Chereads / Wahyu Kemuliaan / Chapter 19 - BAB. 19 NAWACITA NEGARA DI DAPUK MENTERI KABINET KERJA

Chapter 19 - BAB. 19 NAWACITA NEGARA DI DAPUK MENTERI KABINET KERJA

Sebagai Perwujudan dan Tujuan dari fungsi-fungsi penyelenggara dalam struktural organisasi.

Tidak Mudah memimpin suatu negeri di tengah banyaknya perbedaan pendapat.

"Semua orang mungkin punya kesempatan untuk menjadi seorang Pemimpin, namun tidak semua orang bisa Memimpin dan membawa rakyatnya kearah kemajuan bersama".

Negara dengan ribuan pulau yang terpetak, dan terpecah ke dalam beberapa bagaian, sebab daratan yang di batasi perairan adalah proses alam yang nyata akibat pergeseran lempeng bumi.

Indonesia, adalah Kesatuan negara berbentuk Republik yang tidak boleh di klaim sebagai milik pribadi karena bukan berdasar sistem kerajaan yang monarki absolut sekalipun implementasinya merujuk ke sistem yang sama secara terselubung.

Amerika Serikat dengan sebutan Kesatuannya, United States of Amerika (USA) yang mengaku sebagai pelopor Negara Demokrasi saja, tidak mampu menyelenggarakan sebuah asas-asas Demokrasi.

Dalam menyerap Aspirasi Rakyat demi Menyalurkan sebuah Hak Politik, di Amerika hanya ada dua Partai kokoh yang menjadi tumpuan berdemokrasi.

Partai Demokrat yang berasaskan pada Keterbukaan dan Transpransi demokrasi dan Partai Republik yang dianggap sebagai Oposisi dan lawan Politik.

Indonesia adalah Negara dengan satu-satunya yang mempraktekkan asas demokrasi terbuka dan secara langsung di dunia merupakan penyelarasan negara yang berapresiasi penuh terhadap rakyat.

Namun jelas, disisi lain mengandung banyak kepentingan yang mungkin pada faktanya adalah "Bersembunyi di atas Harapan Rakyat, demi Bangsa dan Negara".

Hal yang paling penting dalam aturan dan undang-undang negara republik indonesia sejak merdeka, bahwa setiap warga negara yang tidak mampu menjadi tanggung jawab rakyat yang harus di pelihara.

Sebut saja, banyak organisasi dunia yang berlatar belakang Buruh, Kesehatan, Kesejahteraan Ibu dan Anak, Hak Asasi Manusia, dan Organisasi Regional, Nasional yang mengandung banyak kepentingan dalam sebuah organisasi.

Kesannya memang di Pelihara, menggunakan Fasilitas Umum, Pengumpulan Dana Organisasi, yabg tujuannya demi menciptakan keamanan dan kenyamanan ketertiban dunia.

Faktanya, semua hanya berdalih demi kepentingan, kepuasan, kemakmuran pihak terkait di dalamnya saja.

Banyak sekali Tokoh-tokoh Kemerdekaan, Revolusi, Pahlawan, Perubahan dan Pembangunan di Negeri Indonesia.

Dari sekian banyaknya pemimpin khusunya Presiden di indonesia, Survei dalam dunia Pendidikan menghasilkan bahwa mayoritas penduduk Indonesia sangat senang atas kepemimpian bapak pembangunan bangsa.

Sekalipun pada dasarnya mereka belum lahir, melalui penuturan orang tua dan kakek-nenek pada zamannya kesejahteraan rakyat terjamin dan negara aman.

Setelah meninggalkan kursi sekretariat istana negara, banyak pihak yang menduga bahwa karier Narendra Sanggrama, surut, padam dan tak bernyali untuk bisa berbicara banyak lagi dalam membangun dan memberi kontribusinya bagi negara.

Di sisi lain, rekan Narendra Sanggrama yang merupakan Pembisnis bernama Subroto bertaruh, apabila lengsernya Narendra Sanggrama di garis istana bukan berdasar pemecatan secara tidak hormat atas ketidakmampuannya, namun tepatnya adalah pengalihan isu demi memberi peluang Narendra Sanggrama agar lebih Potensial dan berkembang lebih baik di level yang lebih tinggi.

