Setelah Alice selesai melaporkan semua yang dia temukan dari kunjungannya kemarin, giliran Adel untuk melaporkan isi dari semua arsip yang dia kumpulkan. Dari berbagai dokumen yang telah dia susun, Adel membuat sebuah runutan kejadian yang terjadi di koloni Eden.
"Proyek Eden merupakan sebuah proyek yang dimulai karena sinyal yang dikirimkan planet Kai ke bumi pada tahun 2200. Proyek tersebut direncanakan untuk lepas landas pada tahun 2250. Sebelum proyek tersebut dilaksanakan, terjadi sebuah hal yang tidak disangka-sangka.
Dari arsip-arsip dokumen para peneliti di pusat teknologi, kita dapat mengetahui bahwa sebelum proyek tersebut benar-benar matang, para Ilmuwan segera diluncurkan dengan pesawat luar angkasa yang dikenal dengan 'Bahtera Nuh'. Hal ini disebabkan karena para ilmuwan tersebut sudah menyadari sebuah wabah yang tidak dapat disembuhkan dan berusaha menyelamatkan diri mereka.
Dalam waktu kurang dari setahun setelah diluncurkannya pesawat luar angkasa, beberapa ilmuwan mulai menampakkan gejala dari wabah tersebut. Berbagai penelitian mengenai obat-obatan dikembangkan oleh para ilmuwan dan mereka mengurung diri mereka masing-masing pada ruangan-ruangan penelitian.
Semua penelitian tersebut disatukan dalam sebuah komputer dan dengan demikian, mereka menyempurnakan penelitian tersebut. Hanya dalam waktu dua tahun, semua ilmuwan menyadari bahwa setiap dari mereka sudah mengidap penyakit yang menjadi wabah di bumi.
Penelitian yang dikembangkan menjadi sebuah penelitian-penelitian gila dengan resiko tinggi. Contoh dari penelitian tersebut diantaranya adalah penelitian Tuan Li mengenai 'Obat-obatan Terlarang yang Bisa Dicoba' dan penelitian Tuan Wang mengenai 'Obat awet muda dengan mengorbankan organisme lain'.
Setiap arsip dokumen para ilmuwan tersebut menyebutkan mengenai alasan mereka untuk melakukan proses penelitian berbahaya tersebut. Arsip terakhir yang menyebutkan mengenai keputusasaan mereka disebutkan pada jurnal 'Cara Mencegah Penyakit Menyebar Lebih Lanjut: Membekukan Manusia'
Adapun Ilmuwan yang dipilih untuk menjaga para ilmuwan yang sudah dibekukan dalam keadaan sakit adalah Ilmuwan Wang. Jurnal tuan Wang mengenai 'Penyempurnaan Pengobatan dengan Sistem Kanibalisme' akhirnya membuahkan hasil.
Ilmuwan Wang berhasil menggunakan pengobatan itu untuk menyembuhkan dirinya sendiri. Berapa banyak kelinci percobaan yang dia gunakan sebagai metode pengobatannya tersebut tidak dapat diketahui. Dalam prosesnya, kepala Ilmuwan Zhao diawetkan dalam sebuah ruangan dengan menumbalkan tanaman yang ditanam di pesawat tersebut.
Setelah pesawat ruang angkasa 'Bahtera Nuh' sampai di planet Kai, Ilmuwan Wang menebar benih koloni di tempat ini yang kita kenal dengan proyek Eden. Wajah koloni Eden merupakan penampakan memori Ilmuwan Wang terhadap planet bumi pada tahun 2200.
Adapun bangunan yang dia buat pada distrik Viola dan Adenium bertujuan untuk mengembangkan proyek lanjutan dari jurnal 'Bahtera Nuh'. Manusia burung dan manusia Klon dilanjutkan sesuai objektif awal dari penelitian di bumi mengenai pelayan dan pelindung para manusia yang mendarat di tempat tersebut. Sementara itu, pengembangan ukuran setiap spesies yang dibawa dari bumi, dilakukan pada distrik Adenium.
Dari jejak yang ditinggalkan oleh Ilmuwan Wang, dapat diketahui bahwa sayap kanan distrik Adenium telah hancur dan melepaskan berbagai spesies dengan ukuran besar ke hutan terdekat, yang kita sebut dengan hutan Misterius. Melalui kesaksian para manusia burung, dapat diketahui bahwa kubah pada tempat tersebut pecah karena peperangan manusia burung dengan burung raksasa yang terlepas dari distrik Adenium.
