Chereads / Sebuah Perjalanan di Dunia Kai / Chapter 57 - Ilmuwan gila yang hidup lebih dari seratus tahun

Chapter 57 - Ilmuwan gila yang hidup lebih dari seratus tahun

Setelah ketiga ilmuwan tersebut mengumpulkan data yang mereka butuhkan di tempat tersebut, ketiganya kembali berkumpul di pintu masuk pusat teknologi. Alice datang dengan raut muka yang sangat kompleks. Dia menempatkan tangannya di dekat bibirnya sambil bercakap-cakap dengan Adel dan Malika.

"Aku tidak percaya ini. Ilmuwan itu sungguh benar-benar gila. Menyimpan kepala orang yang dia sayangi selama lebih dari seratus tahun." Alice memandang arlojinya sambil mengerutkan dahinya. Alice kemudian menyerahkan jas lab yang dia pakai selama dia berada dalam bangunan tersebut.

"Mengapa tidak kau taruh jas lab ini ke tempatnya, Nyonya Allen?" Adel bertanya kepadanya. Alice terlihat sedang berpikir keras ketika dia menyerahkan jas lab tersebut kepada Adel. Dia kemudian membuka mulutnya dan berkata "Apakah kalian tidak menyadari ini?" Alice memperlihatkan label nama yang menempel pada jas lab tersebut. "Tulisan ini… sama sekali tidak tertera di semua ruangan yang kukunjungi hari ini. Apakah ada ruangan yang aku lewatkan?"

Adel dan Malika memandang satu sama lain. "Kami tidak tahu bahwa ada sebuah jas lab di tempat tersebut yang memiliki nama yang hilang dari tempat ini. Kuakui aku tidak memeriksa semua nama jas lab di tempat tersebut." Adel menundukkan kepalanya sambil menatap nama tersebut. Wang Guang Ming, nama dari seorang ilmuwan pria di tempat tersebut.

"Aku pun tidak akan memperhatikan label nama tersebut, namun tulisan ini terlihat sangat mudah diingat dibandingkan label nama lainnya. Karena itulah, aku menyadari bahwa nama ini tidak tertulis di ruangan manapun." Alice menunjuk penulisan Guang dan Ming yang berarti bersinar dan hari esok. Alice tidak mengerti arti dari tulisan tersebut, namun menurutnya ketiga tulisan tersebut sangat mudah dibaca olehnya.

Adel segera mengeluarkan layar arlojinya dan memeriksa rekaman mengenai ruangan-ruangan yang mereka kunjungi hari itu. Setelah dia memeriksa kembali nama-nama yang tertera dari setiap ruangan, Adel dan Malika baru menyadari bahwa nama tersebut sama sekali tidak tertulis dimanapun. Adapun jas lab yang dipakai Alice adalah jas lab yang berada dipojok ruangan, karena Alice tidak mengerti bahwa ada tempat penyimpanan khusus untuk jas lab.

Adel terdiam dan mengambil jas lab tersebut "Biarkan aku menyimpan ini, Nyonya Allen. Barang ini dapat menjadi sebuah bukti mengenai keberadaan satu-satunya ilmuwan di tempat ini." Adel memeriksa kembali seluruh arsip jurnal pada tempat tersebut.

Adel kembali melihat tulisan yang berjudul 'Obat awet muda dengan mengorbankan organisme lain'. Pada tulisan tersebut hanya disebutkan nama Wang sebagai penulis jurnal tersebut. Setelah Adel melihat kembali label nama yang dituliskan pada jas lab tersebut, Adel akhirnya menyadari bahwa penulis arsip tersebut tidak lain adalah Wang Guang Ming.

Maria memperhatikan Adel yang terlihat tegang ketika dia menatap label nama tersebut. "Ada apa dengan label nama tersebut? Apakah menurutmu nama pada label tersebut memiliki kaitan dengan ilmuwan gila yang kau sebut-sebut sebelumnya?" Tanya Maria kepada Adel.

Adel menoleh dan menatap Maria dengan wajah seperti menemukan sesuatu yang besar. "Maria, label nama itu tidak hanya memiliki kaitan dengan ilmuwan gila tersebut." Adel menelan ludahnya sebelum melanjutkan kalimatnya "Tulisan pada label nama ini tak lain adalah nama dari ilmuwan yang mengakui dirinya sebagai dewa bagi para manusia burung."

Para manusia burung terlihat terkejut mendengar perkataan Adel. Setelah lama bercakap-cakap dengan para keturunan manusia pertama, mereka mendapatkan konsep mengenai arti dari ilmuwan. Kali ini, ketika Adel mengatakan kalimat itu, para manusia burung menyadari bahwa selama ini yang mereka sebut sebagai Dewa tidak lain merupakan seorang ilmuwan dari para manusia pertama di koloni Eden.

Keadaan di ruangan tempat mereka berkumpul tiba-tiba hening. Penemuan ini nampak seperti sebuah kejutan bagi semua orang yang berada di tempat tersebut. Setelah beberapa saat, Sean membuka mulutnya "Kurasa ini sudah mulai malam. Sebaiknya kita akhiri dahulu pemeriksaan hari ini sampai disini, kita dapat kembali kesini besok apabila diperlukan. Bagaimana menurutmu?"

Alice menjadi orang yang pertama dalam menjawab pertanyaan tersebut, "Kurasa aku sudah memiliki semua data yang kubutuhkan mengenai setiap penelitian yang dilakukan oleh setiap ilmuwan di tempat ini."