Terdengar seperti konyol, lelucon dan buaian belaka.

Omong kosong yang mengisi pertemuan keduanya seraya bermain billiar di sebuah restoran siang-malam di jakarta membuat keduanya santai seperti airl mengalir.

Jika terpilih kembali menjadi menteri dan harus memaksa diri ke istana negara sendiri, mau tidak mau obrolan mereka seperti petir kilat sambaran di siang bolong.

Kurang dari satu minggu ajudan langsung presiden mengantar surat sekaligus menanyakan kesiapan Narendra Sanggrama.

Ajudan yang baru datang di sore hari setibanya Narendra Sanggrama dan rekannya pulang dari Restoran menghentakkan jantung Narendra Sanggrama.

Tetap santai, dingin dan humanis, Narendra Sanggrama menanggapi hal tersebut, dimana acara pelantikan di adakan di Istana Negara tepat pukul 09.00 WIB.

Pukul 01.00 dini hari, Narendra Sanggrama sudah terbangun dari tidur bersiap, menyiapkan hati, pikiran dan sikap dalam acara sakral tersebut.

Pukul 04.00 WIB, Narendra Sanggrama beserta Istrinya berangkat ke Istana Negara, tak ingin mengalami kemacetan dan kendala dalam perjalanan.

Narendra Sanggrama tepat Pukul 06.00 WIB, sudah tiba di Istana Negara adapun terlihat penyambutan perihal acara sangatlah begitu megah.

Jam 07.00 WIB, Narendra Sanggrama sudah di serahi berkas yang akan di bacakannya, glady bersih berjalan sampai pukul 08.00 WIB.

Ajudan Presiden menyampaikan sebentar lagi Bagus Dirgantara sebagai Presiden akan memimpin acara secara langsung dan tiba di ruangan sakral tersebut.

Di luar dugaan seharusnya jam 09.00 WIB, acara berlangsung namun tidak semuanya berjalan demikian, lebih cepat akan prediksi dan jadwal yang tertera.

Pada akhirnya "Ikan Sepat Ikan Gabus" semakin cepat semakin bagus.

Sumpah di laksanakan dengan begitu serius dan acara berlangsung dengan hikmat.

Narendra Sanggrama, resmi dilantik mengemban tugas negara sebagai Menteri Pertanian dan Pangan Republik Indonesia.

Menjadi Kepercayaan Presiden dan menjujung tinggi amanah rakyat yang sangat vital, ujian kian di hantam akan gejolak perekonomian rakyat yang menjadi tantangan tersendiri bagi Narendra Sanggrama.

1 tahun berjalan Kepemimpinan Narendra Sanggrama, berusaha menstabilkan perekonomian negara dengan pemberdayaan rakyat yang merata kian terasa efek dan dampak kepemimpinan Narendra Sanggrama.

Terbukti, banyak perubahan yang terjadi dalam segi ekonomi melalui peran serta Narendra Sanggrama.

Indonesia dalam masa 1 tahun Kepemimpinannya melalui penyaluraj bantuan dan pelatihan pertanian pangan Indonesia mengalami masa pertumbuhan yang signifikan.

Mulai dari pembajakan, pengelolaan dan penyediaan lahan, bantuan bibit dan pendistribusian.

Di nyatakan Rakyat Indonesia mengalami peningkatan pendapatan perkapita atau perkepala keluarga melalui bidang pertanian.

Cadangan sumber pangan selalui melampui target dalam dua kali Satu Tahun.

Organisasi dunia melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB menganugerahi Narendra Sanggrama sebagai Tokoh Inspirasi Nobel Dunia tercatat secara rekor muri sejarah bangsa.

2 tahun, selama periode kepemimpinannya Sang Narendra Sanggrama lebih di uji dan menghadapi lebih banyak akan tantangan.

Indonesia yang butuh Devisa pemasukan negara di sisi lain rakyat yang sudah harus mandiri menguji eksperimen kinerjanya.

Surplus terjadi secara berangsur-angsur membuat pertukaran nilai tukar mata uang indonesia, melalui perdagangan dunia terjadi.

Selain mengurangi angka pengangguran, penyediaan lapangan kerja, dan pelatihan yang terus berkembang.

