah terjadi insiden, indikasi dan internal konflik.

Bagus Dirgantara jelas melakukan usaha diplomasi melalui obrolan empat mata secara tertutup.

Narendra Sanggrama yang menganggap dirinya memang harus berhenti dan mundur secara hormat akan menjatuhkan reputasi Bagus Dirgantara sebagai Presiden.

Sifat dan Karakter yang dingin Narendra Sanggrama, semakin membuat Bagus Dirgantara sempat kebakaran jenggot.

Terlihat sangat santai dalam menanggapi situasi yang terjadi seperti tidak ada masalah dan dosa yang di alami akibat sikap dan perbuatan.

Narendra Sanggrama memang benar diakui kejeniusannya oleh Bagus Dirgantara.

Dilema berkecambuk dalam diri Bagus Dirgantara mengahadapi kondisi yang menyudutkan dirinya.

Tidak merasa takut sedikitpun akan terjadi, pengkhianatan, makar dan mbalelo dari sudut pandang Bagus Dirgantara terhadap Narendra Sanggrama.

Percaya bahwa yang terjadi adalah sebuah takdir, apabila memang benar adanya demikian maka dengan lapang dada dirinya siap menerima apapun yang akan menimpa kehidupan dan status kekuasaannya.

Mengutarakan dengan seksama penuh keseriusan dengan mata tajam sembari menatap Sang Narendra Sanggrama.

Bagus Dirgantara mengungkapkan sudah tiba waktunya bagi Narendra Sanggrama mengemban tugas sebagai Perdana Menteri yang mengatur roda pemerintahan di sisi seorang Kepala Negara.

Dengan menyampaikan semua perasaan dan anggapan kepantasan seorang Narendra Sanggrama memiliki pengaruh besar dalam tubuh internal negara.

Tidak dengan mudah Narendra Sanggrama menjelaskan secara setuju akan sikapnya, meski dirinya bersedia menjadi bagian yang paling sentral dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Status akhirnya tersemat dalam jas yang di kenakan Narendra Sanggrama dalam pelantikan resmi di istana negara menjadi seorang Maha Menteri.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dan Investasi resmi di sandang.

Sesaat berlangsungnya pelantikan penyematan bintang MahaPutera penghargaan setingi-tingginya atas penghargaan dari Prestasi Narendra Sanggrama.

Seluruh penjuru negeri menyaksikan dan menjadi harapan yang tertunda dari angan-angan rakyat menantikan sentuhan halus seorang bertangan dingin Narendra Sanggrama.

Walaupun menerima dan menyatakan telah resmi mengemban tugas negara yang begitu berat nyatanya kepemimpinan Narendra Sanggrama hanya berlangsung 2th lamanya.

Berharap dan berpikir tidak ingin menyaingi Bagus Dirgantara terhadap pengaruhnya sebagai Kepala Negara, Narendra Sanggrama tidak ingin menjadi Pengkhianat dan tidak ingin dikenal sebagai seorang yang lupa daratan atau balas budi.

Adapun sehubungan dengan peran, pengaruh dan jabatan atas kekuasaan yang sangat ideal di miliki Narendra Sanggrama tetap pada prinsipnya memperhatikan kesejahteraan rakyat.

Dalam Satu Tahun Kepemimpinan, Narendra Sanggrama mengenalkan Ideologi dan Identitas Negara di hadapan Dunia.

Melalui undangan kenegaraan di gedung putih, washington DC Amerika Serikat.

Narendra Sanggrama secara langsung pidato dalam sambutan kenegaraan di samping Presiden Amerika Serikat.

Melalui Dua Kali penyampaian, pidato kenegaraan bahasa indonesia dalam mengutarakan ideologi dan identitas negara melalui kalimat bahasa yang di indahkan.

Indonesia adalah Negara Humanis yang beragam perbedaan, Semua Agama, Ras, dan Suku Bangsa dapat berkembang secara tertib tanpa harus menerapkan tradisi budaya non nasionalisme.

Melihat pernyataan Narendra Sanggrama yang kembali di terjemahkan dan di sampaikan kembali di hadapan publik Amerika melalui penerjemah, membuktikan bahwa negaranya telah mampu menjujung tinggi perdamaian dunia melalui sikap yang saling menjujung tinggi nilai sosial yang humanis dan berdiri diatas kaki sendiri setelah melalui perjalanan waktu yang cukup panjang dalam kemandirian.

Jelas terlihat reputasi Negara Amerika Serikat yang seolah tiada harga di buat Narendra Sanggrama secara halus di kancah dalam negerinya menimbulkan banyak simpang-siur.

Adanya Bantuan secara cuma-cuma berkisar $15Milyar, menunjukkan upaya Amerika untuk mendiplomasi Narendra Sanggrama.

Sebab kemunculan keberpihakan akan memecah belah dan memancing suhu panas perdamain Narendra Sanggrama tetap bersikap dingin terhadap negara di luar Amerika Serikat.

Dalam Satu Tahun perjalanan kepemimpinan Narendra Sanggrama yang berfokus pada Investasi menimbulkan dampak yang positif.

Selain menjadi bagian dari perdamaian dunia dengan mengikutsertakan negara dalam penyelesaian wilayah perbatasan dan garis perdagangan lalu lintas dunia.

Indonesia di akui sebagai Negara yang Optimis terhadap perilaku majemuk.

Indonesia di mata dunia di tempatkan sebagai Negara yang Adidaya dan Adikuasa atas perkembangan di Negara sendiri dalam menyuarakan perdamaian demi kemaslahatan kehidupan yang madani.

