Arka menahan kedua tangan Kimmy menggunakan satu tangannya, kaki Kimmy memberontak agar terlepas dari tubuh Arka, tetapi Arka semakin melakukan aksi bejatnya. Arka mencoba melumat bibir Kimmy, sontak saja Kimmy menolak dengan menggelengkan kepalanya berkali-kali agar tidak mendapatkan sentuhan dari bibir Arka, tidak mau kalah. Arka mencari akses lain, menciumi leher Kimmy dengan rakus.
"Aaahh Arka hentikan." ucap Kimmy tidak tahan lagi.
Tubuhnya sudah tidak memberontak, tapi pikirannya tidak ingin melakukannya. Mulutnya terus berbicara mencoba mencegah perbuatan Arka, tapi sepertinya tubuhnya menginginkan itu.
Arka tidak mendengarkan ucapan Kimmy, dia tetap melakukan aksinya. Tidak butuh waktu lama Kimmy mulai merespon sentuhan Arka, hingga akhirnya mereka melakukan layaknya hubungan suami istri yang sedang di mabuk cinta.
Pukul 6:30 pagi Kimmy baru bangun dari tidurnya, dia kaget ketika berusaha bangun merasa sakit di bagian kemaluannya.
"Aaaww." rintih Kimmy, terasa amat sakit jika pahanya di gerakkan.
Dia berusaha mengingat apa yang sedang terjadi, begitu dia melirik ke kanannya, Kimmy melebarkan matanya ketika mendapatkan Arka di sampingnya yang tertidur dengan telanjang dada, bagian bawahnya di tutupi Bed Cover.
Kimmy baru mengingat ketika semalam dia berusaha membantu Arka untuk berjalan, dan sekaligus membersihkan badannya. Dia sudah yakin bahwa mereka sudah melakukan hubungan itu, melihat beberapa pakaiannya juga sudah tergeletak di Sembarang tempat.
Kimmy meneteskan air matanya, mengingat Arka tidak mencintai dirinya. Tapi mereka sudah melakukan hubungan suami istri dalam keadaan Arka tidak sadarkan diri, walaupun status mereka memang suami istri.
Buru-buru Kimmy berusaha bangun, dan mengambil beberapa pakaiannya untuk dipakai kembali. Masih dalam keadaan menangis, di kemaluannya masih terasa sangat perih. Dia berharap setelah keluar dari kamar, tidak ada satu orangpun yang melihat keberadaannya, dia juga bersyukur bahwa Arka belum bangun.
Dengan sangat pelan dia membuka pintu kamar Arka, sambil melihat sekeliling keadaan di luar kamar. Terlihat diluar masih sangat sepi, dia buru-buru melangkah berjalan turun menuju lantai bawah, sambil berusaha menahan sakit di bagian pahanya.
"Kimmy kamu dari mana? aku tidak melihat kamu tidur di kamar kamu semalam?" tanya pak Toni. Kimmy yang baru saja berjalan menuju kamar, terkejut melihat keberadaan pak Toni, dia juga bingung harus menjawab apa.
"Hmm itu ee semalam aku tertidur, di kamar tamu, saat sedang bersih-bersih." jawab Kimmy terbata-bata. Dia berbohong karena bingung harus menjawab apa. Dia juga sudah mencoba berpikir.
"Tapi mengapa kamu berjalan seperti orang kesakitan, kamu tidak apa-apa?" tanya pak Toni lagi, sempat melihat Kimmy berjalan dengan susah payah.
"Hmm ini akibat terbentur meja semalam." jawab Kimmy berbohong lagi.
Dia bingung harus menjawab apa, sekali berbohong pasti akan berbohong lagi untuk menutupi kebohongan tadi.
"lain kali kamu harus hati-hati Kimmy." ucap pak Toni memperingati Kimmy. Kimmy menanggapi dengan tersenyum juga berterima kasih.
"Kalau begitu aku ke taman dulu." jawab pak Toni yang diangguki Kimmy.
Kimmy kembali berjalan dengan hati-hati, begitu sampai kamar dia segera berjalan masuk menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Hari ini dia bangun dengan terlambat, sehingga tidak menyempatkan sholat subuh.