Sayap kiri dari distrik Adenium selamat berkat kekuatan para manusia burung dan manusia klon yang dilepaskan oleh Ilmuwan Wang. Para manusia burung mengatakan bahwa mereka tidak dapat melawan burung raksasa yang terlepas sejak lebih dari seratus tahun yang lalu, dimana kejadian tersebut terjadi bersamaan dengan hancurnya sayap kanan bangunan di distrik Adenium.
Melalui riwayat kegiatan pada bangunan 'Pengembangan Pelayan' di distrik Adenium, diketahui bahwa fungsi sayap kiri bangunan itu adalah untuk menyuplai 'makanan' untuk pertumbuhan para manusia burung dan manusia klon di distrik Viola. Suplai tersebut diambil dari sayap kanan. Sejak hancurnya sayap kanan, manusia burung berburu keturunan monster raksasa yang lepas dari sayap kanan tersebut.
Diketahui dari sejarah para manusia burung, bahwa monster-monster tersebut memiliki umur yang sangat panjang, sebanding dengan besar mereka. Sementara kecepatan perkembang biakan mereka secepat perkembang biakan spesies mereka di bumi. Namun demikian, kecepatan mereka untuk tumbuh tetap sangat lama.
Dengan kecepatan perkembang biakan tersebut, para manusia burung dapat memburu anak-anak monster yang lahir dan menggunakannya untuk menyuplai sayap kiri bangunan. Dengan cara demikian, para manusia burung memiliki keturunan sebanyak keturunan manusia klon.
Melalui kesaksian manusia burung, dapat diketahui bahwa setiap keturunan manusia burung dan manusia klon tidak memiliki memori. Tempat tinggal mereka dipisahkan oleh Ilmuwan Wang. Manusia burung tinggal di daerah barat laut koloni Eden, sementara para manusia klon tinggal di distrik Sigillira dan Bunga Bangkai.
Ilmuwan Wang memiliki sebuah agenda yang tidak dapat diketahui tujuannya. Hal ini dapat terlihat dari kejadian di gurung dekat koloni enam belas. Ilmuwan Wang mempunyai sebuah motif tertentu ketika dia mengirimkan para manusia burung untuk menjatuhkan kotak pengirim sinyal dari pesawat ruang angkasa 'Bahtera Nuh' di tempat tersebut. Kotak pengirim sinyal tersebut dibuat untuk meledak setelah kegiatan pemeriksaan.
Setelah kejadian tersebut, Ilmuwan Wang tiba-tiba membunuh para tetua manusia burung dan pergi membiarkan koloni Eden yang telah dia huni selama lebih dari seratus tahun. Dugaan kami mengenai hal tersebut adalah bahwa eksperimen yang dilakukan Ilmuwan Wang selama ini sudah sukses.
Demikian hipotesis yang telah kami susun berdasarkan arsip-arsip tulisan yang kami kumpulkan selama kami mengunjungi distrik Viola dan Akasia." Adel menutup kesimpulan yang dia tarik berdasarkan penemuan bukti dari arsip-arsip yang dia kumpulkan.
Adel menempelkan arlojinya di dekat komputer utama pada ruangan kontrol tersebut. Pada layar tersebut dapat dilihat bahwa semua dokumen yang dia pakai sebagai Acuan merupakan arsip-arsip dan rekaman dari para peneliti sebelumnya. Setiap dokumen tersebut merujuk pada bukti-bukti yang dipakai Adel untuk membuktikan hipotesanya.
Para petinggi terlihat kagum melihat pekerjaan Adel mengenai hipotesa sejarah koloni Eden. Salah satu petinggi yang duduk di sisi kiri meja pertemuan kemudian memangku dagunya dengan kedua tangan, "Apabila hipotesismu benar, menurutmu apakah ilmuwan tersebut masih hidup saat ini?"
Adel berdiri dan menunjukkan semua penelitian yang telah dilakukan oleh Ilmuwan Wang selama lebih dari seratus tahun. "Kurasa ilmuwan tersebut saat ini berada di suatu tempat di luar sana. Harapanku adalah bahwa ilmuwan tersebut mencari sebuah wilayah yang ada di luar jangkauan kita. Namun apabila hipotesisku benar, aku khawatir bahwa Ilmuwan ini mencari sebuah cara untuk menguasai seluruh wilayah koloni di planet ini."