Narendra Sanggrama melakukan program Ekspon dan mengecam keras Impor.

Tidak boleh ada barang masuk dari luar, sementara disaat bersamaan memberi harga pangan di bidang pertanian yang selaras dengan penghasilan rakyat semua bertahap berjalan di setiap unsur organisasi yang di jalankan di setiap pelosok Nusantara.

Di Tahun Keduanya, Narendra Sanggrama kembali mendapat sorotan dari perhatian dunia.

Medali Anugerah sebagai Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia di bidang Lumbung pangan dan Pertanian mencantumkan namanya sebagai Pahlawan Negara.

Bagaimana tidak, di tahun keduanya tersebut Narendra Sanggrama berhasil menjadikan negerinya sebagai produsen no. 1 penghasil beras terbesar di dunia.

Serta menjadikan Indonesia sebagai Cadangan bahan pokok dunia.

Narendra Sanggrama jelas sudah memikirkan program yang terpolitis sedari dirinya belum resmi dilantik sebagai menteri Pertanian dan Pangan.

Bahwa keyakinan Negara yang tidak berkomitmen menanamkan ajaran leluhur tentang landasan dan prisip bangsa, bahwa Demokrasi adalah demi kemaslahatan umat dan kesejahteraan rakyat.

Tugas negara menaungi rakyat artinya memberi arti positif bagi kehidupan semua rakyat, sudah seharusnya dari Rakyat, oleh Rakyat dan untuk Rakyat.

Tidak ada yang namanya Rakyat merugikan Negara, yang ada hanyalah Negara harus mampu membimbing dan mengarahkan Rakyat di atas Garis Besar Haluan-Haluan Negara.

Anggapan tersebut ternyata benar adanya memberi perubahan terhadap pembaharuan dan oeradaban bangsa ke arah yang maju.

Bersalih Negara Hukum, Negara Demokrasi, hanyalah dampak mengikuti perkembangan zaman yang semakin modern.

Pada hakikatnya Pancasila sebagai Dasar Negara, Asa, dan Landasan adalah mewujudkan fungsinya.

Negara Indonesia adalah Negara Kaya, Negara dengan penghasil Sumber Daya Alam terbesar di dunia.

Sumber Daya Manusia harus di sesuaikan untuk menyelaraskan kehidupan dalam menata perkembangan teknologi dan pengelolaan sumber daya alam dengan bijak.

Untuk itulah pelayanan yang sudah terealisasi juga harus di dukung adanya pemberdayaan rakyat agar mandiri.

Hingga terwujudnya pembangunan negara yang bersumber dari rakyat untuk rakyat sebagai kekuatan negara.

Mengembalikan Negara Indonesia sebagai Negara Agraris, sudah menjadi kewajiban bagi pemegang amanah rakyat dan pengemban tugas negara.

Di Tahun Ketiganya Narendra Sanggrama mengundurkan diri secara terbuka di hadapan publik melalui media.

Menganggap sikap Narendra Sanggrama melewati batas Hak Prerogatif Presiden, Bagus Dirgantara naik pitam

Melalui pidato negara, Bagus Dirgantara menganggap hal yang di lakukan Narendra Sanggrama semena-mena tidak sesuai.

Semua keputusan berada di bawah persetujuan seorang presiden, belum ada putusan apapun di tengah kesejahteraan rakyat, kemajuan bangsa.

Narendra Sanggrama di anggap Bagus Dirgantara tidak ada yang pantas mengundurkan diri bagi punggawa dan kesatria bangsa yang baik dalam menata pemerintahan.

Sehingga Bagus Dirgantara membandingkan banyak pihak yang justru bertahan demi jabatan dan kekuasaan dengan cara apapun padahal belum temtu mampu mengemban tugas.

Sementara Narendra Sanggrama yang di nilai mampu menunjukkan sisi positifnya jelas membuat marah dengan pengunduran diri secara tiba-tiba.

Dan menyatakan itu bukanlah sikap yang Kesatria dan tidak pantas di lakukan karena sangat aneh.

Di hadapan mata yang memandang melalui media yang menyoroti, Bagus Dirgantara akan melakukan rapat tertutup secara empat mata perihal kejadian dan peristiwa yang menggemparkan mata telanjang dalam sorotan mata dunia tersebut.