Arka yang di dalam kamar masih tertidur pulas, sepertinya kelelahan, atau memang akibat alkohol semalam terlalu banyak diminumnya. Waktu sudah menunjukkan jam makan siang, Kimmy sudah menyiapkan makanan di meja makan. Pak Toni memanggil Kimmy untuk di perintahkan memanggil tuan rumah. Pak Toni mengetahui bahwa bosnya hari ini tidak masuk kantor, dilihat mobil bosnya masih terparkir di
parkiran. Kimmy bergegas langsung berjalan menuju ke lantai dua, dia berharap ketika melihat Arka, dia tidak akan menampakkan wajahnya di hadapan Arka lagi, rasanya sangat malu, walaupun dia belum tahu apakah Arka akan menyadari kejadian semalam.
Tok,, tok,, suara ketukan pintu yang di ketuk Kimmy.
"Mas, waktu makan siang sudah siap." panggil Kimmy, dari dalam kamar tidak ada sahutan sama sekali.
Sekali lagi Kimmy memanggil Arka sambil mengetuk pintu tetapi Arka juga tidak merespon. Kimmy masih terus melakukan hal yang sama berulang kali. Sepertinya dalam pikiran Kimmy jika tidak ada sahutan dari dalam kamar dia tidak akan berhenti mengetuk pintu.
Yang di dalam kamar yang tadinya masih sangat nyenyak tidur, tiba-tiba terbangun ketika terdengar suara ketukan pintu semakin kuat, dan suara panggilan wanita terdengar.
Arka melenguh ketika berusaha bangun dari tidurnya. Menyandarkan tubuhnya di bahu kasur. Melihat kearah jam, ternyata sudah menunjukkan waktu makan siang.
Dia menjawab panggilan itu, berteriak agak kencang, memberitahu dia akan segera turun. Tidak biasanya Arka berteriak, jika Kimmy memanggilnya untuk sarapan atau makan siang, dia tidak menyahut tetapi langsung membuka pintu. Tetapi kali ini sepertinya keadaan Arka sangat tidak memungkinkan.
"Oh astaga tunggu apa yang terjadi." ucap Arka menyadari dirinya.
Dia melihat dirinya sedang tidak menggunakan pakaian sehelai pun, Arka kalut, melihat keadaan kamar, dan dirinya sangat berantakan. Arka lama terdiam diatas tempat tidurnya berusaha mencoba mengingatkan kembali kejadian semalam.
Arka hanya mengingat dimana dia masuk ke club, dan langsung memesan minuman. Dia juga mengingat seorang gadis menghampirinya, dan menuangkan minuman untuk dirinya. Tapi wajah gadis itu sangat tidak
jelas dalam ingatan Arka. Setelah itu dia tidak mengingat apa-apa lagi. Tidak, tidak dia mengingat ketika mengendarai mobilnya menuju rumah, tetapi ingatan itu tidak teringat jelas, hanya bayang-bayang saja.
Arka kembali melihat dirinya, sangat memalukan. Dia berpikir sejenak apa yang dia lakukan semalam, mengapa dia bisa bertelanjang bulat seperti ini. Mungkin dia melakukan pelecehan pada dirinya tanpa sadar akibat mabuk berat semalam.
Dirinya sudah memastikan bahwa memang dia sedang mabuk berat, untuk mengingat kejadian semalam pun sangat susah. Arka berdiri dari duduknya melangkah berjalan menuju kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya yang sangat lengket. Tidak butuh waktu lama Arka berjalan turun menuju lantai bawah untuk memulai makan siangnya, perutnya juga sudah lapar meminta hak untuk di isi.
Makan dalam keadaan hening, tanpa di temani seorang pun. Keadaan seperti ini sudah biasa di lakukan oleh Arka. Dia kembali memikirkan kejadian semalam lagi, tapi dia masih saja tidak mengingatnya jelas.
Awalnya dia juga sudah mengingat, apa penyebab dia memutuskan pergi ke club malam. Buru-buru dia segera menghabiskan makannya, mungkin setelah ini dia akan memikirkan kembali.
Sedangkan Kimmy sibuk memberi makan ikan koi, dia duduk di kursi kayu yang berada di kolam ikan, lagi-lagi Kimmy menangis mengingat kejadian itu. Arka tidak mencintainya, tapi dia dan Arka sudah melakukan hubungan itu.