Petinggi lainnya mulai bercakap-cakap satu sama lain. Mereka terlihat khawatir mengenai apa yang disampaikan oleh Adel. Petinggi yang melemparkan pertanyaannya kepada Adel kemudian berbisik kepada ketua pertemuan tersebut.
Ketua pertemuan kemudian menoleh dan menganggukkan kepalanya kepada petinggi tersebut. "Apabila kekhawatiranmu itu benar, maka kita harus menyatukan seluruh kekuatan kita dan mulai mengukur kekuatan lawan. Nyonya Allen, kau mengatakan bahwa manusia klon dari koloni Eden memiliki kekuatan dan kecepatan yang lebih dari para pejuang kita, apakah itu benar?"
Alice mengangguk kepada ketua pertemuan, "Ya. Namun demikian, kami tidak mengetahui seberapa kuat manusia klon ini sampai kami dapat melakukan tes lebih lanjut melalui DNA mereka." Alice mengambil salah satu sampel gigi dari manusia klon tersebut dan memperlihatkannya kepada para petinggi di layar komputer.
Ketua pertemuan tersebut kemudian memandang ke arah sampel yang disodorkan oleh Alice "Setiap kali kita mempertimbangkan sesuatu yang kita tidak tahu, tentu kita harus memperhitungkan kemungkinan terburuk yang harus kita hadapi. Dalam hal ini, koloni enam belas perlu mempersiapkan dirinya untuk mempertahankan diri dari serangan musuh."
Ketua pertemuan itu kemudian menoleh ke sisi kanan dan kiri meja tersebut, "Saudara-saudaraku dan anak-anakku, kita harus mempersiapkan diri kita untuk bertahan dari segala ancaman yang mungkin terjadi di koloni ini. Dalam hal ini, kami berharap kalian yang berada di koloni Eden segera kembali agar kita dapat mengetahui besarnya kekuatan yang dihimpun Ilmuwan ini."
"Selain itu, bagi para pejuang yang berada di luar sana, kuharap kalian segera pulang agar kita dapat berlatih lebih baik mempersiapkan pertahanan diri kita dari serangan yang dikatakan oleh nona Garcia. Bila motif Ilmuwan tersebut adalah untuk menguasai semua koloni untuk tunduk kepadanya, maka ia harus mengetahui bahwa koloni enam belas tidak akan gentar melawan Ilmuwan tersebut."
"Untuk saudara kami para manusia burung, kami menyambut kalian untuk datang ke rumah kami di koloni enam belas. Kami mengajak kalian untuk bergandengan tangan bersama kami untuk mempertahankan koloni kami, yang mungkin suatu saat dapat menjadi rumah kita bersama." Ujar ketua petinggi tersebut sambil melebarkan lengannya seakan dia ingin merangkul para manusia burung untuk menjadi bagian dari koloni enam belas.
Derrik membungkuk kepada ketua petinggi "Apabila itu adalah keputusan yang diambil oleh para petinggi koloni keenam belas, maka kami sebagai warga dari koloni akan mematuhinya. Kami akan segera pulang dari tempat ini dalam beberapa hari."
Ketua petinggi kemudian tersenyum kepada Derrik, "Bila demikian, kami harap kami dapat segera berjumpa dengan kalian." Dia kemudian menoleh kepada Lao Ying, "Sekali lagi saya tegaskan, bahwa kami sangat berharap bahwa para manusia burung dapat datang dan bergabung di koloni ini." Setelah dia menatap Lao Ying dengan matanya yang penuh dengan kharisma, tetua itu kemudian berdiri dari tempat duduknya "Sebagai ketua pertemuan ini, saya akan mengakhiri pertemuan ini sampai disini. Adapun saya harap hasil akhir dari pertemuan ini segera dilaksanakan oleh semua anggota ekspedisi. Semoga keselamatan selalu menyertai kita semua."
Derrik kembali membungkuk dan memberikan penghormatan kepada para petinggi "Kami akan segera melaksanakannya. Semoga keselamatan selalu menyertai kita semua." Semua anggota ekspedisi di ruangan tersebut kemudian membungkukkan badannya seperti Derrik dan mengatakan kalimat yang sama, "Semoga keselamatan selalu menyertai kita semua."