Investasi yang menjadi modal atas pembangunan suatu negara sudah terencana sebagaimana tujuan Pancasila.

Melalui Peran Keikutsertaan Indonesia dalam rangka pertemuan dan diskusi penting Narendra Sanggrama mendapat banyak Investor secara percuma.

Pengupayaan Investasi yang sentral di lingkungan global nampaknya telah terwujud secara nyata.

Dapat dilihat melalu surplus Devisa terhadap pariwisata yang menjamin mancanegara terhadap perlindungan dan asuransi jaminan selama singgah.

Sistem penerapan tenaga terdidik yang dikirim ke luar negeri guna sebagai pakar ahli bukan tenaga kerja yang di perbudak negara lain tanpa Perlindungan hukun.

Sistem Ekspor Perdagangan yang menerapkan kerja sama penerapan bea cukai di negara luar secara ringan agar tidak membebani biaya distribusi.

Untuk selanjutnya pada tahap kedua tahunnya di periode yang sama, Narendra Sanggrama tidak ingin menjauh terhadap rakyat dan lupa kepada daratan.

Dirinya tetap sama, menganggap berasal dari rakyat biasa yang sudah terbiasa hidup sederhana.

Kembali menggulirkan eksistensi Kesejahteraan Rakyat secara adil dan merata.

Adanya penerapan sistem kemandirian kerja, apabila tidak mau menjadi pekerja maka upaya membuka lapangan kerja adalah jalan keluar atas solusinya.

Melalui Anggaran Belanja Negara Narendra Sanggrama yang di kenal selalu pasang badan demi rakyatnya menguatkan reputasi kerja yang belum habis masa.

Adapun penerapan aturan pemerintah, Setiap Rakyat di berikan kebebasan berusaha bagi kaum pribumi dengan pelayanan perizinan yang gratifikasi selama belum tercatat memiliki penghasilan pengembalian modal usaha maka belum dapat dikenakan pajak negara.

Setiap usaha wajib memiliki mayoritas tenaga kerja lokal di lingkungannya demi memerangi peperangan dan angka melek huruf dalam peradaban dunia.

Popularitas, Eksistensi, dan Elektabilitas menjadikan Narendra Sanggrama di gadang-gadang naik Tahta.

Bahkan pada saat yang sama negara di atas kendali Kepala Negara Bagus Dirgantara telah secara tidak sengaja menaikkan pamor Narendra Sanggrama yang melampaui peran serta Bagus Dirgantara.

Dengan banyaknya tawaran politik dari partai, fraksi dan oknum yang masing-masing memuji namun memiliki keinginan dan kepentingan menyuarakan namanya sebagai calon kandidat kuat presiden selanjutnya.

Integritas adalah Prioritas bagi seorang Kesatria dan tidak ingin secara mendalam melukai hati Bagus Dirgantara, Narendra Sanggrama menyatakan Mengundurkan diri dari Jabatannya.

Ternyata, tidak hanya mengundurkan diri dalam pengaruh pemerintahan dan negara.

Narendra Sanggrama secara resmi tidak ingin kembali terlibat dalam kancah perpolitikan di tanah air.

Melihat kenyataan keseriusan dan fakta.

Bagus Dirgantara merasa malu dan terharu akan sikap Narendra Sanggrama.

Setelah Resmi mengundurkan diri, Narendra Sanggrama di beri gelar penyematan bintang MahaCipta sebagai baktinya terhadap negara.

Sebagaimana bintang MahaCipta adalah pemberian anugerah terhadap tokoh negeri yang mampu menyatukan nusantara secara utuh di atas landasan dan dasar negara.

Harum sudah negara di buat oleh sentuhan tangan dinginnya, rakyat selalu memuja dan mengeluhkan dirinya, menganggap Narendra Sanggrama seperti titisan Dewa.

Namanya Harum di mata Rakyat di Nusantara, semua mengenal kinerja, dan sikapnya yang Kesatria.

Kemudian adakala bagi kalangan yang mengenal di dunia yang keras, gelap dan bebas Narendra Sanggrama dianggap sebagai lawan, musuh bisnis dalam selimut hukum sekalipun membela negara dan rakyat jelata.

Mereka kemudian mengenal sebagai "Pahlawan yang di Benci" sebab abu-abu dalam hitam dan putih kehidupan.

Penumpas musuh-musuh perwira bagi yang menjegal kepentingan rakyat dan negara dalam penegakan hukum atas kendalinya, begitulah dalam banyak sisi penilaian dari sosok Narendra Sanggrama.

Bisnis perjudian yang menjadi jalan atas tahtanya menjelma laksana surga, boleh jadi datang sebagai bencana hingga pergi menjadi seorang Legenda.

Dirinya bahkan di segani di kalangan hitam dan di hormati dalam jalan lurus yang putih.

Pembunuh berdarah biru yang memiliki sejarah panjang kehidupan, mengukir sejarah yang tak pernah terpikirkan.

Tiada daya membaca karakternya, berpikir akan sikapnya namun tanpa mnyentuh Narendra Sanggrama mampu mengendalikan sesuatu atas pengaruhnya.

Bertahta, semata-mata harus memang benar membunuh lawan dari pergerakannya, tidak harus membunuh nyawa atau melukai yang menyebabkan pertumpahan darah banyak korban jiwa.

Karena garis catatan pena, dapat membuat dan memberi perubahan atas setiap goresan yang mengandung hak rakyat dan kewajiban negara.