Adel menunjukkan dokumen-dokumen yang dia kumpulkan dari setiap ruangan kerja pada bangunan tersebut pada layar arlojinya. "Semua dokumen ini akan membutuhkan waktu proses yang cukup lama, pemeriksaanku pada ekspedisi ini mungkin harus kucukupkan sampai disini."

Malika mengangkat bahunya "Aku hanya mengumpulkan sampel-sampel yang dibutuhkan oleh Adel dan Alice, mengenai objektif dari penggunaan sampel ini akan sangat bergantung pada para ilmuwan lain di koloni keenam belas." Malika menunjukkan barang-barang yang sudah dia kumpulkan pada hari itu, mulai dari cairan yang digunakan sebagai pengawet tubuh yang tertidur sampai dengan cairan yang dipakai untuk mengisi tabung-tabung yang tidak berisi organisme.

 Adel melirik semua orang yang berada di ruangan itu, "Berhubung hari sudah mulai larut dan tentunya kita harus membuat laporan kembali kepada tuan Brown besok, sebaiknya kita mengikuti saran dari tuan Smith dan beristirahat." Semua yang berada di ruangan tersebut mengangguk dan menyetujui alasan yang dikemukakan Adel.

***

Dalam waktu singkat, para anggota ekspedisi telah kembali bersama para partner terbang mereka ke distrik bunga bangkai. Alice dan Ricardo berpamitan kepada tim arkeolog yang mengikuti ekspedisi tersebut. "Tempat peristirahatan kami terletak di distrik Sigillira, aku dan Ricardo kebetulan tinggal bersama dengan dua teman kami dari distrik Ibex. Partner terbang kami juga tinggal bersama dengan kami disana." Alice dan Ricardo membungkukkan badannya sambil tersenyum "Terima kasih untuk hari ini. Sampai jumpa besok."

Keduanya kemudian berjalan ke arah partner terbang mereka. Para manusia burung tersebut menganggukkan kepalanya kepada Alice dan meluncur ke angkasa sembari menggendong kedua orang tersebut.

Maria dan Sean melambaikan tangan mereka kepada Adel dan Malika, "Selamat malam, sampai esok." Ujar Maria kepada Adel. Setelah berpamitan, Sean menggenggam tangan Maria. Mereka berjalan menuju 'rumah' mereka.

Tu Ying yang melihat cara mereka berinteraksi satu sama lain, menolehkan kepalanya dan menatap Adel yang melambai dengan keceriaan. Perlahan, Tu Ying meraih jari kelingking Adel dan menyematkan jemarinya diantaranya. Adel yang merasakan sentuhan Tu Ying meresponnya dengan mengaitkan jemarinya di tangannya.

***

Pagi itu, tim yang sehari sebelumnya pergi ke distrik Viola berkumpul bersama di lapangan ruang kontrol utama. Adel dan Alice menyusun kembali laporan yang telah mereka susun. Keduanya saling memperlihatkan layar yang keluar dari arloji mereka.

Alice menyusun jurnal-jurnal mengenai struktur dan kelebihan para manusia burung dan manusia klon yang dia lihat kemarin. Dia juga merangkum penelitian-penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan yang pernah berada di pusat teknologi koloni Eden. Rangkuman itu termasuk waktu penelitian dan jenis penelitian yang mereka lakukan masing-masing.

Adel memeriksa kembali jurnal-jurnal yang sudah dia tulis mengenai urutan waktu penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut. Dia memberikan hipotesa mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada pesawat ruang angkasa tersebut berdasarkan data-data yang mereka dapatkan. Dokumen-dokumen yang menjadi sumber tulisan Adel kemudian dia sertakan di tempat itu sebagai acuan.

Tak lama kemudian, Derrik datang ke lapangan tersebut sambil bercakap-cakap dengan Lao Ying. Keduanya berjalan bersama-sama dengan beberapa pejuang dan manusia burung yang mengikuti mereka dari belakang.

"Selamat pagi Tuan Brown, kami sudah siap dengan laporan kami mengenai kunjungan kami ke distrik Viola dan Akasia kemarin." Adel dan Alice bersiap untuk memperlihatkan isi arloji mereka kepada Derrik. Saat itu, para peneliti dari distrik Adenium menyatakan bahwa mereka juga memiliki laporan untuk Derrik mengenai spesies yang ada di distrik tersebut.

"Baiklah, bila kalian sudah siap dengan semua laporan kalian, apakah tidak sebaiknya kita membahas mengenai hal ini di ruang kontrol utama. Dengan demikian, kita dapat melihat rekaman dan dokumen yang telah kalian kumpulkan beserta jurnal yang kalian susun." Ujar Derrik kepada para peneliti.

Derrik terdiam sesaat sebelum melanjutkan perkataannya. "Khusus mengenai hal ini, kurasa para petinggi wajib mengetahui apa saja yang kita lakukan pada ekspedisi ini. Aku akan mencoba mengontak mereka melalui komputer yang terhubung dengan komputer di koloni keenam belas." Saat itu, Derrik juga menyiapkan arlojinya untuk membahas mengenai keseluruhan ekspedisi mereka.

Seluruh tim yang ikut serta pada ekspedisi itu kemudian masuk ke ruang kontrol utama. Ruangan itu tampaknya terlalu sempit untuk seluruh peserta, sehingga para manusia burung akhirnya memilih untuk tidak memasuki tempat tersebut.